Вы находитесь на странице: 1из 17

A.

Definisi

Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes mellitus berupa
luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat
(Frykberb Robert G, 2002).
Ulkus diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya
komplikasi makro angiopati sehingga terjadi vaskuler insusifiensi dan neuropati, yang lebih
lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan dapat berkembang
menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob (Misnadiarly, 2006).
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan diabetic
foot atau ulkus kaki diabetes adalah suatu bentuk komplikasi kronik dari diabetes melitus
dimana terjadi luka terbuka pada permukaan kulit dan biasanya luka tersebut tidak dirasakan
oleh penderita karena adanya komplikasi makro angiopati sehingga terjadi vaskuler
insufisiensi.

B. Etiologi

Faktor penyebab terjadi ulkus diabetika pada penderita Diabetes mellitus menurut Lipsky
dengan modifikasi dikutip oleh Riyanto dkk. terdiri atas (RiyantoB, 2007; Djokomoeljanto,
1997; Subekti I, 2006):
1. Faktor penyebab yang tidak dapat dimodifikasi
a) Umur 60 tahun.
Umur, menurut penelitian di Swiss dikutip oleh Suwondo
bahwa penderita ulkus diabetika 6% pada usia < 55 tahun dan 74%
pada usia 60 tahun42. Penelitian kasus oleh Robert menunjukkan bahwa
umur penderita ulkus diabetika pada usia tua 60 tahun 3 kali lebih banyak
dari usia muda < 55 tahun (Frykberb RobertG, 2002).
Umur 60 tahun berkaitan dengan terjadinya ulkus diabetika
karena pada usia tua, fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena proses
aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan
fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi kurang
optimal. Penelitian di Amerika Serikat dikutip oleh Rochmah W
menunjukkan bahwa dari tahun 1996-1997 pada lansia umur > 60 tahun,
didapatkan hanya 12% saja pada usia tua dengan DM yang kadar glukosa
darah terkendali, 8% kadar kolesterol normal, hipertensi 40%, dan 50%
mengalami gangguan pada aterosklerosis, makroangiopati.
b) Lama DM 10 tahun.
Penelitian di USA oleh Boyko pada 749 penderita Diabetes mellitus
dengan hasil bahwa lama menderita DM 10 tahun merupakan faktor
risiko terjadinya ulkus diabetika dengan RR-nya sebesar 3 (95 % CI :1,2-
6,9). Ulkus diabetika terutama terjadi pada penderita Diabetes Mellitus
yang telah menderita 10 tahun atau lebih, apabila kadar glukosa darah tidak
terkendali, karena akan muncul komplikasi yang berhubungan
dengan vaskuler sehingga mengalami makroangiopati yang akan terjadi
vaskulopati dan neuropati yang mengakibatkan menurunnya sirkulasi darah
dan adanya robekan/luka pada kaki.
2. Faktor penyebab yang dapat diubah atau dimodifikasi : (termasuk kebiasaan
dan gaya hidup)
a) Hipertensi
(TD > 130/80 mm Hg) pada penderita Diabetes mellitus karena
adanya viskositas darah yang tinggi akan berakibat menurunnya aliran
darah sehingga terjadi defesiensi vaskuler, selain itu hipertensi yang
tekanan darah lebih dari 130/80 mm Hg dapat merusak atau
mengakibatkan lesi pada endotel. Kerusakan pada endotel akan
berpengaruh terhadap mikroangiopati melalui proses adhesi dan agregasi
trombosit yang berakibat vaskuler defisiensi sehingga dapat terjadi hipoksia
pada jaringan yang akan mengakibatkan terjadinya ulkus (Misnadiarly,
2006). Penelitian studi kasus kontrol oleh Robert diIowa menghasilkan
bahwa riwayat hipertensi akan lebih besar 4 X terjadi ulkus diabetika
dengan tanpa hipertensi pada DM (Frykberb Robert G, 2002).
b) Glikolisasi Hemoglobin (HbA1C) dan kadar glukosa darah tidak
terkendali
Glikosilasi Hemoglobin adalah terikatnya glukosa yang masuk dalam
sirkulasi sistemik dengan protein plasma termasuk hemoglobin
dalam sel darah merah. Apabila Glikosilasi Hemoglobin (HbA1c)
6,5 % akan menurunkan kemampuan pengikatan oksigen oleh sel
darah merah yang mengakibatkan hipoksia jaringan yang selanjutnya terjadi
proliferasi pada dinding sel otot polos subendotel (Misnadiarly, 2006).
Kadar glukosa darah tidak terkontrol ( GDP > 100mg/dl dan
GD2JPP > 144 mg/dl) akan mengakibatkan komplikasi kronik jangka
panjang, baik makrovaskuler maupun mikrovaskuler salah satunya
yaitu ulkus diabetika (Waspadji S, 2006). Penelitiaan Case Control di USA
oleh Pract, ulkus diabetika terjadi lebih banyak pada kadar glukosa
darah yang tidak terkontrol dengan OR sebesar 7 (95 %CI : 3,6-9,4).
c) Kolesterol Total, HDL, Trigliserida tidak terkendali
Pada penderita Diabetes mellitus sering dijumpai adanya
peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol plasma, sedangkan konsentrasi
HDL (high-density-lipoprotein) sebagai pembersih plak biasanya rendah
( 45 mg/dl). Kadar trigliserida 150 mg/dl , kolesterol total 200 mg/dl
dan HDL 45 mg/dl akan mengakibatkan buruknya sirkulasi ke sebagian
besar jaringan dan menyebabkan hipoksia serta cedera jaringan,
