Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
terbentuk secara anorganik, dengan komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan
dari sebuah kristal atau gugusan kristal-kristal dalam rongga-rongga atau celah
batuan, tetapi umumnya mineral dijumpai sebagai kumpulan butiran kristal yang
mempelajari bagian yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar
yang padat dari Bumi ini disebut litosfir, yang berarti selaput terdiri dari batuan.
Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang. Beberapa dari
padanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya
adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu Karbon.
Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur Natrium dan
Chlorit dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur-unsur yang
Gas dengan unsur kimia tertentu akan dapat mengkristal, unsur tersebut
misalnya belerang, kristalisasi terjadi dari larutan peleburan, uap atau gas. Meskipun
telah di definisikan kristalin tetapi di anggap sebagai mineral, tipe ini di kenal ada
mineral silika ialah untuk mengetahui dasar pembagian kelas mineral silika.
Adapun alat dan bahan yang digunakan demi kelancaran praktikum Mineral
3. Alat uji kekerasan (kikir, tegel, kaca, pisau aluminium, dan kawat baja)
Bumi ini terdiri dari batuan yang merupakan agregat dari mineral. Mineral
terdiri dari atom. Untuk memahami bebatuan, pertama kita harus memiliki
pemahaman tentang mineral. Untuk memahami mineral kita harus memiliki beberapa
pemahaman dasar tentang atom dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain
Kerak bumi tersusun dari bahan padat dan keras yang disebut mineral dan
batuan. Pada umumnya, orang mempersamakan mineral dengan bahan galian atau
batu mulia yang dapat di tambang, sedangkan batuan merupakan segala sesuatu yang
keras. Anggapan tersebut sangat jauh dari keadaan yang sebenarnya, karena tidak
semua yang keras adalah batuan, dan tidak hanya batu mulia yang termasuk mineral.
komposisi kimia tertentu, sifat fisik yang khas dan sifat oktit yang berbeda-beda.
Umumnya padat (meskipun minyak, gas juga dianggap mineral dalam arti
sebagai kumpulan satu atau beberapa mineral. Penyebaran mineral didalam batuan
tidak merata sehingga komposisi kimia batuan tidak seragam pada setiap bagiannya.
Jadi perbedaan diantara keduanya adalah mineral mempunyai komposisi kimia yang
seragam, sedangkan batuan tidak seragam. Meskipun bercampur menjadi satu dalam
batuan, tetapi sifat dasar tiap mineralnya masih tetap. Kebanyakan batuan tersusun
dari bermacam mineral, tetapi hanya mineral tertentu saja yang umumnya dijumpai
dalam jumlah yang menonjol. Pada batuan yang disusun oleh satu jenis mineral,
Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah
dengan cara mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik mineral adalah
Kilap, warna, kekerasan, cerat, belahan, pecahan, bentuk Kristal, berat jenis, sifat
dalam, dan komposisi kimia. Adapun cara yang kedua adalah melalui analisa
kimiawi atau analisa difraksi sinar X, cara ini pada umumnya sangat mahal dan
a. Kilap (luster)
terkena cahaya. Sifat ini sangat penting karena dapat dipakai dalam menentukan
mineral secara megaskopis. Kilap pada mineral ada 2 (dua) jenis, yaitu Kilap Logam
dan Kilap Non-Logam. Kilap Non-logam antara lain, yaitu: kilap mutiara, kilap
membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya. Namun paling tidak ada
warna-warna yang khas yang dapat digunakan untuk mengenali adanya unsur
terdapatnya unsur besi. Disisi lain mineral dengan warna terang, diindikasikan
mendapat hambatan, maka ia akan mempunyai bentuk kristalnya yang khas. Tetapi
akan terganggu. Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya yang khas,
yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi sebagai akibat dari
susunan kristalnya didalam. Inilah yang membedakan mineral yang satu dan mineral
yang lainnya. contohnya saja bentuk kubus (pirit), bentuk pimatik (ampihibole), dan
d. Kekerasan (hardness)
mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras (skala 10) diajukan
Warna mineral dalam bentuk serbuk. Hal ini di peroleh ketika mineral
digoreskan pada bagian kasar suatu keeping porselin sehingga serbuknya itu dapat
f. Belahan (cleavage)
Kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih bila
mineral kita berikan gaya. Perlu kita ketahui bahwa tenaga pengikat atom di dalam
struktur Kristal tidak seragam, oleh karena itu mineral akan cenderung membelah
terkontrol/teratur bila dikenai suatu gaya. Jika bidang belahan dapat memantulkan
cahaya secara halus, berbeda dengan bidang pecahan yang memantulkan sinar ke
berat jenis sekitar 2.7, meskipun berat jenis rata-rata unsur metal didalamnya berkisar
i. Komposisi kimia
contoh :
Sifat mineral apabila kita berusaha melakukan suatu tindakan pada mineral
merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal.
Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari
mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km
dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu
sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang
umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan
a. Kuarsa ( SiO2 )
f. Amfibol (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)
g. Pyroksen (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6
h. Olivin (Mg,Fe)2SiO4
mineral ferromagnesium.
Pelapukan dan genesis tanah menyebabkan batuan lapuk, mineral yang
terdapat dalam batuan hancur. Hancurnya mineral tersebut membentuk zarah yang
ukurannya beragam, mulai dari ukuran pasir (2,00-0,05mm), debu (0,05-0,002 mm),
sampai lempung (<0,002 mm). Umumnya mineral pada fraksi pasir dan debu
didominasi oleh grup orthosilikat, inosilikat dan tektosilikat, sedangkan pada fraksi
selamanya demikian, karena pada fraksi pasir terdapat juga grup filosilikat, dan juga
pada fraksi lempung ditemukan feldspar yang tektosilikat. Pola susunan antar satuan
pelarutan. Selain itu, ketahanan mineral terhadap pelarutan juga ditentukan oleh
ikatan antar kerangka. Ikatan antar satuan dan antar kerangka dapat dicerminkan dari
energi pembentukan dan untuk melihat ketahanannya secara kasar dapat mengukur
pH abrasinya.
sehingga dalam satu satuan sel (cell unit) terdiri dari satu satuan tetrahedron-
SiO4 yang terdapat empat muatan negatif di keempat ujungnya, [SiO4]4-. Dalam grup
polimer, karena satuan itu bermuatan sejenis (negatif), maka untuk membentuk
positip lebih dari satu, serta ukuran diameternya tepat atau sesuai dengan ruangan
dan atau Fe. Contoh mineral pada Grup ini adalah Fayalit (Mg2SiO4 ) dan Fosterit
(Fe2SiO4).
Susunan antar satuan tetrahedron-SiO4 pada grup ini adalah susunan yang
sangat rapat, sehingga menyebabkan grup silikat ini mempunyai berat jenis yang
tinggi di antara grup silikat. Pada grup ini tidak terjadi penggantian isomorfis (PI)
orthosilikat ini sebesar 78.550 kgcal/mole (Paton, 1978). Grup mineral ini
mempunyai pH abrasi 10-11 (Birkeland, 1974) dan kekerasan menurut sekala Mohs
dengan cara membuat hubungan antar satuan dasarnya melalui dua oksigen bersama
yang sebidang pada setiap satuan tetrahedron-SiO4. Hubungan antar satuan ini,
menyebabkan kerangka silikat ini dapat diformulasikan sebagai (SiO3)2- atau (Si
4
42O6) . Untuk membentuk polimer yang lebih besar, rantai tetrahedron-SiO tidak
penghubung yang berupa unsur yang bermuatan positif, bermuatannya lebih dari
satu, serta ukuran diameternya tepat atau sesuai dengan ruangan antar rantai
tetrahedron- SiO4. Susunan antar satuan tetrahedron- SiO4 ini adalah susunan yang
kurang rapat sehingga menyebabkan grup silikat ini mempunyai berat jenis yang
lebih rendah dari pada grup orthosilikat. Umumnya unsur penghubung adalah logam
Fe3+, Fe3+, Ca2+, Mg2+ dan Al3+. Contoh mineral pada grup ini adalah
Hypersten [(Mg,Fe)SiO3]. Umumnya mineral grup ini berwarna kelam, dan banyak
dijumpai pada batuan basa dan ultra basa. Oleh karena itu, batuan yang tersusun atas
mineral ini juga mempunyai warna yang kelam juga. Energi pembentukan polimer
inosilikat tunggal sebesar 104.366 kgcal/mole (Paton, 1978). Selain itu, grup ini
dalam rantai tetrahedron- SiO4 terjadi penggantian isomorfis (PI) atom Si oleh
Al, sehingga kekuatan ikatan dalam mineral ini selain ditentukan oleh ikatan antar
