Вы находитесь на странице: 1из 10

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SYSTEM (SCMs) &

BUSINESS INTELLIGENCE SYSTEM (BIs)


APPLE INC

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu:
Daman Huri, M.TI

Disusun oleh:
Auteria Juniarti
1635400021

Kelas :1654 A

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
SEMESTER GANJIL
2017
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah menganugerahkan segala


rahmat dan hidayah-Nya, karena hanya dengan karunianya makalah yang berjudul
Supply Chain Management System (SCMs) & Business Intelligence System (BIs)
Apple Inc ini dapat selesai tanpa hambatan yang berarti. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. utusan dan manusia pilihan-
Nya yang mengantarkan umat manusia minadzdzulumati ilan-nuur, yakni addinul
Islam (dari zaman kegelapan menuju zaman yang bercahaya, yakni agama Islam).
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Daman Huri, M.TI sebagai dosen pembimbing matakuliah
Sistem Informasi Manajemen.
2. Rekan-rekan yang memberikan saran-sarannya dan semangat pada
penulis agar dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 12 November 2017


Penulis

Auteria Juniarti

1
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................... ii


Daftar Isi .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi, Konsep, Evolusi SCM ......................................................... 3
B. Customer & Supplier Relationship Management .............................. 10
C. Customer Service Management ......................................................... 17
D. Demand Management ........................................................................ 20
E. Pengembangan Produk dan Komersialisasi ...................................... 22
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................................. 26
Daftar Pustaka

2
BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang
Persaingan yang sangat ketat menuntut para pelaku bisnis untuk
menciptakan model-model baru dalam pengelolaan aliran produk dan
informasi. Sekarang ini konsumen semakin kritis, mereka menuntut
penyediaan produk secara tepat tempat, tepat waktu. Sehingga
menyebabkan perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal ini akan
mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilangan
pelanggan.
Ketersediaan produk dan harga jual yang ekonomis hanya dapat
terjadi jika ada koordinasi yang baik antara perusahaan retail dengan pihak-
pihak dalam rantai suplainya. Koordinasi antara pihak-pihak dalam rantai
suplai tidak hanya melibatkan koordinasi persediaan saja, tetapi juga
informasi tentang pasar yang berguna bagi perencanaan perusahaan.
Kekurangan persediaan produk pada distributor akan berakibat kehilangan
penjualan, sedangkan kelebihan tertentu akan berakibat menumpuknya
produk dan meningkatnya biaya pemeliharaan persediaan.
Selain itu, koordinasi dengan toko-toko cabang sebagai salah satu
mata rantai suplai adalah penting, dimana kantor pusat dapat berbagi
informasi dan mengumpulkan informasi mengenai masing-masing supplier
agar pengelolaan suplai dan perencanaan penjualan produk dapat dilakukan
dengan lebih baik. Pelaku industri pun mulai sadar bahwa untuk
menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat, perbaikan di
internal sebuah perusahaan manufaktur tidaklah cukup. Kesadaran akan
pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan produk yang murah,
berkualitas, dan cepat inilah yang kemudian melahirkan konsep baru tahun
1990-an yaitu supply chain management (SCM).

3
Makalah ini akan membahas mengenai supply chain management
(SCM) dan hal-hal lain yang berkaitan dengan rantai SCM yang menjadi
satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat produktivitas antara
perusahaan-perusahaan yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dan konsep dari Supply Chain Management System
(SCMs)?
b. Apa definisi dari Business Intelligent System (BIs)?
c. Bagaimana
d.

