Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Oleh:
MOH. SHOLEH
NPM : 28141313
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji 1 Penguji 2
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
iv
MOTTO
v
ABSTRAKSI
Moh. Soleh, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Program Studi Ilmu
Administrasi Negara, Universitas Wijaya Putra, Surabaya, Juni 2015, Upaya
Peningkatan Kemampuan Aparatur Desa Dalam Pelaksanaan Tugas administrasi
di Desa Morowudi Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Pembimbing:
Supriyanto, S.Sos., M.Si.
Penelitian ini bertujuan mengetahui tentang upaya peningkatan kemampuan
aparatur desa dalam pelaksanaan tugas administrasi di Desa Morowudi
Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif. Instrumen penelitian dalam pengambilan
data adalah pedoman wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan upaya peningkatan kemampuan aparatur desa
dalam pelaksanaan tugas administrasi di Desa Morowudi Kecamatan Cerme
Kabupaten Gresik dilakukan dengan dua cara yaitu peningkatan disiplin kerja
aparatur serta melakukan pendidikan dan pelatihan
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Gresik.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana
Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam
kasih kepada:
Putra Surabaya.
2. Ibu Dr. Sri Juni Woro Astuti, M.Com., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
4. Istri dan anak - anak yang selalu memberikan dukungan agar peneliti
viii
5. Drs. Mohamad Zaen selaku Kepala Desa Morowudi yang telah
6. Serta berbagai pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena
itu segala kritik dan saran yang membangun akan menyempurnakan penulisan
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
x
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 31
5.1. Kesimpulan.............................................................................. 61
5.2. Saran........................................................................................ 61
LAMPIRAN - LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Analisis Model Interaktif Menurut Miles dan Huberman ........... 36
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2008:2).
2008: 8).
dan taraf hidup masyarakat. Di samping itu pemerintah desa merupakan suatu
cukup tinggi dan tercapainya stabilitas keamanan wilayah yang sehat dan
mengidahkan keragaman keadaaan desa dan adat istiadat yang masih berlaku
dengan memperhatikan hal tersebut maka desa tidak kehilangan ciri khas
administrasi dengan baik agar desa yang dipimpin dapat berkembang dengan
perangkat desa dapat melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik dalam
sebagai sumber data dan informasi bagi seluruh aktifitas pemerintahan dalam
dibutuhkan seorang kepala desa dan perangkat desa yang berhasil guna dan
berdaya guna, profesional. Selain itu perangkat desa juga harus bersih,
masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat
tentang peningkatan sumber daya manusia dalam hal ini adalah aparatur desa
manfaat, baik langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
negara. Selain itu diharapkan juga bisa dijadikan bahan rujukan bagi
yang berbeda.
2. Manfaat Praktis
desa..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dilihat dan diukur dari apakah prinsip prinsip pelayanan kepada masyarakat
Medan sudah baik. Hal ini terlihat dari pencapaian kinerja menurut aparatur
81% dan menurut masyarakat 72%. Berdasarkan hasil tersebut diketahui pula
10
11
dilakukukan oleh peneliti adalah penelitian oleh Nuji (2013) yang berjudul
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi camat dalam
desa.
penyelenggaraannya.
12
tanah (segel) di desa selain itu juga camat mengadakan studi banding dan
a. Akses jalan yang kurang memadai dan jarak ibu kota Kecamatan
dengan desa yang cukup jauh contoh desa yang paling jauh dari ibu
hujan, dan kalau hujan bisa jadi perjalanan memakan waktu yang cukup
lama.
menggunakannya.
peneliti, maka peneliti menyajikan data tersebut ke dalam tabel 2.1 di bawah
ini:
sosial yang dianggap melebihi dari anggota biasa. Lebih lanjut, Syarif
dalam hal ini aparat desa dapat dilihat dari tingkat pendidikan aparat, jenis
benar makin mengarah pada praktek good local governance, bukannya bad
governance.
