Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui konsep trauma tajam
abdomen dan menyusun asuhan keperawatan yang tepat untuk menanganinya.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Menjelaskan definisi trauma tajam abdomen
b. Menjelaskan etiologi trauma tajam abdomen
c. Menjelaskan patofiisologi trauma tajam abdomen
d. Menjelaskan manifestasi klinis trauma tajam abdomen
e. Menjelaskan pemeriksaan diganostik untuk trauma tajam abdomen
f. Menjelaskan penatalaksanaan trauma tajam abdomen
g. Menjelaskan komplikasi trauma tajam abdomen
h. Menjelaskan prognosis trauma tajam abdomen
i. Menyusun web of causation trauma tajam abdomen
j. Menyusun asuhan keperawatan umum trauma tajam abdomen
k. Menyusun asuhan keperawatan dengan kasus trauma tajam abdomen
1.4 Manfaat
Dengan disusunnya makalah ini mahasiswa mampu memahami konsep trauma tajam
abdomen dan mampu menyusun asuhan keperawatan dengan kasus trauma tajam
abdomen dengan tepat.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pada masa janin dan setelah lahir adalah penghasil eritrosit dan
limposit
b. Setelah dewasa adalah penghancur eritrosit tua dan pembentuk
homoglobin dan zat besi bebas.
Mengenai daerah
abdomen
Perdarahan subkabsular
Perlukaan peritoneal Ginjal
MK: Resiko Infeksi Perdarahan
Port de entree Kerusakan tubulus ginjal
Perdarahan tidak
Invasi Mikroorganisme tertangani atau masif
Avulsi pedikel Gangguan
Memberntuk ginjal filtrasi urin
Infeksi prostaglandin Tubuh kehilangan cairan
fisiologis Hematuria
MK: Gangguan Pola
Perforasi eliminasi urin
Merangsang kenaikan MK : Hipertermia
MK : Risiko Syok
suhu
Peritonitis
Chamical Peritonitis
A. Primary Survey
4.2 Pengkajian
A. Anamnesa
a) Identitas klien
Nama : Tn.X
Umur : 49 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Surabaya
Tanggal MRS : 16 Oktober 2016
b) Keluhan utama
Nyeri di bagian perut sebelah kiri
c) Riwayat penyakit sekarang
Klien dibawa oleh petugas komplek ke RSUA karena menjadi korban
penusukan. Sekitar pukul 21.30 WIB Tn.X terlihat sedang dikerumuni
oleh beberapa orang dan terlibat adu mulut, kemudian Tn.X
ditemukan tergeletak dengan perut klien yang mengeluarkan banyak
darah akibat tusukan benda tajam. Pada saat ditemukan kondisi pasien
setengah sadar, klien mengeluhkan perutnya terasa nyeri, dan merasa
mual.
d) Riwayat penyakit dahulu
Klien tidak pernah mengalami kejadian yang serupa
e) Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit serupa
f) Pemeriksaan fisik
B. Primary Survey
a) Airway
Bebas, tidak ada sumbatan, paten, tidak ada secret
b) Breathing
Pergerakan dada simetris, RR: 24 x/menit, pernapasan regular
c) Circulation
Akral atas dan bawah dingin, TD: 100/60 mmHg, N: 120x/menit, CRT:
>2 detik
d) Disability
GCS: E3M5V6,
C. Secondary survey
a) Inspeksi
Abdomen terlihat adanya luka robek bekas tusukan dibagian perut
sebelah kiri
b) Auskultasi
Tidak ditemukan gejala
c) Palpasi
Adanya nyeri tekan pada abdomen sebelah kiri bagian atas
d) Perkusi
Redup
D. Pemeriksaan penunjang
Tes laboratorium:
Rupture lien
Perdarahan abdominal
Risiko syok
Kerusakan integritas
jaringan
NOC NIC
NOC NIC
NOC NIC
5.1 Kesimpulan
Trauma pada abdomen umunya dibagi menjadi dua yakni trauma tajam
dan trauma tumpul. Trauma tajam abdomen yaitu trauma yang
mengakibatkan luka pada permukaan tubuh dengan penetrasi ke dalam
rongga peritoneum yang disebabkan oleh tusukan benda tajam. Penyebab
yang paling sering terjadi pada trauma tajam yaitu luka tembak yang
menembus abdomen. Dapat juga terjadi akibat luka tusukan benda tajam.
Trauma tajam abdomen salah satunya bisa mengakibatkan robeknya
pembuluh darah dan seringkali disertai dengan perdarahan hebat. Trauma
tajam akan menimbulkan nyeri, perdarahan, bisa juga timbul mual muntah,
distensi abdomen, peningkatan suhu tubuh, takikardi, bahkan penurunan
kesadaran. Penatalaksanaan trauma tajam kebanyakan memerlukan intervensi
bedah. Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan traum tajam
abdomen adalah nyeri, resiko shock dan kerusakan intregitas jaringan. Ketiga
diagnosa tersebt perlu penatalaksanaan sesuai tingkat kegawatannya masing-
masing, sehingga dalam melakukan pengkajian harus dilakukan secara rinci
untuk mencegah keterlambatan dan kesalahan penanganan.
Prognosis untuk pasien dengan trauma abdomen bervariasi. Angka
kematian lebih tinggi disbanding cedera yang lain. Kebanyakan trauma
abdomen ini disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Untuk trauma abdomen
yang terlewat yang artinya tidak terobservasi, atau terlambat didiagnosis
memeiliki resiko kematian yang lebih tinggi.
5.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini telah dijelaskan tentang konsep trauma
tajam, konsep asuhan keperawatan dan contoh penerapan asuhan keperawatan
dengan kasus trauma tajam abdomen. Untuk itu apabila nantinya pembaca
menemukan kasus serupa hendaknya dapat mengaplikasikan proses asuhan
keperawatan yang tepat untuk klien dengan trauma tajam abdomen. Sehingga
kasus demikian dapat ditangani dengan baik dan mencegah timbulnya
komplikasi lebih lanjut yang dapat mengakibatkan kegagalan fungsi bahkan
kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Ferrada, R., Rivera, D., &Ferrada, P. (2011). Blunt Abdominal Trauma. UK:
Springer-Verlag London.
Hudak & Gallo. 2001. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta : EGC