Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B. SIFAT-SIFAT PERIODIK
P E R I O D E
periode
jari-jari atom makin kecil
G jari-jari ion positif < jari-jari atom g
O o
jari-jari ion negatif > jari-jari atom l
L o
O Energi ionisasi makin besar n
g
N Afinitas Elektron makin besar/positif a
Keelektronegatifan makin besar n
G
A Sifat asam bertambah dan bertambah berkurang
N Sifat logam makin kurang
Penjelasan
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron terluar.
Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom makin besar. Hal ini disebabkan karena dari
atas ke bawah jumlah kulit bertambah
Dari kiri ke kanan makin kecil karena jumlah protonnya bertambah (muatan inti bertambah) sehingga
gaya tarik menarik antar inti atom dengan elektron makin kuat yang membuat jarak inti atom dengan
elektron terluar makin dekat.
Energi Ionisasi adalah energi minimum yang dibutuhkan atom untuk melepaskan satu elektron yang terikat
paling lemah dari suatu atom netral dalam wujud gas.
Dari atas ke bawah energi ionisasi makin kecil. Hal ini disebabkan jika jari-jari atom makin besar maka
gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah sehingga tidak membutuhkan energi terlalu besar.
Dari kiri ke kanan makin besar karena dari kiri ke kanan jumlah protonnya bertambah (muatan inti
bertambah) sehingga gaya tarik menarik antar inti atom dengan elektron makin kuat yang membuat
jarak inti atom dengan elektron terluar makin dekat, sehingga elektron makin sukar lepas. Untuk
melepaskan elektron butuh energi yang terlalu besar.
Afinitas Elektron adalah besarnya energi yang dilepas atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas pada
penangkapan satu elektron untuk membentuk ion negatif .
Dari atas ke bawah dalam satu golongan afinitas elektron makin kecil/makin positif. Hal ini disebabkan
dari atas ke bawah makin positif/makin sukar menangkap elektron
Dari kiri ke kanan afinitas elektron makin besar/makin negatif karena makin mudah menangkap
elektron.
Keelektronegatifan adalah kecenderungan atom suatu unsur untuk menangkap elektron dalam ikatan dan
berubah menjadi ion negatif.
Dari atas ke bawah dalam satu golongan keelektronegatifan makin kecil/makin positif. Hal ini
disebabkan dari atas ke bawah makin positif/makin sukar menangkap elektron
Dari kiri ke kanan keelektronegatifan makin besar/makin negatif karena makin mudah menangkap
elektron.
Contoh Soal
1. Partikel berikut ini yang termasuk kelompok partikel dasar atom adalah....
a. nukleon, meson, positron d. nukleon, proton, neutron
b. proton, elektron, neutron e. nukleon, proton, elektron, neutron
c. nukleon, proton, meson
2. Nomor atom suatu unsur menyatakan
a. jumlah netron dalam inti d. jumlah proton dan elektron
b. jumlah proton dalam inti e. jumlah mnetron dan elektron
c. jumlah proton dan netron
3. Atom terdiri atas partikel-partikel proton, netron dan elektron., tetapi nomor massa atom hanya ditunjukkan oleh
jumlah proton dan netron, sebab .
a. elektron berada di luar inti atom
b. massa elektron sangat kecil
c. proton dan netron berada dalam inti atom
d. elektron bermuatan negatif
e. massa elektron tidak dapat ditentukan
4. Unsur A dan B mempunyai nomor atom berturut-turut 11 dan 15, massa atom realtif berturut-turut 23 dan 31.
Pernyataan yang paling tepat di bawah ini adalah....
a. unsur A mempunyai 11 proton dan 12 neutron .
b. unsur B mempunyai 16 proton dan 15 neutron
c. unsur A mempunyai 11 proton dan 23 neutron
d. unsur B mempunyai 15 proton dan 31 neutron
e. unsur A mempunyai 12 proton dan 11 neutron
5. Unsur kalium dengan notasi 3919K mempunyai jumlah kulit yang berisi elektron terbanyak .
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
6. Unsur X mempunyai nomor atom 13 dan nomor massa 27. Secara berurutan proton, neutron, dan elektron unsur
tersebut adalah....
a. 13, 27, 13 c. 13, 14, 13 e. 13, 14, 27
b. 14, 27, 14 d. 27, 13, 27
7. Perhatikanlah tabel berikut!
Notasi Unsur Nomor Atom Nomor Massa Pasangan unsur yang merupakan isotop adalah....
P 11 23 a. P dan Q d. Q dan R
Q 12 23 b. R dan S e. S dan T
R 12 24 c. P dan T
S 11 24
T 10 23
8. Ion atau atom berikut yang memiliki jumlah neutron lebih sedikit dari pada elektronnya adalah....
13 16 2 34 2 37 40 2
a. 6 C b. 8 O c. 16 S d. 17 Cl e. 20 Ca
9. Ion X2- mempunyai konfigurasi elektron 2, 8, 8. Nomor atom unsur X tersebut adalah....
a. 20 b. 19 c. 18 d. 17 e. 16
10. Sistem periodik modern disusun berdasarkan....
a. kenaikan nomor atom d. bertambahnya proton dan neutron dalam atom
b. kenaikan nomor massa e. kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat
c. kenaikan massa atom relatif
11. Pasangan unsur yang terletak dalam satu periode adalah unsur dengan nomor atom...
a. 7 dan 11 c. 6 dan 14 e. 33 dan 53
b. 2 dan 5 d. 12 dan 17
12. Unsur-unsur yang sifatnya mirip dalam sistem periodik terletak dalam satu....
a. periode b. golongan c. kulit d. valensi e. blok
13. Unsur yang paling mudah membentuk ion positif adalah unsur yang mempunyai nomor atom....
a. 11 b. 19 c. 18 d. 7 e. 14
14. Jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak dalam satuan Angstrom ( ) adalah 2,01; 1,23; 1,57; 0,80;
dan 0,89. Jari-jari atom Litium adalah....
a. 2,03 b. 1,57 c. 1,23 d. 0,89 e. 0,80
15. Beberapa sifat periodik adalah .
1. sifat logam berkurang
2. jari-jari bertambah
3. elektronegatifitas bertambah
4. energi ionisasi berkurang
5. afinitas elektron berkurang
Perubahan sifat periodik yang benar dalam satu periodik dari kiri ke kanan ditunjukkan oleh nomor
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 2 dan 5
d. 4 dan 5
e. 2, 4 dan 5
16. Di antara unsur-unsur 11Na, 12Mg, 19K, 20Ca, 37Rb yang memiliki jari-jari atom terkecil adalah unsur....
a. 11Na b. 12Mg c. 19K d. 20Ca e. 37Rb
17. Di antara unsur-unsur 4Be, 12Mg, 20Ca, 38Sr, 56Ba yang memiliki energi ionisasi paling besar adalah....
a. 4Be b. 12Mg c. 20Ca d. 38Sr e. 56Ba
18. Suatu unsur X mempunyai 17 proton. Letak unsur tersebut dalam sistem periodik adalah....
a. golongan VIII A/periode ke-3 d. golongan VIIA/periode ke-3
b. golongan VA/periode ke-4 e. golongan IIIA/periode ke-3
c. golongan VIA/periode ke-4
19. Diketahui unsur X dengan nomor massa 35. Unsur tersebut memounyai 18 neutron dalam intinya, maka unsur
tersebut dalam sistem periodik terletak pada.....
a. golongan VIIA/periode ke-3 d. golongan IV/periode ke-4
b. golongan VIIIA/periode ke-3 e. golongan IIIA/periode ke-7
c. golongan VIIA/periode ke-4
20. Suatu unsur dengan nomor atom 19 akan mempunyai kemiripan dengan nomor atom berikut, kecuali...
a. 11 b. 20 c. 37 d. 55 e. 87
21. Model atom yang kelemahannya bertentangan dengan teori mekanika dan Max Well yaitu elektron akan jatuh ke
inti, disampaikan oleh....
