Вы находитесь на странице: 1из 3

PENDAHULUAN

Nervus fasialis merupakan saraf kranial terpanjang yang berjalan di dalam tulang, sehingga
sebagian besar kelainan nervus fasialis terletak di dalam tulang temporal. Perjalanan nervus fasialis
melalui struktur anatomi yang kompleks, tulang temporal, telinga tengah, dan kelenjar parotis.
Nervus kranialis terbagi atas 3 komponen, komponen motoris, sensoris, dan parasimpatis. Nervus
fasialis terlibat dalam berbagai kondisi patologis yang mempengaruhi tulang temporal, mulai dari
anomali kongenital sampai gangguan degeneratif dan dari infeksius sampai kondisi neoplastik.
Pengetahuan tentang anatomi dan hubungannya dengan fisiologi penting untuk diketahui untuk
menegakkan diagnosis dan mengobati gangguan nervus fasialis dengan kewaspadaan terhadap
prognosis ke depannya 1,2

ETIOLOGI KELUMPUHAN NERVUS FASIALIS

Penyebab kelumpuhan n. fasialis mungkin kongenital, infeksi, tumor, trauma, gangguan


pembuluh darah dan idiopatik:1
1. Kongenital
Kelumpuhan yang didapat sejak lahir (kongenital) bersifat irreversible dan terdapat
bersamaan dengan anomaly pada telinga dan tulang pendengaran.1
2. Infeksi
Proses infeksi di intrakranial atau infeksi telinga tengah dapat menyebabkan
kelumpuhan saraf fasialis. Infeksi intrakranial yang menyebabkan kelumpuhan ini
seperti pada Sindrom Ramsay-Hunt, Herpes otikus. Infeksi Telinga tengah yang dapat
menimbulkan kelumpuhan saraf fasialis adalah otitis media supuratif kronik ( OMSK )
yang telah merusak Kanal Fallopi.1
3. Tumor
Tumor yang bermetastasis ke tulang temporal merupakan penyebab yang paling sering
ditemukan. Juga dilaporkan bahwa penyebaran langsung dari tumor regional dan sel
schwann, kista dan tumor ganas maupun jinak dari kelenjar parotis bisa menginvasi
cabang akhir dari saraf fasialis yang berdampak sebagai bermacam-macam tingkat
kelumpuhan. Pada kasus yang sangat jarang, karena pelebaran aneurisma arteri karotis
dapat mengganggu fungsi motorik saraf fasialis secara ipsilateral.3
4. Trauma
Kelumpuhan saraf fasialis bisa terjadi karena trauma kepala, terutama jika terjadi fraktur
basis kranii, khususnya bila terjadi fraktur longitudinal. Selain itu luka tusuk, luka
tembak serta penekanan forsep saat lahir juga bisa menjadi penyebab. Saraf fasialis pun
dapat cedera pada operasi mastoid,operasi neuroma akustik/neuralgia trigeminal dan
operasi kelenjar parotis.3
5. Gangguan Pembuluh Darah
Gangguan pembuluh darah yang dapat menyebabkan kelumpuhan saraf fasialis
diantaranya thrombosis arteri karotis, arteri maksilaris dan arteriserebri media.1 Adanya
thrombosis akan menyebabkan iskemia cerebri dan akan menyebabkan kerusakan nevus
kranialis yang melewati lesi tersebut.1
6. Idiopatik ( Bells Palsy )
Bells palsy merupakan lesi nervus fasialis yang tidak diketahui penyebabnya atau tidak
menyertai penyakit lain. Pada parese Bell terjadi edema fasialis. Karena terjepit di
dalam foramen stilomastoideus dan menimbulkan kelumpuhan tipe LMN yang disebut
sebagai Bells Palsy.1
Di Indonesia khususnya di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, urutan penyebab yang
terbanyak ialah idiopatik, infeksi dan trauma.1
Menurut Bailey faktor-faktor yang dapat menyebabkan paralisis akut Nervus Fasialis
adalah:4

1) Herpes Zoster Otikus


Virus Varicella zoster merupakan infeksi laten di ganglia saraf kranial pada saat
infeksi awal. Bertahun-tahun kemudian, virus laten diaktifkan kembali oleh mekanisme
yang tidak diketahui. Reaktivasi virus laten dalam ganglion geniculate menghasilkan
herpes zoster oticus atau sindrom Ramsay Hunt. Pasien akan menampakkan kelumpuhan
wajah dan nyeri telinga berat dan erupsi vesikular dari kanalis auditori eksternal dan
concha. Jika vesikel tidak diketahui sejak awal atau jika bakteri menginfeksi sekunder
kanalis eksternal , kondisi ini dapat didiagnosis sebagai otitis externa . Rasa sakit sering
mendahului kelumpuhan wajah dalam beberapa hari. Gejala yang berhubungan dengan
gangguan pendengaran sensorineural dan disfungsi vestibular ditemukan lebih dari 20 %
pasien. Nyeri dan penurunan lakrimasi juga lebih umum daripada di Bell palsy. 4
2) Otitis Media Dan Palsy Fasial
Palsy fasial merupakan komplikasi otitis media supuratif akut, otitis media dengan
efusi, otitis media kronis, dan mastoiditis. Infeksi yang melibatkan saluran tuba
menyebabkan peradangan dan edema saraf. Pengobatan langsung digunakan untuk
menghilangkan infeksi. Bila terdapat efusi telinga tengah, myringotomy harus dilakukan
segera. Kultur aspirasi langsung telinga tengah untuk terapi antibiotik organisme penyebab.
Insiden palsy wajah pada otitis media akut adalah sekitar 1:20.000 kasus. Prognosis palsy
wajah pada otitis media akut sangat baik. Pemulihan fungsi wajah dimulai dengan cepat
setelah resolusi infeksi. Operasi biasanya terbatas pada myringotomy dan tube.4

3) Komplikasi Pembedahan Mastoid


Tulang temporal berisi dan dikelilingi oleh sejumlah besar struktur penting yang
berdekatan dengan demikian sangat berpotensi untuk terjadinya cedera iatrogenik.
Perjalanan nervus fasialis yang berliku-liku melalui tulang temporal , dan kemungkinan
letak anomali adalah risiko terjadinya cedera seperti yang dibahas sebelumnya. Panas yang
dihasilkan oleh diamond burr dapat melukai nervus fasialis bahkan tanpa trauma mekanik
langsung ke saraf. Kerusakan akibat panas dapat diminimalkan dengan menggunakan
suction konstan dan irigasi selama diseksi dengan diamond burrs. 4

1. Soepardi, EA., Iskanda, N., Bashiruddin J., Restuti, R. Kelumpuhan Nervus Fasialis
Perifer dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher.
Edisi Keenam. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2007; Jakarta. h.114-6
2. Probst R., Gerhard G., Iro H. Facial Nerve in :Basic Otorhinolaryngology. Georg Thieme
Verlag. 2006; Germany. p. 293-5
3. Maisel R, Levine S. Gangguan Saraf Fasialis. Dalam Boies Buku Ajar Penyakit THT edisi
6. Jakarta : EGC, 1997.
4. Bailey, B.J., et al., Head and Neck Surgery Otolaryngology. 3 ed. Vol. 2. 2001, Spain:
Lippincott Williams & Wilkins.

Вам также может понравиться