merangsang reaksi peradangan dan terjadinya aterosklerosis. Konsekuensi
adanya aterosklerosis adalah penyempitan lumen pembuluh darah yang
akan menyebabkan gangguan sirkulasi jaringan sehingga suplai darah ke
pembuluh darah menurun ditandai dengan hilang atau berkurangnya denyut
nadi pada arteridorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki menjadi atrofi,
dingin dan kuku menebal.
Kelainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus
yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai (Misnadiarly,2006;
Djokomoeljanto, 1997; Reynold FJ, 2007).Penelitian kasus kontrol
oleh Pract, pada penderita DM dengan kolesterol, HDL, trigliserida tidak
terkontrol mempunyai risiko ulkus diabetika 3 kali lebih tinggi
dari pada kadar kolesterol, trigliserida normal (Pract, 2000).
Penelitian cross sectional di RS Dr. Kariadi oleh Yudha dkk.
Menunjukkan bahwa penderita ulkus diabetika 84,62% pada penderita DM
terdapat dislipidemia, kejadian ulkus diabetika pada penderita DM tipe 2 de
ngan dislipidemia lebih tinggi dibandingkan tanpa dislipidemia, dan kadar
kolesterol (p=0,045) dan trigliserida (p=0,002) lebih tinggi secara
bermakna pada penderita ulkus diabetika dengan dyslipidemia (Yudha,
Suhartono T, 2005). Penelitian pada tahun 2002 oleh Waspadji
menghasilkan bahwa kadar trigliserida merupakan faktor terjadi penyakit
pembuluh darah perifer yang dapat mengakibatkan terjadinya ulkus
diabetika (Waspadji S, 2006).
d) Kebiasaan merokok
Penelitian case control di California oleh Casanno dikutip oleh WHO
pada penderita Diabetes mellitus yang merokok 12 batang per hari
mempunyai risiko 3 X untuk menjadi ulkus diabetika dibandingkan dengan
penderita DM yang tidak merokok. Kebiasaan merokok akibat dari nikotin
yang terkandung di dalam rokok akan dapat menyebabkan kerusakan
endotel kemudian terjadi penempelan dan agregasi trombosit. Selanjutnya
akan terjadi kebocoran sehingga lipoprotein lipase akan memperlambat
clearance lemak darah dan mempermudah timbulnya aterosklerosis.
Aterosklerosis berakibat insufisiensi vaskuler sehinggaaliran darah ke
arteri dorsalis pedis, poplitea, dan tibialis juga akan menurun.
e) Kurangnya aktivitas Fisik
Aktivitas fisik (olah raga) sangat bermanfaat untuk meningkatkan
sirkulasi darah, menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas
terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kadar glukosa darah. Dengan
kadar glukosa darah terkendali maka akan mencegah komplikasi kronik
Diabetes mellitus (Yunir EM, 2006). Olah raga rutin (lebih 3 kali dalam
seminggu selama 30 menit) akan memperbaiki metabolisme karbohidrat,
berpengaruh positif terhadap metabolisme lipid dan sumbangan terhadap
penurunan berat badan. Salah satu penelitian tentang efek olah raga pada
penderita DM menunjukkan bahwa olah raga akan menurunkan
kadar trigliserida.Penelitian di Swiss oleh Rocher dikutip oleh Wibisono
pada penderitaDM dengan neuropati, hasil penelitian olah raga tidak teratur
akanterjadi Ulkus diabetika lebih tinggi 4 kali dibandingkan dengan
olahraga yang teratur.
f) Pengobatan tidak teratur.
Pengobatan rutin pada penderita Diabetes mellitus tipe I, menurut
hasil penelitian di Amerika Serikat dikutip oleh Minadiarly didapatkan
bahwa pengobatan intensif akan dapat mencegah dan menghambat
timbulnya komplikasi kronik, seperti ulkus diabetika (Misnadiarly,2006).
g) Perawatan kaki tidak teratur
Perawatan kaki diabetisi yang teratur akan mencegah atau
mengurangi terjadinya komplikasi kronik pada kaki (PERKENI, 2006).
Penelitian di Spain yang dilakukan oleh Calle dkk. pada 318 diabetis
dengan neuropati dilakukan edukasi perawatan kaki kemudian diikuti
selama 3-6 tahun dihasilkan pada kelompok I (223 responden)
melaksanakan perawatan kaki teratur dan kelompok II (95 responden) tidak
melaksanakan perawatan kaki, pada kelompok I terjadi ulkus sejumlah 7
responden dan kelompok II terjadi ulkus sejumlah 30 responden.
Kelompok I dilakukan tindakan amputasi sejumlah 1 responden dan
kelompok II sejumlah 19 responden. Hasil penelitian pada diabetes dengan
neuropati yaitu kelompok yang tidak melakukan perawatan kaki 13 kali
risiko terjadi ulkus diabetika dibandingkan kelompok yang melakukan
perawatan kaki secara teratur.
h) Penggunaan alas kaki tidak tepat
Seseorang yang mengalami diabetes tidak boleh berjalan tanpa alas
kaki karena tanpa menggunakan alas kaki yang tepat memudahkan
terjadi trauma yang mengakibatkan ulkus diabetika, terutama apabila terjadi
neuropati yang mengakibatkan sensasi rasa berkurang atau hilang.
Penelitian eksperimental oleh Gayle tentang tekanan pada kaki karena
penggunaan alas kaki yang tidak tepat dengan kejadian ulkus diabetika,
menghasilkan bahwa penggunaan alas kaki tidak tepat menyebabkan
tekanan yang tinggi pada kaki sehingga risiko terjadi ulkus diabetika
3 kali dibandingkan dengan penggunaan alas kaki yang tepat

