Вы находитесь на странице: 1из 9

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

FINGERPRINT FORMS
DI RUANG MELATI
RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Stase Keperawatan Anak

Oleh:

Pradithya Anugrah P J230170055


Irfan Fauzi J230170121
Rosalina Kusuma W J230170062

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK
FINGERPRINT FORMS

A. Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan pengalaman mengancam ketika anak menjalani
hospitalisasi karena stressor yang dihadapi dapat menimbulkan perasaan tidak
aman (WHO, 2013). Anak merupakan populasi yang sangat rentan terutama
ketika menghadapi situasi yang membuat stres. Hal ini dikarenakan
kemampuan koping yang digunakan oleh orang dewasa pada anak-anak belum
berkembang dengan sempurna (Utami, 2014). Saat anak sakit dan dirawat di
rumah sakit, anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan
baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi
anak, meskipun anak berada di rumah sakit masih tetap diperlukan stimulasi
tumbuh kembang untuk membantu anak tetap mampu menyelesaiakan tugas
perkembangannya sehingga tidak mengganggu proses tumbuh kembang anak
selanjutnya (Santrock, 2007).
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain
adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan.
Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak,
meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas tertentu. Tujuan dari
terapi bermain yaitu merangsang perkembangan anak sensorik, intelektual,
sosial, kreatifitas, kesadaran diri dan bermain secara optimal. Dalam kondisi
sakit atau dirawat di rumah sakit, aktifitas bermain ini tetap perlu dilaksanakan
disesuaikan dengan kondisi anak (Hockenberry et al., 2008).
Ruang Melati RSUD dr. Moewardi merupakan ruang dimana pasien yang
dirawat adalah pasien bayi dan anak yang sedang menjalani pengobatan.
Berdasarkan hasil observasi kelompok, rata-rata anak yang dirawat diruangan
sering takut kepada perawat yang melakukan tindakan keperawatan, serta
merasa tertekan ketika harus mendapatkan tindakan invasif, sehingga
menimbulkan rasa cemas yang ditunjukan dengan sikap anak yang berusaha
menghindari perawat, merengek, menangis atau berteriak memanggil orang
tuanya. Diperlukan suatu terapi permainan yang dapat mengurangi tingkat
stress dan kecemasan pada anak yang sedang dirawat di rumah sakit.
Melihat dari beberapa penjelasan diatas maka kelompok tertarik untuk
melaksanakan terapi bermain yang berjudul fingerprint forms. Setelah anak
mengikuti terapi bermain, diharapkan kecemasan yang dialami anak akan
berkurang, bahkan tidak timbul lagi. Dinamika secara psikologis akan
tergambar selama anak bermain dengan terapi fingerprint forms, dapat
melampiaskan yang dapat membuat anak-anak merasa senang, dengan
membuat sidik jari dengan menekan jari-jari mereka pada pad cap,
menempelkan di atas kertas.

B. Karakteristik Peserta
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
a. Anak usia 5 10 tahun
b. Anak yang mengalami kecemasan, marah, frustasi, maupun aggresi
karena lingkungan rumah sakit.
c. Laki-laki atau perempuan
d. Suhu tubuh 36C -37C
e. Tidak bedrest
2. Kriteria Eksklusi
a. Anak yang tidak bersedia ikut bermain
b. Anak yang dalam kondisi kegawatan
c. Terpasang alat-alat invasive seperti NGT, Kateter, dan Selang Oksigen

C. Rencana Klien
No Nama Anak Usia Indikasi
1. An. A 6 th Anak Penurut Cemas
2. An. R 7 th Anak Penurut, Cemas
3. AN. N 7 th Anak Penurut, Cemas
D. Tujuan
Tujuan dari permainan ini adalah setelah mengikuti program bermain selama
15 menit diharapakan dapat mengurangi tingkat kecemasan dan kejenuhan pada
anak selama dirawat di rumah sakit. Serta untuk membantu anak
mengekspresikan perasaan yang selalu membuat senang.