rantai yang ditentukan oleh kation penghubung, juga ditentukan oleh ikatan dalam
rantai yang ditentukan oleh ikatan O-Al-O dan O-Si-O. Contoh mineral pada grup
dengan penggantian isomorfis lebih kecil daripada grup inosilikat yang tanpa
1974) dan kekerasan menurut skala Mohs 5-6 (Best, 1982). Grup inosilikat ganda,
dalam satu satuan sel merupakan gabungan dari dua inosilikat tunggal, sehingga
Hubungan antar satuan dasar ini, menyebabkan kerangka silikat ini dapat
diformulasikan sebagai (Si4O11 )6-. Untuk menyusun polimer pita tetrahedron- SiO4
membutuhkan penghubung yang berupa unsur yang bermuatan positip lebih dari
satu, serta ukuran diameternya sesuai dengan ruangan antar oksigen apikal (ujung)
dan ruang antar oksigen rantai tetrahedron- SiO4 (basal). Susunan antar satuan
tetrahedron- SiO4 ini adalah susunan yang kurang rapat, seperti pada inosilikat
tunggal. Umumnya penghubung antar pita tetrahedron- SiO4 adalah logam Fe2+,
Fe3+, Ca2+, Mg2+ dan Al3+. Energi pembentukan polimer inosilikat ganda sebesar
113.823 kgcal/mole (Paton, 1978). Umumnya mineral grup ini berwarna kelam yang
banyak dijumpai pada batuan basa dan ultara basa. Pada grup ini terjadi penggantian
dalam mineral ini selain ditentukan oleh ikatan antar pita, juga ditentukan oleh ikatan
dalam rantai ganda yaitu ikatan O-Al-O dan O-Si-O. Contoh mineral grup ini adalah
mengganti sebagian ikatan O-Si-O menyebabkan jumlah ikatan O-Si-O dalam rantai
tanpa penggantian isomorfis lebih besar daripada grup inosilikat dengan penggantian
kekerasan menurut sekala Mohs adalah 5-6 (Best, 1982) Grup filosilikat, dalam satu
menurut sumbu a dan b), sehingga membentuk seperti lembaran. Hubungan antar
satuan dasar pada grup ini, menyebabkan kerangka lembaran silikat ini dapat
diformulasikan sebagai (Si2O5 )2- atau (Si4O10 )4 . Apabila dalam lembaran terdiri
dari n buah satuan tetrahedron maka dalam satu lembaran terdapat 2 n muatan
negatip.
Kekuatan ikatan dalam mineral ini selain ditentukan oleh ikatan antar
lembaran yang ditentukan oleh kation penghubung, juga ditentukan oleh ikatan
dalam lembaran yang ditentukan oleh ikatan O-Al-O dan O-Si-O. Seperti grup yang
lain pada grup ini, terjadi penggantian isomorfis Si oleh Al. Peristiwa ini
mengakibatkan ikatan antar lembaran dalam ruangan antar ujung apikal makin
kuat. Apabila dalam ruang antar ujung apikal ditempati oleh Al maka terbentuk
antar lembaran adalah susunan yang kurang rapat sehingga berat jenisnya lebih kecil,
1978). Mineral ini termasuk dalam mineral felsik dan banyak dijumpai pada batu
tengahan (intermediet) dan asam. Grup mineral ini Mempunyai pH abrasi 7-9
(Birkeland, 1974) dan kekerasan menurut sekala Mohs 2-3 (Best, 1982) Grup
orthosilikat, karena pada tektosilikat setiap satu satuan tetrahedron-SiO4 tidak ada
oksigen yang bebas artinya semua oksigen dalam setiap sudut satuan tetrahedron-
struktur ini hanya ada ikatan O-Si-O. Secara kelistrikan dalam satu satuan
tetrahedron-SiO4 adalah bermuatan nol, sehingga dalam skala apa pun (SiO2) atau
(Si4O8) tektosilikat adalah tidak bermuatan atau netral. Secara keruangan, satu
satuan sel tektosilikat biasanya terdiri dari empat satuan tetrahedron- SiO4, maka
ruangan yang terbentuk oleh ikatan antar satuan tetrahedron- SiO4 sangat
rapat. Contoh mineral grup ini adalah Kuarsa. Kekuatan ikatan dalam grup ini
