Вы находитесь на странице: 1из 20

MAKALAH

SUKU AMBON

Disusun Oleh :
Nama : 1. Bernabas Tosi
2. Yulianus Kambu
3. Julian Letsoin

SMK NEGERI 3 KOTA SORONG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial
Budaya Dasar ini yang membahas tentang Manggarai (suku Timur).
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tak luput dari kekurangan, maka
saran dan kritik yang membangun kami harapkan dalam menyempurnakan makalah kami, semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Sorong, 14 November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulis makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ras
B. Pengertian Ras Menurut Para Ahli
C. Pengertian Manggarai
D. Ragam Budaya Manggari
E. Asal usul Manggarai
F. Asal Mula suku suka Manggarai
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah Suku Manggarai ~ Suku bangsa Manggarai mendiami Kabupaten
Manggarai yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah populasinya
sekitar 350.000 jiwa. Bahasa Manggarai nampaknya terdiri atas beberapa dialek, seperti dialek
Pae, Mabai, Rejong, Mbaen, Pota, Manggarai Tengah, ManggaraiTimur, dan Manggarai Barat.
Empat dialek terdepan mungkin merupakan bahasa dari kelompok suku bangsa tersendiri yang
tunduk kepada orang Manggarai di zaman dulu.
Pada zaman dulu di Manggarai terdapat sebuah kerajaan. Pada masa sekarang sisa-
sisanya masih kelihatan berupa pembagian wilayah tradisional ke dalam wilayah adat yang disebut
dalu. Pada zaman dulu jumlah dalu ini sampai 39 buah. Tiap-tiap dalu dikuasai oleh satu klen atau
wau tertentu. Dalam setiap dalu terdapat beberapa buah glarang dan di bawahnya lagi terdapat
kampung-kampung yang disebut beo. Orang-orang dari wau yang dominan dan menguasai dalu
menganggap diri mereka sebagai golongan bangsawan. Antara satu dalu dengan dalu lainnya
sering mengadakan aliansi perkawinan dalam sistem yang mereka sebut perkawinan tungku
(semacam perkawinan sepupu silang). Antara dalu dengan glarang sering pula terjadi perkawinan,
karena sebuah glarang umumnya juga dikuasai oleh sebuah wau dominan. Dalu sebagai bawahan
kerajaan dipimpin oleh seorang kraeng, yang biasanya dipanggil Kraeng Adak. Kraeng yang
dianggap berjasa berhak memperoleh gelar Sangaji dari raja.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Ras?
2. Pengertian Ras Menurut Para Ahli
3. Apa pengertian Manggarai?
4. Apa Ragam Budaya Manggarai?
5. Apa Asal usul Manggarai
6. Apa Asal Mula Suku Suka di Kabupaten Manggarai

C. Tujuan Penulis Makalah


1. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Ras
2. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Ras Menurut Para Ahli
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Manggarai.
4. Untuk mengetahui dan memahami apa saja Ragam budaya di Kabupaten Manggarai.
5. Untuk mengetahui dan memahami Asal usul Manggarai
6. Untuk mengetahui dan memahami Asal mula suku suka di Kabupaten Manggarai
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ras
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turun-temurun
memiliki ciri fisik dan ciri biologis yang sama. Dalam klasifikasi mahluk hidup, sekelompok
manusia merupakan satu spesies, yaitu homo sapiens. Kelompok manusia yang satu spesies
tersebut secara biologis dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok yang lebih kecil
(genus), inilah yang disebut ras.

B. Pengertian Ras Menurut Para Ahli


Dibawah ini macam-macam pengertian ras menurut para ahli :
1. Banton (1967),
Ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik yang dijadikan dasar untuk menetapkan
peran yang berbeda-beda. Pengertian ras ini menyangkut aspek biologis (ciri fisik, warna kulit,
bentuk tubuh, dll) dan aspek social (menyangkut peran dan kebiasaan yang dilakukan).
2. Grosse,
Ras adalah segolongan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena memiliki kesamaan
sifat jasmani dan rohani yang di turunkan, sehingga dapat di bedakan dari kesatuan yang lain.
3. Kohlbrugge,
Ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani karena diturunkan,
sedangkan cirri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.

C. Pengertian Menggarai
suku Manggarai adalah sebuah suku bangsa yang mendiami bagian barat pulau Flores di
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia. Suku Manggarai tersebar di tiga Kabupaten di
Provinsi yaitu, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai
Timur.
Flores barat didiami oleh orang Manggarai. Paling tidak ada dua versi tentang penamaan
Manggarai. Versi pertama mengatakan bahwa Manggarai merupakan gabungan dua kata dalam
bahasa Gowa- Sulawesi Selatan, yaitumanggar, artinya sauh atau jangkar dan rai,
artinya putus. Jadi Manggarai artinya sauh atau jangkar putus.

D. Ragam Budaya Manggarai


Pada umumnya gambaran masyarakat Manggarai bisa dilihat dari corak maupun ragam
budayanya yang tercermin dalam berbagai sistem atau sub-sistem yang berlaku. Beragam sub-
sistem yang hidup dalam masyarakat Manggarai yang dapat memperlihatkan bagaimana
sesungguhnya corak kebudayaan di Manggarai. Sub-sistem yang hidup dalam masyarakat
Manggarai yaitu sub-sistem religi, sub-sistem organisasi, sub-sistem pengetahuan, bahasa,
kesenian, sistem mata pencaharian atau ekonomi, sistem teknologi.
1. Religi
Secara umum, sistem religi asli orang Manggarai adalah monoteis implisit, dengan
dasar religinya yakni menyembah Tuhan Maha Pencipta dan Maha Kuasa (mori jadi dedek
Ema puun kuasa), meski masih terdapat cara-cara dan tempat persembahan misalnya,
compang (mesbah) juga terkadang di bawah pohon-pohon besar yang dipandang angker dan
suci.
2. Kekeluargaan Suku Manggarai
Keluarga inti mereka sebut cak kilo. Keluarga-keluarga inti ini bergabung dalam
keluarga batih patrilineal (keluarga luas terbatas) yang disebut kilo. Beberapa kilo yang
berasal dari satu kakek moyang yang sama tergabung menjadi klan yang disebut panga. Pada
masa sekarang nampaknya panga-panga itu lebih banyak berfungsi sebagai sumber nama
kekerabatan. Pada masa dulu panga-panga itu masih merupakan bagian dari klan yang lebih
besar (wau).
3. Ritual
a) Penti Manggarai, upacara adat merayakan syukuran atas hasil panen,
b) Barong Lodok, ritual mengundang roh penjaga kebun di pusat lingko(bagian tengah
kebun),
c) Barong Wae, ritual mengundang roh leluhur penunggu sumber mata air,
d) Barong Compang, upacara pemanggilan roh penjaga kampung pada malam hari,
e) Wisi Loce, upacara yang dilakukan agar semua roh yang diundang dapat menunggu
sejenak sebelum puncak acara Penti, dan
f) Libur Kilo, upacara mensyukuri kesejahteraan keluarga dari masing-masing rumah adat.
4. Sistem Organisasi Sosial atau Kemasyarakatan
a) Lembaga adat atau tua adat
Gendang
Sejarah berdirinya gendang Secara etimologis, gendang adalah alat musik tradisional
Manggarai sejenis drum. Sedangkan secara esensial, gendang adalah lembaga kekuasaan dari
suatu masyarakat hukum adat. Seperti masyarakat hukum adat Gendang Mano, Gendang
Alang Mano, Gendang Lame, dan Gendang Bea Laing. Sehingga secara umum Gendang
adalah nenek moyang dari masyarakat hukum adat tertentu beserta keturunannya yang
berkuasa untuk memerintah seluruh masyarakat hukum adat tertentu dan berkuasa atas
wilayahnya.
5. Ilmu Pengetahuan
Sejak dulu, orang Manggarai memiliki pengetahuan tentang alam sekitarnya, baik
fauna maupun flora dengan seluruh ekosistemnya. Sistem dan pola hidup masyarakat
