Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SUKU AMBON
Disusun Oleh :
Nama : 1. Bernabas Tosi
2. Yulianus Kambu
3. Julian Letsoin
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial
Budaya Dasar ini yang membahas tentang Manggarai (suku Timur).
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tak luput dari kekurangan, maka
saran dan kritik yang membangun kami harapkan dalam menyempurnakan makalah kami, semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulis makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ras
B. Pengertian Ras Menurut Para Ahli
C. Pengertian Manggarai
D. Ragam Budaya Manggari
E. Asal usul Manggarai
F. Asal Mula suku suka Manggarai
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Suku Manggarai ~ Suku bangsa Manggarai mendiami Kabupaten
Manggarai yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah populasinya
sekitar 350.000 jiwa. Bahasa Manggarai nampaknya terdiri atas beberapa dialek, seperti dialek
Pae, Mabai, Rejong, Mbaen, Pota, Manggarai Tengah, ManggaraiTimur, dan Manggarai Barat.
Empat dialek terdepan mungkin merupakan bahasa dari kelompok suku bangsa tersendiri yang
tunduk kepada orang Manggarai di zaman dulu.
Pada zaman dulu di Manggarai terdapat sebuah kerajaan. Pada masa sekarang sisa-
sisanya masih kelihatan berupa pembagian wilayah tradisional ke dalam wilayah adat yang disebut
dalu. Pada zaman dulu jumlah dalu ini sampai 39 buah. Tiap-tiap dalu dikuasai oleh satu klen atau
wau tertentu. Dalam setiap dalu terdapat beberapa buah glarang dan di bawahnya lagi terdapat
kampung-kampung yang disebut beo. Orang-orang dari wau yang dominan dan menguasai dalu
menganggap diri mereka sebagai golongan bangsawan. Antara satu dalu dengan dalu lainnya
sering mengadakan aliansi perkawinan dalam sistem yang mereka sebut perkawinan tungku
(semacam perkawinan sepupu silang). Antara dalu dengan glarang sering pula terjadi perkawinan,
karena sebuah glarang umumnya juga dikuasai oleh sebuah wau dominan. Dalu sebagai bawahan
kerajaan dipimpin oleh seorang kraeng, yang biasanya dipanggil Kraeng Adak. Kraeng yang
dianggap berjasa berhak memperoleh gelar Sangaji dari raja.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Ras?
2. Pengertian Ras Menurut Para Ahli
3. Apa pengertian Manggarai?
4. Apa Ragam Budaya Manggarai?
5. Apa Asal usul Manggarai
6. Apa Asal Mula Suku Suka di Kabupaten Manggarai
A. Pengertian Ras
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turun-temurun
memiliki ciri fisik dan ciri biologis yang sama. Dalam klasifikasi mahluk hidup, sekelompok
manusia merupakan satu spesies, yaitu homo sapiens. Kelompok manusia yang satu spesies
tersebut secara biologis dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok yang lebih kecil
(genus), inilah yang disebut ras.
C. Pengertian Menggarai
suku Manggarai adalah sebuah suku bangsa yang mendiami bagian barat pulau Flores di
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia. Suku Manggarai tersebar di tiga Kabupaten di
Provinsi yaitu, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai
Timur.
Flores barat didiami oleh orang Manggarai. Paling tidak ada dua versi tentang penamaan
Manggarai. Versi pertama mengatakan bahwa Manggarai merupakan gabungan dua kata dalam
bahasa Gowa- Sulawesi Selatan, yaitumanggar, artinya sauh atau jangkar dan rai,
artinya putus. Jadi Manggarai artinya sauh atau jangkar putus.
A. Kesimpulan
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turun-temurun memiliki
ciri fisik dan ciri biologis yang sama.
Grosse, Ras adalah segolongan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena memiliki
kesamaan sifat jasmani dan rohani yang di turunkan, sehingga dapat di bedakan dari kesatuan
yang lain.
Suku Manggarai adalah sebuah suku bangsa yang mendiami bagian barat pulau Flores di
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia. Suku Manggarai tersebar di tiga Kabupaten di
Provinsi yaitu, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai
Timur.