E. Media
No Bahan Jumlah
1. Kertas folio 4 buah
2. Spidol 4 buah
3. Kaca Pembesar 1 buah
4. Plepah pisang 10 irisan
5. Cat warna 1 box

F. Metode Permainan
Jenis permainannya adalah fingerprint forms bermain stampel
menggunakan jari tangan dan plepah pisang. Permainan ini dilakukan pada
anak usia 5-10 tahun. Dengan rasio pasien : perawat adalah 3 : 1 Lama waktunya
50 menit.
Waktunya permainan ini adalah selama 15 menit. Metode dilakukan dengan
langkah-langkah:
1. Mengajak anak untuk mendiskusikan tentang orang, benda atau tempat.
daftar hal hal yang telah didiskusikan.
2. Mengajak anak membuat sidik jari dengan menekan jari-jari mereka pada
pad cap kemudian menempelkan di atas kertas, dan ringan bergulir jari dari
satu sisi ke lainnya atau,
3. Anak menempelkan plepah pisang yang sudah diwarnai diatas kertas
sehingga membentuk sebuag gambar.
4. Mengajak anak untuk melihat setiap sidik jari menggunakan kaca pembesar.
5. Mengajak anak menggunakan spidol untuk membuat pola dari sidik jari
mereka.
G. Setting Tempat
1. Hari/Tanggal : Kamis, 26 Oktober 2017
2. Waktu : 10.00 WIB
3. Tempat : Ruang Melati RSUD dr. Moewardi Surakarta

Keterangan :

: Fasilitator/observer : Peserta

: Leader : Orang Tua Peserta

H. Rencana Kegiatan

No Kegiatan Waktu Subyek Terapi


1. Persiapan 5 menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan anak dengan
keluarga
2. Proses 5 menit - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
a. Membuka proses terapi bermain 5 menit - Mengajak anak bermain
dengan mengucap salam, bersama dengan
memperkenalkan diri antusias dan
b. Menjelaskan kepada anak dan 10 menit mengungkapkan
keluarga tentang tujuan dan 15 menit perasaannya
manfaat bermain 5 menit
c. Menjelaskan cara bermain
d. Mengajak anak bermain
e. Mengevaluasi respon anak dan
keluarga
3. Penutup 5 menit Memperhatikan dan
a. Menyimpulkan menjawab salam
b. Mengucapkan salam

I. Susunan Pelaksana
1. Leader merangkap sebagai observer : Irfan Fauzi
Tugas :
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tentang peraturan bermain
c. Memimpin jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada anak
e. Menciptakan suasana menjadi meriah
f. Mengambil keputusan
2. Fasilitator :
Rosalina Kusuma bertanggung jawab pada An. N dan An. A
Pradhitya Anugrah bertanggung jawab pada An. R
Tugas :
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung.
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberikan semangat dan motivasi
d. Mengamati dan mengevaluasi permainan
e. Mengamati tingkah laku anak
3. Observer merangkap sebagai fasilitator : Pradhitya Anugrah, Rosalina
Tugas :
a. Mengobservasi jalannya terapi bermain
b. Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi bermain
c. Menyampaikan hasil terapi bermain.
d. Memberikan penilaian terhadap terapi bermain

J. Evaluasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Ruangan sudah siap pada satu hari sebelum dilakukan terapi bermain
2) Alat-alat yang digunakan sudah lengkap pada satu hari sebelum
dilakukan terapi bermain
3) Pembimbing akademik dan CI lapangan sudah dikoordinasi satu hari
sebelum kegiatan dilakukan
b. Evaluasi Proses
1) Terapi dapat berjalan dengan lancar
2) Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
3) Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
4) Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
c. Evaluasi Hasil
1) Anak memperkenalkan diri didepan teman-temannya
2) Anak dapat menggambar suatu bentuk pola dengan menggunakan
jari ataupun plepah pisang sesuai dengan kesukaan anak atau dengan
pola yang sudah disediakan kelompok
3) Anak menyatakan senang dan puas setelah dilakukan terapi bermain
oleh perawat.
CONTOH PERMAINANAN
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika
Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M., Donna, L., dan Schwartz, P. (2008)
Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Hart, R., Mather, P.L., Slack, J.F., Powell, M.A. (2012) Therapeutic Play Activities
for Hospitalized Children. USA: Mosby Year Book
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak. Edisi 11. Jakarta: Erlangga
Utami, Y. (2014). Dampak Hospitalisasi Terhadap Perkembangan Anak. Jurnal
Ilmiah WIDYA , 9-20.

Вам также может понравиться