Manggarai yang agraris mengharuskan mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang
flora, tentang tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupannya.
Begitu pun pengetahuan tentang fauna dimiliki secara turun temurun karena orang Manggarai
pada dasarnya senang beternak dan berburu.
6. Bahasa
Mengutip hasil penelitian Pastor P.J. Verheijen, SVD yang dilakukannya sebelum
1950 menyebutkan bahwa di Manggarai terdapat enam bahasa, yaitu bahasa Komodo di pulau
Komodo, bahasa Werana di Manggarai Tenggara, bahasa Rembong di Rembong yang
wilayahnya meluas ke Ngada Utara, bahasa Kempo di wilayah Kempo, bahasa Rajong di
wilayah Rajong dan bahasa Manggarai Kuku yang termasuk atas lima kelompok dialeg,
termasuk bahasa Manggarai Timur Jauh.
7. Kesenian
Di Manggarai juga tumbuh dan berkembang berbagai jenis kesenian khas daerah ini
seperti seni sastra, musik, tari, lukis, disain dan kriya. Dari berbagai jenis kesenian itu, ada
dua jenis yang sudah mencapai tingkat sebuah peradaban dan sudah dikenal luas, yakni seni
pertunjukan caci dan seni rupa (kriya), songke.
Caci sudah merupakan puncak kebudayaan Manggarai yang unik dan sarat makna:
seni gerak (lomes), nilai etika (sopan santun), nilai estektika, muatan nilai persatuan, ekspresi
suka cita, nilai sportifitas, serta penanaman percaya diri.
8. Sistem Mata Pencaharian atau Ekonomi
Mata pencaharian sebagian besar suku Manggarai adalah bercocok tanam di ladang
dan di sawah. Pada umumnya mereka menanam padi, jagung, ubi kayu dan sayur. Hewan
ternak yang paling utama di daerah masyarakat ini adalah kuda.
9. Politik
Sistem politik mereka berdasarkan pada klan, dipimpin oleh seorang kepala klan yang
dipanggil Todo. Suku ini menerapkan sistem keturunan Patrilineal, dan secara historis mereka
bermukim di desa-desa, yang terdiri dari setidaknya dua klan.
10. Teknologi
Masyarakat Manggarai di masa lalu sudah mengenal bahkan mampu menghasilkan
peralatan atau perkakas yang dibutuhkan untuk kehidupannya. Secara tradisional, mereka
sudah dapat membangun rumah. Dalam hal pembuatan rumah, misalnya di Manggarai dikenal
lima tahapan yang sekaligus menggambarkan konstruksi segi lima. Konstruksi segi lima ini
berkaitan dengan latar belakang filosofis dan sosiologis. Angka ini memang dipandang
sebagai angka keramat karena secara kausalistis dihubungkan dengan rempa lima (lima jari
kaki), mosa lima (lima jari dalam ukuran pembagian kebun komunal), sanda lima, wase lima,
lampek lima. Untuk pakaian, orang Manggarai sebelum mereka mengenal tenun ikat, bahan
pakaiannya terbuat dari kulit kayu cale (sejenis sukun).
E. Asal usul Manggarai
Asal-usul orang Manggarai mungkin akan lebih jelas bila kita menggunakan
parameter Teori Out of Africa. Teori Out of Africa ini mengatakan bahwa seluruh ras manusia
modern berasal dari Africa. Dalam dunia akademis, teori ini lebih diterima dari pada
Teori Multiregional(Kontinuitas Regional). Sebuah teori lain yang mengatakan bahwa ras-ras
manusia modern dewasa ini merupakan hasil evolusi manusia purba yang terjadi
secara independen atau sendiri-sendiri di banyak wilayah di bumi ini. Teori ini tidak tahan uji
karena tidak mampu menjawab masalah adanya missinglink antara manusia purba dengan
manusia modern.