ditentukan oleh ikatan O-Si-O. Tetapi umumnya tektosilikat lebih terbuka dari
kuarsa. Contohnya Feldspar adalah tektosilikat yang dalam satu satuan selnya terdiri
dari empat satuan dasar tetrahedron- SiO4. Dua satuan dasar terdapat di bagian atas,
sedangkan dua satuan dasar yang lain ada di bagian bawah, sehingga membentuk
struktur seperti cincin dengan empat atom Si. Pada Felsdpar ini mungkin terjadi
penggantian isomorfis 1 sampai 2 atom Si oleh Al, sehingga Feldspar ini menjadi
bermuatan negatip antara 1 sampai 2. Untuk menstabilkan muatan dan keruangan
Apabila kita meninjau energi ikatan total kelima grup silikat menunjukkan
meningkat energi itu makin tahan terhadap pelapukan termasuk dalam hidrolisis oleh
air maupun larutan asam.Selain itu bila dilihat Ph abrasinya menunjukkan berturutan
menurun dari 11 sampai 7,0. Nilai ini menunjukkan makin rendah Ph abrasi makin
tahan terhadap pelapukan termasuk dalam hidrolisis oleh air maupun larutan
asam. Kedua Macam nilai tersebut di atas oleh para ahli mineral dinyatakan sebagai
perwujudan yang disebabkan oleh adanya ion penyeimbang atau penghubung antar
ada kesesuaian dengan seri reaksi Bown yang mengurutkan berdasarkan seri
3.1 Sampel 1
No. Urut :1
No. Peraga : 24
Warna
a. Lapuk : Coklat
b. Segar : Putih
Cerat : Putih
Kilap :Kaca
Belahan : Tidakjelas
Pecahan : Uneven
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - - -
BeratJenis : 2,5 - 3
SifatKemagnetan : Diamagnetik
DerajatKejernihan : Transparan
Tenacity : Brittle
warna segar putih dan warna lapuk coklat. Mineral ini memiliki cerat atau warna
mineral dalam bentuk bubuk yaitu berwarna putih. Kilap atau kesan mineral ketika
terkena cahaya yaitu menunjukkan kilap kaca. Mineral ini memiliki belahan yang
tidak jelas (Indistinct) dan pecahannya termasuk uneven atau kasar dan tidak
beraturan. Mineral setelah diuji kekerasannya dengan berbagai alat uji kekerasan
memiliki kekerasan 2,5 skala Mohs. Berat jenis sekitar 2,5 3. Setelah diuji
kemagnetannya dengan cara mendekatkan magnet pada mineral, mineral ini tidak
tertarik gaya magnet atau sifat kemagnetannya termasuk diamagnetik. Mineral ini
memiliki derajat kejernihan transparan dan memilki tenacity atau sifat dalam brittle
(rapuh). Sistem kristal dari mineral ini adalah monoklin. Adapun komposisi
kimianya K(Al,Cr)2 (Al,Si3) O10 (OH)2 dan termasuk dalam golongan mineral
Filosilicate. Dari sifat-sifat fisik ini dapat diketahui nama mineral ini adalah Mica.
kristalisasi pada suhu yang intermediet atau 1000o C sehingga tebentuk pada batuan
beku, ketika tekumpul atau terakumulasi setelah menjadi materi sedimen akan berada
pada batuan sedimen, dan pada batuan metamorf dapat ditemukan karena mineral ini
metamorf.
Kegunaan mineral ini yaitu dikarenakan memiliki kuat dielektrik yang tinggi
sebagai insulator dalam alat listrik tegangan tinggi, mika yang juga merupakan bias
ganda biasanya digunakan untuk membuat lempeng gelombang paruh.Karena
tahan panas, mikalah yang digunakan (bukannya kaca) dalam berbagai jendela
untuk kompor dan pemanas minyak tanah. Mika juga dipakai untuk memisahkan
konduktor listrik dalam kabel yang dirancang untuk memiliki sebuah tingkat tahan
konduktor yang terbuat darilogam agar tidak terjadi korsleting sehingga kable tetap
operasional saat kebakaran terjadi, ini penting untuk berbagai aplikasi seperti
penerangan darurat.
