Вы находитесь на странице: 1из 10

Hakikat Otonomi Daerah

Pada dasarnya,
hakikat otonomi daerah merupakan upaya yang dibentuk guna memperbaiki
kesejahteraan masyarakat yang diwujudkan dengan melakukan kegiatan atau
membuat pembaharuan yang sesuai dengan kehendak dan kepentingan
masyarakat.

Karena hakikatnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan


masyarakat daerah, maka data keuangan memegang peranan penting dalam hal
pengelolaan sumber pembiayaan serta alokasi pendapatan dan belanja daerah
agar sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan daerah yang bersangkutan.

Data keuangan daerah dapat memberikan deskripsi secara statistik mengenai


perkembangan anggaran dan bagaimana anggaran tersebut dialokasikan. Data
statistik tersebut memiliki kegunaan untuk menentukan kebijakan daerah dan
dapat pula memberikan gambaran mengenai kemampuan serta kemandirian
suatu daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.
Tujuan Otonomi Daerah

Tujuan otonomi
daerah ini tidak lain adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat daerah
yang dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan, pemberdayaan
masyarakat, dan terbentuknya sarana dan prasarana di daerah yang layak.

Di samping itu, pelaksanaan otonomi daerah juga dimaksudkan untuk


mewujudkan pengelolaan sumber daya alam secara efektif serta memberikan
kesempatan bagi warga daerah untuk berpartisipasi di dalam penyelenggaraan
pemerintahan.

Dengan diterapkannya otonomi daerah, diharapkan kualitas dan daya saing


daerah otonom semakin meningkat dan juga dapat berdampak pada kemajuan
dan kesejahteraan masyarakatnya.

p
Asas Otonomi Daerah

Dalam perwujudan
otonomi daerah, terdapat tiga asas utama yang menjadi pedoman pelakasanaan
otonomi daerah. Asas-asas tersebut di antaranya:

1. Asas Desentralisasi
Desentralisasi memiliki arti penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah otonom untuk melaksanakan pemerintahan secara mandiri
dan bertanggung jawab sesuai perundang-undangan yang berlaku di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Asas Dekonsentrasi
Asas dekonsentrasi berarti penyerahan wewenang yang dilakukan oleh
pemerintah pusat kepada gubernur atau alat-alat kelengkapan pemerintah pusat
di daerah lainnya yang bertindak sebagai perpanjangan tangan pemerintah
pusat.

3. Asas Tugas Pembantuan


Asas tugas pembantuan memiliki makna pemberian tugas dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah atau dari pemerintah kabupaten / kota kepada desa
yang diberi amanat untuk melaksanakan sebagian tugas tertentu.
Prinsip Otonomi Daerah

Berdasarkan
dasar hukum Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, otonomi daerah Indonesia
diselenggarakan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Pelaksanaan otonomi daerah harus berdasarkan aspek demokrasi, keadilan,


dan pemerataan potensi yang dimiliki daerah sesuai dengan keragaman dan
ciri khas daerah tersebut.
2. Pelaksanaan otonomi daerah harus mencakup otonomi yang nyata, luas, dan
bertanggung jawab.
3. Pelaksanaan otonomi daerah secara luas dan utuh hanya berlaku pada
wilayah daerah dan kota, sementara otonomi di ranah provinsi masih terbatas,
yang artinya masih menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
4. Pelaksanaan otonomi daerah harus merujuk pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku agar keharmonisan antara pemerintah pusat dan
daerah tetap terjaga.
5. Otonomi daerah harus berlandaskan pada tujuan untuk meningkatkan
kemandirian daerah kabupaten, sedangkan daerah kota tidak termasuk ke
dalam wilayah administrasi. Hal tersebut juga berlaku bagi wilayah-wilayah
yang mendapatkan pembinaan khusus dari pemerintah.
6. Pelaksanaan otonomi daerah juga harus mencakup peningkatan kualitas dan
pelayanan badan legislatif daerah dalam menjalankan fungsinya sebagai
legislatif, pengawasan, dan pelaksana anggaran penyelenggaraan otonomi
daerah.
7. Penyelenggaraan dekonsentrasi dilimpahkan pada pemerintah provinsi yang
memiliki kedudukan sebagai wilayah administratif dan mendapatkan tugas dari
pemerintah pusat untuk melaksanakan kewenangan tertentu yang tugasnya
dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil pemerintah.
8. Penyelenggaraan otonomi daerah dilakukan oleh pemerintah daerah kepada
desa dengan disertai pembiayaan, serta pembentukan sarana dan prasarana
juga sumber daya manusia. Pihak yang dilimpahi wewenang tersebut memiliki
kewajiban untuk memberikan laporan pertanggungjawaban atas tugas yang
dilimpahkan kepadanya.
Manfaat Diberlakukannya Otonomi
Daerah

Selain hak
istimewa untuk menyelenggarakan pemerintahan mandiri yang diberikan
langsung oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, ada pula manfaat-
manfaat lainnya dari diberlakukannya otonomi daerah.

1. Otonomi daerah dapat dilaksanakan sesuai dengang kepentingan dan


kebutuhan rakyat. Oleh karenanya diharapakan, otonomi daerah dapat
menjadi media agar rakyat mampu menyalurkan partisipasinya dalam
mewujudkan kesejahteraan daerah.
2. Memangkas prosedur birokrasi yang rumit dan sangat terstruktur dari
pemerintah pusat.
3. Penyelenggaraan pemerintahan menjadi lebih efisien sebab para pejabat
pemerintah pusat tidak lagi diwajibkan untuk turun ke daerah tiap bulannya
untuk memantau jalannya pemerintahan di daerah.
4. Pemerintah pusat dapat memantau kegiatan yang dilakukan para pejabat di
daerah yang kurang menunjukkan keseriusannya sebagai wakil pemerintah di
daerah.
5. Kewajiban pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan daerah menjadi
lebih ringan sebab kewajiban tersebut sudah dilimpahkan pada pemerintah
daerah.
Pelaksanaan Otonomi Daerah

Implementasi
otonomi daerah merupakan titik penting pembuktian kemampuan dan
kemandirian daerah otonom untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Pelaksanaan otonomi daerah dapat dilakukan dengan mempertimbangkan


sumber daya alam dan keunikan yang dimiliki daerahnya serta bagaimana
keunikan dan kekayaan alam tersebut dapat menjadi modal utama
pengembangan daerah.

Pelaksanaan otonomi daerah merupakan upaya pembuktian pemerintah pusat


sebagai pemberi kewenangan serta pemerintah daerah sebagai pihak yang
dilimpahkan kewenangan untuk meningkatkan kualitas sumber daya dan potensi
daerah.

Berhasil atau tidaknya pelaksanaan otonomi daerah sangat ditentukan oleh


kemampuan pihak-pihak terkait serta partisipasi aktif dari masyarakat daerah itu
sendiri sebab pada dasarnya otonomi daerah dibuat agar masyarakat dapat turut
berperan aktif dalam proses penyelenggaraan pemerintahan.
Perubahan penerimaan daerah dan peranan pendapatan asli daerah.

Ciri utama yang menunjukan daerah otonom mampu berkembang adalah


terletak pada kemampuan keuangannya. Pajak yang merupakan bentuk peran
masyarakat dalam penyelenggaraan otonomi dan sumber pendapatan daerah
yang penting untuk membiayai pemerintahan dan pembangunan daerah. Pajak
daerah yang mengambil peran yang terbesar. Pemerintah membuat kebijakan
perpajakan dalam UU No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU No.18
Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Dan untuk
mencegah hal-hal yang dapat merugikan masyarakat dan dunia usaha, UU
No.34 Tahun 2000 membatasi pajak retribusi yang dapat dipungut oleh
Pemerintah daerah sebagai berikut:

a) Pendapatan yang cukup dan elastis;


b) Adil dan merata secara vertikal dan secara horizontal ;
c) Administrasi yang fleksibel ;
d) Secara politis dapat diterima oleh masyarakat;
e) Non-distorsi terhadap perekonomian.
Pemerintah Kota Yogyakarta Peringati Hari Otonomi Daerah
Ditulis Jum'at, 29 April 2011 - Oleh Administrator 2965

Jajaran karyawan pemerintah kota Yogyakarta mengikuti upacara Peringatan Hari


Otonomi Daerah ke XV yang digelar di halaman Balaikota Yogyakarta, Jumat (29/04). Bertindak
sebagai inspektur upacara, Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto. Walikota
Yogyakarta menyampaikan amanat menteri dalam negeri,Gamawan Fauzi yang bertemakan
Dengan Semangat Otonomi Daerah Kita Tingkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, dengan Pelayanan Publik dan Inovasi daerah .
Dikatakan, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, sampai sejauh ini telah
berjalan dengan baik dan mendorong penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih dinamis
serta mampu mengembangkan partisipasi rakyat. Tiga hal prinsip yang berubah secara drastis
setelah diberlakukannya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah tahun 2000. Antara lain,
otonomi daerah secara nyata telah mendorong demokratisasi yang semakin mendalam di
tengah-tengah kehidupan masyarakat, menumbuhkan kebebasan mengemukakan pendapat,
penetapan kebijakan tidak lagi melalui proses panjang dan berbelit.
Perkembangan jumlah daerah otonom dalam sepuluh tahun terakhir ini bertumbuh
dengan pesat. Terjadi penambahan sebanyak 205 daerah otonom baru, yang terdiri atas 7
Provinsi, 164 Kabupaten, dan 34 Kota. Pada satu sisi, peningkatan jumlah daerah otonomi
menunjukkan adanya kemajuan dalam pelaksanaan politik desentralisasi di Negara kita. Namun
pertumbuhan jumlah tersebut, tentunya harus diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan
public di masing-masing daerah.
Melalui peringatan Hari Otonomi Daerah ini pemerintah bertekad untuk membenahi
berbagai hal yang masih belum optimal serta akan bekerja sebaik mungkin menjalankan
kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah.
POSISI PENYULUH PERIKANAN
DALAM OTONOMI DAERAH

JAKARTA (25/2/2015) www.pusluh.kkp.go.id

Bagi banyak pihak, otonomi daerah sudah menjadi katarsis yang menggembirakan. Sambutan
pelaksanaan otonomi di daerah-daerah telah menimbulkan harapan baru, otonomi memberi
ruang kebebasan untuk mengelola wilayahnya sendiri. Pembangunan infrastruktur dan
suprastruktur yang lebih banyak terjadi di wilayah pusat (Jawa) diharapkan akan bergeser atau
berpindah ke daerah. Harapan terjadinya trickle down effect yang semula hanya mimpi, nanti
bakal sebaliknya. Pada masa pemerintahan yang sentralistik, pembangunan yang begitu cepat
terjadi hanya ada di wilayah yang dekat dengan pusat. Otonomi akan memberi perhatian dan
energi lebih banyak untuk pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya
yang selama ini diabaikan.

Meski demikian timbul pula kecemasan baru tentang kesiapan daerah melaksanakan otonomi
yang dimulai tahun 2001. Dari aspek pengelolaan sumber daya alam misalnya., telah terjadi
puluhan bahkan ratusan pemberian izin oleh para bupati sebagai ekspresi otonomi
pengelolaan hutan. Setiap izin diberikan untuk memanen kayu (bukan mengelola hutan) 100
hektar. Pemberian izin akan mengancam kelestarian sumber daya hutan. Sumber daya alam
tidak dipungkiri, merupakan sumber pendapatan yang paling cepat dan memungkinkan untuk
meningkat pendapatan asli daerah (PAD). Eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam ini persis
sama seperti ketika Indonesia pertama kali mencanangkan pembangunan lima tahun
pertamanya. Diterbitkanya UU Penanaman Modal Asing pada tahun1967 dan UU Penanaman
Modal Dalam Negeri pada tahun 1968, memacu penanaman modal di sektor ekstraktif, yaitu
hutan dan pertambangan.

Pelaksanaan UU itu membuat sumberdaya alam Indonesia luluh lantak. Sumberdaya alam
(hutan) menjadi sasaran utama untuk meningkatkan devisa negara, guna membiayai
pembangunan. Namun tanpa kebijaksanaan pengelolaan dan penegakan hukum yang jelas,
maka apa yang dialami daerah berkait dengan sumber daya alamnya akan sama sebangun
dengan nasib sumber daya alam Indonesia saat ini, bahkan bisa lebih buruk. Kecemasan lainnya,
berkait dengan subtansi otonomi sendiri yang mungkin dilihat masih mengandung resistensi
Pemerintah Diminta Perkuat Daerah Otonomi Baru di
Perbatasan Nunukan

Daerah Otonomi Baru Kabudaya, Perbatasan Nunukan (foto: Ist)

JAKARTA - Pemerintah diminta untuk segera membangun dan mewujudkan Daerah Otonomi
Baru (DOB) demi memperkuat kedaulatan negara dan mempertegas batas negara seperti di
wilayah Kabudaya Perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Pengamat Militer dan Pertahanan Susaningtyas Kertopati (Nuning) berpandangan, pemerintah
harus hadir tidak hanya di pusat

Menurutnya, permasalahan wilayah perbatasan tidak bisa dilakukan melalui pendekatan militer,
tetapi pemerintah harus hadir dan membangun DOB untuk memperkuat wilayah NKRI di setiap
wilayah.

"Masalah wilayah kita tidak bisa di atasi hanya dengan pendekatan keamanan atau militer saja,
prosperity approach juga harus dilakukan agar warga perbatasan merasakan hadirnya RI disana,"
tuturnya saat dikonfirmasi media di Jakarta, Minggu (3/7/2016).

Вам также может понравиться