Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
2017
2
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
universal bagi semua umat manusia dalam setiap waktu dan tempat hingga akhir
Makalah yang berjudul Hipertensi ini disusun untuk memenuhi salah satu
Dalam penulisan makalah, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis
kesungguhan, serta dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik langsung
sehingga pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah
3) Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
penulisan maupun isi. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
1111
ii
m
3
saran yang bersifat membangun, supaya laporan ini menjadi lebih baik. Semoga
Penulis
1111
m iii
4
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
iv
1111
m
5
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar kata Hipertensi.
memang bukan penyakit menular, namun juga tidak bisa menganggapnya sepele,
sebasar 24 juta jiwa atau 9,77% dari total jumlah penduduk. Menurut JNC (Joint
pada populasi berusia diatas 65 tahun. Lansia yang berumur diatas 80 tahun sering
mengalami hipertensi yang khas sering ditemukan pada lansia adalah isolated
systolic hypertension (ISH), dimana tekanan sistoliknya saja yang tinggi (diatas
mencapai 6,8 % dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Angka
kejadian hipertensi di seluruh dunia mungkin mencapai 1 milyar orang dan sekitar
1111
m
5
6
7,1 juta kematian akibat hipertensi terjadi setiap tahunnya (WHO cit. Depkes RI,
Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan
sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat,
hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu diadakan
parah.
1111
m
7
.BAB II
KAJIAN PUSTAKA
ini berkaitan dengan kenaikan tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Standar
2010).
gagal jantung, dan kerusakan ginjal ( Anies, 2006 dalam Fitriana, 2015).
diatas batas normal atau optimal yaitu 120mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg
untuk diastolik. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent killer karena
1111
7
m
8
lama dan terus menerus bisa memicu stoke, serangan jantung, gagal jantung
dan bahkan memakan penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo dalam
1) Hipertensi primer
2) Hipertensi sekunder
1111
m
9
adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB)
(Fitriana, 2015).
2.3 Patofisiologi
penurunan asupan garam ataupun respon dari system saraf simpatik (Hanifa
tubuh mengalami kelebihan garam dan air, tekanan darah meningkat melalui
1111
m
10
aktivitas sistem saraf simpatis, angiotensin II dan III juga mempunyai efek
tekanan darah. Sekresi renin yang tidak tepat diduga sebagai penyebab
tekanan arteriolar renal dapat menghambat sekresi renin (Juni dalam Fitriana,
2015).
berat, gejala yang dialami oleh penderita antara lain sakit kepala, palpitasi,
pandangan kabur, tinnitus serta kesulitan tidur (Juni dalam Fitriana, 2015).
klinis hipertensi primer. Gejala lain yang dapat dialami oleh penderita
1111
m
11
kerusakan organ dan faktor risiko lain atau mencari penyebab hipertensi.
natrium, kreatinin, gula arah puasa, kolesterol total, kolesterol HDL). Sebagai
urin 24 jam, asam urat, kolesterol LDL, TSH, dan ekokardiografi (Mansjoer-
yang menunjukkan derajat fungsi ginjal, Pemeriksaan yang lebih tepat adalah
pemeriksaan klirens atau yang lebih popular disebut creatinin clearance test
1111
m
12
1111
m
13
menurunkan risikoaterosklerosis
pengobatan hipertensi.
1111
m
14
diderita.
d) Pada saat uji latih sebaiknya obat yang sedang diminum tetap
kenaikan beban.
latihan.
hipertensi.
1111
m
15
ada.
penyesuaian (pengurangan).
1111
m
16
Menurut Sheps, jika dokter atau ahli gizi menyarankan agar kita
diproses.
lemak
1111
m
17
4) Menghilangkan stres
(e) Berolahraga.
1111
m
18
(h) Ubahlah gaya. Amati sikap tubuh dan perilaku saat sedang dilanda
stres.
sendiri.
perhatian khusus.
2) Penatalaksanaan Farmakologis
dan mencegah terjadinya stroke pada pasien usia 70 tahun atau lebih.
1111
m
19
optimal harus efektif selama 24 jam dan lebih disukai dalam dosis
tunggal karena kepatuhan lebih baik, lebih murah dan dapat mengontrol
terdapat pula obat yang berisi kombinasi dosis rendah 2 obat dari
memilih golongan obat tertentu, diberikan diuretik atau beta bloker. Jika
meningkatkan efek obat yang lain. Jika tambahan obat yang kedua dapat
1111
m
20
BAB III
3.1 Kesimpulan
a) Kesimpulan
1111
m 20
21
3.2 Saran
lain, dalam upaya deteksi dini serta penyuluhan hipertensi dan penyakit
1111
m
22
sarana informasi yang mudah diakses masyarakat seperti leaflet dan poster
(b) Masyarakat
2. Lebih hati-hati bagi yang mempunyai riwayat keluarga dengan orang tua
diubah.
1111
m
23
DAFTAR PUSTAKA
Fitriana, Rina. (2015). Hubungan Antara Konsumsi Makanan dan Status Gizi
dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember.
1111
m