D. Klasifikasi

Dengan klasifikasi PEDIS (International Working Group on Diabetic Foot-2003), maka


akan dapat ditentukan kelainan apa yang lebih dominan, vascular, infeksi, atau neuropatik,
sehingga arah pengelolaan pun dapat dituju dengan lebih baik. (Sarwono Waspadji, 2006)
Klasifikasi PEDIS International Consensus on the Diabetic Foot 2003
Impaired Perfusion 1= None
2= PAD+but not critical
3= Critical limb ischemia
Size/Extent in mm2 Tissue Loss/Depth 1= Superficial fullthickness, not
deeper than dermis
2= Deep ulcer, below dermis,
involving subcutaneous struktur,
fascia, muscle/tendon.
3= All subsequent layers of the foot
involved including bone and/joint
Infection 1= No symptoms/signs of infection
2= Infection of skin and
subcutaneous tissue only
3= Erythema >2cm / infection
involving subcutaneous structure(s).
no systemic sign(s) of inflammatory
response
4= Infection with systemic
manifestation : fever, leucocytosis,
shift to the left, metabolic instability,
hypotension, azotemia
Impaired Sensation 1= Absent
2= Present

Suatu klasifikasi lain juga yang sangat praktis dan sangat erat dengan pengelolaan
adalah klasifikasi yang berdasar pada perjalanan alamiah kaki diabetes :
Stage 1: Normal Foot
Stage 2: High Risk Foot
Stage 3: Ulcerated Foot
Stage 4 : Infected Foot
Stage 5: Necrotic Foot
Stage 6 : Unsalvable Foot

Wagner (1983) membagi Diabetic Foot menjadi enam tingkatan, yaitu :


Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai
kelainan bentuk kaki seperti claw, callus.
Derajat I : Ulkus superficial terbatas pada kulit.
Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.
Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.
Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis.
Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.

E. Patofisiologi

Terjadinya masalah pada kaki diawali adanya hiperglikemia pada penyandang DM yang
menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Diabetes seringkali
menyebabkan penyakit vaskular perifer yang menghambat sirkulasi darah. Dalam kondisi ini,
terjadi penyempitan di sekitar arteri yang sering menyebabkan penurunan sirkulasi yang
signifikan di bagian bawah tungkai dan kaki. Sirkulasi yang buruk ikut berperan terhadap
timbulnya kaki diabetik dengan menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang disuplai ke
kulit maupun jaringan lain, akibatnya, perfusi jaringan bagian distal dari tungkai menjadi
kurang baik dan timbul ulkus yang kemudian dapat berkembang menjadi nekrosi/gangren
yang sangat sulit diatasi dan tidak jarang memerlukan tindakan amputasi.
Angiopati diabetes disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetik, metabolik dan faktor
risiko yang lain. Kadar glukosa yang tinggi (hiperglikemia) ternyata mempunyai dampak
negatif yang luas bukan hanya terhadap metabolisme karbohidrat, tetapi juga terhadap
metabolisme protein dan lemak yang dapat menimbulkan pengapuran dan penyempitan
pembuluh darah (aterosklerosis), akibatnya terjadi gaangguan peredaran pembuluh darah
besar dan kecil., yang mengakibatkan sirkulasi darah yang kurang baik, pemberian makanan
dan oksigenasi kurang dan mudah terjadi penyumbatan aliran darah terutama derah kaki.
Neuropati diabetik dapat menyebabkan insensitivitas atau hilangnya kemampuan untuk
merasakan nyeri, panas, dan dingin. Diabetes yang menderita neuropati dapat berkembang
menjadi luka, parut, lepuh, atau luka karena tekanan yang tidak disadari akibat adanya
insensitivitas. Apabila cedera kecil ini tidak ditangani, maka akibatnya dapat terjadi
komplikasi dan menyebabkan ulserasi dan bahkan amputasi.
Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Secara umum penderita diabetes lebih
rentan terhadap infeksi. Hal ini dikarenakan kemampuan sel darah putih memakan dan
membunuh kuman berkurang pada kondisi kadar gula darah (KGD) diatas 200 mg%. Karena
kekurangan suplai oksigen, bakteri-bakteri yang akan tumbuh subur terutama bakteri anaerob.
Hal ini karena plasma darah penderita diabetes yang tidak terkontrol baik mempunyai
kekentalan (viskositas) yang tinggi. Sehingga aliran darah menjadi melambat. Akibatnya,
nutrisi dan oksigen jaringan tidak cukup. Ini menyebabkan luka sukar sembuh dan kuman
anaerob berkembang biak. (Djokomoeljanto. 1997)
F. Manifestasi Klinis

a. Sering kesemutan/gringgingan (asimptomatis)


b. Jarak tampak menjadi lebih pendek (klaudilasio intermil)
c. Nyeri saat istirahat
d. Kerusakan jaringan (necrosis, ulkus)
e. Adanya kalus di telapak kaki
f. Kulit kaki kering dan pecah-pecah

G. Pemeriksaan Diagnostik

a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dibutuhkan untuk mengetahui status klinis pasien,
yaitu : pemeriksaan glukosa darah baik glukosa darah puasa atau sewaktu,
glycohemoglobin (HbA1c), Complete blood Count (CBC), urinalisis, dan lain- lain.
b. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan X-ray untuk mengetahui ada tidaknya osteomyelitis.
- Kultur dan resistensi untuk mengetahui jenis mikroorganisme yang menginfeksi luka
sehingga dapat memilih obat antibiotik yang tepat.
- Tes lain yang dapat dilakukan adalah: sensasi pada getaran, merasakan sentuhan
ringan, kepekaan terhadap suhu.

H. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Medis
a. Tindakan Bedah sesuai Klasifikasi Wagner
Menurut Wagner kaki diabetik dibagi menjadi :
Derajat 0 : tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai dengan pembentukan
kalus claw
Derajat I : ulkus superfisial terbatas pada kulit
Derajat II : ulkus dalam dan menembus tendon dan tulang
Derajat III : abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis
Derajat IV : gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selullitis
Derajat V : gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai bawah

Tabel Pengelolaan berdasarkan kriteria Wagner :


Derajat 0 Sepatu yang layak
Edukasi
Perawatan Podiatrik paliatif
Bedah profilaksis
Prevensi
Derajat I Infeksi : kultur permukaan ulkus dan antibiotic
Perawatan luka
Evaluasi Radiologi
Koreksi Stress
Pembedahan
Derajat II Terapi antibiotic
Evaluasi dimensi luka
Evaluasi radiology
Pembedahan
Derajat III Rawat Rumah Sakit untuk terapi antibiotic intravena
Debribement agresif yang dalam untuk diagnosis osteomielitis
Control metabolic
Bedah plastic menutup sebagaimana diperlukan
Derajat IV Amputasi lokal sesuai lokasi nekrosis dan vaskularitas
Derajat V Amputasi mayor dikehendaki

Berdasarkan pembagian diatas, maka tindakan pengobatan atau pembedahan dapat


ditentukan sebagai berikut :
- Derajat 0 : perawatan lokal secara khusus tidak ada
- Derajat I-IV : pengelolaan medik dan tindakan bedah minor
- Derajat V : tindakan bedah minor, bila gagal dilanjutkan dengan
tindakan bedah mayor seperti amputasi diatas lutut atau amputasi bawah
lutut.
Beberapa tindakan bedah khusus diperlukan dalam pengelolaan kaki
diabetik ini, sesuai indikasi dan derajat lesi yang dijumpai seperti :
- Insisi : abses atau selullitis yang luas
- Eksisi : pada kaki diabetik derajat I dan II
- Debridement/nekrotomi : pada kaki diabetik derajat II, III, IV dan V
- Mutilasi : pada kaki diabetik derajat IV dan V
- Amputasi : pada kaki diabetik derajat V

I. Komplikasi

Ulkus Diabetes jika dibiarkan akan menjadi gangren, kalus, kulit melepuh, kuku kaki yang
tumbuh kedalam, pembengkakan ibu jari, plantas warts, jari kaki bengkok (Dr. Nabil RA).
J. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Diabetic foot
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Identitas yang ditanyakan atau dicari data nya meliputi nama, umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, agama, suku bangsa, alamat, tanggal
masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, sumber informasi, dan diagnosa pada saat
masuk.
b. Penanggung Jawab
- Nama : tanyakan nama
- Hubungannya dengan pasien : tanyakan penanggung jawab hubungannya
dengan pasien
c. Riwayat Keluarga
- Genogram dan keterangan genogram
Genogram membantu untuk mengetahui asal atau riwayat penyakit berasal, karena
bisa saja penyakit bersifat genetik yang berasal dari keluarga
d. Status Kesehatan
Status Kesehatan Saat Ini
- Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
- Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
- Upaya yang dilkakukan untuk mengatasinya
e. Status Kesehatan Masa Lalu
- Penyakit yang pernah dialami
Tanyakan kepada pasien atau keluarga penyakit yang pernah dialami yang
berhubungan dengan penyakit yang dialami sekarang
- Pernah dirawat
Tanyakan kepada pasien dan keluarga apakah pernah dirawat sebelumnya, jika
pernah tanyakan dikarenakan oleh apa (diagnosa masuk), kemudian kapan pasien
pernah dirawat sebelumnya.
- Riwayat alergi
Tanyakan apakah pasien memiliki riwayat alergi baik itu makanan, atau obat-obatan.
- Riwayat tranfusi
Tanyakan pada pasien dan keluarga apakah pasien pernah melakukan tranfusi, jika
pernah jenis tranfusi apa yang dilakukan
- Kebiasaan
Kaji apakah pasien memiliki kebiasaan merokok, minum kopi, mengkonsumsi
alkohol atau hal lainnya, jika iya tanyakan sejak kapan memulai kebiasaan tersebut,
jumlah yang dikonsumsi setiap hari nya.
- Riwayat Penyakit Keluarga
Kaji apakah dari pihak keluarga memiliki penyakit yang berkaitan dengan yang
dialami pasien sekarang seperti riwayat Diabetes Melitus
- Diagnosa Medis dan therapy
f. Pengkajian Fisik
- Pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti diabetik foot atau ulkus kaki
pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan lab, pemeriksaan penunjang.

2. Pengkajian Pola Gordon


a. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Data yang ditanyakan :
Menggambarkan Persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. Persepsi
terhadap arti kesehatan,dan penatalaksanaan kesehatan, kemampuan menyusun
tujuan, pengetahuan tentang praktek kesehatan.
b. Nutrisi dan Metabolik
Tanyakan pada klien :
- Kebiasaan makan dan minum sebelum sakit (makanan yang disukai dan tidak
disukai, adakah suplemen makanan yang dikonsumsi, jumlah makan yang masuk,
jumlah makanan yang keluar, adakah nyeri telan, alergi makanan)
- Apakah terjadi perubahan pola makan dan minum setelah sakit
- Adakah penurunan berat badan
- Kaji penyebab perubahan pola makan dan minum.
c. Pola Eliminasi
Data yang ditanyakan :
- Kaji kebiasaan eliminasi urin dan fekal
- Berapa kali dalam sehari BAB dan BAK
- Jumlah, konsistensi, bau, warna dan karekteristik BAB dan BAK
- Kaji apakah ada ada kesulitan/nyeri ketika BAK serta apakah
menggunakan alat bantu untuk BAK.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Data yang ditanyakan:
- Menggambarkan pola aktivitas dan latihan, fungsi pernafasan dan
sirkulasi
- Bagaimana pernapasan pasien, apakah ada kesulitan bernapas karena
adanya sumbatan atau merasa ada gangguan pada hidung
- Bagaimana kegiatan sehari-hari dan olahraga, aktivitas apa saja yang
dilakukan klien di waktu senggang
- Kaji apakah klien mengalami kesulitan dalam bernafas, lemah, batuk,
nyeri dada,
- kaji kekuatan tonus otot klien.
e. Pola Tidur dan Istirahat
Data yang ditanyakan:
- Tanyakan durasi tidur di malam hari
- Apakah tidur efektif
- Tanyakan juga apakah klien punya kebiasaan yang dilakukan sebelum tidur.
f. Pola Kognitif dan Perseptual
Data yang ditanyakan :
- Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecap,
penciuman, persepsi nyeri, bahasa dan memori, status mental,
- Apakah klien bisa bicara dengan normal/tak jelas/gugup, kemampuan
berkomunikasi dan kemampuan memahami serta keterampilan interaksi
- Kaji juga anxietas klien terkait penyakitnya dan derajatnya, apakah ada
nyeri : akut/ kronik. Tanyakan lokasi nyeri dan intensitas nyeri, bagaimana
penatalaksaan nyeri, apa yang dilakukan klien untuk mengurangi nyeri saat
nyeri terjadi
- Apakah klien mengalami insensitivitas terhadap panas/dingin/nyeri.
- Kaji tingkat kenyamanan klien, pengaruh penyakit yang dialami
dengan perasaan nyaman klien.
g. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri
Data yang ditanyakan :
- Menggambarkan sikap terhadap diri dan persepsi terhadap
kemampuan, harga diri, gambaran diri dan perasaan terhadap diri sendiri
- Kaji bagaimana klien menggambar dirinya sendiri
- Apakah ada hal yang membuaatnya mengubah gambaran terhadap diri,
tanyakan apa hal yang paling sering menjadi pikiran klien,
- Apakah klien sering merasa marah, cemas, depresi, takut, anjurkan
klien untuk menggambarkannya.
h. Pola Seksual dan Reproduksi
Data yang ditanyakan :
- Bagaimana kehidupan seksual klien (hubungan dengan istri/suami atau
jika sudah menikah
- Tanyakan apakah klien sudah memiliki anak
- Tanyakan apakah klien masih mengalami menstruasi atau sudah
menopause/andropause
i. Pola Peran dan Hubungan
Data yang ditanyakan :
- Menggambarkan keefektifan hubungan dan peran dengan keluarga
lainnya
- Tanyakan pekerjaan dan status pekerjaan klien
- Tanyakan juga sistem pendukung misalnya istri, suami, anak maupun
cucu, tanyakan bagaimana keadaan keuangan sejak klien sakit, bagaimana
dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian konflik, tanyakan juga apakah
klien aktif dalam kegiatan sosial
j. Pola Manajemen Koping Stres
Data yang ditanyakan :
- Menggambarkan kemampuan untuk menangani stress dan
menggunakan sistem pendukung,
- Tanyakan apa yang dilakukan klien dalam menghadapi masalah yang
dihadapi, apakah efektif.
- Tanyakan apakah klien termasuk orang yang santai atau mudah panik,
- Tanyakan juga apakah klien ada menggunakan obat dalam menghadapi
stress.
k. Pola Keyakinan-Nilai
Menggambarkan spiritualitas, nilai, sistem kepercayaan dan tujuan dalam hidup,
kaji tujuan, cita-cita dan rencana klien pada masa yang akan datang, apakah agama
ikut berpengaruh, apakah agama merupakan hal penting dalam hidup.
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan Diabetic
Foot sebagai berikut :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera fisik : insisi pembedahan
ditandai dengan pasien mengatakan nyeri secara verbal, wajah terlihat
meringis dan adanya sikap melindungi area nyeri.
2. Kerusakan Integritas Jaringan berhubungan dengan faktor mekanik
(robekan) ditandai dengan adanya luka gangren.
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan faktor risiko prosedur invasif :
post debridement ulkus Diabetes Melitus
4. Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan penyakit ditandai dengan
mengungkapkan perasaan yang mencerminkan perubahan pandangan tentang
individu, secara sengaja menyembunyikan bagian tubuh, dan kehilangan
bagian tubuh.
5. Risiko Jatuh berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik, kesulitan
gaya berjalan, penurunan kekuatan ekstremitas bawah
4. Intervensi
a. Dx : Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik : insisi
pembedahan ditandai dengan pasien mengatakan nyeri secara verbal, wajah
terlihat meringis dan adanya sikap melindungi area nyeri.
NOC NIC
1. Mampu mengontrol nyeri 1. Gunakan strategi
2. Nyeri dapat berkurang
komunikasi terapeutik, dan
3. Penyembuhan luka
4. Status kenyamanan ajarkan manajemen nyeri.
2. Ajarkan tekhnik non
farmakologi dalam mengurangi
nyeri (distraksi, relaksasi,
terapi aktivitas, terapi bermain,
terapi musik).
3. Lakukan perawatan
luka dan kaji kondisi dan
proses penyembuhan luka.
4. Berikan posisi dan
lingkungan yang nyaman dan
aman bagi pasien.

b. Dx : Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan faktor mekanik


(robekan) ditandai dengan adanya luka gangren.
NOC NIC
1. Keutuhan struktur dan fungsi 1. Kaji kondisi
fisiologis kulit integritas kulit.
2. Kontrol resiko infeksi 2. Kontrol adanya
3. Penyembuhan luka
tanda tanda infeksi.
3. Lakukan
perawatan luka dan kaji
kondisi dan proses
penyembuhan luka.

c. Dx : Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan penyakit ditandai


dengan mengungkapkan perasaan yang mencerminkan perubahan pandangan
tentang individu, secara sengaja menyembunyikan bagian tubuh, dan
kehilangan bagian tubuh.
NOC NIC
1. Mampu mempersepsikan 1. Berikan dukungan secara
tehadap penampilan dan fungsi tubuh emosional terhadap kondisi
sendiri. pasien.
2. Mampu beradaptasi terhadap 2. Lakukan konseling
disabilitas fisik. terhadap pasien.
3. Mampu merasakan identitas 3. Jelaskan kemampuan
diri. dari anggota tubuh yang
4. Harga diri baik.
lain.
4. Jelaskan kelebihan dari
anggota tubuh yang lain
yang dapat berfungsi
dengan baik.

