Вы находитесь на странице: 1из 12

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN PENYAKIT PRURITUS

DI PUSKESMAS DINOYO

DISUSUN OLEH :

TYAS VIBRIANTI

201620461011125

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2017
PRURITUS
A. Pengertian
Pruritus berasal dari kata Prurire/gatal/rasa gatal/berbagai macam keadaan yang
ditandai oleh rasa gatal.
Adhi Djuanda, dkk (1993), mengemukakan pruritus adalah sensasi kulit yang iritatif
dan menimbulkan rangsangan untuk menggaruk.
Berdasarkan dua pendapat di atas, Pruritus adalah sensasi kulit yang iritatif dan ditandai
oleh rasa gatal, serta menimbulkan rangsangan untuk menggaruk. Reseptor rasa gatal tidak
bermielin, mempunyai ujung saraf mirip sikat (penicillate) yang hanya ditemukan pada kulit,
membran mukosa dan kornea. (Sher,1992)
Pruritus merupakan salah satu dari sejumlah keluhan yang paling sering dijumpai pada
gangguan dermatologic.

B. Etiologi
Pruritus dapat disebabkan oleh berbagai macam gangguan. Antara lain yaitu :
1. Pruritus local
Pruritus lokal adalah pruritus yang terbatas pada area tertentu di tubuh. Beberapa Penyebab
Pruritus Lokal:
a. Kulit kepala : Seborrhoeic dermatitis, kutu rambut
b. Punggung : Notalgia paraesthetica
c. Lengan : Brachioradial pruritus
d. Tangan : Dermatitis tangan
e. Pruritus perianal terjadi akibat partikel feses yang terjepit dalam lipatan perianal atau melekat
pada rambut anus.
2. Gangguan sistemik/penyakit
a. Gagal ginjal kronik.
b. Obstruksi biliaris intrahepatika atau ekstrahepatika.
c. Endokrin/Metabolik seperti Diabetes, hipertiroidisme, Hipoparatiroidisme, dan Myxoedema.
d. Anemia, Polycythaemia, Leukimia limfatik, dan Hodgkin's disease.
3. Gangguan pada kulit
Dermatitis kontak, kulit kering, prurigo nodularis, urtikaria, psoriasis, dermatitis atopic,
folikulitis, kutu, scabies, miliaria, dan sunburn.
4. Pajanan terhadap faktor tertentu
Pajanan kulit terhadap beberapa factor, baik berasal dari luar maupun dalam dapat
menyebabkan pruritus. Faktor yang dimaksud adalah allergen atau bentuk iritan lainnya,
urtikaria fisikal, awuagenic pruritus, serangga, dan obat-obatan tertentu (topical maupun
sistemik; contoh: opioid, aspirin).
5. Hormonal
Sejumlah 2% dari wanita hamil menderita pruritus tanpa adanya gangguan dermatologic.
Pruritus gravidarum diinduksi oleh estrogen dan terkadang terdapat hubungan dengan
kolestasis. Pruritus terutama terjadi pada trimester ketiga kehamilan, dimulai pada abdomen
atau badan, kemudian menjadi generalisata. Ada kalanya pruritus disertai dengan anoreksi,
nausea, dan muntah. Pruritus akan menghilang setelah penderita melahirkan. Ikterus kolestasis
timbul setelah penderita mengalami pruritus 2-4 minggu. Ikterus dan pruritus disebabkan oleh
karena terdapat garam empedu di dalam kulit. Selain itu, pruritus juga menjadi gejala umum
terjadi menopause. Setidaknya 50% orang berumur 70 tahun atau lebih mengalami pruritus.
Kelainan kulit yang menyebabkan pruritus, seperti scabies, pemphigoid nodularis, atau
eczema grade rendah perlu dipertimbangkan selain gangguan sistemik seperti kolestasis
ataupun gagal ginjal. Pada sebagian besar kasus pruritus spontan, penyebab pruritus pada lansia
adalah kekeringan kulit akibat penuaan kulit. Pruritus pada lansia berespon baik terhadap
pengobatan emollient. Atau bisa diklasifikasikan penyebab dari pruritus terdiri dari :
a. Faktor endogen ( penyakit yang diderita, hormonal atau daya tahan tubuh).
b. Faktor eksogen ( Pakaian, logam, serangga, tungau atau faktor lingkungan yang menyebabkan
kulit menjadi lembab atau kering).

