Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
IPA
ENERGI LISTRIK
Kelompok 1
Nama :
Muhamad Aliyudin
Muhamad Ilyas N.F
Gian Maulana
Daniel Mustofa
Dede Fahreza
M. Ikbal
Kelas :
IX C
MTS MUSLIMIN
CICANGKANG GIRANG
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wataala
yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ENERGI LISTRIK dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pemerintah dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui pengembangan internet di
desa-desa.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat
luas.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Suatu
benda bermuatan listrik negatif jika kelebihan elektron, dan bermuatan
listrik positif jika kekurangan elektron. Secara alami, muatan listrik positif
selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.
Aliran ini disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi
sebenarnya muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah
muatan listrik positif, tetapi muatan listrik negatif (elektron) dan arah
aliran elektron berlawanan dengan arah aliran muatan positif.
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor
akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang
arahnya tetap.
2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus
yang besar dan arahnya selalu berubah-ubah.
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan,
berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan
adalah Ohm (R). Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensi
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan
volt. Besaran ini mengukur energi potensial pada sebuah medan listrik
yang menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus
listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap
percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang
tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus
listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila
pada cabang hambatannya kecil, maka arus listrik yang melalui cabang
tersebut arus listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan
hukum kekekalan muatan listrik.
Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:
2. Akumulator
Akumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas lempengan logam
timbal dan timbal peroksida yang dicelupkan ke dalam larutan asam
sulfat. Di dalam akumulator, logam timbal dan timbal peroksida
bereaksi dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu
lempengan logam timbal menjadi kutub negatif dan lempengan logam
peroksida menjadi kutub positif. Perbedaan potensial antara kutub
positif dan kutub negatif accu, di antaranya 2 volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt,
10, volt, 12 volt, dan sebagainya.
Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang
mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan
pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (Pb 02),
sedangkan pelat negative mengandung timah (Pb). Pelat-pelat
ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi
isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar
disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah
arus listrik.
Ketika akumulator dipakai, kumpulan timbal melepaskan muatan
elektron sewaktu pelat positif dan pelat negatif keduanya perlahan-
lahan diubah menjadi timbal sulfat. Reaksi kimia yang terjadi
mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang. Pada
nilai massa jenis tertentu, akumulator tidak dapat melepaskan muatan.
Agar akumulator dapat digunakan kembali, maka harus dimuati (diisi)
dan kadang juga ditambah air murni.
Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik pada kendaraan
bermotor. Aki dipakai untuk menyalakan lampu, klakson dan
menghidupkan mesin.
Pada pengisian aki terjadi perubahan energy listrik menjadi energy
kimia, sedangkan sewaktu aki bekerja (dipakai) terjadi hal sebaliknya,
yaitu perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
3. Dinamo
Dinamo terdiri atas magnet yang berbentuk U dan suatu kumparan.
Kumparan di pasang di sekitar magnet yang berputar. Bila dinamo
pada sepeda berputar, kumparan yang berada di tengah magnet ikut
berputar. Perputaran magnet itu menyebabkan timbulnya arus listrik.
Jadi, dinamo mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
4. Generator
Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding
dinamo. Generator dipakai pada pusat pembangkit listrik sebagai
sumber energi, generator dihubungkan dengan turbin. Turbin adalah
roda besar yang berputar cepat sekali. Turbin diputar dengan
memanfaatkan tenaga air dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang
dihasilkan oleh PLTA sangat tinggi, yaitu sekitar 10.000 20.000 volt.
Ketika dialirkan ke rumah-rumah tegangannya diturunkan
menggunakan transformator atau trafo menjadi 110 220 volt.
Tranformator atau trafo adalah alat listrik yang dapat menaikkan dan
menurunkan tegangan listrik. Trafo yang dapat menaikkan tegangan
listrik disebut trafo step up. Sedangkan trafo yang dapat menurunkan
tegangan listrik disebut trafo step down.
3.1 Kesimpulan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif.
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus
listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap
percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang
tersebut.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik.
Sumber energy listrik ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh
sumber energi listrik adalah: baterai, aki, dinamo, dan generator.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan bahan bahan yang
berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Konduktor
Misalnya: perak, alumunium, tembaga, besi, emas, dll.
2. Isolator
Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
3. Semikonduktor
Misalnya: germaniun, silikon, dll.
Pemanfaatan energy listrik dalam kehidupan sehari-hari sangat
besar. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan
energi listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas, energi
gerak, energi bunyi, dan energi cahaya. Namun, harus diingat bahwa
energy listrik bukanlah energy yang dapat diperbaharui. Itu berarti, ketika
menggunakan energy listrik harus efisien dan efektif.
2.2 Saran
Sebagai calon guru Sekolah Dasar, hendaknya perlu memahami
pentingnya pemahaman konsep kelistrikan dan penerapan serta
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik untuk
menghindari kesalahan konsep (misconception) dalam pembelajaran
tentang materi kelistrikan kelak di Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Alit Swamardika. 2005. Simulasi Kontrol Lampu Lalu Lintas Sistem Detektor
dengan Menggunakan PLC untuk Persimpangan Jalan Waribang-Wr. Supratman
Denpasar, (Online) (http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/gus%20alit%20_4_.pdf di
akses pada 3/15/2011 4:39 PM)
Ibayati, Yayat. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional