Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan kunjungan museum merupakan kegiatan wajib sekolah. Kunjungan museum
ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali.Kunjungan museum ini diikuti oleh kelas X karena pada
agenda sekolah kunjungan museum dilaksanakan pada kelas X.
Dipilihnya objek museum purbakala Sangiran karena untuk mengetahui lebih jelas gambaran
evolusi nenek moyang peradaban manusia. Di sana kita semua dapat mengetahui secara
gamblang bagaimana nenek moyang kita ber-evolusi, di sana kita disuguhkan berbagai bukti
sejarah. Mulai dari tulang belulang atau fosil-fosil manusia, tumbuhan ,dan hewan purba. Di
museum kita juga disuguhkan film mengenai penelitian dan penggalian fosil-fosil makhluk
purbakala oleh berbagai peneliti di penjuru dunia. Dipilihnya Parangtritis Geomaritime Science
Park karena di sana kita dapat melihat keindahan alam berupa Gumuk Pasir yang indah dan
dapat mengetahui bagaimana peristiwa alam gumuk pasir bisa terjadi di daerah tersebut selain
itu kita juga bisa melihat alat-alat yang berhubungan dengan geografi di museum yang terdapat
di Parangtritis Geomaritime Science Park.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Museum Purbakala Sangiran?
2. Dimana letak Museum Purbakala Sangiran?
3. Bagaimana Gumuk Pasir bisa terjadi ?
4. Mengapa Suhu di Gumuk Pasir sangat ekstrim berbeda dengan daerah di sekitarnya ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah Museum Purbakala Sangiran
2. Untuk mengetahui letak Museum Purbakala Sangiran
3. Untuk mengetahui terjadinya Gumuk Pasir
4. Untuk Mengetahui perbedaan suhu yang ada di gumuk pasir dan daerah sekitarnya
D. Manfaat
Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
A. Penulis :
1. Menambah wawasan siswa.
2. Menggali potensi siswa untuk dimanfaatkan sebagai sarana menambah nilai sosial dan rasa ingin
tahu perkembangan sejarah Indonesia.
3. Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.
4. Meningkatkan ketaqwaaan atas ciptaan Tuhan YME.
B. Pembaca :
1. Penulisan ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat tentang sejarah evolusi nenek
moyang di Indonesia.
2. Dapat membuka kepedulian masyarakat tentang museum sejarah di Indonesia.
3. Dapat memberikan wawasan masyarakat tentang keberadaan Gumuk Pasir .
BAB II
PEMBAHASAN
2. Ruang Pamer 2, bertema Langkah-Langkah Kemanusiaan dan berisi diorama manusia purba
serta profil para peneliti Indonesia setelah merdeka. Langkah-langkah kemanusiaan dijelaskan
pada teori evolusi.Mulai dari Seleksi Alam, Adaptasi danVariasi. Seleksi Alam menjelaskan
tentang keturunan suatu makhluk tampaknya sama dengan induk atau
saudaranya, kemudian makhluk yang mampu menyesuaikan diri (adaptasi) akan bertahan hidup
dan hingga bisa menciptakan suatu variasi.Setiap makhluk yang dilahirkan itu mempunyai unsur
keturunan masing-masing, unik. Di Ruang Pamer 2, di sini terdapat beberapa diorama lain dari
yang lain. Terdapat diorama G.H.R. von Koenigswald .Seorang geolog dan salah satu penemu
tengkorak Sangiran II yang kemudian disebut sebagai Pithecanthropus erectus. Koenigswald
terlihat gagah, tapi bajunya sepertinya terlalu kecil.Selain diorama para penetili, terdapat patung
manusia purba.Patung Manusia purba disajikan seakan-akan menggambarkan kegiatan mereka
ketika masa itu.Disana tampak menggambarkan menyalakan api dengan sebuah alat. Menurut
keterangan dari pemandu, meski ada patung yang menggambarkan sedang menyalakan api,
namun sampai sekarang belum ditemukan fosil alat yang digunakan untuk menyalakan api.
Entah itu menggunakan batu atau sejenisnya, tapi sampai sekarang belum ditemukan.Masih
banyak patung yang menggambarkan kegiatan mereka pada jaman dahulu, misalnya; berburu,
masak dan makan bersama.
3. Ruang Pamer 3, bertema tentang Homo Erectus dan berisi replika kehidupan species Homo
erectus. Pada tahun 2004, ditemukan sisa-sisa prasejarah dari goa Leang Boa di Flores yang
kemudian terkenal dengan namaHomo Floresiensis. Temuan ini menggemparkan dunia, karena
dia merupakan individu dewasa tetapi berpostur pendek, dengan tinggi bandan kira-kira 106 cm.
Hidup pada 18.000-13.000 tahun yang lalu. Berdasarkan penelitian perkakas yang ditemukan,
Homo Floresiensis tergolong manusia yang cerdas, mampu menggunakan alat kayu dan bambu
sebagai alat utama untuk mengadakan pemburuan.
B. Saran
Saran dari kelompok kami, pertama, sebaiknya para pembimbing lebih aktif dalam
membimbing para peserta kegiatan kunjungan wisata. Seharusnya para peserta kegiatan
kunjungan wisata diberi pengarahan dan dibimbing pada saat kegiatan kunjungan wisata maupun
dalam penyusunan laporan. Kedua, sebaiknya dalam pembuatan buku panduan wisata, dalam
isinya disertakan gambaran atau cerita singkat tentang tempat-tempat wisata yang akan
dikunjungi.
LAMPIRAN
Foto2
Daftar Pustaka
1. http://h-argio-no.blogspot.com/2012/12/makalah-situs-sangiran.html
2. http://gozalirohmat.blogspot.com/2013/10/tugas-2-laporan-kunjungan-ke-sangiran.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sangiran
4. Laporan Kunjungan Wisata Kelas IX
5. Buku Panduan Kunjungan Museum dan Studi Lapangan Kelas X