Pada umumnya gambaran masyarakat Manggarai bisa dilihat dari corak maupun ragam
budayanya yang tercermin dalam berbagai sistem atau sub-sistem yang berlaku.
Teori Out of Africa ini mengatakan bahwa seluruh ras manusia modern berasal dari Africa.
Konon, di puncak Mandosawu hiduplah sepasang suami isteri yg bernama Jun dan Jendu.
Mereka mempunyai lima orang anak laki-laki. Selain itu, mereka juga memiliki anak- anak yg
lain berupa poti koing (makhluk gaib), darat (dedemit), nepa' (ular sanca), ka' (burung gagak), dan
beberapa jenis binatang lainnya.
B. Saran
Setelah mengetahui banhwa banyak kebudayaan yang masih berkembang di eragai pelosok
negri, termasuk di Flores Timur, kita sebagai generasi penerus bangsa sebaiknya turut mengambil
bagian dalam melestarikan kebudayaan tersebut agar tidak hilang ditelan zaman, dan juga anak
cucu kita nantinya dapat mengenal kebudayaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://rifkiandriantono.blogspot.co.id/2015/08/makalah-tentang-7-unsur-kebudayaan-suku.html
diakses tanggal 24 januari 2016
Suku Manggarai di britannica.com, Encyclopdia Britannica versi daring. Diakses 30 Juli 2013.
"Etnis Manggarai, dari Ritual ke Ritual". Liputan6.com, 19 Agustus 2001. Diakses 30 Juli
2013."Manggarai" di Ethnologue. Diakses 30 Juli 2013.
MAKALAH
SUKU AMBON
Disusun Oleh :
Nama : Demenseru G. Talakua
Puji syukur penulis sembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang
berjudul Suku Ambon.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan di sebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh sebab itu,
penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Penulis mengharapkan keritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penulis makalah berikutnya
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulis makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ras
B. Pengertian Ras Menurut Para Ahli
C. Pengertian Suku Ambon
D. Kehidupan Sosial dan Sistem Kemasyarakatan
E. Mata Pencarian
F. Sistem perkawinan
G. Kebudayaan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang majemuk dan memiliki berbagai macam adat dan budaya
yang tersebar di seluruh nusantara. Yang masing masing tercermin dari tingkah pola masyarakat
sebagai mana diketahui adat di indonesia itu sangat beraneka ragam, baik dari segi cakupan
kebudayaan sampai di bidang hukum adat yang hidup di lingkungan masyarakat dari yang terkecil
hingga ke suatu wilayah mempunyai hukum adat yang berbeda antar wilayah yang satu dengan
yang lain. oleh karena itu terbentuk makalah yang berjudul Suku Ambon kami susun dengan
tujuan untuk sebagai tugas PEKKAM 2016. yang kami susun secara bersama dalam makalah ini
kami berupaya menjelaskan semaksimal mungkin tentang Suku Ambon yang berada di daerah
ambon, tapi kami menyadari makalah ini tidak lah sempurna dan masih banyak memiliki
kekurangan di berbagai bidang oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ras?
2. Apa Pengertian Ras Menurut Para Ahli
3. Apa Pengertian Suku Ambon?
4. Bagaimana Kehidupan Sosial dan Sistem Kemasyarakatan?
5. Apa saja Mata Pencarian?
6. Bagaimana Sistem perkawinan?
7. Bagaimana Kebudayaan?
A. Pengertian Ras
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turun-temurun
memiliki ciri fisik dan ciri biologis yang sama. Dalam klasifikasi mahluk hidup, sekelompok
manusia merupakan satu spesies, yaitu homo sapiens. Kelompok manusia yang satu spesies
tersebut secara biologis dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok yang lebih kecil
(genus), inilah yang disebut ras.