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi, konsep dan evolusi supply chain
management (SCM).
b. Untuk mengetahui customer & supplier relationship management.
c. Untuk mengetahui customer service management Apa yang dimaksud
dengan demand management.
d. Untuk mengetahui demand management.
e. Untuk mengetahui pengembangan produk dan komersialisasi.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Supply Chain Management System


Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-
sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan
pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier,
pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan seperti
perusahaan jasa logistik. Lalu, istilah Supply Chain Management (SCM)
adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaan dari supply chain. Istilah
SCM pertama kali dikemukakan oleh Oliver & Weber pada tahun 1982.
Ada beberapa definisi tentang SCM. Misalnya, the Council of Logistics
Management memberikan definisi berikut:
Supply Chan Management is the systematic, strategic coordination of the
traditional business functions within a particular company and across
businesses within the supply chain for the purpose of improving the long term
performance of the individual company and the supply chain as a whole.
Jadi, Supply Chain Management tidak hanya berorientasi pada urusan
internal sebuah perusahaan, melainkan juga urusan eksternal yang
menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Alasan
diperlukannya koordinasi dan kolaborasi antar perusahaan pada supply chain
adalah dikarenakan perusahaan-perusahaan yang berada pada ustau supply
chain pada intinya ingin memuaskan konsumen akhir yang sama, mereka
harus bekerjasama untuk membuat produk yang murah, mengirimkannya
tepat waktu, dan dengan kualitas yang bagus. Hanya dengan kerjasama antara
elemen-elemen supply chain, tujuan tersebut akan bisa dicapai.
Semangat kolaborasi dan koordinasi juga didasari oleh kesadaran bahwa
kuatnya sebuah supply chain tergantung pada kekuatan seluruh elemen yang
ada di dalamnya. Sebuah pabrik yang sehat dan efisien tidak akan banyak
berarti apabila suppliernya tidak mampu menghasilkan bahan baku yang

5
berkualitas atau tidak mampu memenuhi pengiriman tepat waktu. Jadi, dalam
supply chain, pabrik perlu memberikan bantuan teknis dan manajerial
terhadap supplier-suppliernya karena pada akhirnya ini akan menciptakan
kemampuan bersaing keseluruhan supply chain.
Dari definisi tersebut, dapat dilihat bahwa semangat kolaborasi dan
koordinasi pada supply chain tidak mesti mengorbankan kepentingan tiap
individu perusahaan. SCM yang baik bisa meningkatkan kemampuan
bersaing bagi supply chain secara keseluruhan, namun tidak menyebabkan
satu pihak berkorban dalam jangka panjang. Oleh krena itu diperlukan
pengertian, kepercayaan, dan aturan main yang jelas. Misalnya, ketika suatu
perusahaan mau membagi informasi secara transparan, perusahaan partner
harus menjaga informasi tersebut dari pihak-pihak yang bisa
menyalahgunakannya. Sangatlah penting untuk menjaga etika bagi mereka
yang menginginkan supply chain yang kuat dalam jangka panjang. 1
Di dalam SCM terdapat pula CRM (Customer Relationship Management)
dan Supplier Relationship Management. Yang mana, dengan
mengimplementasikan CRM, dimaksudkan perusahaan menempuh cara
untuk membina relasi dengan pelanggan dengan tujuan memelihara kesetiaan
dan komitmen pelangan itu sendiri agar tetap menggunakan produk
perusahaan tersebut. Manajemen pemasok menjadi sangat penting bagi
perusahaan, terutama untuk memperoleh material atau produk dan bahan
baku berkualitas.
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepercayaan pelanggan, setiap
perusahaan perlu menjaga citra positif produk dan perusahaan di mata
pelanggan atau masyarakat umumnya. Untuk meningkatkan citra perusahaan,
wirausahawan perlu menyiapkan sumber daya manusia (karyawan) yang
mampu menangani keinginan dan kebutuhan pelanggan. Karyawan yang
diharapkan dapat melayani keinginan dan kebutuhan pelanggan ini kita sebut
Customer service (CS).

1
I Nyoman Pujawan dan Mahendrawati, Supply Chain Management (Surabaya: Guna
Widya, 2010), 7-8.

6
Demand management adalah upaya untuk membuat permintaan lebih
mudah dipenuhi oleh supply chain. Selain itu, ebanyakan organisasi bisnis
yang berhasil mencapai tujuannya karena mereka selalu berusaha untuk
memberikan produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan keinginan
pelanggan. Pengembangan produk (product develompent) pada dasarnya
adalah upaya perusahaan untuk senantiasa menciptakan produk baru,
memperbaiki atau memodifikasi produk lama agar dapat memenuhi tuntutan
pasar dan selera pelanggan.