C. Klasifikasi
1. Pruritoceptive itch : Akibat gangguan yang berasal dari kulit. Misalnya, inflamasi, kering,
dan kerusakan kulit.
2. Neuropathic itch : Akibat gangguan pada jalur aferen saraf perifer atau sentral. Misalnya,
pada herpes dan tumor.
3. Neurogenic itch : Tidak ada gangguan pada saraf maupun kulit, namun terdapat transmitter
yang merangsang gatal. Misalnya, morphin dan penyakit sistemik (ginjal kronis, jaundice).
4. Psikogenic itch : Akibat gangguan psikologi. Misalnya, parasitophobia.

Ada juga yang menggolongkan atau mengklasifikasikan pruritus dalam beberapa jenis,
yaitu :
1. Pruritus pada gravidarum
Di induksi oleh hormon estrogen terutama pada trimester III akhir gravidarum dimulai dari
abdomen atau badan kemudian generalisata, bisa disertai dengan gejala anorexia, nausea atau
muntah juga disertai ikterus kolestatik setelah pruritus 2- 4 minggu karena garam empedu ada
dalam kulit.

2. Pruritus pada hepatikum


Pruritus sebagai akspresi kolestatis tanda adanya obstruksi pada empedu (obstruksi
biliarry disease) yang berlokalisasi pada daerah hepatal, bisa juga disebabkan efek samping
obat-obatan yang memberi obstruksi intra hepatal sehingga terjadi ekskresi garam asam billiar.

3. Pruritus pada Senilitas / Senilis


Kulit senile yang kering mudah menderita fisur (chapped skin) mudak menjadi pruritik,
terjadi dengan atau tanpa reaksi inflamatorik. Rasa gatal terjadi karena stimulasi ringan /
perubahan suhu. Daerah yang tersering ialah daerah genital eksterna, perineal dan perianal.

4. Pruritus pada Sistem Endokrin (DM, Hiperparatiroid, Mixedema)


Pada DM terjadi hiperglikemia, sehingga terjadi iritabilitas ujung-ujung saraf dan kelenjar
metabolik di kulit terutama daerah anogenital atau submammae pada wanita.
Glikogen sel sel epitel kulit dan vagina meningkat sehingga terjadi diabetes kulit oleh
karena predisposisi berupa dermatitis, kandidiasis, dan furunkulosis.
Pada hiperparatiroid terjadi peningkatan hormon paratiroid dalam plasma sehingga terjadi
defisit kalsium dalam kulit khususnya kalsium fosfat.

5. Pruritus pada Generalisata / Gagal Ginjal


Terjadi pruritus generalisata, terutama pada GGK (gagal ginjal kronis) disertai edema dan
terjadi kekeringan kulit (Xerosis) oleh karena terjadi atrofi kelenjar sebasea dan kelenjar
sudorifera.
Pada penyakit ginjal juga mengakibatkan gangguan metabolisme pada fosfor dan kalsium,
magnesium dalam serum meningkat sehingga terjadi uremia yang menyebabkan terjadinya
pruritus, penyebabnya oleh bahan-bahan yang mengalami retensi, ginjal gagal mensekresinya
sehingga perlu dilakukan hemodialisis.
6. Pruritus pada neopalstik
Pruritus pada keganasan internal terutama berasal dari sistem limforetikuler menyebabkan
penyakit Hodgkin dengan insidens sampai berbulan-bulan, sebelum penyakit gejala mendasari
diketahui.

7. Pruritus pada Mikosis Fungoides


Merupakan limfoma maligna yang progresif. Pruritus timbul pad waktu lesi kulit masih
tidak khas dan belum terdapat infiltrasi maligna. Pruritus dapat bersifat menetap dan intoleran.

8. Pruritus pada neurologic


Defisit saraf sentral / perifer sebagai pengatur sensasi perabaan dapat menyebabkan
pruritus.

9. Pruritus pada Psikologik


Respons garukan berbeda dengan pruritus karena penyebab lain. Pada gatal karena
penyakit organis terdapat korelasi antara sensasi gatal dengan beratnya respons garuk. Pada
gatal psikologik ternyata respons garukan lebih kecil daripada derajat gatal subjektif, tampak
lebih sedikit efek garukan dan lebih sedikit efek garukan dan lebih banyak picking (cubitan),
serta tidak dijumpai gangguan tidur.

