Вы находитесь на странице: 1из 16

MAKALAH

IPA
ENERGI LISTRIK

Kelompok 1
Nama :
Muhamad Aliyudin
Muhamad Ilyas N.F
Gian Maulana
Daniel Mustofa
Dede Fahreza
M. Ikbal

Kelas :
IX C

MTS MUSLIMIN
CICANGKANG GIRANG
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wataala
yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ENERGI LISTRIK dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pemerintah dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui pengembangan internet di
desa-desa.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat
luas.

Cililin, 17 November 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat
vital dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat
kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik, oleh karena itu
manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan energi
listrik secara efektif dan efesien. Namun, penggunaan listrik secara
berlebihan akan membawa dampak negatif bagi kehidupan.
Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila manusia
tidak dapat menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik
akan cepat habis. Secara tidak langsung, hal ini juga akan memperbesar
efek pemanasan global yang mengancam kehidupan manusia. Semakin
banyak penggunaan alat-alat listrik, maka semakin banyak pula gas rumah
kaca yang dihasilkan bumi.
Kemudahan yang ditawarkan oleh energi listrik, tidak selamanya
menguntungkan manusia. Manusia terkadang melakukan hal-hal ceroboh,
seperti pencurian listrik yang dapat menyebabkan terjadinya korsleting
listrik. Korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai hal sepele karena
dapat menimbulkan kebakaran.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin menjabarkan tentang
konsep dasar kelistrikan, mencakup masalah arus listrik sampai pada
pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, serta mengenai
penghematan energi listrik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah:
a. Apa yang dimaksud dengan kelistrikan?
b. Apa saja sumber energi listrik?
c. Apa yang dimaksud dengan konduktor , isolator, dan semikonduktor
listrik?
d. Apa saja perubahan dari energi listrik itu?
e. Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas?
f. Bagaimana cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan
dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
a. Pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik
serta hubungan diantaranya.
b. Sumber-sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
c. Benda-benda yang termasuk dalam konduktor , isolator, dan
semikonduktor listrik.
d. Perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan.
e. Pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas.
f. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik.

1.4 Manfaat Penulisan


Harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara
teoretis dan secara praktis yang meliputi:
Secara teoretis
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan
terhadap usaha peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.
Secara praktis
Tujuan praktis dari makalah ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Negeri Yogyakarta tentang konsep kelistrikan serta penerapan konsep
dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Suatu
benda bermuatan listrik negatif jika kelebihan elektron, dan bermuatan
listrik positif jika kekurangan elektron. Secara alami, muatan listrik positif
selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.
Aliran ini disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi
sebenarnya muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah
muatan listrik positif, tetapi muatan listrik negatif (elektron) dan arah
aliran elektron berlawanan dengan arah aliran muatan positif.
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor
akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang
arahnya tetap.
2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus
yang besar dan arahnya selalu berubah-ubah.
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan,
berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan
adalah Ohm (R). Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensi
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan
volt. Besaran ini mengukur energi potensial pada sebuah medan listrik
yang menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus
listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap
percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang
tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus
listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila
pada cabang hambatannya kecil, maka arus listrik yang melalui cabang
tersebut arus listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan
hukum kekekalan muatan listrik.
Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:

2.2 Sumber Energi Listrik


Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik.
Beberapa contoh sumber energi listrik adalah:
1. Batu Baterai atau Elemen Kering
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai
tegangan listrik 1,5 volt. Ada juga yang dinamakan rechargeable
battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat
pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut elemen primer
karena tidak dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika
muatannya habis. Sedangkan baterai isi ulang disebut dengan elemen
sekunder karena dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika
muatannya habis.
Susunan dasar elemen kering terdiri dari:
a. batang karbon sebagai elektoda positif (kutub positif atau anoda),
b. pembungkus pembungkus batang karbon yang terbuat dari seng
sebagai elektroda negatif (kutub negatif atau katoda),
c. larutan amonium klorida sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan
yang menghantarkan listrik,
d. mangan dioksida bercampur dengan serbuk karbon sebagai
depolarisator, yaitu pelindung larutan elektrolit.
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah
Alesandro Volta (1745-1827). Alesandro Volta membuat suatu
elemen yang terdiri dari lempeng seng, lempeng tembaga, dan larutan
asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta
disempurnakan lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges
Leclanche. Pada tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen
dari seng, karbon dan larutan yang dibuat dari campuran salamoniak
dan seng klorida berbentuk pasta. Elemen leclanche mirip dengan
baterai yang kita kenal sekarang.

