Dor
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KECERDASAN MORAL ANAK USIA
PRASEKOLAH DENGAN METODE DONGENG
Latifah Nur Anyani
Fakultas Psikologi Universitas Maria Kudus.
ifa_aja@ yahoo com
[Abstralal. Membongun kecerdasan moral singat penting dlakukon agar siara haié ansk bisa membedikan
‘nana yang benar dan mane yang salah, sehingga mereka dapat metanghis pengarulburuk dati Ie. Sela sat
cart yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai-ilar erat kepada anak sia dini adalah dengan
mendongerg. Peneitian int memiliki tujuan yaity mengetei metode dongeng. dalam meningkatkan
perkembangan kecerdasan moral ana usia prasekolah, Subjek peneitian adalah siswa TK B berusi 5 tan,
Juma subjek pada Kelompok eksperimen can kelompok kentiol sam yaite masing-masing, 17 anak, 8 anak
berenis kelamin lakidaki dan 9 anak berjenis kelamia peremmpuan. Rancangan peneiitian ini mengsurakan
mate) The Untreated Control Group Design with Pretest and Poses. Desain ini menpginakan dua kelompok
‘yang diameei yang erdin' dar sau kelompek eksperimen dan satu kelompac koetrcl Pengukuran dlaukan hin
kali dengan menggunakan insirumen pengukurar kecerdasan moral situ sebelum diberikan perlakuan (pretest)
dan sesudah diterkan pedakuen (past tert\Hasil aalisis dengan mengsunakar tcksik analsis covariance
{anacova) menunjukkan hipotsispertana dinyaiakan diterima. Hal ini apa dbtbt dari has ji hipetesis yan
rmenyaakan bala ada perbedacn post-test yan sigitikan pude leve) 003 antara kelorypek yang mendapatkan
meode dongeng dengan kelompok yang tidak mendapatkan metode corgeng dengan p = 6,09 (p= 0.03). Has
analiss juga menunyuklan bahwa hipotesis kedua dinyatakan diterima. Hal int dapat dilhet dari bast ay)
hipotesis yang menyatakan bahwa ads perbedaan mila pretest dan pos-est yang signifikan pada level 0,05 pad
kelompok yanz mendapatkan metoe dongeng dengan p= 0,00 (p< 0,05). Haslanalisis menunjukkan besemya,
sumbancan metede dangeng terhadap keverdasan moral anak usitpraekolah adalah 34%
Kata kas
ccerdasan moral, metode dongeng, anak usa prasdkolah
‘Anak-anak tumbuh din berkembeng bersama, Faktor yang sangat dirasskan kurang,
dalam kebidupan yang diwarnai oleh ‘menunjang terbentuknys nilai moral anak
pelanggiran tethadap hak orang lain, ‘adalah pengaruh lingkungan. Pola asuh yang,
Kekerasan, pemakstan, —ketidakpedulian, addekuat, supervisi orang dewasa di sekitar
kerancunn aatara benar din salah, baik dan
tidak baik, perilaku yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, Banyak masalah yang diselesitkan
dengan kekerasan, adu kekustan fisike dan
mengabuikan penyelesaian dengan
mengandalkan pertimbangen moral
Kondisi ini menimbulkan kepribatinan dan
hal tersebut dapat terjadi karen dalam semus
aspek telah teriadi pengabaian terhadap bagian
yang sangat mendasat yaitu nila-nilas enor
Kepekaan seseorang mengenai_ kesejahtersan
hak orang Iain merupakan pokok
persoulan ranah moral Kepeksan rersebut
terermin dalam kepedulian seseorang akan
Konsckvensi tindakannys bagi orang Isin, dan
dalam —orientasinya—terhadop — pemilikan
dan
anak dan model perilaku moral diarapkan
‘hpat_memioimalisir pengaruh lingkungan
tersebut
‘Anak usia prasekolah dipancang. sebagai
individu yang baru soulai mengenal dunia,
‘Anak belum memshami tata krama, sopan
santun, aturaa, rma, etka, dan berbagai hal
lain yang terkaii dengan kehidupan dunia, Usia
prasckolah merupakan masa bagi seorang anak
Untuk bstajar berkomunikasi dengan orang lain
serta memahaminya, Oleh karena itu seorang,
anak perl dibimbing dan diberi stimalesi agar
amp memahami berbagai bal
kehidupan dunia dan segala isinya.