Daftar Pustaka

Brunner dan suddarth. 2002. Buku ajar keperawatan Medikal Bedah edisi 8. Jakarta: EGC
Doctherman, J.M. and Gloria, N.B. 2008. Nursing Interventtions Classification (NIC), Fifth
Edition.USA : Mosby Elsevier
Djokomoeljanto. 1997. Tinjauan Umum tentang Kaki Diabetes. Dalam: Djokomoeljanto dkk,
editor, Kaki Diabetik Patogenesis dan Penatalaksanaannya, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang.
Frykberg. (2006). Diabetic Foot Disorders a Clinical Practice Guidelines. The Journal of
Foot and Ankle Surgery .
Herdman, T.H. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi (NANDA) 2012-2014.
Jakarta: EGC
International Working Group on the Diabetic Foot, 2003. Epidemiology of diabetic foot
infections in a populationbased cohort. Paper presented at: International Consensus on
the Diabetic Foot; May 22-24, 2003; Noordwijkerhout, the Netherlands
Moorhead, Sue, et.al. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC), Fourth Edition. St.
Louis Missouri : Mosby Elsevier
Manjoer, A., dkk (2007). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Pertama. Jakarta;
Media Aesculpius FKUI
Misnadiarly. (2006). Diabetes Melitus : Ulcer, Infeksi, Ganggren. Jakarta : Penerbit Populer
Obor
Riyanto B. 2007. Infeksi pada Kaki Diabetik. Dalam : Darmono, dkk, editors. Naskah
Lengkap Diabetes Mellitus Ditinjau dari Berbagai Aspek Penyakit dalam dalam rangka
Purna Tugas Prof Dr.dr.RJ Djokomoeljanto. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro,. p.15-30.
Subekti I. 2006. Neuropati Diabetik Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi keempat. Penerbit
FK UI. Jakarta.
Waspadji, S. (2006). Komplikasi Kronik Diabetes : Mekanisme Terjadinya Diagnosis dan
Strategi Pengelolaan. In d. Aru W, Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Ed 4. Jakarta: FKUI.