10. Pruritus pada Penyakit lain


a. Gout / rhematik.
b. Hipertensi, aterosklerotik menyebabkan pruritus di seluruh tubuh sebelum timbulnya
aplopexia.
c. Polisitemia vena disertai pruritus dan urtikaria.
d. Defisiensi Fe bukan anemia, karena gangguan pembentukan Fe, sebelumnya anemia pruritus
sudah hilang.

D. Patofisiologi
Pruritus merupakan salah satu dari sejumlah keluhan yang paling sering dijumpai pada
gangguan dermatologic yang menimbulkan gangguan rasa nyaman dan perubahan integritas
kulit jika pasien meresponnya dengan garukan. Reseptor rasa gatal tidak bermielin,
mempunyai ujung saraf mirip sikat (peniciate) yang hanya ditemukan dalam kulit, membrane
mukosa dan kornea (Sher, 1992).
Garukan menyebabkan terjadinya inflamasi sel dan pelepasan histamine oleh ujung
saraf yang memperberat gejala pruritus yang selanjutnya menghasilkan lingkaran setan rasa
gatal dan menggaruk. Meskipun pruritus biasanya disebabkan oleh penyakit kulit yang primer
dengan terjadinya ruam atau lesi sebagai akibatnya, namun keadaan ini bisa timbul tanpa
manifestasi kulit apapun. Keadaan ini disebut sebagai esensial yang umumnya memiliki awitan
yang cepat, bisa berat dan mengganggu aktivitas hidup sehari-hari yang normal.

E. Manifestasi Klinis
Pruritus secara khas akan menyebabkan pasien menggaruk yang biasanya dilakukan
semakin intensif pada malam hari. Pruritus tidak sering dilaporkan pada saat terjaga karena
perhatian pasien teralih pada aktifitas sehari-hari. Pada malam hari dimana hal-hal yang bisa
mengalihkan perhatian hanya sedikit, keadaan priritus yang ringan sekalipun tidak mudah
diabaikan. Efek sekunder mencakup ekskorisi, kemerahan bagian kulit yang menonjol (bidur),
infeksi dan perubahan pigmentasi.
Rasa gatal yang hebat akan menganggu penampilan pasien. Efek sekunder pruritus
adalah ekskoriasi, kemerahan, bidur (kulit menonjol), infeksi, dan perubahan pigmentasi.
Pruritus pada malam lebih intensif dari pruritus pada siang hari, akibatnya minimnya distraktor
pada malam hari. Sebaliknya pada siang hari banyak distraktor yang mengalihkan perasaan
gatal, seperti pekerjaan, hiburan dan sebagainya.

F. Komplikasi
Bila skabies tidak diobati selama beberapa minggu atau bulan, dapat timbul dermatitis
akibat garukan. Erupsi dapat berbentuk impetigo, ektima, sellulitis, limfangitis, dan furunkel.
Infeksi bakteri pada bayi dan anak kecil yang diserang scabies dapat menimbulkan komplikasi
pada ginjal. Dermatitis iritan dapat timbul karena penggunaan preparat anti skabies yang
berlebihan, baik pada terapi awal ataupun pemakaian yang terlalu sering.

G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pruritus sangat bergantung pada penyebab rasa gatal itu sendiri.
Sementara pemeriksaan untuk mencari penyebab pruritus dilakukan, terdapat beberapa cara
untuk mengatasi rasa gatal sehingga menimbulkan perasaan lega pada penderita, yaitu:
1. Pengobatan topical:
a. Dinginkan kulit dengan kain basah atau air hangat
b. Losion calamine. Losion ini tidak dapat digunakan pada kulit yang kering dan memiliki
batasan waktu dalam pemakaiannya karena mengandung phenols.
c. Losion menthol/camphor yang berfungsi untuk memberikan sensasi dingin.
d. Pemakaian emmolient yang teratur, terutama jika kulit kering.
e. Kortikosteroid topical sedang untuk periode waktu yang pendek.
Antihistamin topical sebaiknya tidak digunakan karena dapat mensensitisasi kulit dan
menimbulkan alergi dermatitis kontak.