a. Dalton c. Bohr e. Rutherford
b. Thomson d. De Brogli
22. Pada penyusunan sistem periodik, Mendeleyev menyusun unsur-unsur berdasarkan ..
a. sifat unsur dan nomor atom
b. sifat unsur dan struktur atom
c. sifat unsur dan massa atom
d. sifat unsur dan massa isotop relatif
e. sifat unsur dan volume atom
23. Unsur dengan nomor atom 9 termasuk unsur .
a. Alkali
b. alkali tanah
c. transisi
d. halogen
e. gas mulia
24. Atom fluor dengan notasi 9F akan memiliki konfigurasi elektron yang stabil dengan cara .
a. melepas 7 elektron
b. menarik 7 elektron
c. melepas 1 elektron
d. menarik 1 elektron
e. melepas seluruh elektronnya
BAB 2 BILANGAN KUANTUM
S truktur atom menggambarkan kedudukan partikel-partikel penyusun atom (proton, elektron, dan neutron) yang
berada di dalam atom.
Konsep atom/model atom pertama kali dimulai dari Dalton (1803), Thompson (1898), Rutherford ( 1911), Bohr
(1913), dan teori atom mekanika kuantum/mekanika gelombang. Berdasarkan persamaan gelombang yang
dikemukakan Erwin Schrodinger terdapat suatu harga yang disebut sebagai fungsi gelombang. Fungsi gelombang
menggambarkan persebaran elektron di sekitar inti.
1. Konsep Orbital
Orbital adalah ruang di mana terdapat kebolehjadian yang lebih tinggi untuk menemukan suatu elektron.
x
a. Subkulit s mempunyai bentuk orbital seperti bola, sebab elektron-elektron y
pada subtingkat tinggi energi s berada pada jarak yang sama dengan
semua arah dari inti
2. Bilangan Kuantum
Kedudukan elektron dalam atom adalah karakteristik dan dinyatakan oleh 4 set bilangan kuantum.
a. Bilangan kuantum utama (n) menunjukkan:
nomor kulit Bil. Kuantum Utama (n) 1 2 3 4
letak elektron dalam tingkat energi (kulit) Menyatakan Kulit K L M N
ukuran orbital, makin besar n makin besar orbital Max. Elektron 2 8 18 32
jumlah e maksimum ditentukan dengan 2n 2
b. Bilangan kuantum Azimut (l) menunjukkan:
letak elektron pada sub kulit n 1 2 3 4
harganya dimulai dari 0 sampai (n-1) Kulit K L M N
menyatakan sub kulit yakni l 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f
s = 0, p = 1, d = 2, f = 3
MODUL Kimia Profesional
c. Bilangan Kuantum Magnetik (m) menunjukkan:
letak elektron pada suatu orbital
harg m = -1 sampai dengan m = +1 atau l samapi + l
menyatakan elektron valensi
d. Bilangan kuantum Spin (s) menunjukkan:
arah elektron terhadap sumbunya
harga s = + (menghadap ke atas) dan s = - (menghadap ke bawah)
3. Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan bagaimana elektron tersusun ke dalam orbital-
orbital kulit di sekitar inti atom.
a. Prinsip Aufbau
Pengisian elektron dimulai dari tingkat energi yang terendah dahulu
kemudian ketingkat energi tertinggi.
Urutan tingakat energi: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d
6p 7s 5f 6d 7p
b. Aturan Hund
Pengisian elektron pada orbital dengan arah yang sama dulu (ke atas) lalu
ke bawah yang sama.
c. Eksklusi (larangan) Pauli Urutan pengisian
Dalam satu atom tidak mungkin ada 2 elektron yang mempunyai keempat elektron
bilangan kuantum yang sama. Misalnya bilangan kuantum n, l, m sama
akan tetapi s berbeda.