F. Asal Mula Suku Suka di Kabupaten Manggarai


Konon, di puncak Mandosawu hiduplah sepasang suami isteri yg bernama Jun dan
Jendu. Mereka mempunyai lima orang anak laki-laki. Selain itu, mereka juga memiliki anak- anak
yg lain berupa poti koing (makhluk gaib), darat (dedemit), nepa' (ular sanca), ka' (burung gagak),
dan beberapa jenis binatang lainnya.
Karena begitu banyaknya anak mereka dengan berbagai karakter yang berbeda, keseharian
keluarga ini selalu diwarnai percecokan dan perselisihan. Oleh karena itu, sang ayah memutuskan
untuk memisahkan anak-anaknya dengan menempatkan kelima anak laki-lakinya di berbagai
wilayah di Manggarai untuk bisa hidup mandiri. Pada akhirnya kelima anak laki-laki ini
menurunkan beberapa suku penting di Manggarai. Anak sulung menghasilkan keturunan Todo,
anak kedua menghasilkan keturunan Pongkor, anak ke tiga menghasilkan keturunan Ruteng Pu'u,
anak ke empat menurunkan suku Congkar dan anak bungsu merupakan nenek moyangnya suku
Suka.
Ketika kelima anak ini keluar dari Mandosawu, usia si bungsu yg diberi nama Ndolu masih
sangat muda. Oleh sebab itu, dalam perjalanannya ke arah timur ia ditemani dan dipandu oleh
beberapa saudaranya berupa nepa', ka', dan poti koing.
Setelah menempuh perjalanan jauh yang cukup lama dan melelahkan, maka tibalah
mereka di tempat tujuan yaitu di Pong Suka dalam kawasan pegunungan Poco Mbengan yg kini
terletak di Desa Ranakolong Kecamatan Kota Komba.
Selama berada di Pong Suka kedua saudaranya mengajari dan membimbing si bungsu
untuk bisa membangun pondok, mencari makanan dan berkebun. Setelah si bungsu dirasa sudah
bisa mengurusi dirinya sendiri ketiga saudaranya pun pulang ke Mandosawu dan meninggalkan
si bungsu sendirian.
Diceritakan, bahwa dalam kesendiriannya si bungsu yang kala itu mulai beranjak dewasa
merasa sangat kesepian. Ia pun merindukan kedua orang tuanya serta saudara- saudaranya di
Mandosawu sampai suatu ketika di Pong Suka terjadilah hujan lebat tanpa henti selama tujuh hari
tujuh malam. Ketika hujan mulai reda pada hari ketujuh, terjadilah suatu keajaiban. Tiba-tiba,
muncullah seorang gadis cantik di hadapan si bungsu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turun-temurun memiliki
ciri fisik dan ciri biologis yang sama.
Grosse, Ras adalah segolongan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena memiliki
kesamaan sifat jasmani dan rohani yang di turunkan, sehingga dapat di bedakan dari kesatuan
yang lain.
Suku Manggarai adalah sebuah suku bangsa yang mendiami bagian barat pulau Flores di
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia. Suku Manggarai tersebar di tiga Kabupaten di
Provinsi yaitu, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai
Timur.
Pada umumnya gambaran masyarakat Manggarai bisa dilihat dari corak maupun ragam
budayanya yang tercermin dalam berbagai sistem atau sub-sistem yang berlaku.
Teori Out of Africa ini mengatakan bahwa seluruh ras manusia modern berasal dari Africa.
Konon, di puncak Mandosawu hiduplah sepasang suami isteri yg bernama Jun dan Jendu.
Mereka mempunyai lima orang anak laki-laki. Selain itu, mereka juga memiliki anak- anak yg
lain berupa poti koing (makhluk gaib), darat (dedemit), nepa' (ular sanca), ka' (burung gagak), dan
beberapa jenis binatang lainnya.

