Вы находитесь на странице: 1из 17

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN

DETEKSI RADIASI ELEKTROMAGNETIK


DI SEKITAR ELEKTRON
YANG MENGALAMI PERCEPATAN
PADA PERCOBAAN PENGUKURAN e/m ELEKTRON

Oleh :
Agus Purwanto
Sumarna

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JANUARI 2002

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Penelitian intensif terhadap sinar katoda, nama yang diberikan sebelum


elektron ditemukan, pada paruh ke dua abad ke 19, terutama penelitian elegan oleh
Crookes dan Lenard, telah membuka tabir ke arah pemahaman yang lebih mendalam
terhadap sifat-sifat sinar katoda. Telah ditemukan bahwa sinar katoda bergerak dalam
arah garis lurus normal terhadap katoda. Sinar katoda mempunyai energi yang bisa
diubah menjadi panas. Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
ke arah tertentu yang dengan jelas menunjukkan bahwa sinar tersebut bermuatan
negatif. Hal yang lebih penting lagi bahwa sinar katoda tidak tergantung pada bahan
yang digunakan untuk membuat elektroda dan juga tidak tergantung pada gas yang
mengisi tabung sinar katoda.
Pada tahun 1897, dengan memperhatikan sifat-sifat di atas, J.J. Thomson
mengusulkan hipotesa bahwa sinar katoda adalah partikel bermuatan negatif yang
diproduksi pada katoda itu sendiri dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Thomson
merancang dan melakukan eksperimen sehingga perbandingan muatan terhadap
massa partikel sinar katoda (e/m) dapat ditentukan. Pada prinsipnya, metoda
Thomson tersusun atas pengukuran defleksi sinar katoda dalam medan listrik dengan
syarat kecepatan partikel sinar katoda telah ditentukan lebih dahulu. Metoda
Thomson ini mempunyai kelemahan karena kecilnya defleksi dan tidak uniformnya
kecepatan partikel sinar katoda. Dunnington, pada tahun 1933, berhasil
menyempurnakan metode Thomson dan memperoleh hasil pengukuran e/m dengan
tingkat ketelitian 1 dalam 4500 (atau sekitar 0,02 %). Nilai terbaik yang sekarang
diterima adalah 1,7588 x 1011 C/kg (Littlefield and Thorley, 1979).
Menurut elektrodinamika, muatan listrik yang mengalami percepatan akan
meradiasikan energi yang berupa gelombang elektromagnetik. Besar energi yang
diradiasikan menentukan frekuensi gelombang elektromagnetik. Dalam percobaan
pengukuran e/m dilakukan dengan cara mengamati gerakan melingkar elektron di

2
dalam medan magnet. Partikel yang bergerak melingkar setidaknya mengalami
percepatan anguler. Oleh karena itu, di sekitar berkas elektron dalam percobaan
pengukuran e/m itu diharapkan terdeteksi adanya gelombang lektromagnetik. Setelah
dapat dipastikan bahwa gelombang elektromagnetik tersebut berasal dari elektron
yang dipercepat, maka kemudian dapat ditentukan frekuensinya.

2. Rumusan Masalah

a. Berapakah nilai perbandingan muatan/massa elektron (e/m) ?


b. Berapakah ketidakpastian pengukuran nilai e/m tersebut ?
c. Adakah gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang
mengalami percepatan anguler ?
d. Jika terdeteksi adanya gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron
tersebut, berapakah frekuensinya ?

3. Tujuan

a. Menentukan nilai perbandingan muatan/massa elektron (e/m).


b. Mempalajari ketidakpastian pengukuran nilai e/m tersebut.
c. Mendeteksi keberadaan gelombang elektromagnetik di sekitar berkas
elektron yang mengalami percepatan anguler.
d. Menentukan frekuensi gelombang elektromagnetik, jika terdeteksi adanya
gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang mengalami
percepatan anguler.

3
BAB II
KAJIAN TEORITIK

1. Pemberian Kecepatan pada Elektron

Elektron dapat berasal dari suatu logam (katode) yang dipanasi


(themoelektron). Elektron dipercepat dalam medan listrik. Katode dipanasi dengan
pemanas elektronik sehingga melepaskan thermoelektron. Kemudian antara katoda
dan anoda dikenai beda tegangan tertentu di mana katoda lebih negatif dari pada
anoda, sehingga thermoelektron bergerak dipercepat antara katoda dan anoda. Jika
kecepatan thermoelektron ketika terlepas dari katoda (kecepatan karena proses
pemanasan) diabaikan, dan jika beda tegangan sebesar V dikenakan antara katoda
dan anoda, maka kelajuan v elektron ketika melewati anoda dapat dihitung dari
hukum kekekalan energi sebagai berikut :

1 2
mv = eV
2
2eV
atau v = (1)
m

di mana e = muatan elektron


m = massa elektro.