seperti yang dialami oleh bangsa Indonesia sekarang terbuka cukup lebar. Hal
ini setidaknya didukung oleh kondisi sosial pasca otoritarianisme Orde Baru
transisi demokrasi ini tidak dengan serta merta dapat merubah dalam sekejap
wacana dan kinerja pemerintahan desa ke dalam visi demokratisasi dan good
ini pemerintahan desa tidak lagi bercorak korporatis dan sentralistik pada
kepemimpinan Kepala Desa, akan tetapi kultur dan tradisi paternalistik yang
begitu melekat dengan kuat. Realitas ini memang tidak dapat dilepaskan
sebagai bagian dari proses konstruksi sosial yang begitu mendalam sehingga
human resources di desa yang populasinya relatif kecil dan sangat terbatas.
Sebab itu guna mendobrak kebekuan atau stagnasi sosial ini diperlukan
terobosan dari kekuatan luar untuk bermitra atau saling bekerja sama dengan
perubahan sosial menuju ke arah situasi yang lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya.
itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk
peranan lainnya yaitu sebagai agen pembaharuan. Desa atau dengan nama
lain, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa karena adanya
tawar menawar dengan pihak luar desa yang relatif seimbang dapat terus
19
maupun politik dari pihak-pihak luar desa yang relatif lebih kuat posisinya.
Desa agar mampu menjalankan tiga peranan utamanya, yaitu sebagai struktur
Uniformitas yang diregulasi oleh UU No. 5 tahun 1979 selama dua dekade,
Tahun 2004.
1. Pengertian Administrasi
mencakup: (1) dilakukan oleh sekelompok orang (2 orang atau lebih); (2)
tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Ketiga faktor inilah yang merupakan
tanda pengenal atau ciri khas dari administrasi yang apabila faktor-faktor
sebagai suatu proses tata kerja penyelenggaraan atau dengan perkataan lain
orang dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Suatu proses lazim terdapat dalam segenap usaha bersama, baik usaha
ini terutama pada aspek filosofis tentang apa tujuan dan makna kehidupan,
pengalaman.
2. Administrasi Desa
Administrasi Desa.
8) Buku Ekspedisi.
mencakup: (1) dilakukan oleh sekelompok orang (2 orang atau lebih); (2)
tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Ketiga faktor inilah yang merupakan
tanda pengenal atau ciri khas dari administrasi yang apabila faktor-faktor
melaksanakannya.
b. Suatu proses lazim terdapat dalam segenap usaha bersama, baik usaha
dalam dua pengertian yaitu administrasi dalam arti sempit dan administrasi
dalam arti luas. Administrasi dalam arti luas berarti segenap proses
26
(Widjaya,2012:88).
etimologis, yaitu :
Pemerintah Daerah.
ini terutama pada aspek filosofis tentang apa tujuan dan makna kehidupan,
pengalaman.
pemerintah desa tidak terlepas dari tugas dan fungsi pemerintahan nasional
b. Pemberdayaan masyarakat
c. Pelayanan masyarakat
disalah artikan dengan istilah istilah yang dewasa ini lebih banyak
28
itu sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pada hakekatnya pengertian yang
dalam istilah istilah tersebut memang memiliki kaitan yang erat yang satu
sama lainnya dan menunjukkan suatu kegiatn yang sama, yakni usaha /
beberapa pendapat:
kepribadian.
dan pelatihan. Jadi jelaslah bahwa pendidikan aparatur desa dalam suatu
dari:
dasar peserta dan latar belakang peserta metode ini diberikan kepada
METODE PENELITIAN
dari minat yang ada dalam diri seseorang dalam memahami fenomena
tertentu yang kemudian berkembang menjadi ide, teori, dan konsep. Untuk
tujuan suatu penelitian. Metode penelitian dalam hal ini berfungsi menjawab
hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan
dan terhadap pola-pola yang dihadapi ( Moeleong, 2009 : 5). Penelitian ini
berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang
diamati..