B. Saran
Setelah mengetahui banhwa banyak kebudayaan yang masih berkembang di eragai pelosok
negri, termasuk di Flores Timur, kita sebagai generasi penerus bangsa sebaiknya turut mengambil
bagian dalam melestarikan kebudayaan tersebut agar tidak hilang ditelan zaman, dan juga anak
cucu kita nantinya dapat mengenal kebudayaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://rifkiandriantono.blogspot.co.id/2015/08/makalah-tentang-7-unsur-kebudayaan-suku.html
diakses tanggal 24 januari 2016

https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Flores diakses tanggal 24 januari 2016

http://florestrawang-letare.blogspot.co.id/ diakses tanggal 24 januari 2016

Suku Manggarai di britannica.com, Encyclopdia Britannica versi daring. Diakses 30 Juli 2013.

"Etnis Manggarai, dari Ritual ke Ritual". Liputan6.com, 19 Agustus 2001. Diakses 30 Juli
2013."Manggarai" di Ethnologue. Diakses 30 Juli 2013.
MAKALAH

SUKU AMBON

Disusun Oleh :
Nama : Demenseru G. Talakua

SMK NEGERI 3 KOTA SORONG


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang
berjudul Suku Ambon.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan di sebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh sebab itu,
penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Penulis mengharapkan keritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penulis makalah berikutnya

Sorong, 14 November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulis makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ras
B. Pengertian Ras Menurut Para Ahli
C. Pengertian Suku Ambon
D. Kehidupan Sosial dan Sistem Kemasyarakatan
E. Mata Pencarian
F. Sistem perkawinan
G. Kebudayaan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang majemuk dan memiliki berbagai macam adat dan budaya
yang tersebar di seluruh nusantara. Yang masing masing tercermin dari tingkah pola masyarakat
sebagai mana diketahui adat di indonesia itu sangat beraneka ragam, baik dari segi cakupan
kebudayaan sampai di bidang hukum adat yang hidup di lingkungan masyarakat dari yang terkecil
hingga ke suatu wilayah mempunyai hukum adat yang berbeda antar wilayah yang satu dengan
yang lain. oleh karena itu terbentuk makalah yang berjudul Suku Ambon kami susun dengan
tujuan untuk sebagai tugas PEKKAM 2016. yang kami susun secara bersama dalam makalah ini
kami berupaya menjelaskan semaksimal mungkin tentang Suku Ambon yang berada di daerah
ambon, tapi kami menyadari makalah ini tidak lah sempurna dan masih banyak memiliki
kekurangan di berbagai bidang oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ras?
2. Apa Pengertian Ras Menurut Para Ahli
3. Apa Pengertian Suku Ambon?
4. Bagaimana Kehidupan Sosial dan Sistem Kemasyarakatan?
5. Apa saja Mata Pencarian?
6. Bagaimana Sistem perkawinan?
7. Bagaimana Kebudayaan?

C. Tujuan Penulis Makalah


1. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Ras
2. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Ras Menurut Para Ahli
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Suku Ambon.
4. Untuk mengetahui dan memahami Kehidupan Sosial dan Sistem Kemasyarakatan.
5. Untuk mengetahui dan memahami Asa Mata Pencarian
6. Untuk mengetahui dan memahami Sistem perkawinan
7. Untuk mengetahui dan memahami Kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ras
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turun-temurun
memiliki ciri fisik dan ciri biologis yang sama. Dalam klasifikasi mahluk hidup, sekelompok
manusia merupakan satu spesies, yaitu homo sapiens. Kelompok manusia yang satu spesies
tersebut secara biologis dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok yang lebih kecil
(genus), inilah yang disebut ras.

B. Pengertian Ras Menurut Para Ahli


Dibawah ini macam-macam pengertian ras menurut para ahli :
1. Banton (1967),
Ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik yang dijadikan dasar untuk menetapkan
peran yang berbeda-beda. Pengertian ras ini menyangkut aspek biologis (ciri fisik, warna kulit,
bentuk tubuh, dll) dan aspek social (menyangkut peran dan kebiasaan yang dilakukan).
2. Grosse,
Ras adalah segolongan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena memiliki kesamaan
sifat jasmani dan rohani yang di turunkan, sehingga dapat di bedakan dari kesatuan yang lain.
3. Kohlbrugge,
Ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani karena diturunkan,
sedangkan cirri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.