3.2 Sampel 2
No. Urut :2
No. Peraga :5
Warna
a. Lapuk : CoklatKekuningan
b. Segar : Ungu
Cerat : Putih
Kilap :Kaca
Belahan : TidakJelas
Pecahan : Uneven
Kekerasan :
- - - -
BeratJenis : 3,06
SifatKemagnetan : Diamagnetik
DerajatKejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Sampel mineral dengan nomor urut 2 dan nomor peraga 5 ini memiliki warna
segar ungu dan warna lapuk coklat kekuningan. Mineral ini memiliki cerat atau
warna mineral dalam bentuk bubuk yaitu berwarna putih. Kilap atau kesan mineral
saat terkena cahaya yaitu kilap kaca. Mineral ini belahannya tidak jelas (Indistinct)
dan pecahannya termasuk uneven atau kasar dan tidak beraturan. Mineral setelah
diuji kekerasannya dengan berbagai alat uji kekerasan memiliki kekerasan antara 6,5
7 skala Mohs. Berat jenis mineral ini sebesar 3,06. Setelah diuji kemagnetannya
dengan cara mendekatkan magnet pada mineral, mineral ini tidak tertarik gaya
derajat kejernihan opaq atau tidak tembus cahaya dan memilki tenacity atau sifat
dalam brittle (rapuh).Sistem kristal dari mineral ini adalah trigonal. Adapun
dan termasuk dalam golongan mineral Cyclosilicate. Dari sifat-sifat fisik ini dapat
Tourmaline berasal dari kata tourmali Sinhala yang berarti batu campuran,
adalah kelompok yang sangat kompleks mineral hydrous yang mengandung Li, Al,
B, dan Si, ditambah berbagai jumlah alkalis (K, Na) dan logam (Fe, Mg, Mn). Ini
adalah prinsip boron yang mengandung mineral dalam kerak bumi dan memiliki
Kegunaan mineral ini yaitu banyak digunakan sebagai batu pertamata karena
warnanya yang bagus dan sangat bervariasi sehingga sangat dicari oleh kolektor batu
3.3 Sampel 3
No. Urut :3
Warna
a. Lapuk : Coklat
b. Segar : PutihKehijauan
Cerat : Putih
Kilap :Sutera
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Kekerasan :
- - - -
BeratJenis : 2,9
SifatKemagnetan : Diamagnetik
DerajatKejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
danwarnalapukcoklat. Mineral ini memiliki cerat atau warna mineral dalam bentuk
bubuk yaitu berwarna putih. Kilap atau kesan mineral saat terkena cahaya yaitu kilap
sutera. Mineral ini belahannya sempurna (perfect ) dan pecahannya termasuk uneven
atau kasar dan tidak beraturan. Mineral setelah diuji kekerasannya dengan berbagai
alat uji kekerasan memiliki kekerasan 5,5 6 skala Mohs. Berat jenis mineral ini
sekitar 2,9 3. Setelah diuji kemagnetannya dengan cara mendekatkan magnet pada
mineral, mineral ini tidak tertarik gaya magnet atau sifat kemagnetannya termasuk
diamagnetik. Mineral ini memiliki derajat kejernihan opaq atau tidak tembus cahaya
dan memilki tenacity atau sifat dalam brittle (rapuh). Sistem kristal dari mineral ini
adalah monoklin. Adapun komposisi kimianya Ca2 Mg5 So8 O22 (OH)2 dan termasuk
dalam golongan mineral Inosilicate. Dari sifat-sifat fisik ini dapat diketahui nama
Tremolit ini merupakan mineral index pada batuan metamorf. Tremolit ini
teerbentuk pada fasies metamorfisme yaitu greenschist fasies yang merupakan fasies
derajat metamorfisme yang menengah yang terbentuk pada tekanan yang tertentu
saat proses metamorfismenya.Tremolit ini termasuk dalam jenis antistress, tremolit
Meskipun Serpentine berserat adalah sumber utama dari asbes, tremolite dan
aktinolit juga produsen asbes. Karena tidak terpengaruh oleh api dan merupakan
konduktor panas yang buruk, asbes digunakan dalam perangkat tahan api dan untuk
perlindungan panas.
3.4 Sampel 4
No. Urut :4
No. Peraga : 30
Warna
a. Lapuk : KuningKecoklatan
b. Segar : PutihKeabu-abuan
Cerat : Putih
Kilap :Damar
Belahan : TidakJelas
Pecahan : Concoidal
Kekerasan :
- - - -
BeratJenis : 1,9 2,5
SifatKemagnetan : Diamagnetik
DerajatKejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sistem Kristal :-
Sampel mineral dengan nomor urut 4 dan nomor peraga 30 ini memiliki warna
segar putih keabu-abuan dan warna lapuk kuning kecoklatan. Mineral ini memiliki
cerat atau warna mineral dalam bentuk bubuk yaitu berwarna putih. Kilap atau kesan
mineral saat terkena cahaya yaitu kilap damar. Mineral ini belahannya tidak jelas
kekerasan memiliki kekerasan 5,5 6 skala Mohs. Berat jenis mineral ini sekitar 1,9
2,5. Setelah diuji kemagnetannya mineral ini tidak tertarik gaya magnet atau sifat
mendekatkan magnet pada mineral, mineral ini tidak tertarik gaya magnet atau sifat
atau tidak tembus cahaya dan memilki tenacity atau sifat dalam brittle (rapuh).
