Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBUATAN YOGHURT UBI JALAR (Ipomoea Batatas L.) MENGGUNAKAN KULTUR CAMPURAN
BAKTERI ASAM LAKTAT (Mochammad Hadienata Kusuma, 2007)
Disusun Oleh:
Terdapat dua tahapan dalam pembuatan yoghurt ini yaitu tahap ekstraksi dan pembuatan yoghurt
ubi jalar. Berikut adalah diagram alir kedua tahapan pembuatan yoghurt:
Diagram alir proses pembuatan ekstrak ubi jalar Diagram alir proses pembuatan yoghurt ubi jalar
3. HASIL DISKUSI
Tabel 1. Perbandingan Jenis Uji Organoleptik
NO Sumber Jenis Uji Organoleptik Keterangan
a. Rasa, warna, tekstur dan aroma. Terdapat 7
skala hedonik yang diujikan
a. Uji Hedonik
1 Hadienata (2007) b. Rasa, warna, tekstur dan aroma
b. Uji Rangking
Panelis yang digunakan adalah panelis semi
terlatih sebanyak 25 orang.
Meningkatkan kesukaan konsumen dan panelis
menganggap produk yang disajikan cenderung
2 Pramono dkk (2011) Uji Hedonik hampir sama kualitasnya. Uji organoleptik
menggunakan panelis agak terlatih sebanyak 25
orang.
Atribut ujinya berupa tekstur,rasa, aroma dan
warna. Dengan kriteria penilaian uji hedonik
adalah sangat tidak suka, tidak suka, sedang, suka
a. Uji Hedonik
3 Sayuti dkk (2013) dan sangat suka.
b. Uji Skoring
Untuk kriteria uji skoring, setiap atribut
mempunyai kriteria masing-masing seperti pada
lampiran 8
4 Nurlaelah (2014) Uji Hedonik Panelis terdiri dari 20 orang dengan atribut
penilaian berupa warna, rasa, aroma dan tekstur.
Atribut uji meliputi:
a. Uji Skor
5 Etiyati (2010) a. Kenampakan, bau, tekstur dan rasa
b. Uji Deskripsi
b. Warna, rasa, aroma dan tekstur
Data hasil uji hedonik dari 25 panelis selanjutnya dianalisa menggunakan uji sidik ragam dengan
taraf 5% dan uji Duncan untuk nilai P < 0,05 (berbeda nyata). Yoghurt yang disukai berdasarkan warna
adalah ubi jalar merah dengan kombinasi bakteri asam laktat B. bifidum + L. bulgaricus (1:1). Hasil
tersebut didasarkan pada hasil uji sidik ragam dan uji Duncan. Berdasarkan warna yoghurt, yoghurt yang
paling disukai adalah yoghurt ubi jalar putih dengan kombinasi bakteri B. bifidum + S. thermophilus (1:1),
sedangkan berdasarkan atribut aroma, yoghurt yang paling disukai adalah yoghurt ubu jalar merah
kombinasi bakteri starter B. bifidum + L. bulgaricus (1:1). Berdasarkan atribut rasa, yoghurt yang paling
disukai adalah yoghurt ubi jalar merah dengan kombinasi bakteri asam laktat B. bifidum + L. bulgaricus
(1:1). Berdasarkan atribut tekstur, yoghurt yang paling disukai adalah yoghurt ubi jalar merah dengan
kombinasi bakteri asam laktat B. bifidum + L. bulgaricus (1:1). Sementara itu, data hasil uji ranking 10
sampel dari 25 panelis dianalisa dengan uji statistik pada taraf nyata 5%. Hasil menunjukkan bahwa
yoghurt ubi jalar merah yang paling diminati adalah yoghurt dengan kombinasi bakteri asam laktat B.
bifidum + L. bulgaricus (1:1), sedangkan pada yoghurt ubi jalar putih, yoghurt yang paling diminati
adalah yoghurt dengan kombinasi bakteri B. bifidum + S. thermophilus (1:1). Pada penelitian lain,
terdapat perbedaan metode analisa yang digunakan. Berikut ini merupakan perbandingan metode
analisa data dari beberapa penelitian serupa.