Pemberian stimulasi paéa anak selama
proses pengembangan Kepribadian menjadt
vertang,Moningtattas Perkembangan Kecerdasan Morel Anak U'sia Sekolah dengan Metede Dongenst ns
Ahensi LN thal. 226-23)
songat_penting, Stimulasi idendk denein
ppemberian rangsangan yang berasal dari
Hingkungan di sekitar ansk guna lebih
rmengeptimalkan aspek perkembangan nok
Salah satu stimulasi yang dpertokan dan
pening untuk anak adalah peranaman silai-
pili moral. Penanaman silicnilai moral
sangat dibutubkan untuk mengoptimal kan
perkembangan kecerdasan moral mereka.
Beebo (2001) merumiakon buhwa
kecerdasan moral yaitu —Kemempuan
rmemahami kebenaran dari kesalahan, arinya
imeniliki keyakinan etka yeng kuat dan
bertindak berdasarkan keyakinan tersebut,
schingga orang bersikap benar dan terhormat
Keoerdasan yang sangat pentng ini mencakup
karakterkarakter utara, seperti kemampuin
rmenahami pendecitaaa orang lain dan tidak
bertindak jahat,-mampu — mengendaiikan
dlorongan dan menundh—_pemuasen,
rmerdengarkan dari berbagat sibak sebelum
memberikan penilaian, —menesima dan
mwenghargai perbedaan, daparmemahami
pilihan yang tidak ets, dapat berempat
memperiuangkan Keaditan. dan menurjukkan
kasi sayanig dan sasa hormat pada orang, ae
Borba (2001) menyatakan —kecerdasan
‘moral terbangun dari tujuh kebajkan tama
yaitu empati, narani, kovtrl ditt vespek, baik
hud, toleransi dan adil yang ryernbantu anak
swenghadapi tantangan dan velsan tika yang
tidak dapat cihindarkan delam kehidypannya
kelak. Kebalikan-kebajikan utara tersebut
yang akan melindanginya agar ttap berada di
islan yang benar dan membaniunya agar selalu
‘bermeral dalam bertinéak
erkembangan moral merupakan satu
proses yang tenis -menerus berkefanjutan
sepanjang hidup Meningkainyakapasiias
‘moval arak dan didukung dengan kond'si yang
Baik, anak berpotensi mengmssi morals
yang lebih tinggi, Seiap hal? anak bertusit
menguasai satu kebajikan, — keeeedasan
rmoralaya bertambah dani pan menaiki
tangga kecerdasan moral yang ebin tnges
Temuan penting yang dilaporken adalah
anak-anak dengan kecerdasan_moral ting
menunjukkan Kerelasi dengan academic
performance dan peningkatan prestasi yang,
signifikan (Blocks, 2002), Kochansha,
Murray, deny Harlan (MoCariney & Phillips,
2006) menvimpulkan dari berbagai penelitian
‘bahwa kecerdasan moral berpengaruh terbidap
kerampuan regulasi dri pida anak usia dini
‘maupun prasekolah
Konsep keverdasen moral_memberikan,
pemahaman tiahwa kecerdasan moral dapat
dligjarkan. Anak dapac_meniru model, anak
dapat menangkap inspirasi mengenai pena
moral, dapat diberikan—_penguatan
(reinforcemen) sehingga secahap demi setahap
anak dapat meningkatkan —_-keoerdasan
moralaya. Semokin divi diajarkan kepada anak
semakin besar Rapasitas anak untuk mentcapat
karakter yang solid yaitu growing to. think:
believe, aed act morally (Coles, 1999).
Fittro (Mukti & Hwa, 2004) menyatakan
haha anak-anak mengembangkan moratitas
perlahan dan bertahap. Setiap tahap membawa
anak lebih decat dengan pembangunan moral
owas. Fittro juga mencatat bahwa salah satu
cara yang efektif untuk membantu enak-arak
kita mengubay moral mereka menjadi positif
adalah mengajarperilaky moral dengan
contoh. Namun, anakeanak dikeliling! oleh
conioh bursk Selain menetapkan contoh yang
bath bagi anaxanak, salah satu hal sederhana,
yang dapat kita Jakukan adalah membsea
sebuah dongeng. yang dapat menghubungkan
mereka dengan sebuah prinsip atau nia.
Menurat Lenox (2000) pendidik masa
wal kanckkanak —ditanang untuk
rmemperkenalkan anak-anak kepada dunia
untuk masa depan mereka, suatu dunia yang
akan ferus meningkat-menjad), multicultural
dan hersoku banyak. Metodle dongeng adalah
sais alot Kirt antuk meningkatkan suate
ppemahaman diy can orang lain,
Collin. (Uebel! dik, 2004) -menegaskan
mendongen merpunyai banyak Kegunaan di
dalam perslidikan —utama anak, Dia
Sioakari, 20 Aprit 2042Prosiing Seminar Nosional Pebotoei Isami @2012
menyimpulkan bahwe dengeng menyediskan
Suatu kerangka Kenseptual uniuk berpikic,
‘yang menyebabkan anak dapat _membentuk
pengalaman meajaci keseluruhan yang dapat
srereka pahomi. Dengeng menyehabkan
mereka dapat memeiakan secara mental
pengalaman dan melihat gambran di dalam
hepala mereka, mendongengkan dongeng
tradisional menyediakan anak-anak suatu
soxel bahasa don pikiran bahwa meteka dapat
Sanchez dk (2009) _mengungkapkan
kekuatan utama strategi dongeng adalah
menghubungkan —rangsangan mela
penggambaran karalaes, Dongeng memiliki
potensi untuk —memperkunt—imajinasi,
mmemmanusiakan individu, meningkatkan empati
dan perahaman, memperkuat nila dan etka,
an merangsang proses pemikiran
berviavbseatit
Menturut Horn (Staden &€ Watson, 2007)
ongenyg mempunyai kemampuan untuk
‘mencipakan lingkungen belajar yang berar
‘untuk siswa anak usia dini, Selain ity, meiode
dongeng, dapat cijadikan sebagai media
imembentuk kepribadias dan moralitas anak
usia dri. Menurut Borbe (2001) dongeng
Temang sustu kebajikan serta pengarubnya
dalam memberikan perutahan yang postif di
dunia akan inembarwa angk —rmemshamni
Kekuatan kebajikan tersebut dan -membuat
mereka berpikir bahwa mereka pun dupat
metakukan sesuatu bagi dunia
Metode dongeng dapat dijadikaa sebagai
media gembentuk kepritadian dan euocalitas
‘nak usia dini, melalui metode dongeng akan
memberikan pengalamon belgjar bagi enak
‘sia dini, Metode donigeng: mensiliki sejamlah
spet yang dipertukan dalam perkembangan
kejiwaan anak, member wadah bagi anak
uk belajar beebagal emosi dan perasaan ds
belajar nilai-nilai morals Anak akan belajar
yada pengataman-pengslaman sang tokoh
alam songeng, setelan tu memilan mane
yang dapat dijadikanpanglan —olebnys
Sominae Nasional Pstotogl Isemi
226
schingga memhentaknya menjadi moralitas
yang dipegang sumpai dewas,
‘Tujuan penctitian
Pendlitian ini memiliki tyjuan —yaitu
mengetahui —metode — dongeng de
rmeningkatkan yerkembongan kecerdasan
‘moral anak usa prasekolah
Mipotesis
Hipetesis yang dlajukan dalam penclitian
in adalah sebagai erikut:
1. Ada petbecaan tingkat pencapaian
kecerdisan moral anak usia_prasekolah
‘aniara_yang mendapatkan penyampaian
rilsi-nilai moral melalui merode dongeng.
cengn yang tidak mendagarkan
penyampaian ailainifal moral melalui
rmetode dongeas. Anak yang mendapatkan
enyampaian ilai-nilai moral melalui
‘meted? dongeng —-memiliki_tingkat
Kecerdisan moral yang lebih tinggi
dibandingkan anak yang tidak
mendapatkan penyampaian —nilainilat
‘moral melalul meiode dongeng,
2, Ada perbedian tingkat_pencepaian
hecerdasan moral anaie usin prasekolah
sebelum mendapztkan penyampaian nilai-
nial moral melalui metode dongeng, dan
setclah mendapaikan penyampaion ila
nilai moral melalui metode dongeng.
Tingket Kecerdasan moral sebelum
imendepatkan peayampaian ailai mons!
melalui metode dongeng lebih rendah
dikandingkan ngkae kecerdasan moral
setelah mendapaikan penyerpaian nilai
‘moral melalui meiode dongeng,
Metode penelitian
‘Swisieh, pesielitan asia Signa THX dan
‘TK Y i Suraharla dengan karakter sckolah
foukan sekolah favorit, momiliki fsilitas yang
terbatas, sekolah memiliki sumpun yang sama,
Sekolah yang dipitin sebagai tempat penetitian
adilah TK Q. Ssmpel pencliin aitetaphan
dengan tidak random atau non randoms yaituMeninghathon Perkembangan Kecentasan Mora! Anak Usia Setolte dengan Metnte Dowgerg 27
Alyn LN thal 224-231)
melalui penunjukan. Sima yang menjadi
‘sampel penelitian adalah siwa TK B berexia S
{ahun, Jumiah siswa laki-iaki dan peempuan
pada kelompok cksperimen dan kelompos.
kontrol sara,
Rancangan penelitian ini menggunakan
model The Unireated Control Group Design
with Pretest and Posteest (Cook & Campbell
10TH), Desa, ink menggunakan dua kelovopok
yang, diamati yang terdiri dari sau kelompok
ccksperimen dan satu Kelompok kontrol.
Pengukuran dilakuken dua kali yaity sebolur
diberikan perlakuan (pre-tes!) dan sesudah
Aiberikan periakuan (post-test)
Penelivian ini menggunakan instrumen
pengukuran kecerdasan moral untuk
mengumputkan data tentang kecerdasan oral
anak usia prasekolah, instrumen dibuat dalam
bentuk gambar berwarna dengan ukuean Kertas
(2lem x 160m) yang terdisi dari tajuh gambar
‘yang mewakilitujuh kebsjikan dan djilid
menjadi sebuah buku instumen, Instrumen
Dderupa situasi dalam kebidypan (ife sexing)
Sschari-hari anak usia 4.6 tahun dan ada
Keterlibatan dengan teman sebaya, Situas! dan
“others” yang teibat sesuai dengan 1elevan:
‘masing-masing kebajikan, Objek —dalarn
pambar merupakan bagian dan situasi Gidak
terlalu banyak buck ground) sehinggs tidak
memesah pechatian anak dalam memahami
situasi. Figure foous éapas berganti (parallel)
anlara anak oki-laki dan perempiren
Instrumen ini dibuat berdasarkan twuh
Ikebajikan sebagai unsur dari kecerdsan moral
menurut Borba (2001) yaitu empati, nurani,
Kontrol dit, respek, buik baci. oleran adil
Pengujian validitas menggurakan mde
consoruct vafidity dan content vatidity. Skala
verdiri dari tyiuh gambcr dan diposisikan
Schagaiinstrumen aitem, Subjek yji cobs
‘erdisi dari 24 orang anak yang berasal dari
‘empat crang siswea PAUD di Semarang, dus
orang sia TK oi Solo, enam orang sisva TK
44) Bantul, detapan orang siswa PAUD dt
Sleman, cmpat orang siswa TK di Kody
Vogyakaria, Hosil angks eorected iten-otal
correlation beradh pada kisaraa 0,304 ~ 0,623,
Berdasorkan angka —korelasi
0.05 untuk data pre-test dan
p sebesar 0,535 pp > O05 untuk data post-rest
pads kelompek ehaperimen, p sebesar 0,541 p
> (405 untuk data prevesr dan p sebesar 0,681
p> 0.05 uneuk data posttest pada Kelompok
‘oso, seinggn pengujian asaatst Kemudisn
Aileojut an pada gji homegenitas,
Ui howogenitas: twenunjukkan F sedear
0217 dengan p = 0.045 (p> 0.05.
Sion Nason Pike far
208
Berdasarkan facil tersebut maka dapat
inyatakan batsta varian variabel_Crikat
sdalah horogen
Uji ypotesis—lakukan dengan
smenggunakan analisis covariance (anacows)
dan anava amaian wlan gan
‘Berdssarkan hast analisis data dipevleh F
atu ewetode adalah 45.978 dengan p = 0.00
(p< 008) yang bers sigrthan dengan
denikian hipetesis teria. Ual igh
rwenuyjukhen tative ada posbedaan yang
signifikan pada tingkat pencapaian kecerdasan
‘wera anak usin prasekolah antara yng
iendopatkan peryempaian ila-nili moral
wvelauh metede dongeng, dengan yang tidak
rmendapatkan penyampsn nils-nilat ors!
eal mnetade dongeng.
Perbadaan tingkat pencapsian kecerdasan
sora anak usa prasekolah dengan meihat
ferata, sera pada Kelompek yang
rmendapatkan metode dongeng. 17.47 dengan
swmndar deviasi 2,098 sedangkan rerata. pada
kelompok yang tidak mendopatkan merede
dongeng, HAL dengan steras deviest 2,575.
Hal int merunjukan anak yang mendapaikan
penyampalan nianlas moval melalus meted
dongeng menilki inghat Recerchsan moral
yang, lebih tinggi dibandingkn anak yang
‘idak mendaparkan peayampaian nila meral
rnetalui metode dongeng
Bexdhcackan sls portit eto squared (9)
dliketahui besarayasurabangan — metode
ddongeag terhauip perberabanzan kesentsan
‘moral anak usin prasekolah adalah 34 %.
Berdsarkan asi analiss data keto F
sebeser 61,389 dongan p ~ 0.00 (p ~ 1.05)
yang berati signfitan dengan derikian
‘vps itera, Ha int menunjubkan aca
perbedaan yang sgaifikan pa tingkat
ppeneapsian heverdasant mac anak sia
proscholah antare sebelum —mendapathan
ppenyamyian nila moral melt: meade
dongeng dengan seelah—menapatian
pensampsian nila-nila) morel melalyi mecode
ongengMeninehatian Perkembangan Kecertoson Moral Anak Use Sekolah dengan Metode Dongeng m™
Alpuni, LN’ (hl, 224.230)
Perbedaan tingkat pencapaian kecerdasan
‘moral anak usia prasekolah dengan melihal
rerata, rerata pada pre-test 11,18 dengan
standar deviasi 3,522 sedangkan rerata pada
‘post-test 17,47 dengan standar deviasi 2,695.
al ini merunjukkan tingkat kecerdasan moral
ssebelum —mendapatkan —penyampaian nial
moral melalui metode dongeng lebih: rendab
slibandingkan tingkat kecerdasan meral setelah
rmendapatkon penyampaian nilai moral melalui
suetode dongeng,
Pembahasan
Menidongeng adalah satan satu bentuk seni
rakyal tertua yang mengajak anak-arak pada
perjalanan yang menarik dan pada saat yang
‘sama mengajerkan mereka sejarah, budaya dan
nili-nilai moral, Dongeng dapat digunskan
secara efKtif sebagai awal untuk diskusi
imengerai iswisu hak pribadi dan nilsi-nilai
sosial,
Poneltian ini untuk mengetahui meiode
dongeng dalam meningkatkan perkembangart
keeerdasan moral anak usia prasekolah. Anak
Uusia prasekolah yang menjadi sampel dalam
ppenelitian ini adalah anak usia 5 tahun, siswa
TK B di TK Q yang menupatan sekolabs
dengan fasilitas terbatas dan bukan sekolah
favorit. Menurut Dodge akk, (2002) usia $
tahun adalah usia dimana munculaya minal
anak-arak akan peralaran dan penggambaran
rmiengapa sesuatuy seperti iti, mereka bisa
berfikir dengan cara yang kompleks,
mengiubungkan informas) baru yang mereks
kurmpulkan dengan sesuaru yang mereka
ketahui sebelumnya.
Hasil analisis dengan menygunakar
program SPSS. 16.00 for sindows dengan
Teknik analisis- covariance (anseava)
‘menunjukkan hipotesis yang mengatskan
bahwa ada perbedaan tingkat_pencapaian
kecerdasan moral anak usia prasekelah arcara
yang mendapatkan peayampaian ila-nila
mora) melalui metode dengeng dengan yang
tidak miendapatkan penyampaian vilai-ailas
moral melalui metode- doogeng dinyatakan
diterima. Hal ji dapat diliha dari hast ait
hipotesis yang menyatakan bahwa ada
petbedaan post-test yang signifikan pada level
0,05 antara kelompok yang mendapatkan
metode dongeng denysn kelompok yang tidak
mendapatkan metode dongeng dengan p =
8,00 (p= 008)
Collin. Usbell dk, 2004) menegaskan
mendongeng mempunyai banyak kegunaan ct
dalam pendidikanutama anak, Dia
‘menyimptikan tahwa dongeng menyediakan
sunt Kerangha konseptual uncuk berpikit
yang _menyebabian anak dapat_membentak
engalaman menjadi keselurunan yang dapat
mereka pahami. Dongeng menyebabkan
mereka dapat memetakan secara mental
pengalaman dan melihat gambaran di dalam
Kepala mereka, mendongengkan dongene
‘radisionalmenyediakan anak-anak suatt
model bahass dan pikiran bahwa mercka dapat
neni
Para guru’ menemukan bahwa anak-anak
dpat dengan muah mengingat apapun jug
fakta yang tnréah atau histories yang, mereka
pela melalui dongeng,Anak-arak
menvadarigambaran_ yang mereka bust dh
dalam pikiran mereka ketika mereka
mendengar dongeng yang diceritakan, dan
mereka menjaga gamiaran yong dibuse hahkan
waktu mereka membaca dengan diam untuk
dir. mercka (Baldwin & Dusting, 2007),
Menurut Forester kk (dalam Poot &
Shortland, 2008) metode mendongeng. secara
meningkat cikenak sbaged cara kunt untuk
mengkomenikasiken gagwwan. dan
menyebahkantransfarmiasi belajar. Masi
analivis juga menurjukkan bahws hipetesis
yang menyatakan ada perbedaan tingkat
encapaian kecerdasan moral anak usia
prosekolah sebslum dan setetah: mendapatkan
penyampsian nilki-vilal moral melalui metode
ongeng.cinyatakan aterima, Hal ini dapat
dilihat dari hasit ji hipotesis yang
menvatakan bahwa ada perbedaan sila pre
text dan poo-test yang. signifikan pada level
Sivcakara, 2¢ Apr 2002Presiding Soninar Nasional Psikolowt Isom’ @2012
0,05 pada kelompek yang _mendapatkan
-metode dongeng dengan p= 0,00 (p <0,05).
Menurut Ellis (Isbell kk, 2004)
mendongeng secara—meningkat—diakui
mempunyai implikasi praktis dan teovitis
penting. Hasil analisis menunjukkan besamya
sumbangan —metode —dongeng terhacap,
petkembangan Kecerdasan moral anak usia
peasekolah adalah 34 %. Hal ini sejalan
dengon yang diunpkspkan Borba (2001)
dongeng tentong satu kebajikan sexta
ppengerubnya dalam memberikan perubahan
yang. positif di dunia akan membartu anak
memzhami kekustan kebajikan tersebut dan
‘membuat mereka berpikir bahwa mereka pun
dapat melakukan sewatu bagi dunia.
