Вы находитесь на странице: 1из 5

Kekurangan & Kelebihan Niasin -

medicastore.com
MIS Team - PT. Clinisindo Putra Perkasa
Kekurangan & Kelebihan Niasin

Sumber : http://www.umm.edu

DEFINISI

Niasin (Asam nikotinat) bisa ditemukan pada berbagai jenis makanan. Niasin penting untuk
metabolisme berbagai bahan di dalam tubuh, seperti karbohidrat, lemak, dan zat-zat lainnya.

Sumber : www.umm.edu
Kekurangan niasin menyebabkan gangguan yang disebut pellagra, dimana terjadi gangguan pada
kulit, saluran cerna, dan otak. Pellagra terjadi hanya jika asupan makanan juga kurang
mengandung triptofan, karena tubuh dapat mengubah triptofan menjadi niasin.

PENYEBAB

Orang-orang yang tinggal didaerah dimana jagung India (maize) merupakan sumber makanan
yang utama, memiliki resiko untuk menderita pellagra karena maize mengandung sedikit niasin
dan triptofan.

Sumber : www.health.allrefer.com

Pellagra juga bisa terjadi pada :

Penyakit Hartnup, suatu penyakit yang jarang terjadi dan diturunkan, dimana penyerapan
triptofan di usus dan ginjal mengalami gangguan.
Peminum alkohol kronis, karena asupan makan yang buruk.
Sirosis hepatis, diare kronis, atau pemakaian antibiotik isoniazid jangka panjang, bisa
menyebabkan kekurangan niasin

Kebanyakan orang yang kekurangan niasin juga mengalami kekurangan zat gizi lainnya, seperti
zat besi, riboflavin, dan vitamin B6.

GEJALA

Pellagra ditandai dengan adanya kelainan di kulit, saluran pencernaan dan otak. Gejala awal
berupa daerah kemerahan di kulit yang simetris dan bertambah buruk jika terpapar oleh sinar
matahari. Kelainan kulit memilii lokasi yang khas, yaitu pada tangan, kaki dan betis, sekitar
leher, dan wajah. Kelainan kulit bersifat menetap dan daerah-daerah yang terkena dapat menjadi
coklat dan bersisik.

Gejala kulit biasanya diikuti oleh gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, hilangnya nafsu
makan, rasa tidak enak pada perut, konstipasi, dan diare yang kadang-kadang berdarah.
Lidah dapat membengkak, mulut dapat terasa terbakar, dan dapat terjadi luka. Kerongkongan
dan esofagus juga dapat terasa terbakar. Pada akhirnya terjadi perubahan mental, berupa
kelelahan, sulit tidur, dan apati. Gejala-gejala tersebut biasanya diikuti oleh kelainan fungsi otak,
berupa kebingungan, halusinasi, hilang ingatan, bahkan psikosa manik-depresif.

DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan riwayat makanan, gejala-gejala dan kadar niasin yang rendah
dalam air kemih. Diagnosis dipastikan jika pemberian nikotinamida dapat meredakan gejala-
gejala yang ada.

PENGOBATAN

Pellagra diatasi dengan pemberian niasin dosis harian untuk waktu tertentu, ditambah vitamin B
lainnya, karena kekurangan vitamin lain, seperti vitamin B1, B2, B6, dan asam pantotenat, bisa
menyebabkan gejala-gejala yang sama dengan pellagra.

Kelebihan Niasin

Niasin dalam dosis tertentu bisa menyebabkan kemerahan, gatal-gatal, gout, dan gangguan hati
(pada kasus yang jarang), serta meningkatkan kadar gula (glukosa) di dalam darah. Kebanyakan
efek samping dapat diminimalkan dengan mengawali pemakaian asam nikotinat dari dosis yang
cukup rendah dan ditingkatkan secara bertahap. Mengkonsumsi asam nikotinat setelah makan
juga dapat membantu. Jika efek samping asam nikotinat tidak dapat ditoleransi, maka dosis
pemberian harus turunkan atau pemberian dalam sediaan lain dapat dicoba (misalnya dalam
bentuk lepas lambat).

REFERENSI

- J, Larry. Niacin. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.

http://medicastore.com/penyakit/617/Kekurangan_&_Kelebihan_Niasin.html
Pellagra (Penyakit akibat kekurangan niasin/
vitamin B3)
Posted on

Gambar 1. Pellagra (Negueira, et all., 2009)

Pellagra adalah penyakit gizi yang disebabkan oleh kekurangan niacin (vitamin B3). Penyakit ini
ditandai dengan ruam yang merata, gejala gastrointestinal, dan gangguan neuropsikiatri. Di dunia
Barat, penyakit ini sebagian besar hanya terjadi pada pecandu alkohol atau pada orang miskin.
Pellagra tidak hanya disebabkan oleh pola makan yang salah, tetapi juga dapat disebabkan oleh
faktor sekunder yang dapat mengganggu asupan niacin, penyerapan, atau pengolahan, seperti
penyakit Crohn, kolitis ulseratif parah, diare berkepanjangan, gastrektomi, sirosis hati,
alkoholisme kronis, atau anoreksia nervosa. Kekacauan metabolisme, seperti penyakit hartnup
atau sindrom karsinoid juga dapat menyebabkan pellagra (Nogueira, et all., 2009)

Pellagra juga dapat disebabkan oleh penggunaan isoniazid dan 3-mercaptopurine yang
berkepanjangan, dan obat yang dipakai dalam pengobatan tuberkulosis dan leukemia. Obat ini
mengganggu konversi triptofan menjadi niacin. Kekurangan mikronutrien lain yang diperlukan
di jalur konversi triptofan ke niacin (misalnya pyridoxine, riboflavin, dan besi) mungkin juga
terlibat dalam kekurangan niasin.

Pellagra sekunder dapat terjadi pada pasien dengan gagal ginjal kronis dan pada diet rendah
protein. Penyebab lain yang jarang adalah penyakit Hartnup, kelainan bawaan resesif dalam hal
penyerapan tryptophan (Truswell, A., 2003). Sebuah wabah pellagra terjadi di kalangan
pengungsi Mozambik pada tahun 1990 di Malawi, sebuah negara di mana lebih dari 50% dari
energi didapatkan dari jagung.

Banyak makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, terutama biji-bijian, mengandung niasin
dalam bentuk kompleks kovalen yang terikat dengan peptida kecil dan karbohidrat yang tidak
dilepaskan selama proses pencernaan. Bentuk ini, secara kolektif disebut sebagai niacytin, tidak
tersedia secara biologis tetapi dapat menjadi bioavailable melalui hidrolisis basa. Hal ini bisa
dilihat dari tradisi Amerika Tengah terkait perendaman jagung dalam air kapur sebelum
menyiapkan tortilla efektif meningkatkan bioavailabilitas niasin dalam makanan yang dianggap
sebagai bahan makanan rendah niacin. Manusia cukup efisien dalam mengkonversi tryptophan
menjadi niasin. Sekitar 60 mg tryptophan menghasilkan 1 mg niasin (Gallagher, M., 2004).

Di beberapa negara, tepung gandum diperkaya dengan niacin sehingga roti menjadi sumber
makanan tinggi niacin.

DAFTAR PUSTAKA

Gallagher, M. 2004. Vitamins (Chapter 4). In Krauses Food, Nutrition, and Diet Therapy,
11th edition. Elseviers Health Sciences: Philadelphia

Negueira, A., Duarte, A., Magina, S. 2009. Pellagra Associated with Esophageal Carcinoma
and Alcoholism. Dermatology Online Journal 15 (5) : 8.
http://dermatology.cdlib.org/1505/case_presentations/pellagra/nogueira.html, diakses tanggal 16
Juni 2013

Truswell, A. 2003. ABC of Nutrition 4th edition. BMJ Publishing Group : London

https://patpimalang.wordpress.com/2013/07/13/pellagra-penyakit-akibat-kekurangan-niasin-
vitamin-b3/

Вам также может понравиться