C. Pengertian Suku Ambon


Ambon merupakan sebuah suku yang berada di sebagian besar kepulauan Maluku yang
mencakup pulau Maluku itu sendiri dan sekitarnya. Sementara itu, penamaan Maluku diadopsi
dari bahasa Arab yakni al-Muluk. Panamaan ini dikarenakan yang membuat peta daerah Maluku
dahulu kala ialah sarjana geografi dari Arab, tetapi setelah masa pemerintahan kolonial Belanda,
diubahnya menjadi Maluku.
Suku Ambon atau orang Ambon menjadi salah satu suku terbesar yang ada di Indonesia,
mereka tersebar ke daerah-daerah lainnya di Indonesia. Suku Ambon juga terkenal akan eksptisme
kebudayaannya. Hal ini dapat tercermin dari keragaman keseniannya dan hal-hal lainnya yang
memperkaya keunikan mereka di mata dunia.

D. Kehidupan Sosial dan Sistem Kemasyarakatan


Ambon yaitu suatu suku yang berada di daerah Maluku utara,biasanya orang-orang suku
ambon berkulit hitam atau gelap dan berambut ikal,desa adat suku ambon biasanya di bangun
sepanjang jalan utama antara satu desa dengan desa yang lainnya dan saling berdekatan atau bisa
juga dalam bentuk kelompok rumah-rumah kecil yang disebut dengan SOA,rumah adt soa di
bangun dengan menggunakan tiang atau batang kayu yang tinggi,SOA yang saling berdekatan
disebut dengan AMAN,dan aman yang saling berdekatan di sebut dengan DESA ataupun di
sebut juga dengan NEGARI yang di pimpin oleh seorang raja,dan raja tersebut biasanya di
angkat oleh klen-klen tertentu secara turun temurun,pusat negari dapat di lihat dari adanya balai
pertemuan,rumah raja,tempat ibadah,took dan kandang peliharaan.Negari-negari ini
mengelompok dalam suatu komunitas agama yang berbeda,sehingga timbul dua kelompok
masyarakat yang beragama ambon serani dan ambon salam.Dalam kehidupan masyarakat
ambon,hubungan persaudaraan atau kekeluargaan terjalin dengan akrab antara satu desa dengan
desa yang lain,hubungan kekeluargaan yang terbentuk secara adat dan budaya orang suku ambon
yang di kenal oleh orang luar itu di sebut dengan istilah PELA.pela yaitu suatu ikatan
persaudaraan atau kekeluargaan antara dua desa atau lebih dengan tujuan untuk membantu dan
menolong satu dengan yang lainnya dan saling merasakan senasib dan sependeritaan.hubungan
pela ini di bentuk oleh para datuk ataupun oleh para leluhur dalam ikatan yang begitu kuat,tapi
ikatan pela ini hanya terjadi antara desa Kristen dengan desa Kristen dan desa kriten dengan desa
salam,sedangkan antara desa salam dengan desa salam tidak terlihat hubungan pela
tersebut,meskipun ada dua agama di suku ambon tetapi hubungan persaudaraan dan hubungan
kekeluargaannya yang begitu kuat.

E. Mata Pencarian
Pencaharian Orang suku ambon biasanya yaitu menjadi ptani di lading,dalam hal ini orang
suku ambon membuka sebidang tanah di hutan dengan cara menebang pohon-pohon dan
membakar batang-batang dan juga dahan-dahan kering,lading yang telah di tebang dan di bakar
tersebut dan di olah dengan tongkat kemudian di Tanami tanpa irigasi.biasanya yang di Tanami
oleh orang suku ambon yaitu kentang,kopi,tembakau,cengkih dan buah-buahan.Selain
bertani,orang suku ambon juga berburu babi hutan,rusa dan burung kasuari.mereka berburu
dengan menggunakan jerat dan lembing yang di lontarkan dengan jebakan.hampir semua
penduduk pantai menangkap ikan,orang suku ambon menangkap ikan dengan berbagai cara,yaitu
dengan menggunakan kail,kait dan jaring,perahu-perahu meraka terbuat dari sebatang kayu dan
di lengkapi dengan cadik yang di namakan perahu semah.