Tabel 3. Perbandingan Analisa Data
NO Sumber Analisa Data
1 Hadienata (2007) Metode yang dilakukan untuk pengujian meliputi uji sidik ragam, uji
Duncan, uji Friedmans dan analisa statistik
2 Pramono dkk (2011) Metode yang dilakukan untuk pengujian yaitu uji sidik ragam. Apabila ada
pengaruh maka dilakukan uji beda
3 Sayuti dkk (2013) Metode pengujian hanya membahas uji organoleptik secara deskriptif dan
tidak membahas tentang analisis data seperti uji sidik ragam dan lainnya
4 Nurlaelah (2014) Analisa data menggunakan ANOVA Two Way Anova dan dilanjutkan dengan
DMRT (Duncan Multpile Range Test)
5 Etiyati (2010) Analisa data menggunakan uji ANAVA AB dan dilanjutkan dengan uji DMRT
(Duncan Multiple Range Test)
4. KESIMPULAN
Dari data-data diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa rata-rata uji organoleptik pada yoghurt
menguji pada rasa, warna, aroma dan tekstur. Tekstur yang diuji pada yoghurt biasanya adalah tingkat
kekentalan yoghurt. Kebanyakan uji yang dilakukan adalah uji hedonik dan skoring. Ini jelas bahwa, uji
hedonik atau uji kesukaan merupakan pengujian paling efektif untuk menguji kesukaan konsumen
terhadap produk baru. Pada beberapa penelitian diatas, rata-rata panelis yang dibutuhkan yaitu sekitar
25 orang semi terlatih. Sedangkan skala hedonik tiap atribut yang diujikan tidak sama antara satu
peneliti dengan peneliti lainnya. Serta formulir uji organoleptik yang disusun oleh tiap peneliti berbeda-
beda.
Pada beberapa penelitian, kebanyakan yoghurt yang diteliti diberi tambahan ekstrak bahan lain
seperti ubi jalar dan jagung. Terdapat persamaan pada metode pembuatan, yaitu sama-sama
mengekstrak bahan-bahan tersebut untuk dijadikan bahan tambahan perasa dan tambahan gizi. Pada
proses pembuatan yoghurt, metode yang digunakan adalah metode yang umum digunakan untuk
membuat yoghurt susu. Bakteri yang digunakan tiap peneliti rata-rata sama. Untuk proses analisa data,
kebanyakan analisa data dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) analisa ini bisa
dilakukan apabila hasil analisa ragam minimal berpengaruh nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Etiyati. 2010. Pengaruh Penambahan Sukrosa dan Jenis Bakteri pada Pembuatan Yoghurt dari Jagung (Zea
mays L.). Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta
Hadienata K., Mochammad. 2007. Pembuatan Yoghurt Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Menggunakan
Kultur Campuran Bakteri Asam Laktat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Nurlaelah. 2014. Kadar Vitamin C dan Sifat Organoleptik Yoghurt dengan Penambahan Stroberi (Fragaria
sp.) dan Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch). Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta
Pramono, Y.B, Nurwantoro M., dan Bambang D. 2011. Karakteristik Mikrobiologis, Kimia, Fisik, dan
Organoleptik Yoghurt dengan Penambahan Ubi Jalar Merah. Laporan Penelitian. Universitas
Diponegoro. Semarang
Sayuti, I., Sri W. dan Dian K. 2013. Penambahan Ekstrak Ubi Jalar Ungi (Ipomoea Batatas Var.
Ayamurasaki) dan Susu Skim terhadap Organoleptik Yoghurt Jagung Manis (Zea Mays L.
Saccharata) dengan Menggunakan Inokulum Lactobacillus Acidophilus dan Bifidobacterium Sp.
Prosiding Semirata FMIPA. Universitas Lampung. Lampung
LAMPIRAN
Lampiran 1. Diagram alir pembuatan yoghurt ubi jalar
Ubi jalar
Pembuatan sari jagung manis
Dikupas
Dikupas
Dicuci
Dipipil
Diiris kecil-kecil
Dihaluskan
air air Diblender
dengan blender
Disaring
Disaring
Didiamkan 15
menit
Filtrat jagung
manis Filtrat ubi ungu
Filtrat jagung
manis
Dipasteurisasi 15
menit, 80 C
Didinginkan
Diinkubasi 18 jam,
37 C
Disaring
Didiamkan 15
menit
Yoghurt
Lampiran 4. Diagram alir pembuatan yoghurt labu kuning rasa stroberi
Pembuatan sari labu kuning
Labu kuning
10 g, 20 g, dan 30 g
Dicuci
Susu skim 10 gr
Susu UHT 100 cc Filtrat labu kuning
Gula pasir 10 gr
Dipotong dadu
Pasteurisasi 10
menit, 95 C
Diblancing 10
menit
Didinginkan 37-40
C
Air Diblender
Campuran susu
dan filtrat labu
Filtrat labu kuning
kuning
Starter yoghurt
inokulasi Jus stroberi
plain 1%
Diaduk hingga
homogen
Diinkubasi 45C, 6
jam
Didinginkan
Yoghurt labu
kuning rasa
stroberi
Lampiran 5. Diagram alir pembuatan yoghurt jagung
Lampiran 6. Formulir uji hedonik dan uji skoring
Lampiran 8. Atribut dan kriteria penilaian uji hedonik dan uji skoring