Вы находитесь на странице: 1из 8

KERANGKA ACUAN KERJA PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI

PUSKESMAS WANAREJA 1

I. Pendahuluan

Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan


untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah
yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari
paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma
baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan
Kefarmasian (pharmaceutical care).

II. Latar Belakang

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak


terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk menciptakan pelayanan
kefaramasian yang berorientasi kepada pasien diperlukan SDM yang kompeten atau
sesuai dengan bidang kefarmasian.

Berdasarkan PERMENKES NO 74 Tahun 2016 setiap pelayanan kefarmasian


harus dilakukan oleh tenaga yang berkompeten terutama untuk melaksanakan
pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi
klinis. Dalam hal ini masih terdapat beberapa kendala diantaranya:
A. Pada tahun 2016 di Puskesmas Wanareja I pelayanan kefarmasian masih
dilakukan oleh tenaga perawat sehingga harus dilakukan penambahan SDM
yang berkompeten di bidang farmasi.

B. Persentase ketersediaan obat di Puskesmas Wanareja I terhadap formularium


masih rendah

C. Persentase kepuasan pasien berdasrkan data yang diambil dari hasil kuisioner
tahun 2016, pasien yang merasa puas terhadap pelayanan kefarmasian
mencapai 70%.

D. Pada bulan desember tahun 2016 terjadi kesalahan pemberian obat pada 2
nama pasien yang sama.

E. Prioritas Mutu

NO MASALAH PRIORITAS HASIL


PRIORITAS

U S G TOTAL

1. Tidak terjadi 4 4 4 12 2
Kekosongan obat

2. Tidak Terjadi 5 5 5 15 1
Keasalahan
pemberian obat

3. Meningkatkan 3 3 3 9 3
Kepuasan pasien

Berdasarkan data tersebut di atas, maka prioritas peningkatan mutu


pelayanan kefarmasian di Puskesmas Wanareja I adalah:

1. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat


2. Tidak terjadi kekosongan obat
3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA.
A. PENGORGANISASIAN :

KEPALA PUSKESMAS
KEPALA PUSKE

KETUA TIM MUTU

KETUA TIM PMKP

KETUA TIM UKP

Dr.Prasetya Justitia

KOORDINATOR RAWAT KOORDINATOR


INAP KEFARMASIAN

Widiyanti LINA JAYANTI S Farm.APT


B. TATA HUBUNGAN KERJA DAN ALUR PELAPORAN

Tata Hubungan Kerja:

Ketua Tim PMKP dan UKP bertugas melakukan koordinasi mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring kegiatan peningkatan
mutu pada rawat inap di Puskesmas Wanareja I. Penanggung jawab tiap-
tiap pokja melakukan koordinasi pelaksanaan dan monitoring kegiatan
peningkatan mutu pada pokja yang menjadi tanggung jawabnya. Ketua UKP
bertanggung jawab terhadap tim Manajemen Mutu dalam pelaksanaan
kegiatan peningkatan mutu pada rawat inap. Tim Manajemen Mutu bersama
dengan Ketua UKP mengadakan rapat koordinasi tiap tiga bulan untuk
memonitor kemajuan dalam pelaksanaan kegiatan dan mengatasi
permasalahan.

Pelaporan

Tiap pokja melaporkan kegiatan setiap bulan kepada ketua tim UKP dalam
bentuk laporan bulanan. Ketua tim UKP melaporkan kegiatan kepada
Kepala Puskesmas dengan tembusan kepada tim Manajemen Mutu tiap
bulan.
IV. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas Wanareja 1.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu Pengelolaan Sediaan farmasi dan Sediaan Bahan medis
habis Pakai
2. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1. Pengelolaan Sediaan farmasi dan
Bahan medis habis Pakai

a. Perencanaan kebutuhan Melakukan seleksi sediaan farmasi


dan sediaan medis habis pakai
dengan mempertimbangkan Pola
penyakit dan Pola Konsumsi.
Membuat LPLPO (Laporan
Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat) setiap tahun.
b. Permintaan Membuat LPLPO setiap bulan
c. Penerimaan Melakukan pengecekan nomor
batch, Jumlah obat, tanggal
kadaluarsa.
d. Penyimpanan Melakukan penyimpanan
berdasarkan alfabet, bentuk
sediaan.
e. Pendistribusian Melakukan pendistribusian
sediaan farmasi dan bahan medis
habis pakai ke setiap unit di
puskesmas berdasarkan LPLPO
setiap bulan
f. Pengendalian sediaan farmasi Melakukan SO (Stock Opname)
dan bahan medis habis pakai setiap bulan
Melakukan pengisiian kartu Stock
setiap melakukan pemasukan atau
pengeluaran obat
g. Administrasi Membuat Laporan penggunaan
obat Narkotik dan Psikotropik
Membuat Laporan Stock Opname