31
32
tujuan yaitu :
1. Penentuan fokus membatasi studi yang berarti bahwa dengan adanya fokus
jika dipandang tidak relevan maka data itu tidak dipakai (Moelong, 2009:
27)
menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan pengunpulan
a. Wawancara
jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimic responden
itu, wawancara tidak hanya menangkap ide , tetapi juga dapat menangkap
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa
analisa data kualitatif meliputi tiga alur kegiatan sebagai sesuatu yang terjalin
pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang
sejajar untuk membangun suatu analisis, yaitu reduksi data, penyajian data,
yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992:16). Dalam model ini
1. Reduksi Data
dapat ditarik kesimpulan atau verifikasi. Data yang diperoleh dari lokasi
penelitian atau data lapangan ditulis dalam uraian yang jelas dan lengkap yang
berkaitan dengan penelitian kemudian dicari tema atau pola (melalui proses
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data yang ada secara
sederhana, rinci, utuh, dan integrative yang digunakan sebagai pijakan untuk
ada. Dikarenakan penelitian ini juga penelitian kuantitatif maka penyajian data
penyusunan suatu data mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar yang
penyajian, mudah dipahami dan mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada
dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu dengan mencari pola,
tema, hubungan, persamaan dan hal-hal yang sering timbul yang dituangkan
Proses analisis data secara interaktif dapat disajikan dalam bentuk skema
sebagia berikut :
Pengumpulan Data
memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
37
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi sumber data
bersangkutan
BAB IV
merdeka, ada suatu daerah akan dijajah oleh Belanda. Kedatangan mereka ngin
merebut daerah dari gengaman kita dan juga untuk mencari kedudukan di daerah
ini. Pada saat itu daerah ini masih belum banyak penduduknya (sekitar 10-15
ketakutan dan akhirnya mereka semua mengungsi ke daerah barat yaitu Mantup,
menjadikan Moro sebagai markas besar mereka dan sekarang markas itu menjadi
salah satu penduduk daerah ini untuk menjadi lurah dari Belanda. Tapi lurah
Belanda (Pak Tasmo) tak sepenuhnya berpihak pada Kompeni, tapi juga berpihak
pada daerah ini, apa yang direncanakan pasti Pak Tasmo memberi tahu rencana
tersebut kepada para penduduk dan tentara yang membantu penduduk daerah ini
NICA menjajah daerah ini mulai dari bagian Timur ke Barat tapi ditengah
perjalanan, penjajah dikepung oleh sekelompok tentara dan pasukan para ulama
38
39
bagian Timur dan al hasil di daerah bagian Timur juga sudah di kepung, akhirnya
penjajah tidak bisa berkutik lagi di daerah tersebut. (sekarang disebut Dusun.
keluar dari daerah ini dan penjajah menemukan sebuah daerah yang sangat
terpencil, akhirnya mereka melarikan diri dengan lari. (sekarang disebut Dusun
Ngebret). Jadi,kata MORO itu berasal dari kedatangan penjajah, sedangkan kata
Desa Morowudi adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cerme
dengan jarak kurang lebih 3 Km dari Kantor Kecamatan Cerme, dan radius kurang
Dusun Morowudi kulon, Dusun Morowudi wetan, Dusun Tandegan, Dusun Ngebret,
Dusun Ngepung sari. Desa Morowudi sendiri terdapat 5 rukun warga (RW) dan
Di Desa Morowudi Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik terdapat industri kecil yang
memproduksi makanan ringan. Industri kecil makanan ringan itu sendiri berdiri
sejak tahun 1997. Keberadaan industri kecil makanan ringan ini memberikan dampak
40
yang positif terhadap masyarakat. Industri kecil makanan ringan di Desa Morowudi ini
Sehingga hal ini mampu menyerap tenaga kerja, rata-rata tenaga kerja yang digunakan
Industri kecil makanan ringan di Desa Morowudi Kecamata Cerme Kabupaten Gresik
ini memberikan pengaruh yang positif bagi warga masyarakat sekitar diantaranya
ringan, Mayoritas mata pencaharian warga Desa Morowudi Kecamatan Cerme Kabupaten
Gresik adalah sebagai petani sawah, pedagang dan karyawan di sektor pabrik. Sejalan dengan
munculnnya Industri makanan ringan maka para tenaga kerja yang bekerja pada sektor
industri kecil makanan ringan ini sendiri dapat menyerap tenaga kerja dari angkatan
kerja yang masih berstatus pengangguran, maka dari itu industri kecil makanan ringan
SEKRETARIS DESA
MOH. SOLEH
berikut:
BPD
mempunyai fungsi:
pertanahan (agraria);
bidang tugasnya.
