Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran aliran cairan dan gas merupakan salah satu jenis pengukuran variabel proses.
Pengukuran aliran cairan dan gas merupakan variabel penting di dalam prosesindustri.
Pengukuran aliran diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang mengalir
masuk dan keluar proses. Dengan kata lain, pengukuran aliran menunjukan berapa banyak fluida
yang digunakan atau didistribusikan ke dalam proses.

Saat ini, efisiensi dan biaya dari suatu proses dibantu dengan berbagai variabel
pengendali yang salah satunya adalah variabel laju alir. Biaya merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pemilihan instrumentasi yang tepat dalam suatu penerapan misalnya
diindustri.Ketepatan dan ketelitian yang baik pada proses akan berpengaruh pada efisiensi
operasi. Semakin tinggi efisiensi maka laba yang didapatkan akan semakin besar. Pengukuran
aliran yang tidak akurat akan menyebabkan kesalahan yang fatal dalam proses di industri.

Pengukuran aliran ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau perubahan energi
kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi pipa mempengaruhi
kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah diketahui, kecepatan rata-rata
merupakan indikasi dari laju alirnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran selain tekanan
adalah viskositas, densitas,dan gaya gesek cairan terhadap dinding dalam pipa. Banyak metoda
yang sudah dikenal untuk pengukuran laju alir cairan dan atau gas. Alat yang dapat digunakan
disesuaikan dengan sifat fluida tertentu, seperti : bersih, jernih,kotor, basah, kering, erosif,
korosif, uap, sluri, multi pase, kental, dan lain-lain. Selain itu dikaitkan dengan sifat aliran seperti
turbulensi dan laminar.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian pengukuran aliran.

2. Apa saja jenis pengukuran aliran.

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi aliran.

4. Apa saja alat ukur untuk mengukur laju aliran

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Mengetahui pengertian pengukuran aliran.

2. Mengetahui jenis pengukuran aliran.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aliran.

4. Mengetahui alat ukur untuk mengukur laju aliran.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

Penulisan makalah ini memberikan manfaat yaitu:

1. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai instrument teknik pengukuran.

2. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pengukuran aliran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengukuran Aliran

Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau laju aliran massa atau laju
aliran volume aliran. Ditinjau dari jenis saluran, aliran fluida dibagi menjadi dua, yaitu aliran
saluran tertutup dan aliran saluran terbuka. Instrumen pengukuran aliran pun secara umum
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran aliran
tertutup.

Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan, debit, gradien


kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara melaksanakan pengukuran-
pengukuran, misalnya : langsung, gravimetrik, volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan
optik. Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas penentuan volume atau berat fluida
yang melalui suatu penampang dalam suatu selang waktu tertentu. Metoda tak langsung bagi
pengukuran debit memerlukan penentuan tinggi tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan
dibeberapa dititik pada suatu penampang dan dengan besaran perhitungan debit. Metode
pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan gravimerik atau penentuan volumetrik
dengan berat atau volume diukur atau penentuan dengan mempergunakan tangki yang
dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.

Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga,
kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut. Adapun persamaan
dasar yang dipergunakan dalam menganalisa pengukuran aliran adalah persamaan kontinuitas,
persamaan Bernoulli dan perhitungan head loss aliran.

3
2.2 Jenis Pengukuran

Pengukuran aliran dibagi menjadi 4 metode yaitu :

a. Metode Langsung

Metode langsung pengukuran aliran dapat dilakukan dengan mengukur volume atau
massa fluida dalam selang waktu tertentu. Pada selang waktu yang lama dan diukur secara tepat,
serta pengukuran volume atau massa diukur secara tepat, maka pengukuran ini tidak memerlukan
kalibrasi. Pengukuran laju aliran volume atau massa dengan metode langsung ini cukup teliti.
Akan tetapi apabila fluida yang diukur adalah gas, maka efek kompresibilitasnya harus
diperhitungkan.Persamaannya adalah :

ket: m : laju massa aliran

( / t) : perubahan volume/perubahan waktu

b. Metode pembatasan

Metode pembatasan ini mengukur perbedaan tekanan diantara dua penampang aliran
yang sebanding dengan laju aliran. Perhitungan laju aliran teoritis dapat dilakukan berdasarkan
hukum kontinuitas dan persamaan Bernoulli. Kapasitas aliran sebenarnya dapat ditentukan
dengan memperhitungkan faktor koreksi dari masing-masing alat ukur yang ditentukan secara
empiris. Alat ukur metode tak langsung dengan pembatasan ini dianalisa pada penampang 1yaitu
sebelum masuk alat ukur, dan penampang 2 yaitu tepat di daerah alat ukur yang biasanya
menimbulkan

Beberapa alat untuk mengukur kapasitas aliran dengan metode pembatasan adalah

1.Orifice

4
Plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana, sehingga
harganya murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice adalah kerugian headnya tinggi
dan kapasitas pengukuran rendah

2. Nosel

Pemakaian nosel sebagai alat ukur kapasitas dapat dipasang pada instalasi pipa, maupun
pada plenum

3.Venturi

Venturi dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk memperoleh


ketentuan sesuai standar. Harganya mahal karena berat dan kapasitas pengukurannya juga tinggi,
serta kerugian headnya rendah.

