Вы находитесь на странице: 1из 12

KIMIA

DISUSUN OLEH:
Amanatul Maula
KELAS:
X MIPA 1
GURU PEMBIMBING:
Endang Werdiningsih,S.Pd

SMA NEGERI 1 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
I.PERAN ILMU KIMIA DALAM BERBAGAI BIDANG
KEHIDUPAN
Ilmu kimia memiliki kedudukan penting dan diperlukan oleh bidang ilmu lainnya.
Berikut beberapa peran dari ilmu kimia dalam bidang kehidupan :

1. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Kedokteram

Di bidang kedokteran, ilmu kimia memiliki manfaat sebagai berikut.


-Untuk uji kesehatan, laboratorium, pembuatan alat pencuci darah,
pembuatan materi sintesis pengganti tulang, gigi, dan pembuatan obat-obatan.
-Mengecek infeksi dalam sampel darah.
-Mendeteksi ada atau tidaknya virus HIV dalam darah.

2. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Pertanian

Di bidang pertanian, para petani memanfaatkan ilmu kimia dengan menggunakan pupuk
dan pestisida untuk kelangsungan hidup tanaman mereka.

3. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Pangan

Dalam bidang pangan, ilmu kimia berupa mikroorganisme atau bakteri pada makanan
dimanfaatkan untuk pembuatan kecap, pembuatan tempe, pembuatan yoghurt, dll.

4. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Geologi

Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini yaitu untuk membantu para peneliti mengetahui
unsur-unsur bebatuan (mineral).

5. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Hukum

Ilmu kimia di bidang hukum berperan dalam pembuktian kasus hukum, contoh :
-Seseorang telah mencampur minyak tanah ke bensin lalu diperdagangkan.
Untuk memastikan apakah bensin itu tercampur minyak tanah, dilakukan uji laboratorium.
-Ditemukan mayat yang terpotong-potong sehingga tidak dapat dikenali.
Untuk memastikan siapa orang yang terbunuh itu, harus diuji DNA-nya.

6. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Mesin

Ilmu kimia dimanfaatkan di bidang mesin antara lain untuk :


-Mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik.
-Mempelajari sifat, komposisi bahan bakar, dan minyak pelumas mesin.

7. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Teknik Sipil

Di bidang teknik sipil, bahan-bahan yang sering digunakan dalam bidang ini seperti
semen, kayu, cat, dan sebagainya dihasilkan melalui riset berdasarkan ilmu kimia.

8. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Biologi

Ilmu kimia di bidang biologi dimanfaatkan untuk membantu proses pencernaan makanan,
pernapasan, metabolisme, fotosintesis, dan lain-lain.

9. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Tekstil

Di bidang tekstil, ilmu kimia dimanfaatkan melalui penggunaan ekstrak tumbuh-


tumbuhan untuk mewarnai pakaian.
Misalnya temulawak memiliki zat pewarna kurkumin yang dapat digunakan sebagai pewar
na kain rayon viskosa.

10. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu kimia memiliki banyak manfaat di bidang IPTEK, diantaranya yaitu :


-Untuk
diproduksi microchip dari logam silicon dengan mutu tinggi sehingga komputer dapat me
nyimpan banyak data dan mengolah data dengan cepat.
-Terciptanya PLTN,
yaitu suatu sumber energi baru berdaya guna sangat besar yang pada prinsipnya menggun
akan teori pemecahan maupun penggabungan atom.
Sering disebut reaksi fisi maupun reaksi fusi.

11. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Fisika

Di bidang fisika, Ilmu Kimia digunakan untuk membantu penemuan material-


material baru dalam bidang listrik (semikonduktor), magnet.

12. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Ilmu Forensik

Para ilmuan forensik menggunakan bahan kimia untuk memecahkan masalah-


masalah kriminal. Bahan kimia yang digunakan antara lain sianoakrilat, perak klorida,
dan ninhidrin.
13. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Seni

Industri kimia menghasilkan cat yang dapat dimanfaatkan di bidang seni, yakni seni
lukis.

14. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Arkeologi

Di bidang arkeologi, ilmu kimia dimanfaatkan untuk :


-Menentukan usia fosil yang dengan radiosotop karbon-14.
-Menentukan umur suatu benda purbakala melalui teori peluruhan radioaktif.

II.BAHAN BAHAN KIMIA YANG TERDAPAT DALAM SUATU


PRODUK
1. BAHAN PEMBERSIH

Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat
yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari
bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut
basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).
Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan
dengan natrium hidroksida (NaOH).

Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat
sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar
artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar
artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur
dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka digunakan sabun
yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang
bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran
organik yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga.
Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun
dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh
mikroorganisme dari pada deterjen.

a. Pembersih Badan

Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak misalnya
sabun mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pencuci tangan.
*SABUN

Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat


dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah
kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang
berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi
memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya
mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.

*PASTA GIGI.

Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit
gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan
mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan
bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan gigi. Jenis bakteri ini
dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah
karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai
pembunuh bakteri dan kalsium.

*SAMPHO.

Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo


dapat menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah
polusi udara dan masalah psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut
akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai dari rasa gatal hingga infeksi.

.
b. Pembersih Pakaian

Sabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen
memiliki fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan
kotoran dari suatu benda. Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air,
sehingga air mudah membasahi bahan, kemudian sabun atau detergen menarik kotoran
dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai suspensi dalam air. . Kotoran yang
bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan
menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung
hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari
bahan cucian. Maka ketika menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau
lemak menjadi butiranbutiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen.
Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air. Detergen dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

1) Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan
ini dapat dihancurkan oleh mikroba (Biodegradable)

2) Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang.
Bahan ini tidak dapat dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)

Komponen detergen ada 3 yaitu :

1. Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang


berlemak dapat dibasahi, mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan
mensuspensikan kotoran yang telah terlepas, sehingga kotoran tidak menempel kembali
pada barang yang dicuci. Macam-macam surfaktan yang digunakan pada detergen yaitu:
a) Linear alkil benzena sulfanat (LAS), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya bersih
yang sangat baik, dengan busa yang sangat banyak, biasanya digunakan untuk pencuci
kain dan pencuci piring.

b) Etoksilat, dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat bekerja
di air sadah (air yang kandungan mineralnya tinggi)

c) Amonium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)

d) Imidazolin dan betain, digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.

2. Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan, membantu


menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung
lebih baik serta membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang telah lepas.
Builder yang digunakan adalah senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium
karbonat, natrium silikat atau zeolet.

3. Parfum : berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.

c. Pembersih Lantai

Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin


berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu
berhati- hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan
pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin
yang tidak enak.

Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen.
Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya
pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut
berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.

d. Pembersih Peralatan Dapur

Dari dulu sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu untuk
membersihkan peralatan makan. Hal ini sebenarnya cukup baik, karena pada abu terdapat
zat yang dapat membantu menghilangkan kotoran. Namun, untuk efektivitas orang telah
menggunakan sabun pembersih peralatan masak. Walaupun di beberapa rumah tangga
masih mencampurkan dengan abu.

2. BAHAN PEMUTIH

Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk
memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya,
maka hati-hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium
perborat. Sodium perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk
memutihkan tekstil.

Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang
memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang
membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang
menggunakan merkuri.

3. BAHAN PEWANGI

Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan,


atau disemprotkan ke pakaian, pada dasarnya adalah sama, hanya
bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang
mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi)
dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang, orang membuat wangi-
wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak
bumi.
4. INSECTISIDA

Banyak jenis dan merek obat anti nyamuk yang dijual. Misalnya, obat banti nyamuk
bakar, seperti baygon, tiga roda, garuda, dan masih banyak lagi. Belum lagi obat anti
nyamuk jenis oles (lotion), semprot, dan elektrik.

Pestisida terdiri atas beberapa jenis;

Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan
sebagainya.

Herbisida, digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau gulma.

Fungisida, digunakan untuk membasmi jamur atau cendawan.

Rodentisida, digunakan untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus.

dan masih banyak lagi.

obat anti nyamuk sebagai bagian dari pestisida, sebenarnya adalah sejenis racun. Untuk
itu hati-hati dalam penggunaan obat anti nyamuk tersebut. Obat anti nyamuk umumnya
menggunakan bahan aktif organoposfat atau sejenis octachlorofil ether. Tentu kedua
bahan itu sangat Tentu kedua bahan itu sangat beracun.
5. BAHAN KIMIA DALAM MAKANAN
Bahan Pewarna
Bila ditinjau dari asalnya, pewarna makanan digolongkan menjadi tiga, yaitu pewarna
alami, identik dengan pewarna alami, dan pewarna sintetik.
a. Pewarna Alami
Pewarna alami merupakan pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan alami, baik nabati,
hewani ataupun mineral. Beberapa pewarna alami yang banyak dikenal masyarakat
misalnya, daun suji untuk membuat warna hijau, kunyit untuk warna kuning, daun jati
atau cabai untuk warna merah dan gula merah untuk warna coklat. Zat pewarna alami ini
lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan pewarna sintetik.
b. Pewarna Identik Alami
Pewarna identik alami adalah pigmen yang dibuat secara sintetik struktur kimianya mirip
dengan pewarna alami. Contohnya, santoxantin (merah), apokaroten (merah-oranye), dan
betakaroten (oranye sampai kuning). Penggunaan pewarna identik alami hanya boleh
dalam konsentrasi tertentu, kecuali beta karoten yang boleh digunakan dalam jumlah
tidak terbatas.
c. Pewarna Sintetik