4. Sistem Periodik
Dalam sistem periodik terdapat golongan dan periode
Golongan Elektron Valensi Blok Golongan Elektron Valensi Blok
IA ns1 IIIB ns2 (n-1)d1
s
IIA ns2 IVB ns2 (n-1)d2
IIIA ns2 np1 VB ns2 (n-1)d3
IVA ns2 np2 VIB ns1 (n-1)d5
d
VA ns2 np3 VIIB ns2 (n-1)d5
p
VIA ns2 np4 VIIIB ns2 (n-1)d6
VIIA ns2 np5 ns2 (n-1)d7
VIIIA ns2 np6 ns2 (n-1)d8
IB ns1 (n-1)d10
IIB ns2 (n-1)d10
Penjelasan.
Aturan Aufbau disamping jika dipanjangkan maka menjadi : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2 5f14 6d10 7p6
Setelah tingkat energi ketiga terdapat overlapping subtingkat energi
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 dst .....
2 8 18
Terjadinya overlapping ini karena, makin jauh dari inti atom maka pengaruh inti makin lemah
sehingga jarak antara dua tingkat energi makin pendek sehingga dapat terjadi overlapping.
Mestinya jika disusun sesuai kenaikan bilangan kuantum utama urutannya adalah sbb:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 dst......
Urutan pengisian elektron 2 8 18
4p n = 4 n+l = 4+1=5
l =1 Karena 4p = 5s maka urutannya berdasarkan angka bilangan kuantum
5s n = 5 n+l = 5+0=5 utamanya yakni bilangan kuantum utama 4 lebih kecil dari pada 5 maka
l =0 4p didahulukan baru kemudian 5s
Contoh: 2
33X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3 prinsip Aufbau ( golongan V B dan periode 4)
2 8 18
Namun jika disusun berdasarkan kenaikan bilangan kuantum utama adalah sbb:
2 2 6 2 6 10
21Sc = 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s2 4p3 prinsip kenaikan bilangan kuantum utama ( golongan V B dan
periode 4)
2 8 18 5
Dari contoh diatas maka ternyata terdapat beberapa keunggulan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan
kenaikan bilangan kuantum utama yaitu:
1. Memudahkan menentukan elektron valensi
2. Memudahkan menentukan periode dan golongan
3. Memudahkan menentukan elektron yang lepas pada proses ionisasi.
Contoh:
Fe3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 prinsip kenaikan bilangan kuantum utama ( golongan V B dan periode
26
4)
2 8 8 6 3d6 4s2
6
Lepas 3 menjadi
3d5
Latihan soal
1. Diketahui 16S, 34Se, 38Sr, 25Mn, 39Y
a. Tuliskan konfigurasi elektron bentuk panjang
b. Tuliskan konfigurasi elektron bentuk pendek (singkat)
c. Buatkan diagram orbital elektron valensi
d. Tentukan periode dan golongannya
2. Analisa dengan menggunakan aturan penuh setengan penuh dari
a. 47Ag
b. 79Au
3. Tentukan bilangan kuantum (n,l,m,s) elektron terakhir dari 26Fe, 20Ca, 37Rb, 14Si
4. Tentukan periode dan golongannya dari soal no 3
5. Tentukan sifat kemagnetan dari
a. 30Zn2+
b. 26Fe2+
c. 24Cr3+
MODUL Kimia Profesional
BAB 3 BENTUK MOLEKUL
Bentuk-bentuk Molekul
a. Molekul dengan 2,3,4,5, dan 6 pasang PEI (tanpa PEB)
1) Senyawa BeCl 2
Senyawa ini mempunyai elektron valensi 2. Kedua eleketron valensinya membentuk
2 PEI dengan 2 atom Cl sehingga 2 PEI akan saling tolak menolak hingga pengaruh
tolakan menjadi lemah dan membentuk sudut 180 0. Bentuk geometrinya adalah
linier .
2) Senyawa BF 3
Senyawa ini mempunyai elektron valensi 3. Ketiga eleketron valensinya membentuk
3 PEI dengan 3 atom F. Tolak menolak ketiga PEI sama kuatnya sehingga ketiganya
terdistribusi dengan sudut 1200. Bentuk geometrinya adalah trigonal palanar .