2. Akumulator
Akumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas lempengan logam
timbal dan timbal peroksida yang dicelupkan ke dalam larutan asam
sulfat. Di dalam akumulator, logam timbal dan timbal peroksida
bereaksi dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu
lempengan logam timbal menjadi kutub negatif dan lempengan logam
peroksida menjadi kutub positif. Perbedaan potensial antara kutub
positif dan kutub negatif accu, di antaranya 2 volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt,
10, volt, 12 volt, dan sebagainya.
Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang
mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan
pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (Pb 02),
sedangkan pelat negative mengandung timah (Pb). Pelat-pelat
ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi
isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar
disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah
arus listrik.
Ketika akumulator dipakai, kumpulan timbal melepaskan muatan
elektron sewaktu pelat positif dan pelat negatif keduanya perlahan-
lahan diubah menjadi timbal sulfat. Reaksi kimia yang terjadi
mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang. Pada
nilai massa jenis tertentu, akumulator tidak dapat melepaskan muatan.
Agar akumulator dapat digunakan kembali, maka harus dimuati (diisi)
dan kadang juga ditambah air murni.
Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik pada kendaraan
bermotor. Aki dipakai untuk menyalakan lampu, klakson dan
menghidupkan mesin.
Pada pengisian aki terjadi perubahan energy listrik menjadi energy
kimia, sedangkan sewaktu aki bekerja (dipakai) terjadi hal sebaliknya,
yaitu perubahan energi kimia menjadi energi listrik.

3. Dinamo
Dinamo terdiri atas magnet yang berbentuk U dan suatu kumparan.
Kumparan di pasang di sekitar magnet yang berputar. Bila dinamo
pada sepeda berputar, kumparan yang berada di tengah magnet ikut
berputar. Perputaran magnet itu menyebabkan timbulnya arus listrik.
Jadi, dinamo mengubah energi gerak menjadi energi listrik.

4. Generator
Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding
dinamo. Generator dipakai pada pusat pembangkit listrik sebagai
sumber energi, generator dihubungkan dengan turbin. Turbin adalah
roda besar yang berputar cepat sekali. Turbin diputar dengan
memanfaatkan tenaga air dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang
dihasilkan oleh PLTA sangat tinggi, yaitu sekitar 10.000 20.000 volt.
Ketika dialirkan ke rumah-rumah tegangannya diturunkan
menggunakan transformator atau trafo menjadi 110 220 volt.
Tranformator atau trafo adalah alat listrik yang dapat menaikkan dan
menurunkan tegangan listrik. Trafo yang dapat menaikkan tegangan
listrik disebut trafo step up. Sedangkan trafo yang dapat menurunkan
tegangan listrik disebut trafo step down.

2.3 Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor Listrik


Kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat dari kertas, plastik, karet,
lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja pada
alat-alat listrik dalam kehidupan sehari-hari. Bahan bahan yang
berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Konduktor adalah suatu bahan yang mudah menghantar mutaan
listrik. Dalam bahan-bahan yang tergolong konduktor, elektron-
elektron pada setiap atom tidak diikat dengan kuat sehingga elektron-
elektron dapat bergerak bebas di dalam atom. Elektron-elektron bebas
inilah yang menyebabkan bahan-bahan konduktor mudah
mengantarkan (mengalirkan) muatan listrik. Misalnya: perak,
alumunium, tembaga, besi, emas, dll. Dari bahan bahan yang paling
bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah emas.
Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron
bebas, dan yang paling banyak elektron bebasnya adalah emas.
Isolator adalah suatu bahan yang sukar menghantar muatan listrik.
Dalam bahan-bahan isolator, elektron-elektron pada setiap atom diikat
dengan kuat sehingga pada keadaan normal elektron-elektron tidak
bebas bergerak. Karena elektron-elektron tidak mudah berpindah,
maka isolator sukar mengalirkan arus listrik. Akan tetapi, jika isolator
diberi tegangan besar maka elektron dapat berpindah. Jadi pada
tegangan tinggi isolator dapat berfungsi sebagai konduktor. Misalnya :
gelas, kaca, karet, kayu, dll.
Semikonduktor adalah suatu bahan yang pada kondisi tertentu akan
bersifat sebagai isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai
konduktor. Bahan bahan semikonduktor akan bersifat isolator jika
dalam temperatur yang rendah dan akan bersifat konduktor jika dalam
temperatur tinggi. Dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron
terisi penuh oleh elektron dan ketika dalam temperatur tinggi akan ada
ikatan ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron
elektron bebas. Misalnya: germaniun, silikon, dll.