2.2 Pengertian Manajemen


Menurut Mary Parker Follet (2008) Manajemen adalah suatu seni untuk
melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Mary ini
mengandung perhatian dan kenyataan bahwa para manager mencapai sutu
tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melakukan
apa saja yang perlu dilakukan dalam pekerjaan, bukan dengan melaksanakan
pekerjaan oleh dirinya sendiri.

2.3 Pengertian Supplier


Jaringan bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan
bahan pertama,, dimna mata rantai penyaluran barang akan mulai. Bahan
pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong
bahan dagangangan, subassemblies, suku cadang dan segala nya. Sumber
pertama ini dinamakan suppliers. Dalam arti yang murni, ini termasuk juga
supplierssuppliers atau sub-suppliers. Junlah supplier bisa banyak atau
sedikit, tetapi suppliersuppliers biasa nya berjumlah banyak sekali.

2.4 Pengertian Business Intelligence System


Business Intelligence atau BI adalah proses, teknologi, dan aplikasi yang
umumnya digunakan untuk melakukan analisis data terstruktur (structured
data) yang ada di internal perusahaan.

7
Pengertian luas BI menurut Forrester adalah satu set metodologi, proses,
arsitektur, dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi
yang berguna, untuk membantu pengambilan keputusan. Namun praktisnya
BI adalah report, analytics, dan dashboard.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profile Apple Inc Company
Apple Inc. (sebelumnya bernama Apple Computer, Inc.) adalah sebuah
perusahaan multinasional yang berpusat di Silicon Valley, Cupertino,
California dan bergerak dalam bidang perancangan, pengembangan, dan
penjualan barang-barang yang meliputi elektronik konsumen, perangkat
lunak komputer, serta komputer pribadi. Apple Inc. didirikan pada tanggal 1
April, 1976 dan diinkonporasikan menjadi Apple Computer, Inc. pada
tanggal 3 Januari, 1977. Pada 9 Januari, 2007, kata "Computer" dihapus
untuk mencerminkan fokus Apple terhadap bidang elektronik konsumen
pascapeluncuran iPhone.
Apple dikenal akan jajaran produk perangkat lunak diantaranya sistem
operasi OS X dan iOS, pemutar musik iTunes, serta peramban web Safari,
dan perangkat keras diantaranya komputer meja iMac, komputer jinjing
MacBook Pro, pemutar lagu iPod, serta telepon genggam iPhone dan jam
tangan pintar Apple Watch.

3.2 Supply Chain Management System of Apple Inc


3.2.1 Bagian-Bagian Supply Chain Management Apple Inc
3.2.2 Aktivitas Supply Chain Management Apple Inc
3.2.3 Manfaat Supply Chain Management Apple Inc
3.2.4 Hambatan Supply Chain Management Apple Inc
3.2.5 Keterlibatan IT dalam Supply Chain Management Apple Inc

8
3.2.6 Supply Chain Management Apple Inc in The Future

3.3 Business Intelligence System of Apple Inc

Daftar Pustaka

Alma, Buchari. 2014. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:


Alfabeta.
Kasmir. 2008. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Pujawan, I Nyoman dan Mahendrawati. 2010. Supply Chain Management.
Surabaya: Guna Widya.
Wibisono, Dermawan. 2011. Manajemen Kinerja Korporasi dan Organisasi:
Panduan Penyusunan Indikator. Jakarta: Erlangga.
Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: Ekonisia.
Widyarto, Agus. Peran Supply Chain Management Dalam Sistem Produksi dan
Operasi Perusahaan, Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 16, No. 2
Desember 2012, publikasiilmiah.ums.co.id (4 November 2016)
Chadhiq, Umar. Customer Relationship Management (CRM): Pilihan Strategi
Untuk Meraih Keunggulan Bersaing, Jurnal Vol. 18 No. 33 2011
ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id (4 November 2016)

Вам также может понравиться