3) Senyawa CH 4
MODUL Kimia Profesional
Atom C mempunyai 4 elektron dan membentuk 4 PEI dengan H. Keempat elektron
saling tolak menolak sama kuat dan sehingga terdistribusi ke empat arah yang
saling berjauhan membentuk sudut 109,5 0. Bentuk molekulnya adalah
tetrahedaral.
4) Senyawa PF 5
Atom P mempunyai 5 elektron dan membentuk 5 PEI dengan F. Kelima PEI saling
tolak menolak dan mendistribusikan 2 pasang elektron ke arah vertikal dengan
sudut 1800 dan 3 pasang elektron ke arah horisontal. Jadi, ada 2 sudut ikatan yakni
yang membentuk sudut 1200 pada bidang datar dan 90 0 arah vertikal tegak lurus
dengan bidang datar. Bentuk molekulnya adalah trigonal piramida.
5) Senyawa SF 6
Atom S mempunyai 6 elektron valensi dapat membentuk 6 PEI dengan 6
elektron dari atom F. Semua PEI tersebut akan terdistribusi merata membentuk
sudut ikatan sebesar 900. Molekulnya membentuk 8 bidang beraturan yaitu
oktahedral.
b) Pada molekul H2O terdapat 4 pasang elektron yang terdiri dari 2 PEB dan 2
PEI. Akibat tolakan 2 PEB, sudut ikatan H O H sebesar 104,5 0 yaitu
lebih kecil dibandingkan sudut ikatan H N H pada NH 3. Bentuk
molekulnya seperti garis yaitu linear.
Xe 8 2 3 5
atau
XeF 4
BrF 5
2. Teori Hibridisasi
Teori ini menerangkan penggabungan dari orbital-orbital tidak setingkat menjadi orbital-orbital yang memiliki
energi setingkat.
MODUL Kimia Profesional
Jadi, ikatan hidrogen terjadi apabila atom hidrogen terikat oleh dua atom atau lebih atom lain (pada
umumnya hanya dua atom) yang memiliki keelektronegatifan tinggi seperti atom N, O, dan F. Andaikan A
dan B merupakan atom-atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi, dan atom hidrogen terikat pada
kedua atom tersebut seperti yang diunjukkan pada model di bawah ini.
A H B
Apabila jarak A-H lebih pendek dibandingkan jarak H-B, maka ikatan A-H merupakan ikatan kovalen,
sedangkan ikatan H-B merupakan ikatan hidrogen apabila jaraknya lebih kecil dari jumlah jari-jari Van der
waals atom H dan atom B. Sebaliknya, bila jarak H-B sama atau lebih besar dari jumlah jari-jari Van der
Waals atom H dan atom B, maka jarak untuk interaksi tanpa ikatan. Energi untuk memutuska ikatan
hidrogen sekitar 15 sampai 40 KJ/mol, sedangkan energi untuk memutuskan gaya Van der Waals adalah
sekitar 2 sampai 20 KJ/mol.
H O H O H O
H O H H H O H
H H
ikatan hidrogen ikatan hidrogen
ikatan antarmolekul air
MODUL Kimia Profesional
2. Pengaruh Ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan Titik Lebur Zat
Ikatan hidrogen terjadi pada senyawa yang memiliki gaya elektrostatik antar molekul yang sangat besar.gaya
elektrosatik yang sangat besar terjadi pada molekul yang sangat polar (memiliki perbedaan keelektronegatifan
yang sangat besar). Ada beberapa unsur yang memiliki keelektronegatifan besar adalah F, O, N, dst.
Ikatan hidrogen mempengaruhi titik didih suatu senyawa. Titik didih suatu senyawa dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu massa molekul relatif dan ikatan antarmolekul.
a. Massa molekul relatif (M r)
Jika Mr suatu senyawa besar, maka titik didihnya tinggi. Hal ini terjadi karena proses pemisahan
(peregangan) antar molekul hingga terjadi perubahan wujud zat cair ke gas diperlukan energi yang besar.