Вам также может понравиться

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.T
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.T
    Документ22 страницы
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.T
    Maz Andika
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar DM Tipe 1
    Konsep Dasar DM Tipe 1
    Документ22 страницы
    Konsep Dasar DM Tipe 1
    Firste Screamofthelaste
    50% (2)
  • VCT SUNAN KUNING
    VCT SUNAN KUNING
    Документ17 страниц
    VCT SUNAN KUNING
    Hesti Feronika
    Оценок пока нет
  • Askep Anak
    Askep Anak
    Документ46 страниц
    Askep Anak
    Jep matickers
    Оценок пока нет
  • Askep Rematik Pada Lansia
    Askep Rematik Pada Lansia
    Документ20 страниц
    Askep Rematik Pada Lansia
    Slamet Hidayat
    Оценок пока нет
  • Persepsi Sensori
    Persepsi Sensori
    Документ19 страниц
    Persepsi Sensori
    irmawati sumaga
    Оценок пока нет
  • Syok Kardiogenik
    Syok Kardiogenik
    Документ25 страниц
    Syok Kardiogenik
    Praba Luckyta
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan
    Asuhan Keperawatan
    Документ27 страниц
    Asuhan Keperawatan
    Julasmi Eduwan
    Оценок пока нет
  • Makalah Ulkus Diabetikum
    Makalah Ulkus Diabetikum
    Документ14 страниц
    Makalah Ulkus Diabetikum
    Yulli Utami
    Оценок пока нет
  • Askep Gastroenteritis Jelita
    Askep Gastroenteritis Jelita
    Документ16 страниц
    Askep Gastroenteritis Jelita
    Wiwi
    Оценок пока нет
  • Tugas 1 Asma Attack
    Tugas 1 Asma Attack
    Документ20 страниц
    Tugas 1 Asma Attack
    jihan
    Оценок пока нет
  • Bab 1 PPOK
    Bab 1 PPOK
    Документ3 страницы
    Bab 1 PPOK
    irena surya
    Оценок пока нет
  • Askep GBS Kelompok 5
    Askep GBS Kelompok 5
    Документ36 страниц
    Askep GBS Kelompok 5
    Ayu
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Kritis Pada Pasien Dengan Gangguan Tumor Otak
    Asuhan Keperawatan Kritis Pada Pasien Dengan Gangguan Tumor Otak
    Документ55 страниц
    Asuhan Keperawatan Kritis Pada Pasien Dengan Gangguan Tumor Otak
    jhuris waruwu
    Оценок пока нет
  • LP Diabetes Melitus
    LP Diabetes Melitus
    Документ25 страниц
    LP Diabetes Melitus
    Suto Danang
    Оценок пока нет
  • Askep Stroke Hemoragik Icu
    Askep Stroke Hemoragik Icu
    Документ20 страниц
    Askep Stroke Hemoragik Icu
    sasrawanti
    Оценок пока нет
  • LP Stroke Hemoragik
    LP Stroke Hemoragik
    Документ8 страниц
    LP Stroke Hemoragik
    Aulia Kamila
    Оценок пока нет
  • LP Askep Urolithiasis
    LP Askep Urolithiasis
    Документ12 страниц
    LP Askep Urolithiasis
    Novik De Ka
    Оценок пока нет
  • STROKE NEUROLOGI
    STROKE NEUROLOGI
    Документ40 страниц
    STROKE NEUROLOGI
    Ruth Dewa Ayu
    Оценок пока нет
  • STROKE HEMORAGIK
    STROKE HEMORAGIK
    Документ20 страниц
    STROKE HEMORAGIK
    DG CENEL
    Оценок пока нет
  • LAPORAN ABI DAN GDA Kel 7
    LAPORAN ABI DAN GDA Kel 7
    Документ19 страниц
    LAPORAN ABI DAN GDA Kel 7
    أميرة كيشا
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Cidera Kepala Ringan
    Asuhan Keperawatan Cidera Kepala Ringan
    Документ31 страница
    Asuhan Keperawatan Cidera Kepala Ringan
    Indah Kurniawati
    Оценок пока нет
  • ARTHRITIS GOUT
    ARTHRITIS GOUT
    Документ37 страниц
    ARTHRITIS GOUT
    Syafa Fadila
    Оценок пока нет
  • LK Stroke Non Hemoragikk
    LK Stroke Non Hemoragikk
    Документ26 страниц
    LK Stroke Non Hemoragikk
    Gini Ekaciptaputri
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus: Pembimbing
    Laporan Kasus: Pembimbing
    Документ46 страниц
    Laporan Kasus: Pembimbing
    Amalia Permata bahar
    Оценок пока нет
  • GGK Askep Bab I
    GGK Askep Bab I
    Документ22 страницы
    GGK Askep Bab I
    anang
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Stemi Di Ruang Icu Rsud Panembahan Senopati
    Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Stemi Di Ruang Icu Rsud Panembahan Senopati
    Документ67 страниц
    Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Stemi Di Ruang Icu Rsud Panembahan Senopati
    SITI NURJANAH
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PENDAHULUAN STEMI ICU Efi
    LAPORAN PENDAHULUAN STEMI ICU Efi
    Документ19 страниц
    LAPORAN PENDAHULUAN STEMI ICU Efi
    Irfan Syah Zuri
    Оценок пока нет
  • Tbi
    Tbi
    Документ5 страниц
    Tbi
    Yun
    Оценок пока нет
  • Seminar Dipsnea1
    Seminar Dipsnea1
    Документ30 страниц
    Seminar Dipsnea1
    finaa irfana
    Оценок пока нет
  • LP Gerontik Stroke Minggu Ke 3
    LP Gerontik Stroke Minggu Ke 3
    Документ34 страницы
    LP Gerontik Stroke Minggu Ke 3
    Nafiza Nabila
    Оценок пока нет
  • Makalah Gadar DM
    Makalah Gadar DM
    Документ31 страница
    Makalah Gadar DM
    Sri Rahayu
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Nyeri Gastritis
    Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Nyeri Gastritis
    Документ29 страниц
    Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Nyeri Gastritis
    Miranty Sasqia
    Оценок пока нет
  • LP KAD
    LP KAD
    Документ18 страниц
    LP KAD
    akhmad
    Оценок пока нет
  • Askep Ibu Nifas
    Askep Ibu Nifas
    Документ18 страниц
    Askep Ibu Nifas
    faishal muhammad
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Syok Kardiogenik
    Laporan Pendahuluan Syok Kardiogenik
    Документ16 страниц
    Laporan Pendahuluan Syok Kardiogenik
    Aditya Dewangga
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Loss Grieving Dying and Death
    Laporan Pendahuluan Loss Grieving Dying and Death
    Документ9 страниц
    Laporan Pendahuluan Loss Grieving Dying and Death
    Ayu Dwi Antika
    Оценок пока нет
  • KOMUNIKASI LANSIA
    KOMUNIKASI LANSIA
    Документ10 страниц
    KOMUNIKASI LANSIA
    Diah Rosanty
    Оценок пока нет
  • Contoh Laporan Pengmas
    Contoh Laporan Pengmas
    Документ9 страниц
    Contoh Laporan Pengmas
    Anike
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Pasien TIC
    Pengkajian Pasien TIC
    Документ28 страниц
    Pengkajian Pasien TIC
    Agung Nur Rasyid
    Оценок пока нет
  • STROKE HEMORAGIK
    STROKE HEMORAGIK
    Документ25 страниц
    STROKE HEMORAGIK
    Nike Ayu Astuti
    0% (1)
  • Vertigo
    Vertigo
    Документ24 страницы
    Vertigo
    Aynun JM
    Оценок пока нет
  • Makalah CVD NH, Aris Septiana (A07795)
    Makalah CVD NH, Aris Septiana (A07795)
    Документ50 страниц
    Makalah CVD NH, Aris Septiana (A07795)
    Nana Kuweha