4.Elemen Aliran Laminer (LFE)

Alat ini mempunyai bagian pengukuran yang dibagi dalam beberapa bagian yang
diameternya cukup kecil untuk menjamin alirannya laminer berkembang penuh (fully
developed).

c. Metode linier

Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran antaralain : Float
meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik flow meter,magnetik flow meter,
ultrasonic flowmeter. Float meter memiliki bagian yang terapung dengan bentuk bola atau
kerucut. Bagian ini akan begerak ke atas atau ke bawah akibat gaya dari aliran fluida, sampai
tercapai keseimbangan antara gaya seret dan gaya apung. Turbin flowmeter mempunyai sudut
gerak yang dapat bergerak dengan bebas sehingga laju rotasinya sebanding dengan laju aliran
volume aliran. Kecepatan rotasinya diindera oleh sensor magnetik ataupun sensor frekuensi
modulasi yang dipasang diluar medan aliran. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur aliran
fluidayang korosif dan yang beracun.

d. Metode pembagian

5
Teknik pembagian aliran pada penampang tetap digunakan pada pengukuranaliran
refrigeran ataupun instalasi fluida pada industri, dimana tidak praktis untuk memasang peralatan
seperti nosel, venturi dan lain-lain alat ukur yang terpasangtetap.Kecepatan aliran diukur tepat di
pusat penampang dengan pitot tube ataupunanemometer. Tabung Pitot dapat dipergunakan untuk
mengukur tekanan statik dan tekanan stagnasi dari fluida, dengan mengetahui kapasitas aliran
yang diberikan.Sebaliknya dengan mengetahui perbedaan tekanan statis dan tekanan
stagnasi,maka tekanan dinamis dapat ditentukan dan pada akhirnya tekanan dinamis fluida dapat
dinyatakan dalam kecepatan fluida. Kapasitas aliran tiap bagian penampangadalah perkalian
kecepatan dengan luas penampang. Kapasitas total adalah jumlah kapasitas tiap bagian.

Tabung pitot yang dipasang didalam pipa berupa silinder kecil dapat juga dipergunakan
untuk menentukan arah aliran dengan sangat peka .jenis bahan rasiometnk Metoda dasar
pengukuran aliran saluran terbuka tergantung dari faktor kritikalaliran. Untuk aliran kritikal yaitu
dengan angka Froude, Fr = 1 maka kecepatan aliran sama dengan kecepatan kritikal, sehingga
laju aliran dapat dihitung dari pengukurankedalaman fluida

Pada saluran yang ada halangannya berupa bendung (weir ) maka laju aliran merupakan
fungsi dari kedalaman aliran pada bendungnya. Bendung atau weir adalah sebuah halangan
parsial di suatu saluran terbuka yang sedemikian rupa sehingga fluida yang mengalir diatasnya
mengalami percepatan dengan permukaan bebas. Bentuk bendung secara umum ada 3 jenis :

1. 1.Bendung berpuncak tajam (Sharp-crested Weirs)

2. Bendung berpuncak lebar ( Broad-crested Weirs)

3. Pintu Air (Sluice gate)

a. Bendung Berpuncak Tajam ( Sharp-crested Weirs)

Aliran fluida melewati bendung berpuncak tajam Dekat puncak bendunggaris arus aliran
menlengkung tajam sehingga variasi tekanan statis akan besar.Untuk itu diperlukan penentuan
koefisien buang secara empiris agar diperoleh perhitungan yang lebih akurat.Berbagai bentuk
bendung berpuncak tajam telah diteliti antara lain ada 3 jenis yaitu : horisontal lebar penuh,
horisontal tidak penuh, bendung bertakik V (V-notch).Luas penampang aliran fluida tegak lurus

6
bendung sebanding dengan perbedaan kedalaman antara fluida dan tinggi bendung, ( y1- zw),
sehingga :