E. Mata Pencarian
Pencaharian Orang suku ambon biasanya yaitu menjadi ptani di lading,dalam hal ini orang
suku ambon membuka sebidang tanah di hutan dengan cara menebang pohon-pohon dan
membakar batang-batang dan juga dahan-dahan kering,lading yang telah di tebang dan di bakar
tersebut dan di olah dengan tongkat kemudian di Tanami tanpa irigasi.biasanya yang di Tanami
oleh orang suku ambon yaitu kentang,kopi,tembakau,cengkih dan buah-buahan.Selain
bertani,orang suku ambon juga berburu babi hutan,rusa dan burung kasuari.mereka berburu
dengan menggunakan jerat dan lembing yang di lontarkan dengan jebakan.hampir semua
penduduk pantai menangkap ikan,orang suku ambon menangkap ikan dengan berbagai cara,yaitu
dengan menggunakan kail,kait dan jaring,perahu-perahu meraka terbuat dari sebatang kayu dan
di lengkapi dengan cadik yang di namakan perahu semah.
F. Sistem perkawinan
Orang suku ambon mengenal tiga macam cara perkawinan,yaitu:
1. Kawin lari
Kawin lari adalah sistem perkawinan yang paling lazim.hal ini terutama disebabkan karena
orang suku ambon umumnya lebih suka menempuh jarak pendek untuk menghindari
prosedur perundingan dan upacara.kawin lari sebenarnya tidak di inginkan karna di anggap
dan di pandangkurang baik oleh kaum kerabat wanita namun di sukai oleh pihak pemuda.
2. kawin minta
Kawin minta adalah perkawinan yang terjadi apabila seorang pemuda telah menemukan
seorang gadis yang ingin di jadikan seorang istri,maka pemudaakan memberitahukan hal itu
kepada orang tuanya.lalu mereka mengumpulkan anggota keluarga untuk membincangkan
masalah itu dan membuat rencana perkawinan.perkawinan ini kurang di minati oleh
keluarga yang kurang mampu karena memerlukan biaya yang besar.
3. kawin masuk
Kawin masuk adalah perkawinan dimana pengantin pria tinggal dengan keluarga
wanita,sebab utama perkawinan ini yaitu karena kaum kerabat si pria tidak mampu untuk
mas kawin secara adat,keluarga si gadis hanya memiliki anak tunggal dan tidak punya anak
laki-laki sehingga si gadis harus memasukan suaminya kedalam klen ayahnya untuk
menjamin kelangsungan klen,dan karena ayah si pemuda tidak bersedia menerima menantu
perempuannya yang disebabkan karena perbedaan status.
G. Kebudayaan
1. Rumah Adat Suku Ambon
Rumah adat Suku Ambon dinamakan Baileo, dipakai untuk tempat pertemuan, musyawarah
dan upacara adat yang disebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung dan
dikelilingi oleh serambi. ATapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedangkan
dindingnya dari tangkai rumbia yang disebut gaba-gaba.
2. Pakaian Adat Suku Ambon
Prianya memakai pakaian adat berupa setelan jas berwarna merah dan hitam, baju dalam
yang berenda dan ikat pinggang. Sedangkan wanitanya memakai baju cele, semacam kebaya
pendek, dan berkanji yang disuji. Perhiasannya berupa anting-anting, kalung dan cincin.
Pakaian ini berdasarkan adat Ambon.
3. Tarian Suku Ambon
Tarian Bambu Gila merupakan tarian paling terkenal dari orang Ambon. Tarian ini juga
dikenal dengan nama Buluh Gila atau Bara Suwen. Untuk memulai pertunjukan ini sang
pawang membakar kemenyan di dalam tempurung kelapa sambil membaca mantra dalam
bahasa tanah yang merupakan salah satu bahasa tradisional Ambon. Kemudian asap
kemenyan dihembuskan pada batang bambu yang akan digunakan. Jika menggunakan jahe
maka itu dikunyah oleh pawang sambil membacakan mantra lalu disemburkan ke bambu.
Fungsi kemenyan atau jahe ini untuk memanggil roh para leluhur sehingga memberikan
kekuatan mistis kepada bambu tersebut. Roh-roh inilah yang membuat batang bambu
seakan-akan menggila atau terguncang-guncang dan semakin lama semakin kencang serta
sulit untuk dikendalikan.
4. Makanan Khas Suku Ambon
Belum lengkap makan tanpa Papeda, begitulah kata orang-orang ambon, makanan yang
berasal dari sagu mentah ini bernama Papeda, papeda biasanya dimakan dengan ikan kuah
kuning, jangan tanya rasanya, kalau kata orang ambon Paleng Sadap Seng Ada Lawang
yang artinya sangat enak dan tidak ada tandinganya. Papeda merupakan makanan
Tradisional Ambon. Makanan ini sudah menjadi turun temurun bagi anak cucu orang
ambon, orang ambon biasanya sebelum makan nasi terlebih dahulu memakan papeda,
selanjutnya baru makan nasi.
