Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PERCOBAAN V
KINETIKA ENZIM
Oleh
Meyliana Taslim
10715033
Kelompok L-6
Shift Kamis
Asisten:
Sarinilayana Harefa ( 10714065 )
LABORATORIUM FARMAKOKIMIA
PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI
SEKOLAH FARMASI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
I. Tujuan
Dicek absorbansinya
Tabung reaksi 1
Massa glukosa = 1 mg/mL x 0,01 mL = 0,01 mg
Volume = 3,01 mL
[S] = 3,32 x 10-3 mg/mL
Tabung reaksi 2
Massa glukosa = 1 mg/mL x 0,02 mL = 0,02 mg
Volume = 3,02 mL
[S] = 6,62 x 10-3 mg/mL
Tabung reaksi 3
Massa glukosa = 1 mg/mL x 0,03 mL = 0,03 mg
Volume = 3,03 mL
[S] = 9,9 x 10-3 mg/mL
Tabung reaksi 4
Massa glukosa = 1 mg/mL x 0,04 mL = 0,04 mg
Volume = 3,04 mL
[S] = 0,0132 mg/mL
Tabung reaksi 5
Massa glukosa = 1 mg/mL x 0,05 mL = 0,05 mg
Volume = 3,05 mL
[S] = 0,0164 mg/mL
Tabung reaksi 6
Massa glukosa = 1 mg/mL x 0,06 mL = 0,06 mg
Volume = 3,06 mL
[S] = 0,0196 mg/mL
Tabung Volume Glukosa Absorbansi awal (A) Absorbansi akhir (A) Perbedaan absorbansi
Reaksi Standar (L) t = 0 menit t = 5 menit = absorbansi akhir-
awal (A)
1 10 0,05 0,094 0,044
2 20 0,095 0,222 0,127
3 30 0,100 0,234 0,134
4 40 0,113 0,352 0,239
5 50 0,116 0,389 0,273
6 60 0,131 0,393 0,262
2 1
0 =
5
V [S] 1/ V 1/ [S]
0.0088 0.00332 113.6364 301.2048
0.0254 0.00662 39.37008 151.0574
0.0268 0.00990 37.31343 101.0101
0.478 0.01320 20.9205 75.75758
0.0546 0.01640 18.31502 60.97561
0.0524 0.01960 19.08397 51.02041
Grafik Katalisasi Enzim GOD PAP
terhadap Glukosa
350
1/V (konsentrasi/menit)
1 1 1
= +
0 []
y = 2.5281x + 18.739
R = 0.9654
1
= 18,739
= 2.5281
Km = 2,5281 x 0,05336
Km = 0,135 mg/mL
IV. Pembahasan
Enzim adalah senyawa protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia.
Enzim dapat mengaktifkan, mengkatalisis dan mengendalikan reaksi kimia untuk
mempertahankan organisme. Sebagai katalis, enzim mempercepat reaksi dengan
menurunkan energi aktivasi tanpa mempengaruhi kesetimbangan reaksi. Energi
aktivasi adalah energi minimum yang dibutuhkan hingga suatu reaksi dapat terjadi.
Enzim mampu mengkatalisis suatu reaksi hingga 1020 lebih cepat dibandingkan reaksi
tanpa katalis. Enzim memiliki sifat-sifat tertentu yaitu memiliki spesifitas yang tinggi,
bersifat stereoselektif (dapat membedakan isomer geometris dan optis substrat) dan
memiliki laju reaksi tinggi.
Enzim mempunyai kemampuan katalisis yang spesifik, dimana substrat akan
menempel pada bagian yang sangat spesifik dari enzim. Bagian spesifik ini disebut
tapak aktif atau sisi aktif enzim. Kerja enzim dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
1. Konsentrasi substrat
Jika konsentrasi substrat meningkat maka kecepatan reaksi juga
meningkat. Pada suatu titik tertentu, penambahan konsentrasi substrat
tidak lagi mempengaruhi kecepatan reaksi, hal ini dikarenakan semua
enzim yang ada telah berikatan dengan substrat.
2. Suhu
Kerja enzim akan maksimal pada suhu yang optimum. Setiap enzim
memiliki suhu optimum yang berbeda-beda. Dimana sebagian besar
enzim dalam tubuh manusia memiliki suhu optimum sekitar 350C -
370C. Dengan meningkatnya suhu, kecepatan suatu reaksi juga
meningkat tetapi pada suhu yang terlalu tinggi, enzim akan terdenaturasi
sedangkan pada suhu yang terlalu rendah, enzim menjadi tidak aktif.
3. pH
Setiap enzim mempunyai nilai pH optimum yang bervariasi, bergantung
asam amino penyusunnya yang memiliki titik isoelektrik berbeda pula.