2. Pengobatan oral
Pengobatan dengan medikasi oral mungkin diperlukan, jika rasa gatal cukup parah dan
menyebabkan tidur terganggu:
a. Aspirin: efektif pada pruritus yang disebabkan oleh mediator kinin atau prostaglandin, tapi
dapat memperburuk rasa gatal pada beberapa pasien.
b. Doxepin atau amitriptyline: antidepresan trisiklik dengan antipruritus yang efektif.
Antidepresan tetrasiklik dapat membantu rasa gatal yang lebih parah.
c. Antihistamin: antihistamin yang tidak mengandung penenang memiliki antipruritus.
Antihistamin penenang dapat digunakan karena efek penenangnya tersebut.
d. Thalidomide terbukti ampuh mengatasi prurigo nodular dan beberapa jenis pruritus kronik.

Upaya lain yang berguna untuk menghindari pruritus, diantaranya mencegah factor
pengendap, seperti pakaian yang kasar, terlalu panas, dan yang menyebabkan vasodilatasi jika
dapat menimbulkan rasa gatal (mis. Kafein, alcohol, makanan pedas). Jika kebutuhan untuk
menggaruk tidak tertahankan, maka gosok atau garuk area yang bersangkutan dengan telapak
tangan.
Untuk gatal ringan dengan penyebab yang tidak membahayakan seperti kulit kering, dapat
dilakukan penanganan sendiri berupa:
a. Mengoleskan pelembab kulit berulang kali sepanjang hari dan segera setelah mandi.
b. Tidak mandi terlalu sering dengan air berkadar kaporit tinggi..
c. Memasang alat pelembab udara, terutama di ruangan ber-AC.
d. Mengenakan pakaian yang tidak mengiritasi kulit seperti katun dan sutra, menghindari bahan
wol serta bahan sintesis yang tidak menyerap keringat.
e. Menghindari konsumsi kafein, alkohol, rempah-rempah, air panas dan keringat berlebihan.
f. Menghindari hal-hal yang telah diketahui merupakan penyebab gatal.
g. Menjaga higiene pribadi dan lingkungan.
h. Mencegah komplikasi akibat garukan dengan jalan memotong kuku dan menggosok kulit
yang gatal menggunakan telapak tangan sebagai ganti menggaruk. Obat yang dapat
dipergunakan antara lain obat oles antigatal (dengan kandungan mentol, kampor, kalamin dan
doxepin HCl) serta obat minum, seperti doxepin dan antihistamin
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
1. Biodata
Biodata klien secara lengkap yang mencakup umur, jenis kelamin, suku bangsa.

2. Keluhan utama
Biasanya klien datang ke tempat pelayanan kesehatan dengan keluhan gatal pada kulitnya,
intensitas gatal lebih sering terasa pada malam hari.

3. Riwayat penyakit sekarang


Faktor pencetus timbulnya pruritus dapat disebabkan oleh adanya kelainan sistemik
internal seperti diabetes melitus, kelainan darah atau kanker, penggunaan preperat oral seperti
aspirin, terapi antibiotik, hormone. Adanya alergi, baru saja minum obat yang baru, pergantian
kosmetik dapat menjadi factor pencetus adanya pruritus. Tanda-tanda infeksi dan bukti
lingkungan seperti udara yang panas, kering, atau seprei/selimut yang menyebabkan iritasi,
harus dikenal. Pruritus dapat terjadi pada orang yang berusia lanjut sebagai akibat dari kulit
yang kering.

4. Riwayat penyakit dahulu


Pruritus merupakan penyakit yang hilang/ timbul, sehingga pada riwayat penyakit dahulu
sebagian besar klien pernah menderita penyakit yang sama dengan kondisi yang dirasa
sekarang.

5. Riwayat penyakit keluarga


Diduga faktor genetik tidak mempengaruhi timbulnya pruritus. Kecuali dalam keluarga
ada kelainan sistemik internal yang bersifat herediter mungkin juga mengalami pruritus.

6. Riwayat psikososial
Rasa gatal dapat pula disebabkan oeh factor psikologik seperti stress yang berlebihan
dalam keluarga atau lingkungan kerja. Pruritus menimbulkan gangguan rasa nyaman dan
perubahan integritas kulit. Rasa gatal yang hebat akan mengganggu penampilan pasien.
B. Diagnose Keperawatan
1. Pruritus berhubungan dengan erupsi dermal.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan respon peradangan.
3. Resiko tinggi terjadinya gangguan konsep diri/body image berhubungan dengan perubahan
fisik dan respon orang lain.
4. Perubahan kenyamanan berhubungan dengan terjadinya lesi / erupsi dermal.