44
Umum) :
pemerintah desa.
mempunyai fungsi:
desa;
pemerintahan desa;
lainnya;
bidang tugasnya.
dan Ketertiban;
masyarakat;
Ketertiban ;
(LINMAS) di desa;
bidang tugasnya;
(Kasi Ekobang) :
pembangunan;
Desa(RPJMDes);
bidang tugasnya.
Kesra) :
keagamaan;
Rujuk);
kemasyarakatan di desa;
bidang tugasnya.
mempunyai fungsi :
bidang tugasnya.
mempunyai fungsi :
kerjanya;
bidang tugasnya;
49
tentang hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber penelitian, baik itu
pemerintah dalam demikian luas dan kompleks (administrasi dalam arti luas) yaitu
meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hal ini berarti tugas perangkat desa
juga demikian adanya, karena perangkat desa adalah merupakan salah satu unsur
pemerintahan dalam, oleh karena itu untuk kepentingan kajian ini dibatasi pada
dan PP tentang desa No. 43 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa pemerintahan
ketentraman serta ketertiban umum, dan yang terakhir adalah pembangunan yang
berikut:
Pernyataan di atas pun didukung dengan data yang ada pada Laporan
2. Pemberdayaan Masyarakat
pemberdayaan masyarakat. Hal ini sangat jelas bahwa setiap kegiatan yang
masyarakat. Hal ini dapat dilihat perkembangan industri makanan ringan yang
ada telah membantu perekonomian desa, seperti yang diungkapkan oleh Kaur
pelatihan mengenai budi daya ikan lele, maupun pelatihan rias pengantin,
3. Pelayanan Masyarakat
berbagai surat surat penting maupun dokumen penting seperti surat tanah,
52
bea balik nama, sampai kartu tanda penduduk (KTP). Seluruh pencatatan
tertata rapi. Hal ini diungkapkan oleh sekretaris desa bahwa semua pencatatan
sudah tertata rapi tanpa adanya kekurangan berkas berkasnya. Semua itu
tercatat di Buku Induk. Buku Induk Penduduk adalah buku tempat mencatat
Dari 19 kolom yang tersedia pada daftar register tersebut, yaitu secara
kedudukan dalam keluarga, nomor KTP, nomor kartu keluarga dan kolom
keterangan. Ternyata masih banyak kolom, pengisian yang tidak terisi seperti
antara lain status perkawinan, tempat dan tanggal lahir, alamat, pendidikan
membuat perangkat desa yang menginput data mengalami kesusahan, hal ini
desa termasik dalam menggalakkan Siskamling atau ronda malam. Hal ini
ketertiban dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Seperti yang
Pada tahun 2013, curah hujan yang tinggi mengguyur daerah Gresik,
seperti jalan raya yang berlubang, penyempitan jalan, dan lain sebagainya.hal
mengatakan bahwa:
Seperti pembuatan RPJMDes yang masih belum tertata rapi, kemudian pada
tugas yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya merupakan salah satu faktor
Namun kenyataan menunjukkan bahwa faktor ini kurang dimiliki oleh setiap
aparat dinilai cukup memadai, dimana dari jumlah 14 orang aparat yang terdiri
dari : Kepala Desa, Sekretaris Desa, empat orang kepala Urusan, dan enam
orang Kepala Dusun yang disajikan dalam daftar register dan monografi yang
ada, juga terkait dengan kurang mampunya para kepala-kepala urusan maupun
Kasun dalam menyampaikan berbagai laporan atau data yang dibutuhkan oleh
monografi dalam.