5. Agama dan Kepercayaan Suku Ambon
Sekarang orang Ambon sudah memeluk agama Islam atau Kristen. Jumlah pemeluk agama
Islam sedikit lebih banyak, dan mereka umumnya lebih terampil dalam bidang perdagangan
dan ekonomi umumnya. Sedangkan orang Ambon pemeluk agama Kristen lebih banyak
memilih pekerjaan sebagai pegawai negeri, guru, dan tentara. Namun kehidupannya sehari-
hari mereka masih menjalankan kegiatan adat tertentu dari kebudayaan lama, dan menjadi
salah satu identitas kesukubangsaan yang menonjol, seperti mengadakan upacara Nae
Baileu atau upacara Cuci Negeri yang merupakan warisan kepercayaan nenek moyang
mereka. Dalam menangani masalah kematian dan pelaksanaan upacaranya mereka
selesaikan lewat kesatuan sosial adat yang disebut mubabet.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turun-temurun memiliki
ciri fisik dan ciri biologis yang sama.
Kohlbrugge, Ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani karena
diturunkan, sedangkan cirri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.
Ambon merupakan sebuah suku yang berada di sebagian besar kepulauan Maluku yang
mencakup pulau Maluku itu sendiri dan sekitarnya. Sementara itu, penamaan Maluku diadopsi
dari bahasa Arab yakni al-Muluk.
Ambon yaitu suatu suku yang berada di daerah Maluku utara,biasanya orang-orang suku
ambon berkulit hitam atau gelap dan berambut ikal,desa adat suku ambon biasanya di bangun
sepanjang jalan utama antara satu desa dengan desa yang lainnya dan saling berdekatan atau bisa
juga dalam bentuk kelompok rumah-rumah kecil yang disebut dengan SOA
Pencaharian Orang suku ambon biasanya yaitu menjadi ptani di lading,dalam hal ini orang
suku ambon membuka sebidang tanah di hutan dengan cara menebang pohon-pohon dan
membakar batang-batang dan juga dahan-dahan kering,lading yang telah di tebang dan di bakar
tersebut dan di olah dengan tongkat kemudian di Tanami tanpa irigasi
Orang suku ambon mengenal tiga macam cara perkawinan,yaitu: Kawin lari, kawin minta,
kawin masuk
Kebudayaan suku Ambon yaitu Rumah Adat Suku Ambon, Pakaian Adat Suku Ambon,
Tarian Suku Ambon, Makanan Khas Suku Ambon, dan Agama dan Kepercayaan Suku Ambon
B. Saran
Keanekaragaman budaya yang ada di nusantara hendaknya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi
lebih baik jika dijadikan sebagai kekayaan bangsa indonesia. Kita selaku masyarakat bangsa indonesia
memiliki kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beragam tersebut agar kita dapat menjadi
bangsa yang besar dan mau serta mampu menghargai kebudayaan tersebut.
Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan dalam masyarakat agar kebudayaan kita yang
terkenal tinggi nilainya tetap lestari, tidak terkena dampak buruk yang datang akibat perubahan peat yang
terjadi di dunia. Melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia harus didasari dengan rasa kesadaran yang
tinggi tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Hal ini dimaksudkan agar tercipta suatu kedamaian dan
keharmonisan, tidak ada perpecahan di antara kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/87420472/hukum-adat-ambon
http://www.sarjanaku.com/2011/06/contoh-pendahuluan-makalah.html
http://www.negerikuindonesia.com/2015/11/tari-lenso-tarian-tradisional-dari.html
http://www.rumah-adat.com/2015/03/rumah-adat-maluku.html
http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/05/pakaian-adat-maluku-beserta-keterangannya.html
http://beckha-kurnia.blogspot.com/2013/01/a-kind-of-indonesian-culture.html
http://amboangka.mywapblog.com/contoh -kata-penutup-makalah-yang-baik-dan-benar.html