C. Intervensi Keperawatan
1. Pruritus berhubungan dengan erupsi dermal.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam rasa gatal berkurang/hilang.
Kriteria hasil : Erupsi dermal yang terjadi dapat diatasi.
Intervensi :
a. Observasi intensitas gatal dan perluasan kulit.
b. Jaga kebersihan kulit.
c. Gunakan air hangat untuk mandi.
d. Anjurkan untuk tidak menggaruk saat gatal jika terpaksa ingin menggaruk, menggunakan
telapak tangan saat menggaruk.
e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antihistamin.

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan respon peradangan.


Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam integritas kulit kembali
normal.
Kriteria hasil : lesi dan peradangan dapat teratasi.
Intervensi :
a. Beri pelembab.
b. Gunakan handuk yang lembut saat mengeringkan tubuh.
c. Anjurkan untuk tidak menggaruk saat gatal jika terpaksa ingin menggaruk, menggunakan
telapak tangan saat menggaruk.

3. Resiko tinggi terjadinya gangguan konsep diri/body image berhubungan dengan perubahan
fisik dan respon orang lain.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam gangguan konsep diri/ body
image tidak terjadi.
Kriteria hasil : Pasien mampu menerima terjadinya perubahan fisik, keterbatasan karena
kondisi.
Intervensi :
a. Jalin hubungan saling percaya.
b. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaan.
c. Hindari pemajanan lama dibawah sinar matahari.
d. Anjurkan memakai baju lengan panjang dan celana/rok panjang untuk perlindungan.

4. Perubahan kenyamanan berhubungan dengan terjadinya lesi / erupsi dermal.


Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam terpenuhinya kenyamanan.
Kriteria hasil : Lesi/erupsi dermal berkurang/hilang
Intervensi :
a. Jaga kebersihan lingkungan dan kebersihan kulit.
b. Ciptakan lingkungan yang nyaman.
c. Hindari sabun berlemak / yang mengandung deterjen.
d. Hindari perubahan cuaca yang mendadak/ekstrem.
e. Hindari faktor pencetus gatal/lesi.
DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Adhi. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Penerbit : Balai Penerbit FK
UI, Jakarta.
Doengoes, Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta.
Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. EGC: Jakarta.