55
Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu jalur untuk
masyarakat, maka dari itu, aparatur desa diupayakan cepat dan tanggap dalam
dan fungsi organisasi adalah melalui pembinaan disiplin, hal ini dimaksudkan
dan taat pada berbagai ketentuan yang berlaku dan menunjukan prestasi kerja
yang tinggi.
diperlukan suatu pedoman atau kerangka yang memuat dengan jelas sistem
metode dan prosedur pembinaan serta tujuan dan sasaran setiap bentuk
pegawai yang bermental baik berdaya guna, berhasil guna dan sadar akan
penafsiran terhadap hasil akhir dalam melaksanakan pengujian data dengan teori
dan konsep para ahli, sehingga bisa mengembangan teori atau bahkan menemukan
teori baru serta mendeskripsikan dari hasil data dan fakta lapangan. Peneliti dalam
Cerme Kabupaten Gresik adalah pembinaan disiplin waktu kerja, sebab dengan
ketepatan pada jam masuk kantor sangat erat kaitannya dengan disiplin lainnya.
Menurut pengamatan penulis bahwa penerapan disiplin waktu jam kerja pada
Faktor disiplin yang dimaksud dalam uraian ini adalah disiplin ditinjau
dari aspek ketepatan dan kebutuhan setiap aparat terhadap waktu yang telah
ditentukan pada setiap hari kerja. Dari uraian sebelumnya menunjukkan bahwa
Gresik kurang efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya atau
dengan kata lain, bahwa salah satu faktor yang berpengaruh negatif dan dapat
disiplin dalam hal ketepatan dan kepatuhan terhadap waktu/jam kerja yang telah
Hal ini menandakan bahwa dari segi disiplin waktu aparatur Desa
Morowudi Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik dalam masuk kerja masih belum
Kecamatan Cerme relatif masih rendah terutama dalam mentaati aturan yang ada.
kurangnya kesadaran pegawai untuk mentaati aturan yang berlaku di kantor Desa
kerja dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang profesional dalam
bidang kerjanya.
58
menjalankan tugas pokok dan fungsi Kantor Desa Morowudi Kecamatan Cerme
dari pihak atasannya. Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Handoko (2006: 104)
yang menyatakan bahwa pendidikan dan latihan mempunyai ruang lingkup yang
aparat Desa Morowudi Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik dapat dilihat pada
Administrasi pertanahan yang diadakan oleh Pemkab Gresik. Hal ini bertujuan
desa dalam bidang pertanahan. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
menurut Hasibuan (2007: 69) bahwa pendidikan dan latihan adalah suatu usaha
desa sesuai dengan kebutuhan pekerjaan / jabatan melalui pendidikan dan latihan.
60
Dalam hal ini pelatihan BIMTEK di atas sangat berpengaruh secara teknis dalam
5.1. Kesimpulan
Gresik adalah pembinaan disiplin waktu kerja, sebab dengan ketepatan pada
jam masuk kantor sangat erat kaitannya dengan disiplin lainnya. Pendidikan
5.2. Saran
berikut:
61
62
2. Selain itu pihak desa harus lebih inisiatif dan kreatif lagi untuk
Cece, Wijaya, Wijaya. 2011, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar.
Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Pasal 6 ayat 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang
Pedoman Administrasi Desa.
63
64
Syafii, Inu Kencana, Djamaludin Tanjung, dan Supardan Modeong. 2009. Ilmu
Administrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta.
PEDOMAN WAWANCARA
menanggulanginya?
71