Adapun untuk senyawa yang Mr-nya kecil, titik didih cenderung rendah karena molekul tersebut mudah
direnggakan hingga berubah menjadi gas.
b. Ikatan antarmolekul
Jika ikatan antar molekul kuat, maka titik didih tinggi. Untuk dapat merenggangkan dan memutuskan ikatan
antarmolekul diperlukan energi yang besar. Adapun jika ikatan antarmolekul lemah, maka titik didih rendah
karena dengan energi yang kecil pun, ikatan dapat diputuskan dengan mudah.
Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat tabel berikut:
Senyawa Golongan Mr Titik Didih ( oC)
CH4 IVA 16 -162
SiH4 IVA 32 -112
GeH4 IVA 80 -90
SnH4 IVA 120 -52
NH3 VA 17 -33
PH3 VA 34 -88
AsH3 VA 78 -55
SbH3 VA 125 -17
H2O VIA 18 100
H2S VIA 34 -60
H2Se VIA 81 -42
H2Te VIA 130 -2
HF VIIA 20 +19
HCl VIIA 36,5 -85
HBr VIIA 81 -66
HI VIIA 128 -35
Berdasarkan gambar di atas adanya ikatan hidrogen antarmolekul menyebabkan titik didih dan titik lebur H 2O lebih
tinggi daripada titik didih dan titik lebur senyawa-senyawa segolongannya (H 2S, H2Se, dan H2Te). Diperolehnya
fakta bahwa titik didih dan titik lebur H 2S < H2Se < H2Te menunjukkan bahwa dengan bertambah banyaknya
elektron dalam senyawa atau dengan bertambahnya massa molekul senyawa, maka peranan gaya London lebih
dominan daripada peranan dari gaya dipol-dipol.
M olekul tersusun atas atom-atom yang terikat dengan ikatan kovalen. Ikatan kovalen ini merupakan gaya
intramolekul yang mengikat atom-atom menjadi satu kesatuan. Gaya intramolekul ini menstabilkan,
molekul secara individual. Satu molekul dengan molekul lain baik sejenis atau berbeda dapat mengadakan
interaksi atau tarik-menarik. Tarik-menarik antara molekul-molekul itu disebut dengan gaya antarmolekul atau
gaya intramolekul.
MODUL Kimia Profesional
Gaya antarmolekul dapat terjadi antara: (1) molekul polar dengan molekul polar; (2) molekul polar dengan
nonpolar; dan (3) molekul nonpolar dengan molekul nonpolar. Gaya jenis pertama dapat juga disebut dengan
gaya dipol-dipol; gaya jenis kedua disebut dengan gaya dipol-dipol induksian; dan gaya jenis ketiga disebut
dengan gaya dipol sesaat-dipol induksian gaya London. Semua gaya antar molekul ini disebut dengan gaya
Van der Waals.
1. Gaya dipol-dipol
Ikatan Van der Waals terjadi pada senyawa polar yang tidak membentuk ikatan hidrogen seperti HCl, HBr,
atau pada senyawa nonpolar yang mengandung sedikit perbedaan keelektronegatifan, misalnya PCl 3, SO2.
Ikatan Van der Waals yang susunan molekul-molekul polar terdapat pada molekul padat lebih teratur dari
pada susunan molekul-molekul pada fase cair. Hal ini dapat dilihat dari gambar 1.5 berikut:
+ + +
+
+ +
+ + +
ikatan van der Waals ikatan van der Waals
(a) (b)
Gambar 1.5
(a) Ikatan van der Waals pada molekul padat
(b) Ikatan van der Waals pada molekul cair
Gaya dipol-dipol juga berpengaruh terhadap titik didih dan titik lebur zat. Apabila gaya dipol-dipol antar
molekul polar semakin besar maka titik didih dan titik lebur zat semakin tinggi.