2.4 Pemanfaatan Energi Listrik


Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Ketika kamu
menggosok kedua telapak tangan, kamu akan merasakan panas dari
tanganmu karena energi gerak yang dihasilkan dari kedua telapak tangan
berubah menjadi energi panas.
Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk keperluan
sehari-hari. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan
energi listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas, energi
gerak, energi bunyi, dan energi cahaya.

1. Energi Listrik Menjadi Energi Panas


Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau kalor. Berbagai
alat yang dapat merubah energi listrik menjadi energi panas, misalnya:
pemanas, solder, setrika, dan kompor listrik. Alat yang mengubah
energi listrik menjadi energi panas dilengkapi dengan elemen pemanas.
listrik yang mengalir melalaui elemen pemanas diubah menjadi energi
panas. Elemen pemanas terbuat dari bahan yang mempunyai tahanan
tinggi, sehingga listrik yang mengalir melalui bahan tersebut berubah
menjadi panas.
Bagian-bagian utama setrika listrik adalah sebagai berikut:
a. elemen pemanas
b. pemegang setrika, terbuat dari bahan isolator.
Kabel Penghubung;
a. logam besi/ baja.
2. Energi Listrik Menjadi Energi Gerak
Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak pada
umumnya menggunakan motor listrik. Pada motor listrik, arus listrik
mengalir melalui kumparan untuk menimbulkan medan magnet,
sehingga as motor berputa. Putaran as motor inilah yang dimanfaatkan
untuk menggerakan kipas angin, bor listrik, belender, mobil mobilan,
dan alat lain.

3. Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi


Energi listrik diubah menjadi energi bunyi. Misalnya, pada tape
recorder, sirine, televisi, serta amplifier.
Pada radio, energi listrik digunakan untuk mengubah gelombang
magnet listrik (electromagnet) yang ditangkap oleh antena radio
menjadi energi bunyi. Energi bunyi yang dihasilkan kemudian
diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.

4. Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya


Energi listrik juga dapat berubah menjadi energi cahaya contohnya
adalah lampu pijar dan lampu TL.
A. Lampu Pijar
Bagian-bagian utama lampu pijar adalah sebagai berikut:
1) elemen pemanas, berupa filamen tungsten atau wolfram
2) gas argon dan nitrogen.
Elemen pemanas mudah sekali terbakar. Untuk mengatasinya, bola
lampu diisi dengan gas argon dan nitrogen, yaitu gas yang tidak
bereaksi dengan logam sehingga filamen tidak terbakar. Ketika
dialiri arus listrik, filamen dapat berpijar sampai suhu 1.000.
Pijaran filamen inilah yang menghasilkan panas dan cahaya.
B. Lampu TL
Bagian utama lampu neon adalah tabung kaca hampa udara yang
diisi dengan uap raksa. Pada kedua ujung tabung, terdapat dua
elektrode. Jika pada kedua elektrode ini diberi tegangan, terjadi
aliran elektron. Aliran elektron ini menyebabkan uap raksa
memancarkan sinar ultraviolet (tidak tampak oleh mata). Karena
dinding tabung bagian dalam dilapisi dengan zat yang dapat
berpendar maka ketika dinding tersebut terkena sinar ultraviolet
akan memendarkan (memancarkan) cahaya, cahaya inilah yang
rnenerangi ruangan di sekitarnya.