    Оценок пока нет
  • Skenario 1 Lengkap
    Skenario 1 Lengkap
    Документ65 страниц
    Skenario 1 Lengkap
    Dakostaana Male
    Оценок пока нет
  • CEDERA KEPALA
    CEDERA KEPALA
    Документ18 страниц
    CEDERA KEPALA
    Tarie Mayela
    Оценок пока нет
  • LAPORAN ANEMIA
    LAPORAN ANEMIA
    Документ22 страницы
    LAPORAN ANEMIA
    Azrizal MrJac
    Оценок пока нет
  • ICU LP Stroke
    ICU LP Stroke
    Документ5 страниц
    ICU LP Stroke
    nourmayansa
    Оценок пока нет
  • ASKEP DM Tipe 2
    ASKEP DM Tipe 2
    Документ5 страниц
    ASKEP DM Tipe 2
    Regina Masli Putri
    Оценок пока нет
  • Askep CHF
    Askep CHF
    Документ32 страницы
    Askep CHF
    I'am Jail
    Оценок пока нет
  • Askep Gangguan Mobilitas
    Askep Gangguan Mobilitas
    Документ43 страницы
    Askep Gangguan Mobilitas
    Iin Anjarsari
    Оценок пока нет
  • Gambaran Klinis DM Tipe 1 Anak
    Gambaran Klinis DM Tipe 1 Anak
    Документ10 страниц
    Gambaran Klinis DM Tipe 1 Anak
    Krisna Widya Saruni
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Mitral Insufisiensi
    Asuhan Keperawatan Mitral Insufisiensi
    Документ41 страница
    Asuhan Keperawatan Mitral Insufisiensi
    Dita Tri Utami
    Оценок пока нет
  • Askep Ansietas Chon
    Askep Ansietas Chon
    Документ24 страницы
    Askep Ansietas Chon
    Kusumadewi Widiarsa
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Meningitis
    Asuhan Keperawatan Meningitis
    Документ31 страница
    Asuhan Keperawatan Meningitis
    ade irma
    Оценок пока нет
  • Tugas Lia Kritis
    Tugas Lia Kritis
    Документ17 страниц
    Tugas Lia Kritis
    Acep Rizky
    Оценок пока нет
  • Membina Keluarga dengan Diabetes Melitus
    Membina Keluarga dengan Diabetes Melitus
    Документ77 страниц
    Membina Keluarga dengan Diabetes Melitus
    Wahyudin Nor
    Оценок пока нет
  • CKD Icu
    CKD Icu
    Документ13 страниц
    CKD Icu
    Nuryana Rohmah
    Оценок пока нет
  • Askep DM Ganggren
    Askep DM Ganggren
    Документ24 страницы
    Askep DM Ganggren
    hilda
    Оценок пока нет
  • ASUHAN KEPERAWATAN
    ASUHAN KEPERAWATAN
    Документ19 страниц
    ASUHAN KEPERAWATAN
    GUNG GEK
    Оценок пока нет
  • ULKUS DIABETIKUM
    ULKUS DIABETIKUM
    Документ12 страниц
    ULKUS DIABETIKUM
    Deonika Ariescieka Putri
    Оценок пока нет
  • Flail Chest
    Flail Chest
    Документ14 страниц
    Flail Chest
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Pengaruh Brain Gym Terhadap Tingkat Kognitif Lansia Di Panti
    Pengaruh Brain Gym Terhadap Tingkat Kognitif Lansia Di Panti
    Документ16 страниц
    Pengaruh Brain Gym Terhadap Tingkat Kognitif Lansia Di Panti
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Ribs and Sternal Fractures
    Ribs and Sternal Fractures
    Документ21 страница
    Ribs and Sternal Fractures
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Laporan Sap
    Laporan Sap
    Документ19 страниц
    Laporan Sap
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Terjemah Jurnal
    Terjemah Jurnal
    Документ2 страницы
    Terjemah Jurnal
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Leafle SADARI
    Leafle SADARI
    Документ3 страницы
    Leafle SADARI
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • ASKEP
    ASKEP
    Документ7 страниц
    ASKEP
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Jurnal
    Pembahasan Jurnal
    Документ1 страница
    Pembahasan Jurnal
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan Sadari
    Satuan Acara Penyuluhan Sadari
    Документ6 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan Sadari
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Ribs and Sternal Fractures
    Ribs and Sternal Fractures
    Документ21 страница
    Ribs and Sternal Fractures
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Judul KB Pil Alma
    Judul KB Pil Alma
    Документ1 страница
    Judul KB Pil Alma
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ6 страниц
    Bab 1
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • ANATOMY DAN FISIOLOGI
    ANATOMY DAN FISIOLOGI
    Документ24 страницы
    ANATOMY DAN FISIOLOGI
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • ANATOMY DAN FISIOLOGI
    ANATOMY DAN FISIOLOGI
    Документ24 страницы
    ANATOMY DAN FISIOLOGI
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • TUMOR DAN PENDARAHAN DI KEPALA
    TUMOR DAN PENDARAHAN DI KEPALA
    Документ3 страницы
    TUMOR DAN PENDARAHAN DI KEPALA
    Husyin Yaqin
    100% (1)
  • ANATOMY DAN FISIOLOGI
    ANATOMY DAN FISIOLOGI
    Документ24 страницы
    ANATOMY DAN FISIOLOGI
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan
    Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan
    Документ48 страниц
    Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Woc Skull Defect
    Woc Skull Defect
    Документ3 страницы
    Woc Skull Defect
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • GH (Growth Hormone)
    GH (Growth Hormone)
    Документ11 страниц
    GH (Growth Hormone)
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Pathway Meningitis
    Pathway Meningitis
    Документ1 страница
    Pathway Meningitis
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Peritonitis
    Laporan Pendahuluan Peritonitis
    Документ15 страниц
    Laporan Pendahuluan Peritonitis
    perconk11
    Оценок пока нет
  • Fraktur Cruris
    Fraktur Cruris
    Документ1 страница
    Fraktur Cruris
    niken
    Оценок пока нет
  • Patofisiologi
    Patofisiologi
    Документ1 страница
    Patofisiologi
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Askep Meningitis
    Askep Meningitis
    Документ10 страниц
    Askep Meningitis
    AhmadAkbarAl-zain
    Оценок пока нет
  • Buku Kesehatan Peserta Didik
    Buku Kesehatan Peserta Didik
    Документ35 страниц
    Buku Kesehatan Peserta Didik
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Melena
    Laporan Pendahuluan Melena
    Документ12 страниц
    Laporan Pendahuluan Melena
    Ayu Mangande
    Оценок пока нет
  • NASOFARING KANKER
    NASOFARING KANKER
    Документ2 страницы
    NASOFARING KANKER
    Husyin Yaqin
    0% (1)
  • Cva Trombosis
    Cva Trombosis
    Документ24 страницы
    Cva Trombosis
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Pathway Meningitis
    Pathway Meningitis
    Документ1 страница
    Pathway Meningitis
    Husyin Yaqin
    Оценок пока нет
  • Askep Meningitis
    Askep Meningitis
    Документ10 страниц
    Askep Meningitis
    AhmadAkbarAl-zain
    Оценок пока нет