Pemilihan bendung untuk kondisi tertentu tergantung kepada : selangkapasitas aliran yang akan
diukur, akurasi dan pengkalibrasian setelah bendungterpasang.

b. Bendung Berpuncak Lebar ( Broad-Crested Weirs)

Aliran melintas bendung berpuncak lebar dapat menimbulkan aliran kritis pada puncak
bendungnya apabila kedalaman air di hilir bendung rendah. Kapasitasaliran dapat dihitung
dengan persamaan untuk aliran dengan angka Fr = 1 yaitu:

Bila bendungnya panjang dan kedalaman air di hilir rendah akan terjadialiran terjun
bebas (free overfall).

c. Pintu Air ( Sluice Gate)

Pintu air umumnya digunakan untuk mengatur kapasitas discharge/aliran buang. Untuk yang
hilirnya dangkal maka kapasitas aliran dapat dihitung dengan persamaan :

1. Metoda Positive Displacement Meter

Positive Displacement Meter adalah jenis volumetrik yang secaraberkelanjutan akan


membagi aliran uap menjadi beberapa discreat segmen. Alat ini menjebak fluida (Isolated
Volume) yang telah diketahui harganya, kedalam suatu elemen pengukur dan meneruskan
volume tersebut dari masukan ke keluaran. Dengan menghitung tiap jebakan fluida akan
didapatkan jumlah volume yang telah ditransfer (totalizer). Displacement Meter merupakan alat
ukur yang mengukur volume dan bukan mengukur kecepatan aliran fluida. Positive
Displacement Meter banyak digunakan untuk pengukuran aliran air, gas alam, dan minyak.
Positive Displacement Meter tidak memerlukan catu daya, adapun yang menjadi energi
penggeraknya adalah aliran fluida itu sendiri, biasanya penunjukan menjadi satu dengan meter
bodinya. Meter jenis ini dirancang dengan menggunakan moving part dengan demikian meter ini
cenderung mudah rusak / aus, sehingga diperlukan perawatan yang teratur. Contoh yang
sederhana dari penggunaan Positive Displacement Meter ini adalah meter air rumah tangga
7
seperti yang terlihat pada gambar 2.1, meter ini bekerja dengan prinsip piring angguk (nutating
disk).

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aliran

a. Viskositas Fluida, fluida adalah benda yang dapat mengalami perubahan


bentuk secara terus menerus karena gaya gesek yang bekerja terhadapnya. Sifat yang
erat hubungannya dengan definisi ini adalah viskositas. Harga viskositas fluida
mungkin dipengaruhi oleh besar dan lama aksi gaya yang bekerja terhadapnya.
Viskositas fluida juga dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur.

b. Densitas Fluida, sifat fluida yang penting lainnya adalah densitas (masa
persatuan volume). Seperti viskositas, karakteristik gas dan cairan dalam sifat
densitas ini bebeda satu dengan lainnya. Densitas gas sangat dipengaruhi oleh
tekanan dan temperaturnya, karena itu gas juga disebut fluida termampatkan
(compressible fluid). Hubungan antara densitas dengan tekanan dan temperatur gas
banyak dibahas dalam bidang termodinamika, misalnya Hukum Gas Ideal dan
persamaan Van Der Waals.Densitas cairan sedikit sekali dipengaruhi oleh tekanan
dan temperatur, karena itu cairan disebut juga fluida tak termampatkan
(incompressible fluid). Bedasarkan sifat kemampatan ini, aliran fluida dibagi menjadi
dua, yaitu aliran fluida termampatkan dan tak termampatkan. Seringkali bila
perubahan temperatur dan tekanan relatif kecil, permasalahan aliran gas diselesaikan
dengan cara untuk fluida tak termampatkan.

c. Spesifik gravitasi, perbandingan berat pada satu standar. Penggunaan dari


spesifik gravity adalah sebagai karakteristik. Suatu zat yang penting untuk
pertimbangan aliran fluida adalah densitas fluida.

d. Kompressibilitas, suatu sifat fluida yang peka terhadap perubahan suhu


dan tekanan. Pada pengukuran aliran gas, sifat kompressinirart

e. Temperature, perubahan suhu dapat mempengaruhi viskositas, densitas


dan kompressibilitas. Pengukuran aliran untuk temperatur

8
f. Tekanan, untuk fluida cair perubahan tekanan tidak berpengaruh pada
pengukuran, untuk fluida gas perubahan tekanan sangat berpengaruh terhadap
pengukuran gas dan pengukuran uap.