Вам также может понравиться

  • LP Askep Pruritus PDF
    LP Askep Pruritus PDF
    Документ35 страниц
    LP Askep Pruritus PDF
    Marsiana Dewi
    50% (2)
  • LP Askep Pruritus
    LP Askep Pruritus
    Документ35 страниц
    LP Askep Pruritus
    devi novita
    Оценок пока нет
  • LP Pruritus
    LP Pruritus
    Документ8 страниц
    LP Pruritus
    Anonymous 2fZr1M4g
    Оценок пока нет
  • Askep Pruritus
    Askep Pruritus
    Документ8 страниц
    Askep Pruritus
    Kiky Kianra
    Оценок пока нет
  • LP Urtikaria Leski
    LP Urtikaria Leski
    Документ13 страниц
    LP Urtikaria Leski
    leskic movic
    Оценок пока нет
  • Askep Pruritus
    Askep Pruritus
    Документ26 страниц
    Askep Pruritus
    devi novita
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Ca Kulit
    Laporan Pendahuluan Ca Kulit
    Документ32 страницы
    Laporan Pendahuluan Ca Kulit
    Victor Dhap
    Оценок пока нет
  • Intervensi, Implementasi Kasus
    Intervensi, Implementasi Kasus
    Документ16 страниц
    Intervensi, Implementasi Kasus
    hime
    Оценок пока нет
  • LP Vulnus Morsum
    LP Vulnus Morsum
    Документ16 страниц
    LP Vulnus Morsum
    Gung Reva
    Оценок пока нет
  • LP Karbunkel
    LP Karbunkel
    Документ9 страниц
    LP Karbunkel
    Ulfah Ramdhana Mappa
    Оценок пока нет
  • Acc - LP Scabies (Mg2) Naily 2233014
    Acc - LP Scabies (Mg2) Naily 2233014
    Документ16 страниц
    Acc - LP Scabies (Mg2) Naily 2233014
    Naily Hidayah
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Abses Abdomen
    Laporan Pendahuluan Abses Abdomen
    Документ92 страницы
    Laporan Pendahuluan Abses Abdomen
    Julmitrawan Iwan
    Оценок пока нет
  • LP Selulitis
    LP Selulitis
    Документ12 страниц
    LP Selulitis
    Nurin Sabrina
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Faringitis Akut
    Laporan Pendahuluan Faringitis Akut
    Документ11 страниц
    Laporan Pendahuluan Faringitis Akut
    JULYANTO PUTRA ADMAJA
    Оценок пока нет
  • LP Tumor Submandibula
    LP Tumor Submandibula
    Документ8 страниц
    LP Tumor Submandibula
    Yulia Sahnas
    0% (1)
  • Stase KMB - Orchitis
    Stase KMB - Orchitis
    Документ23 страницы
    Stase KMB - Orchitis
    Diva Noviandari
    Оценок пока нет
  • LP Tinea Cruris
    LP Tinea Cruris
    Документ31 страница
    LP Tinea Cruris
    Ahmad Afif Wijaya
    Оценок пока нет
  • LP Varises Vena
    LP Varises Vena
    Документ24 страницы
    LP Varises Vena
    Sherly Vially
    Оценок пока нет
  • SOP Askep Injeksi Intracutan
    SOP Askep Injeksi Intracutan
    Документ2 страницы
    SOP Askep Injeksi Intracutan
    ricka
    0% (1)
  • LP TB
    LP TB
    Документ9 страниц
    LP TB
    Nanda Utomo
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Gastritis
    Penatalaksanaan Gastritis
    Документ1 страница
    Penatalaksanaan Gastritis
    Like Olivia
    Оценок пока нет
  • Lp. Ispa
    Lp. Ispa
    Документ21 страница
    Lp. Ispa
    Nia Rahmawati
    Оценок пока нет
  • LP Tinea Pedis
    LP Tinea Pedis
    Документ3 страницы
    LP Tinea Pedis
    Ismi Maulida
    100% (1)
  • Asuhan Keperawatan Burn Injury
    Asuhan Keperawatan Burn Injury
    Документ28 страниц
    Asuhan Keperawatan Burn Injury
    Vhianey
    Оценок пока нет
  • LP Limfoma Maligna
    LP Limfoma Maligna
    Документ12 страниц
    LP Limfoma Maligna
    Nur Ningsi
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Hemoroid Arsanti
    Laporan Pendahuluan Hemoroid Arsanti
    Документ13 страниц
    Laporan Pendahuluan Hemoroid Arsanti
    Adi Setiawan
    Оценок пока нет
  • LP Scabies-1
    LP Scabies-1
    Документ12 страниц
    LP Scabies-1
    puput dewi06
    Оценок пока нет
  • LP GASTRITIS AKUT Okah
    LP GASTRITIS AKUT Okah
    Документ12 страниц
    LP GASTRITIS AKUT Okah
    Merry Mellow9
    Оценок пока нет
  • Sap Tak Halusinasi
    Sap Tak Halusinasi
    Документ19 страниц
    Sap Tak Halusinasi
    Mukti Susi Okviatri
    Оценок пока нет
  • LP Debridement
    LP Debridement
    Документ8 страниц