Penggunaan pewarna sintetik sudah begitu luas di masyarakat. Hingga sekarang,


diperkirakan hampir 90% pewarna yang beredar dan sering digunakan adalah pewarna
sintetik.
Seiring dengan meluasnya pemakaian pewarna sintetik, sering terjadi penyalahgunaan
pewarna pada makanan. Sebagai contoh digunakannya pewarna tekstil untuk makanan
sehingga membahayakan konsumen. Zat pewarna tekstil dan pewarna cat biasanya
mengandung logam berat, seperti : arsen, timbal, dan raksa sehingga bersifat racun.
Bahan Pemanis
Bahan pemanis adalah bahan kimia yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang
berfungsi untuk memberikan rasa manis. Dulu orang mengenal sumber rasa manis alami
berasal dari alam yaitu gula yang dibuat dari tebu atau bit, aren, kelapa dan pemanis lain
seperti madu dan buah-buahan. Selain memberikan rasa manis ternyata gula adalah
penyumbang kalori yang baik karena mengandung gizi untuk tubuh manusia.
Kemanisan relatif terhadap sukrosa dengan nilai 100
Suatu produk makanan atau minuman yang menggunakan pemanis buatan seharusnya
mencantumkan jenis dan jumlah pemanis yang digunakan
Bahan Pengawet
Bahan pengawet adalah bahan kimia yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau penguraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikroorganisme
sehingga makanan tidak mudah rusak atau menjadi busuk.

Bahan pengawet alami


Bahan pengawet tradisional telah dikembangkan sejak ratusan tahun lalu, seperti garam
dapur, gula, cuka, dan lada. Garam dapur biasanya digunakan untuk mengawetkan daging
dan ikan agar tidak mudah busuk. Garam dapur berfungsi untuk menghambat pembiakan
bakteri seperti mikroorganisme Clostridium botulinum. Jika bakteri ini berkembang biak
pada makanan akan menghasilkan racun yang dapat meracuni daging. Gula merah atau
gula pasir bisa digunakan untuk mengawetkan buah-buahan. Bahan yang akan diawetkan
direndam dalam larutan gula, keadaan ini menyebabkan mikroorganisme sukar hidup.
Bahan pengawet buatan
Bahan pengawet buatan yang paling sering dipakai adalah asam benzoat. Asam benzoat
berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri. Penggunaan asam
benzoat dengan kadar lebih dari 250 ppm dapat memberikan efek samping berupa alergi.
Adapun pada konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan iritasi pada lambung dan saluran
pencernaan. Bahan lainnya adalah natrium benzoat, natrium nitrat, dan asam sitrat. Bahan
pengawet untuk buah-buahan dalam kaleng, biasanya digunakan gula atau garam yang
dibuat dalam bentuk manisan maupun asinan. Asam propionat dapat digunakan untuk
mencegah tumbuhnya kapang pada roti dan kue kering. Asam sorbat digunakan untuk
mencegah tumbuhnya kapang pada keju.
Bahan Penyedap dan Pemberi Aroma
Bahan penyedap rasa atau penegas rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa
makanan. Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak
diinginkan dari suatu bahan makanan.

Bahan penyedap rasa alami


Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini ada yang diperoleh dari alam berupa
rempahrempah misalnya : bawang putih, bawang bombay, pala, merica, serei, pkitan,
daun salam, dan daun pkitan, serta ada pula yang sintetik.
Penyedap sintetik
Penyedap sintetik yang sangat populer di masyarakat adalah vetsin atau MSG
(Monosodium Glutamat). Di pasaran, senyawa tersebut dikenal dengan beragam merek
dagang, misalnya Ajinomoto, Miwon, Sasa, Royco, dan Maggi. MSG merupakan garam
natrium dari asam glutamat yang secara alami terdapat dalam protein nabati maupun
hewani. Daging, susu, ikan, dan kacang-kacangan mengandung sekitar 20% asam
glutamat. Keunikan dari MSG adalah bahwa meskipun tidak mempunyai cita rasa, tetapi
dapat membangkitkan cita rasa komponen-komponen lain yang terkandung dalam bahan
makanan. Sifat yang semacam itu disebut dengan taste enhancer (penegas rasa).

Вам также может понравиться