Contoh enzim yang aktif di pH asam adalah enzim pepsin yang terdapat
pada lambung sedangkan untuk enzim yang aktif di pH basa adalah
enzim tripsin. Pada pH di atas atau di bawah titik isoelektriknya, terjadi
peningkatan gaya elektrostatik intramolekul protein sehingga terjadi
perubahan konformasi struktur. Gaya tolakan ini dapat menyebabkan
struktur protein mengembang sehingga tapak aktif enzim tidak dapat
mengikat substrat dengan optimal.
4. Inhibitor
Inhibitor adalah suatu molekul yang dapat menghambat aktivitas enzim.
Inhibitor mempunyai kemampuan untuk menyerang sisi aktif enzim
sehingga enzim tidak dapat berikatan dengan substrat sehingga fungsi
enzim sebagai katalis tidak akan berfungsi dengan baik. Ada 2 jenis
yaitu:
Inhibitor kompetitif
Innhibitor kompetitif menghambat aktivitas enzim dengan cara
berkompetisi dengan substrat untuk menempati tempat
melekatnya substrat pada enzim. Tempat melekatnya substrat ini
disebut dengan sisi aktif enzim.
.[]
Persamaan Michaelis-Menten adalah: Vo = Dari kurva Michaelis-
+[]
Menten dapat dilihat bahwa saat vo = Vmax maka nilai Km akan senilai dengan
konsentrasi substrat pada titik tertentu. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:
1 . []
=
2 + []
+ [] = 2 []
= []
Setiap enzim mempunyai sifat yang spesifik terhadap substrat yang disebut sifat
spesifitas enzim yang dinyatakan sebagai nilai tetapan Michaelis-Menten (Km). Km
adalah konsentrasi substrat saat kecepatan reaksi bernilai setengah dari kecepatan
maksimumnya. Jika nilai Km besar maka menandakan bahwa enzim dan substrat
berikatan tetapi tidak kuat karena enzim mempunyai afinitas yang rendah terhadap
substrat dan sebaliknya jika nilai Km kecil maka menandakan bahwa enzim dan
substrat berikatan sangat kuat dan kompleks enzim-substrat terbentuk dengan baik
karena enzim mempunyai afinitas yang tinggi terhadap substrat. Penentuan nilai Km
dan Vmax dapat dihitung melalui persamaan Lineawave-Burk yaitu:
1 1 1
= . +
[]
1 1 1
1 = . [] +
2
2 1
= .( + 1)
[]
2 = 1. ( + 1)
[]
2= + 1
[]
1=
[]
= []
Glukosa oksidase
Glukosa + O2 + H2O asam glukoronat + H2O2
Peroksidase
2 H2O2 + 4-aminoantipirine + p-hidroksibenzoat quinonimine
Glukosa harus diubah terlebih dahulu menjadi gugus yang memiliki kromofor
agar dapat dikur absorbansinya dengan spektrofotometri UV-Vis. Pengukuran
dilakukan sebanyak 2 kali karena kinetikanya yang diukur. Pada percobaan ini, enzim
GOD-PAP sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu diinkubasi pada
suhu 37C selama 15 menit.
Selanjutnya larutan diinkubasi pada suhu 37C selama 15 menit agar enzim
dapat bekerja pada suhu optimumnya, selanjutnya absorbansi larutan diukur kembali
untuk memperoleh absorbansi sampel ketika t=0 menit dan t=5 menit. Langkah diatas
diulang dengan 5 variasi volume glukosa standar lainnya yaitu 20,30,40,50 dan 60 l.
Data absorbansi pada saat t=0 dan t=5 dapat dihitung selisihnya yang mewakili
perubahan konsentrasi selama 5 menit inkubasi. Hal ini berdasarkan hukum Lambert
Beer dimana konsentrasi senilai dengan absorbansi. Selanjutnya dibuat kurva antara
1/V dan 1/[S] sesuai dengan persamaan Lineweaver-Burk dan diperoleh persamaan
regresi linear y = 2.5281x + 18.739 dengan nilai r2 yaitu 0.9654 sehingga didapatkan
nilai Km sebesar 0.135 mg/ml dan Vmax sebesar 0.05336 mg/ml menit. Nilai r2 yang
didapat tidak terlalu jauh dari 1, hal ini disebabkan oleh kesalahan pemipetan dengan
mikro pipet dan pipet volume oleh praktikan.
V. Kesimpulan
1. Nilai Km sebesar 0.135 mg/ml dan Vmax sebesar 0.05336 mg/ml menit dari substrat
dengan menggunakan enzim GOD-PAP.
Campbell, N.A. 1940. Biology 5th Edition. New York : Addison Wesley Longman,
Inc, halaman 101-103
Gray, Stephen.P, John.A.B. 1983. Kinetic Assay of Human Pepsin with Albumin-
Bromphenol as Substrate. New York : Chemistry Lab, Inc, halaman 447-451