2. Gaya Dipol-Dipol Induksian
Apabila molekul polar dan molekul nonpolar berada pada jarak tertentu, molekul polar dapat menginduksi
molekul nonpolar sehingga pada molekul nonpolar tersebut terjadi dipol induksian. Setelah proses
induksian berlangsung, maka antara kedua molekul tersebut terjadi gaya tarik elektrostatik yang disebut
gaya dipol permanen-dipol induksian atau gaya dipol-dipol induksian. Dipol permanen pada molekul polar
biasanya hanya dipol. Terjadinya gaya dipol-dipol induksian ditunjukkan pada gambar 1.6.
Induksian
3. Gaya London
Gaya London terjadi pada molekul nonpolar dengan molekul nonpolar, gaya London juga terjadi pada
molekul-molekul polar. Semakin bekurangnya kepolaran molekul atau berkurangnya momen dipol molekul,
maka kontribusi dari gaya London semakin meningkat, sebaliknya kontribusi dari gaya dipol-dipol semakin
berkurang. Kontribusi dari gaya London juga bertambah dengan kenaikan massa molekul zat. Proses
terjadinya gaya London pada molekul nonpolar, yaitu molekul tanpa dipol akan mengalami polarisasi,
sehingga antara muatan positif dan negatif berpisah dan molekul ini dapat dikatakan memiliki dipol sesaat
atau dipol sekejap, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.7 berikut:
Polarisasi awan elektron
gambar 1.7
MODUL Kimia Profesional
Dari data dapat disimpulkan bahwa titik didih dan titik lebur senyawa-senyawa yang berantai lurus lebih tinggi
daripada titik didih dan titik lebur senyawa-senyawa bercabang isomernya.
MODUL Kimia Profesional
Contoh Soal
STANDAR KOMPTENSI : 3. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
KOMPETENSI DASAR : 3.2. Memahami proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta
hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk
TUJUAN PEMBELAJARAN : - Menjelaskan kecenderungan suatu
unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan
unsur lain.
Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan
okted) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).
Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua,
dan rangkap tiga serta contoh senyawanya.
Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan melalui percobaan.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa contoh
senyawa sederhana.
Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya
dengan sifat fisis logam.
Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan
membandingkan sifat fisisnya.
IKATAN KIMIA
Ikatan Ion Ikatan Kovalen
- terjadi antara ion positif dan ion negatif - terjadi antara ion negatif dengan ion negatif
- terjadi antar logam dan nonlogam - terjadi antara nonlogam dengan nonlogam
- terjadi serah terima elektron - terjadi pemakaian bersama pasangan elektron
Contoh Ikatan Ion: senyawa NaCl, MgCl2, MgO, Al2Cl3
Pembentukan ikatan dari NaCl adalah: Fenomena
Xx Kimia
11Na : 2 8 1 Na Cl x NO dan NO2 merupakan
17Cl : 2 8 7 x x
Xx senyawa yang menjadi
komponen utama dari
Ikatan ion kabut/asap
Contoh Ikatan Kovalen: senyawa HCl, H2SO4, HF, N2, O2, CO2
Pembentukan ikatan dari HCl adalah:
xx
1H : 1 H Cl x
17Cl : 2 8 7 x x
xx
Ikatan Kovalen
Macam Ikatan Kovalen
a. Berdasarkan Ikatannya
- Ikatan kovalen tunggal xx
Contoh: HCl H Cl x H - Cl
x x
xx
Ikatan Kovalen
tunggal
xx xx xx
Contoh : SO3, O3, NH4+, NH4Cl x O x x S x O xx
x xx x
Ikatan Kovalen rangkap 2 Ikatanxx
Kovalen Koordinat
Contoh Soal
13. Titik didih H2O lebih besar dari pada titik didih H 2S. Hal ini disebabkan antar molekul air terjadi ikatan .....
a. ion b. kovalen c. hidrogen d. Van der waals e.
oksigen
MODUL Kimia Profesional
14. Ikan dapat hidup di dalam air karena di dalam air terdapat oksigen yang terlarut. Oksigen yang nonpolar dapat
larut dalam air yang polar karena oksigen membentuk....
a. ion positif c. Dipol e. dipol sesaat
b. ion negatif d. gas
a. Senyawa Biner
1. Biner Logam dan Nonlogam
Kata kunci: harus tahu tentang unsur logam dan unsur nonlogam (penting !)