    LP Debridement
    rahayu ramadhani
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Hepatitis A
    Laporan Pendahuluan Hepatitis A
    Документ20 страниц
    Laporan Pendahuluan Hepatitis A
    ainun
    Оценок пока нет
  • LP Varicella
    LP Varicella
    Документ18 страниц
    LP Varicella
    dian prawesti
    0% (1)
  • LP CVD
    LP CVD
    Документ33 страницы
    LP CVD
    Nur Janah
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Tonsilitis
    Laporan Pendahuluan Tonsilitis
    Документ9 страниц
    Laporan Pendahuluan Tonsilitis
    NOVITA
    Оценок пока нет
  • Soal Dermatitis
    Soal Dermatitis
    Документ2 страницы
    Soal Dermatitis
    afni
    Оценок пока нет
  • LP Vulnus
    LP Vulnus
    Документ18 страниц
    LP Vulnus
    Widia wati
    Оценок пока нет
  • Kamus Nanda Nic Noc
    Kamus Nanda Nic Noc
    Документ28 страниц
    Kamus Nanda Nic Noc
    Angger
    Оценок пока нет
  • LP Myalgia Fix
    LP Myalgia Fix
    Документ6 страниц
    LP Myalgia Fix
    Desak Sri Shanti
    Оценок пока нет
  • Intervensi (Nic Noc) Gea
    Intervensi (Nic Noc) Gea
    Документ6 страниц
    Intervensi (Nic Noc) Gea
    dian novita dewi
    Оценок пока нет
  • LP Varisela
    LP Varisela
    Документ17 страниц
    LP Varisela
    vening taufiqi
    Оценок пока нет
  • HEMATURIA Analisa Data
    HEMATURIA Analisa Data
    Документ4 страницы
    HEMATURIA Analisa Data
    Vity Kilis
    Оценок пока нет
  • Herpes Genital
    Herpes Genital
    Документ15 страниц
    Herpes Genital
    leti
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan TBC
    Laporan Pendahuluan TBC
    Документ25 страниц
    Laporan Pendahuluan TBC
    HardyanAlRita
    100% (1)
  • LP Hiperurisemia
    LP Hiperurisemia
    Документ22 страницы
    LP Hiperurisemia
    Yoanita Putri
    Оценок пока нет
  • LP - Abses - Umbilikal - Siti Raudoh .
    LP - Abses - Umbilikal - Siti Raudoh .
    Документ17 страниц
    LP - Abses - Umbilikal - Siti Raudoh .
    Raudoh
    100% (2)
  • LP Radius Ulna
    LP Radius Ulna
    Документ13 страниц
    LP Radius Ulna
    Niswah Harisatun
    Оценок пока нет
  • LP Isk
    LP Isk
    Документ23 страницы
    LP Isk
    maey yap Via
    Оценок пока нет
  • LP Stoke Cva
    LP Stoke Cva
    Документ13 страниц
    LP Stoke Cva
    hanif nanda
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Dengan Demam Thypoid Pada T1.docx Erna - Oktav 2
    Asuhan Keperawatan Dengan Demam Thypoid Pada T1.docx Erna - Oktav 2
    Документ41 страница
    Asuhan Keperawatan Dengan Demam Thypoid Pada T1.docx Erna - Oktav 2
    Bocah Kumplung
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan HNP Baru
    Laporan Pendahuluan HNP Baru
    Документ13 страниц
    Laporan Pendahuluan HNP Baru
    harmono taepabu
    100% (1)
  • Sap DBD
    Sap DBD
    Документ9 страниц
    Sap DBD
    fotocopy tifa
    Оценок пока нет
  • LP Abses-Gluteal
    LP Abses-Gluteal
    Документ11 страниц
    LP Abses-Gluteal
    Agung Stwn
    Оценок пока нет
  • LP Dispepsia Nuryani
    LP Dispepsia Nuryani
    Документ11 страниц
    LP Dispepsia Nuryani
    puskesmas anyar
    Оценок пока нет
  • LP Faringitis
    LP Faringitis
    Документ40 страниц
    LP Faringitis
    Rani Utami
    Оценок пока нет
  • LP Faringitis
    LP Faringitis
    Документ16 страниц
    LP Faringitis
    Febriani Eka Putri
    Оценок пока нет
  • LP Faringitis
    LP Faringitis
    Документ15 страниц
    LP Faringitis
    Maulidia Selfianie
    Оценок пока нет
  • LP Pruritus Lansia
    LP Pruritus Lansia
    Документ10 страниц
    LP Pruritus Lansia
    Naz SetiaSukkasukka
    100% (1)
  • Asuhan Keperawatan Pruritus
    Asuhan Keperawatan Pruritus
    Документ13 страниц
    Asuhan Keperawatan Pruritus
    Teuku Maulidin
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pruritus
    Asuhan Keperawatan Pruritus
    Документ9 страниц
    Asuhan Keperawatan Pruritus
    Susila Yasa
    Оценок пока нет
  • Askep Pruritus
    Askep Pruritus
    Документ15 страниц
    Askep Pruritus
    wulandari
    Оценок пока нет