Mineral ini tidak memilki system kristal atau bersifat amorf. Adapun komposisi
kimianya SiO2 n H2O dan termasuk dalam golongan mineral Nesosilicate. Dari sifat-
sifat fisik ini dapat diketahui nama mineral ini adalah Opal.
Opal adalah bentuk amorf dari silika yang berkatian dengan kuarsa
yang relatif rendah dan ada di retakan setiap jenis batuan, umumnya ditemukan
bersama limonit, batu pasir,riolit, marl dan basal. 97% opal berasal dari Australia dan
Fungsi utama dari opal adalah sebagai batu perhiasan. Opal yang berharga
biasanya di bentuk cabochon dan di jadikan perhiasan. Cincin opal, gelang opal,
Opal sangat unik dibandingkan batu perhiasan yang lainnya, sebab opal bukan
Kristal, tapi seperti silika gel yang terdiri dari sedikit air. Yang berarti energetic
properties yang tidak biasanya sehingga bila seseorang yang memakai opal
3.5 Sampel 5
No. Urut :5
No. Peraga :2
Warna
a. Lapuk : KuningKecoklatan
b. Segar :PutihKebiruan
Cerat : Putih
Kilap :Mutiara
Belahan : Sempurna
Pecahan : Uneven
Kekerasan :
Kuku Kawat Kaca Pisau Baja Kikir Baja
(2,5) Tembaga (3) (5,5-6) (6-6,5) (6,5-7)
- - - -
BeratJenis : 2,9
SifatKemagnetan : Diamagnetik
DerajatKejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Sampel mineral dengan nomor urut 5 dan nomor peraga 2 ini memiliki warna
segar putih kebiruan dan warna lapuk kuning kecoklatan. Mineral ini memiliki cerat
atau warna mineral dalam bentuk bubuk yaitu berwarna putih. Kilap atau kesan
mineral saat terkena cahaya yaitu kilap mutiara. Mineral ini belahannya sempurna
(perfect ) dan pecahannya termasuk uneven atau kasar dan tidak beraturan. Mineral
setelah diuji kekerasannya dengan berbagai macam alat uji kekerasan memiliki
kekerasan 66,5 skala Mohs. Berat jenis mineral inisekitar 2,9. Setelah diuji
kemagnetannya mineral ini tidak tertarik gaya magnet atau sifat kemagnetannya
termasuk diamagnetik. Mineral ini memiliki derajat kejernihan opaq dan memilki
tenacity atau sifat dalam brittle (rapuh). Sistem kristal dari mineral ini adalah triklin.
Nesosilicate. Dari sifat-sifat fisik ini dapat diketahuinama mineral ini adalah Kyanite.
Kyanite terbentuk pada suhu yang rendah dan dalam lingkungan yang
bertekanan tinggi; Andalusite terbentuk pada suhu yang rendah dan kondisi tekanan
rendah; Sillimanite terbentuk pada suhu yang tinggi dan dalam kondisi tekanan yang
tinggi. Kyanite sering keliru dianggap sebagai batu Safir biru (Blue Sapphire)
dan Topaz. Selain mirip dengan batu Safir (Sapphire), Andalusite dan Sillimanite,
bentuk Kyanite juga mirip dengan Talc, Hornblende, Quartz, Almandine, dan Albite.
produk keramik, termasuk porselen perlengkapan pipa dan piring. Kyanit juga
kecil mangan ( Mn3+) pada strukturnnya. Kyanit adalah salah satu dari mineral -
4.1 Kesimpulan
mineralnya itu sendiri. Paling mendasar dari kesamaan mineral tersebut terletak
pada komposisi kimianya yang mengandung unsur SiO2 yang sangat besar.
lainnya.
4.2 Saran
Mineral yang ada didalam Laboraturium senantiasa dijaga agar tidak rusak
Noor, D, 2009. Pengantar Geologi.pdf. Diakses pada Minggu, 17 April 2016. Pukul
10:54 WITA.