2 Pelayanan Farmasi Klinis


a. Pengkajian dan Pelayanan Melakukan Skrining resep
Resep
b. Pelayanan Informasi Obat Membuat leaflet
Membuat label obat
c. Konseling Melakukan konseling kepada
pasien anak, pasien lansia, pasien
dengan penyakit kronis, pasien
dengan penggunaan obat khusus.
d. Monitoring Efek samping Obat
Mengidentifikasi Obat dan pasien
yang mempunyai resiko tinggi
mengalami efek samping Obat.
Mengisi formulir Monitoring Efek
Samping Obat (MESO).

3 Meningkatkan kepuasan pasien Melakukan evaluasi dan analisa


dari hasil pengukuran kepuasan
pelanggan sebelumnnya.
Memberikan pelayanan yang
ramah
Memberikan penjelasan tentang
obat dengan jelas

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran


A. Cara Melaksanakan Kegiatan
Secara umum dalam pelaksanaan program peningkatan mutu pelayanan
kefarmasian adalah dengan mengacu pada SOP.
B. Sasaran
1. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat hingga 100 %
2. Tidak terjadi kekosongan obat hingga 100 %
3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Hingga 90 %

4. Rincian kegiatan, Sasaran Khusus,Cara Melaksanakan kegiatan

No Kegiatan Sasaran umum Rincian kegiatan Sasaran Cara


Pokok melaksanakan
kegiatan
A Pelayanan Petugas farmasi Mengusulkan Tidak terjadi Melakukan
Farmasi Klinis dan pasien penambahan kesalahan diskusi dengan
SDM sesuai pemberian dokter dan
kompetensinya obat tenaga
kesehatan lain
Koordinasi
dengan dokter /
penulis resep
untuk
menghimbau cara
penulisan resep
lebih diperjelas
Mengusulkan
validasi terhadap
obat yang
diresepkan / cek
ulang oleh
petugas yang
berbeda
B Pengelolaan Ketersediaan Membuat Tidak Pertemuan
Sediaan sediaan farmasi Perencanaan terjadinya dengan tenaga
farmasi dan dan bahan medis berdasarkan kekosongan kesehatan yang
Bahan medis habis pakai hasil dan sediaan ada di
habis Pakai terpenuhi analisa Farmasi dan Puskesmas
Membuat Bahan medis
LPLPO habis pakai
SO(Stock
Opname)
Membuat
Laporan
Narkotik dan
Psikotropik
C Melakukan Petugas farmasi Meningkat Kepuasan Membagikan
evaluasi dan pasien kecepatan kerja pasien kuisioner kepada
kepuasan meningkat pasien
pasien hingga 90%

VII. JADWAL KEGIATAN (GAMBARKAN DALAM BAGAN UNTUK RENCANA SATU TAHUN)
NO Kegiatan 2017
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1 Membuat x
Perencanaan
2 Membuat x x x x x x x x x x x x
LPLPO
3 SO (Stock x x x x x x x x x x x x
Opname)
4 Membuat x x x x x x x x x x x x
Laporan
Narkotik dan
Psikotropik
5 Pengkajian x x x x x x x x x x x X
dan
Pelayanan
Resep
6 Pelayanan x x x x x x x x x x x x
Informasi
Obat
7 Konseling x x x x x x x x x x x x
8 Monitoring x x x x x x x x x x x x
Efek samping
Obat
9 Membagikan x x x x x x x x x x x x
kuisioner
kepuasan
pasien

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


a. Perencanaan penyediaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
dilaporakan setiap Tahun.
b. Pelaporan hasil SO, Pelaporan narkotik dan psikotropik, Pelaporan Monitoring
Efek Samping obat, Pelaporan hasil kuisioner kepuasan pasien dilaporkan setiap
bulan.

Вам также может понравиться