2.4 Alat Ukur Fluida

Pengukuran fluida merupakan suatu aplikasi penting pada neraca energi. Dasarnya flow
meter dirancang untuk menyebabkan penurunan tekanan yang dapat diukur dan dihubungkan
dengan laju alir. Penurunan tekanan ini diakibatkan oleh perubahan energi kinetik, oleh gesekan
dan lain-lain.

a. Manometer, karena kebanyakan fluid meter dapat menyebabkan perbedaan


tekanan sepanjang bagian pengukuran, suatu alat ukur sederhana dapat digunakan
untuk menentukan perbedaan ini. Salah satu alat yang sederhana adalah manometer
pipa U.

b. Pitot Tube, tabung pitot digunakan untuk mengukur kecepatan lokal pada
suatu titik tertentu dalam arus aliran dan bukan kecepatan rata-rata pada pipa. Salah
satu tabung, yaitu tabung inpeact, memiliki bukaan yang sejajar terhadap arah aliran
dan tabung statif memiliki bukaan paralel terhadap arah aliran. Fluida mengalir
kedalam bukaan, terjadilah tekanan dan kemudian menjadi tetap pada disebut titik
stagnasi. Perbedaan pada tekanan stagnasi ini dan tekanan statis yang diukur dengan
tabung statif menggambarkan kenaikan tekanan dengan deselarasi fluida. Manometer
mengukur kenaikan kecil pada tekanan ini. Bila fluida non kompressible, kita dapat
menuliskan persamaan Bernoulli antara kecepatan V1 adalah kecepatan sebelum
fluida terdeselarasi dan kecepatan V2 adalah 0

c. Ventury Meter, Sebuah ventury meter selalu diletakkan pada perpipaan.


Sebuah manometer atau peralatan lain dihubungkan terhadap 2 kran tekanan dan
mengukur beda tekanan antara titik 1 dan titik 2. Kecepatan rata-rata pada titik 1
adalah V1 dan diameter d1, dan pada titik 2 kecepatan adalah V2 dan diameter d2.
Penyempitan dari d1 ke d2 dan ekspansi balik dari d2 ke d1berlangsung secara
perlahan-lahan. Friction loss yang kecil selama kontraksi dan ekspansi dapat
diabaikan. Untuk menurunkan persamaan pada ventury meter, friksi diabaikan dan
9
pipa diasumsikan horizontal. Asumsi aliran turbulen dan persamaan neraca energi
mekanik antara titik 1 dan 2 untuk fluida incompressible.

d. Orifice Meter, Pada instalasi-instalasi diproses plant penggunaan ventury


meter memiliki beberapa kerugian. Ventury memerlukan ruangan yang luas dan juga
mahal. Juga diameter throat yang tetap, sehingga laju alir berubah drastis maka
pembacaan perbedaan tekanan menjadi tidak akurat. Ventury dapat diganti dengan
suatu orifice meter walaupun menimbulkan head loss yang lebih besar. Suatu plat
yang memiliki lubang dengan diameter d0 diletakkan diantara dua plat pipa dengan
diameter d1. Lubang pengukur tekanan pada titik 1 dan titik 2 akan mengukur P1
P2. Arus fluida melewati plat orifice membentuk suatu vena kontrakta atau arus
pancar bebas

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengukuran aliran cairan dan gas merupakan variabel penting di dalam proses industri.
Pengukuran aliran diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang mengalir
masuk dan keluar proses.Ketepatan dan ketelitian yang baik pada proses akan berpengaruh pada
efisiensioperasi. Semakin tinggi efisiensi maka laba yang didapatkan akan semakin besar.
Pengukuran aliran yang tidak akurat akan menyebabkan kesalahan yang fatal dalam proses di
industri.Pengukuran aliran ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau perubahan energi
kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi pipa mempengaruhi
kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah diketahui,kecepatan rata-rata
merupakan indikasi dari alirannya.Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran selain tekanan adalah
viskositas, densitas,dan gaya gesek cairan terhadap dinding dalam pipa.

3.2 SARAN

Pengukuran aliran ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau perubahan energi
kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi pipa mempengaruhi
kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah diketahui,kecepatan rata-rata
merupakan indikasi dari alirannya.Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran selain tekanan adalah
viskositas, densitas,dan gaya gesek cairan terhadap dinding dalam pipa.Oleh karena itu
mahasiswa harus dapat memahami pengukuran laju aliran dengan baik dan dengan teliti pada
saat melakukan percobaan laju aliran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alat Ukur Kecepatan Aliran. Dalam http://www.lemboerkuring.com/alat-ukur-kecepatan-


aliran/

Pengukuran Debit Aliran. Dalam http://www. islamiccivilengineer.com/pengukuran-debit-


aliran

12

Вам также может понравиться