F. Sistem perkawinan
Orang suku ambon mengenal tiga macam cara perkawinan,yaitu:
1. Kawin lari
Kawin lari adalah sistem perkawinan yang paling lazim.hal ini terutama disebabkan karena
orang suku ambon umumnya lebih suka menempuh jarak pendek untuk menghindari
prosedur perundingan dan upacara.kawin lari sebenarnya tidak di inginkan karna di anggap
dan di pandangkurang baik oleh kaum kerabat wanita namun di sukai oleh pihak pemuda.
2. kawin minta
Kawin minta adalah perkawinan yang terjadi apabila seorang pemuda telah menemukan
seorang gadis yang ingin di jadikan seorang istri,maka pemudaakan memberitahukan hal itu
kepada orang tuanya.lalu mereka mengumpulkan anggota keluarga untuk membincangkan
masalah itu dan membuat rencana perkawinan.perkawinan ini kurang di minati oleh
keluarga yang kurang mampu karena memerlukan biaya yang besar.
3. kawin masuk
Kawin masuk adalah perkawinan dimana pengantin pria tinggal dengan keluarga
wanita,sebab utama perkawinan ini yaitu karena kaum kerabat si pria tidak mampu untuk
mas kawin secara adat,keluarga si gadis hanya memiliki anak tunggal dan tidak punya anak
laki-laki sehingga si gadis harus memasukan suaminya kedalam klen ayahnya untuk
menjamin kelangsungan klen,dan karena ayah si pemuda tidak bersedia menerima menantu
perempuannya yang disebabkan karena perbedaan status.