Penelitian yang telah dilakukan ini juga
tidak lepes dari besbagal—kelemalian,
Kelermahan yang perl ditekarkan dalam
ppenelitian ini adalah dalam proses pemberian
perlakuan dalam penetitian ini yang terlalu
‘cepat yaitu 10 kali pertemuan, sehingga nilai-
nilai yang terkandung dalam dongeng.belun
Thenar-henar dipaharni dan citeraglan leh,
anak,
Kelemahan Iain dalam pendlitian ini
adalah proses pemberian perlakuan tidak dapat
sepenubnya dikontrol dengan ketal, kazena
230
plakuan dllakekan dalam belay di mana
juga ada kelas-kelas lain yang juga seeing
bdajar. Akibatnya anak-anak yang mengiku
proaes perlakian terkadang mudah beralth
Derhotian. Selain it kelemahan yang. lain
adalah subjek penelitian yang masih berusia
sangat muds membuat pengontrolan teshadop
anak juga lebih sulit Karena anak tidak dapat
dipaksa untuk terus. menerus memperhatikan
la mereka merasa bosan
Simputan
Metode dongeng sebagai stimulasi
berperan dalam meningkatkan perkembengan
kecerdasan moral anak usia 5 tahun yang
menjadi siswa di TK B di sekolah dengan
fasilitas terbatas dan bukan sekolah favorit
Anak yang menvdapatkan penyampaian nilai-
ailai mora) melalui metede dongeng, memiliki
tingkat Kecerdasan-moral yang lebih tinggi
dibancingkan anak yang tidak mendapatkan
penyampaian nilai moral melalui metode
dongeng, Selain itu, tingkat kecerdasan moral
setelah mendapatkan penyampsian nila moral
melalui metode dongeng lebit tinggi
dlibandingkan tingkar kecerdasan moral
Sebelum mendapatkan peayampaian —nilai
moral melalui metode dongeng,
DAFTAR PUSTAKA
Baldwin, 1, Dudéing, K. (2007), Storytelling in-school. www.storytllingschoolsorg, Diunduh pad
tanggal 20 Oktober 2009,
Blocks,.Ht (2002). The role of ego ~ control and ego resilience in the onganization of behavior. The
‘minesaa symposium on child psychology, 13 (70), 18-122
Borba, M. (2001), Building moral intelligence, Sen Pransiseo : Jose
Coles, R. (1999), The moral inelligence of children, Madison + Random House,
Cook, TD. Campbell, D-T. (1979). Quasi-experimentation dlesien and analysis issues for field
‘settings. USA ; Houghton Mifilin Company.
Dodge, D.T-,. Colker, LJ. dan Heroman, C. (2002). Te creat
‘dition. Wasingtan DC, Teaching strategies inc
Seminar Nasional Piolo! isan
sureulun for preschool, PourMenunghaskan Ferkembangan Kecerdasan Moral Ansk Usio Setolah dengen Metode Donen 2
Abyand, LN (hal. 224.231)
Iubell, R., Sobol, J., Lindauer, L dan Lowrance, 2004), The effects of storytelling and story reading
on the oral language complexity and siory comprehension of young children. Early childhood
‘education journal, 32 (3). Springer Science Business Media, Ine.
Lenox, MF. (2000), Storytelling for young children in a multicultural world. Early childhood
‘edueation journal, 28 (2). Hunan Sciences Press, In.
MeCariney, K.. Philips, D. (2006). Blackwell handhonk of eariv childhood development, UK
Blackwell Publishing Led,
Mukti, N.A., Hwa, SP, (2008). Malaysian perspective : designing interactive multimedia learning
ccrvironment for moral values education. Educational rechnolexy & society, 7 (4). [mernational
Forum of Educational Technology & Society
Peel, Du, Shertland, §. (2004) Student teacher cctlaborative reflection: perspective on learning,
together. Jnncuution in education and teaching iniernatienal. Taylor & Francis Ltd.
Sanchez, T, Zam, G., dan Lambert, J. (2009). Story-illing as an effective strategy in teaching
‘character echication in middle grade social studies. Jounal for the liberal arts and setences, 13,
Q).
Staden, CJS., Watson, R_ (2007). When old is new ~ exploring the potential of using indigenous
Stories 10 consituct Yearning in cay ehildhood settings. A paper presemed ai the AARE
conference, Fremantle 26.20 Navember, 2007.
Seite, 21 Ap 2002