Aturan
a) Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi penamaannya adalah nama ion logam, nama
ion nonlogam + akhiran ida
Yang jenis biloksnya 1 adalah (gol IA +Ag, IIA + Zn,Co, Ni , IIIA + Au, Bi)
Contoh:
NaCl : natrium klorida (Na gol IA) Li2O : litium oksida
MgO : magnesium oksida (Mg gol IIA) Sr : Stronsium oksida
Al2O3 : aluminium oksida (Al gol IIIA)
b) Logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi penamaannya adalah nama ion
logam (diikuti angka romawi biloksnya) , nama ion nonlogam + akhiran ida
Ion logam yang bioloksnya lebih dari satu yang lazim adalah
Fe Fe2+ dan Fe3+ Pt Pt2+ dan Pt4+ Cr Cr2+, Cr3+, dan Cr6+
Cu Cu+dan Cu2+ Hg Hg1+ dan Hg2+ Mn Mn2+, Mn3+, Mn4+, Mn6+
2+ 4+ 3+ 5+
Sn Sn dan Sn P P dan P Mn7+
Pb Pb2+ dan Pb4+ Sb Sb3+ dan Sb5+ Co Co2+ dan Co3+
Contoh:
FeO : besi (II) oksida CuCl : tembaga (I) klorida
Fe2O3 : besi (III) oksida CuCl2 : tembaga (II) klorida
c) Untuk senyawa asam Nonoksi (tidak mengandung O) penamaannya diawali dengan nama asam
Contoh : HF = asam fluorida HBr = asam bromida
HCl = asam klorida H2S = asam sulfida
b. Senyawa Poliatom
1. Senyawa poliatom ionik
a) Senyawa garam Poliatom
Ion Poliatom Contoh Senyawa
Rumus Ion Nama Ion Rumus Senyawa Nama Senyawa
Poliatom
NH4+ amonium NH4Cl amonium klorida
CN- sianida NaCN natrium sianida
-
NO2 nitrit NaNO2 natrium nitrit
NO3- nitrat NaNO3 natrium nitrat
-
HCO3 hidrogen karbonat/bikarbonat NaHCO3 natrium bikarbonat
MnO4- permanganat KMnO4 kalium permanganat
-
HSO4 hidrogen sulfat/bisulfat NaHSO4 natrium bisulfat
ClO- hipoklorit NaClO natrium hipoklorit
ClO2- klorit NaClO2 natrium klorit
-
ClO3 klorat NaClO3 natrium klorat
ClO4- perklorat NaClO4 natrium perklorat
-
IO3 iodat NaIO3 natrium iodat
CH3COO- asetat NaCH3COO natrium asetat
2-
SO3 sulfit Na2SO3 natrium sulfit
SO42- sulfat Na2SO4 natrium sulfat
CO32- karbonat Na2CO3 natrium karbonat
2-
S2O3 tiosulfat Na2S2O3 natrium tiosulfat
CrO42- kromat Na2CrO4 natrium kromat
2-
Cr2O7 dikromat Na2Cr2O7 natrium dikromat
PO33- fosfit Na3PO3 natrium fosfit
b) Senyawa Asam
Senyawa asam terbentuk dari nonlogam dan nonlogam
1) Unsur nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa, diberi akhiran at .
Contoh: H2CO3 : asam karbonat
2) Unsur nonlogam yang membentuk 2 jenis asam, maka yang mengandung sedikit oksigen
diberi akhiran it dan yang mengandung banyak oksigen diberi akhiran at.
Contoh: HNO2 : asam nitrit
HNO3 : asam nitrat
3) Asam oksi halogen adalah asam yang mempunyai oksida asam dan merupakan oksi halogen.
Penamaannya tergantung pada bilangan oksidasi atau jumlah oksigennya.
peningkatan biloks atau oksigen
hipo it, - it, -it, -at, per at
Contoh Soal
Contoh Soal
MODUL Kimia Profesional