G. Kebudayaan
1. Rumah Adat Suku Ambon
Rumah adat Suku Ambon dinamakan Baileo, dipakai untuk tempat pertemuan, musyawarah
dan upacara adat yang disebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung dan
dikelilingi oleh serambi. ATapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedangkan
dindingnya dari tangkai rumbia yang disebut gaba-gaba.
2. Pakaian Adat Suku Ambon
Prianya memakai pakaian adat berupa setelan jas berwarna merah dan hitam, baju dalam
yang berenda dan ikat pinggang. Sedangkan wanitanya memakai baju cele, semacam kebaya
pendek, dan berkanji yang disuji. Perhiasannya berupa anting-anting, kalung dan cincin.
Pakaian ini berdasarkan adat Ambon.
3. Tarian Suku Ambon
Tarian Bambu Gila merupakan tarian paling terkenal dari orang Ambon. Tarian ini juga
dikenal dengan nama Buluh Gila atau Bara Suwen. Untuk memulai pertunjukan ini sang
pawang membakar kemenyan di dalam tempurung kelapa sambil membaca mantra dalam
bahasa tanah yang merupakan salah satu bahasa tradisional Ambon. Kemudian asap
kemenyan dihembuskan pada batang bambu yang akan digunakan. Jika menggunakan jahe
maka itu dikunyah oleh pawang sambil membacakan mantra lalu disemburkan ke bambu.
Fungsi kemenyan atau jahe ini untuk memanggil roh para leluhur sehingga memberikan
kekuatan mistis kepada bambu tersebut. Roh-roh inilah yang membuat batang bambu
seakan-akan menggila atau terguncang-guncang dan semakin lama semakin kencang serta
sulit untuk dikendalikan.
4. Makanan Khas Suku Ambon
Belum lengkap makan tanpa Papeda, begitulah kata orang-orang ambon, makanan yang
berasal dari sagu mentah ini bernama Papeda, papeda biasanya dimakan dengan ikan kuah
kuning, jangan tanya rasanya, kalau kata orang ambon Paleng Sadap Seng Ada Lawang
yang artinya sangat enak dan tidak ada tandinganya. Papeda merupakan makanan
Tradisional Ambon. Makanan ini sudah menjadi turun temurun bagi anak cucu orang
ambon, orang ambon biasanya sebelum makan nasi terlebih dahulu memakan papeda,
selanjutnya baru makan nasi.
5. Agama dan Kepercayaan Suku Ambon
Sekarang orang Ambon sudah memeluk agama Islam atau Kristen. Jumlah pemeluk agama
Islam sedikit lebih banyak, dan mereka umumnya lebih terampil dalam bidang perdagangan
dan ekonomi umumnya. Sedangkan orang Ambon pemeluk agama Kristen lebih banyak
memilih pekerjaan sebagai pegawai negeri, guru, dan tentara. Namun kehidupannya sehari-
hari mereka masih menjalankan kegiatan adat tertentu dari kebudayaan lama, dan menjadi
salah satu identitas kesukubangsaan yang menonjol, seperti mengadakan upacara Nae
Baileu atau upacara Cuci Negeri yang merupakan warisan kepercayaan nenek moyang
mereka. Dalam menangani masalah kematian dan pelaksanaan upacaranya mereka
selesaikan lewat kesatuan sosial adat yang disebut mubabet.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turun-temurun memiliki
ciri fisik dan ciri biologis yang sama.
Kohlbrugge, Ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani karena
diturunkan, sedangkan cirri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.
Ambon merupakan sebuah suku yang berada di sebagian besar kepulauan Maluku yang
mencakup pulau Maluku itu sendiri dan sekitarnya. Sementara itu, penamaan Maluku diadopsi
dari bahasa Arab yakni al-Muluk.
Ambon yaitu suatu suku yang berada di daerah Maluku utara,biasanya orang-orang suku
ambon berkulit hitam atau gelap dan berambut ikal,desa adat suku ambon biasanya di bangun
sepanjang jalan utama antara satu desa dengan desa yang lainnya dan saling berdekatan atau bisa
juga dalam bentuk kelompok rumah-rumah kecil yang disebut dengan SOA
Pencaharian Orang suku ambon biasanya yaitu menjadi ptani di lading,dalam hal ini orang
suku ambon membuka sebidang tanah di hutan dengan cara menebang pohon-pohon dan
membakar batang-batang dan juga dahan-dahan kering,lading yang telah di tebang dan di bakar
tersebut dan di olah dengan tongkat kemudian di Tanami tanpa irigasi
Orang suku ambon mengenal tiga macam cara perkawinan,yaitu: Kawin lari, kawin minta,
kawin masuk
Kebudayaan suku Ambon yaitu Rumah Adat Suku Ambon, Pakaian Adat Suku Ambon,
Tarian Suku Ambon, Makanan Khas Suku Ambon, dan Agama dan Kepercayaan Suku Ambon

B. Saran
Keanekaragaman budaya yang ada di nusantara hendaknya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi
lebih baik jika dijadikan sebagai kekayaan bangsa indonesia. Kita selaku masyarakat bangsa indonesia
memiliki kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beragam tersebut agar kita dapat menjadi
bangsa yang besar dan mau serta mampu menghargai kebudayaan tersebut.
Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan dalam masyarakat agar kebudayaan kita yang
terkenal tinggi nilainya tetap lestari, tidak terkena dampak buruk yang datang akibat perubahan peat yang
terjadi di dunia. Melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia harus didasari dengan rasa kesadaran yang
tinggi tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Hal ini dimaksudkan agar tercipta suatu kedamaian dan
keharmonisan, tidak ada perpecahan di antara kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/87420472/hukum-adat-ambon

http://www.sarjanaku.com/2011/06/contoh-pendahuluan-makalah.html

http://www.negerikuindonesia.com/2015/11/tari-lenso-tarian-tradisional-dari.html

http://www.rumah-adat.com/2015/03/rumah-adat-maluku.html

http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/05/pakaian-adat-maluku-beserta-keterangannya.html

http://beckha-kurnia.blogspot.com/2013/01/a-kind-of-indonesian-culture.html

http://amboangka.mywapblog.com/contoh -kata-penutup-makalah-yang-baik-dan-benar.html

Вам также может понравиться