2.5 Pemanfaatan Listrik Pada Lampu Lalu Lintas


Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia dengan
menggunakan warna yang diakui secara universal. Untuk menandakan
berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna
kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan.
Lampu lalu lintas adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang
terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki
(zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang
menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara
bergantian dari berbagai arah. Tujuan adanya lampu lalu lintas ini adalah
untuk mengatur pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara
bergantian sehingga tidak terjadi kecelakaan dan kelancaran lalu lintas
terjamin. Lampu lalu lintas pada umumnya dioperasikan dengan
menggunakan tenaga listrik. Namun, saat ini sudah perkembangan
teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga matahari.
Pengaturan lampu lalulintas yang ada sekarang ini kebanyakan
menggunakan sistem pengaturan waktu tetap dimana lampu diatur agar
bekerja berdasarkan waktu tetap, tanpa memperhatikan naik turunnya arus
lalu lintas. Kelemahan dari sistem ini adalah kaku menyebabkan hambatan
atau penundaan yang tidak perlu.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dibuat kontrol
lampu lalu lintas sistem detektor (traffic actuated) dengan menggunakan
sistem ATCS (Automatic Traffic Light Control System) yang dapat
bekerja menentukan lama penyalaan lampu hijau secara otomatis
berdasarkan distribusi kepadatan. Sistem ini mengontrol lampu lalu lintas
otomatis dengan menggunakan kamera berbasis mikrokontroller. Kamera
digunakan sebagai pengamat kepadatan kendaraan pada suatu
persimpangan. Hasil pengamatan diolah PC sehingga diperoleh persentase
kepadatan pada tiap-tiap jalur.
Mikrokontroller bekerja menyalakan lampu lalu lintas secara default
kontrol yaitu searah dengan arah jarum jam. Jika PC terkoneksi dengan
mikrokontroller maka mikrokontroller mengirimkan informasi jalur mana
yang lampu hijaunya akan menyala. Kemudian PC mengolah gambar
persimpangan dan menentukan besarnya persentase kepadatan serta lama
penyalaan lampu hijau untuk jalur yang telah ditentukan.
2.6 Cara Menghemat Energi Listrik
Energi yang kita pakai setiap hari lama-kelamaan akan habis. Energi listrik
dan energi minyak bumi merupakan energi yang dapat cepat habis jika
dipergunakan terus-menerus. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan
unutuk menghemat penggunaan lisstrik, antara lain:
1. Menggunakan listrik seperlunya, misalnya pada saat menghidupkan
televisi atau radio, kita tidak membiarkannya tetap hidup sementara
kita sudah tidak menonton atau mendengarkan siaran radio.
2. Menggunakan lampu dengan daya yang rendah sesuai dengan
kebutuhan.
3. Tidak terlalu sering menghidupkan dan mematikan alat listrik dengan
daya tinggi, misalnya setrika.
1. Tidak lupa mematikan lampu pada saat bangun pagi.
5. Mematikan lampu setiap ruangan setelah pemakaian atau sudah tidak
digunakan lagi.
6. Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi atas).
7. Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat.
8. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan. Karena semakin rendah
temperatur, semakin banyak energi listrik yang digunakan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif.
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus
listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap
percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang
tersebut.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik.
Sumber energy listrik ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh
sumber energi listrik adalah: baterai, aki, dinamo, dan generator.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan bahan bahan yang
berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Konduktor
Misalnya: perak, alumunium, tembaga, besi, emas, dll.
2. Isolator
Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
3. Semikonduktor
Misalnya: germaniun, silikon, dll.
Pemanfaatan energy listrik dalam kehidupan sehari-hari sangat
besar. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan
energi listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas, energi
gerak, energi bunyi, dan energi cahaya. Namun, harus diingat bahwa
energy listrik bukanlah energy yang dapat diperbaharui. Itu berarti, ketika
menggunakan energy listrik harus efisien dan efektif.
2.2 Saran
Sebagai calon guru Sekolah Dasar, hendaknya perlu memahami
pentingnya pemahaman konsep kelistrikan dan penerapan serta
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik untuk
menghindari kesalahan konsep (misconception) dalam pembelajaran
tentang materi kelistrikan kelak di Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA

Alit Swamardika. 2005. Simulasi Kontrol Lampu Lalu Lintas Sistem Detektor
dengan Menggunakan PLC untuk Persimpangan Jalan Waribang-Wr. Supratman
Denpasar, (Online) (http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/gus%20alit%20_4_.pdf di
akses pada 3/15/2011 4:39 PM)
Ibayati, Yayat. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Kanginan, M. 2003. Fisika SLTP 3A. Jakarta: Erlangga


. 2003. Fisika SLTP 2B. Jakarta: Erlangga
NN. 2008. Energi Dan Daya Listrik, (Online)
(http://www.crayonpedia.org/mw/Energi_Dan_Daya_Listrik_9.1 di akses pada
4/5/2011 3:21 PM)
NN. 2011. Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor, (Online)
(http://www.listrik.jw.lt/Konduktor%20Isolator%20Dan%20Semikondu di akses
pada 4/30/2011 4:17:09 PM)
NN. 2011. Listrik, (Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Listrik di akses pada
3/28/2011 5:24:43 PM)
Rositawaty, S. 2008. Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam 6: untuk Kelas VI
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Santi Wulan, D. 2007. Perubahan Energi Listrik, (Online)
(http://tamanbelajarku.wordpress.com/2007/03/28/perubahan-energi-listrik/ di
akses pada 4/5/2011 3:21 PM)
Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu pengetahuan alam 6: untuk sd dan mi kelas VI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
The Salvation. 2007. Cara Kerja Lampu Lalu Lintas, (Online)
(http://alisalvation.blogspot.com/2010/06/cara-kerja-lampu-lalu-lintas.html di
akses pada 3/15/2011 4:39 PM)

Вам также может понравиться