2. Gerakan Elektron dalam Medan Magnet

Elektron yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet, dalam medan
magnet yang seragam (uniform), akan membentuk lintasan melingkar dengan
kelajuan konstan dalam bidang tegak lurus terhadap medan magnet. Jika rapat fluxs
medan magnet adalah B (Wb/m2), kelajuan gerak melingkar elektron adalah v (m/s)
dan jejari lingkaran lintasan elektron adalah r (m), maka gaya Lorentz merupakan
gaya sentripetal gerakan melingkar dan memenuhi persamaan berikut :

4
mv2
evB =
r
mv
atau eB = (2)
r
Dari persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh perbandingan muatan terhadap massa
elektron, yakni :
2V
e/m = (3)
r 2B2

3. Medan Magnet

Medan mgnet B yang tertulis pada ersamaan (3) dihasilkan oleh kumparan
Helmholtz. Kumparan Helmholtz tersusun atas dua kumparan melingkar dengan
jejari R (m) yang sama dan diatur sedemikian rupa sehingga mempunyai sumbu
bersama (coaxial). Dua kumparan tersebut tentu saja sejajar satu sama lain dan
dipisahkan dengan jarak pisah sebesar R (jejari kumparan). Jika arus I (A) mengalir
dengan arah yang sama pada dua kumparan tersebut, dihasilkan medan magnet
seragam (uniform), dengan arah sejajar dengan sumbu dua kumparan, di antara dua
kumparan tersebut. Jika dua kumparan tersebut terpisah sejauh R (sama dengan
radius kumparan) dan kemudian arus I mengalir dengan arah yang sama pada kedua
kumparan, maka hukum Biot-Savart memberikan medan magnet B di antara dua
kumparan sebagai berikut (Durney and Johnson, 1969) :

8 o NI
B = (4)
5 5 R
dengan o : permiabilitas ruang hampa
N : jumlah lilitan

Dengan mengambil o = 4 x 10-7 henry/m, khusus untuk alat yang akan digunakan
dalam percobaan N = 130 lilitan dan R = 0,150 m akan diperoleh :

B = 7,793 x 10-4 I (wb/m2) (5)

5
Substitusi persamaan (5) ke dalam persamaan (3) menghasilkan :

2V
e/m = (6)
r (7,793x10 4 I ) 2
2

Persamaan (6) adalah persamaan yang siap dijadikan sebagai dasar operasional
pengukuran e/m. Jika k = (7,793 x 10-4)2, maka dapat dituliskan :

m2V 1
I = (7)
ek r

Persamaan (7) menunjukkan bahwa untuk tegangan anoda V tertentu (konstan),


besaran yang berada di bawah tanda akar bernilai konstan, sehingga arus I yang
mengalir pada kumparan Helmholtz berbanding terbalik dengan jejari (r) lingkaran
lintasan elektron. Karena yang akan diukur secara langsung dalam eksperimen adalah
diameter (d = 2r) lingkaran lintasan, maka persamaan (7) dapat dituliskan :

m8V 1
I = (8)
ek d
Secara implisit persamaan (8) menunjukkan bahwa d adalah variabel terikat dan I
adalah variabel bebas. Untuk V tertentu (konstan), persamaan (8) merupakan
persamaan garis lurus yang berbentuk :

y = bx (9)

m8V
Dengan y = I dan x = d-1, maka b = yang merupakan kemiringan (slope)
ek
grafik yang menggambarkan I sebagai fungsi dari d-1 dengan I sebagai sumbu
vertikal dan d-1 sebagai sumbu horisontal. Untuk arus I konstan, persamaan (6) atau
(7) menunjukkan bahwa V berbanding lurus dengan r2 sebagai :

ekI 2 2
V = r (10)
m2

6
Persamaan (10) menunjukkan bahwa pengenaan V yang besar akan memperpendek
umur tabung lucutan, oleh karena itu prosedur eksperimen yang berdasarkan
persamaan (10) disarankan untuk berhati-hati atau tidak dilakukan.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Obyek Percobaan

Objek percobaan ini adalah sinar katoda (berkas elektron) yang dipengaruhi
oleh medan listrik maupun medan magnet. Berkas elektron merupakan partikel yang
bermuatan listrik. Dengan demikian berkas tersebut dapat dipercepat oleh medan
listrik maupun medan magnet. Sedangkan menurut teori elektrodinamika bahwa
elektron (partikel bermuatan listrik) yang dipercepat dapat meradiasikan energi
elektromagnetik. Keberadaan energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang
mengalami percepatan (anguler) inilah yang akan dideteksi melalui percobaan ini.
Energi tersebut berupa gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tertentu
ataupun berupa medan elektromagnetik dengan orientasi dan intensitas tertentu.

2. Cara Pengumpulan Data

Data dalam percobaan ini diperoleh melalui eksperimen. Variabel-variabel


yang diamati dalam eksterimen tersebut berupa tegangan (V) antara katoda dan
anoda, kuat arus (I) dalam kumparan yang menimbulkan medan magnet (B), laju
elektron (v), jejari berkas elektron (r), dan keberadaan gelombang elektromagnetik di
sekitar berkas elektron yang dipercepat secara anguler. Setelah diperoleh kepastian
keberadaannya, selanjutnya diselidiki lebih jauh tentang orientasi dan frekuensi
gelombang elektromagnetik tersebut.

3. Instrumen untuk Mendapatkan Data

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam percobaan ini


berupa e/m apparatus EM-2N yaitu sistem peralatan untuk mengukur besar e/m
elektron dan untuk mempelajari simpangan sinar katoda di dalam medan listrik
maupun medan magnet. Bagian utama dari alat tersebut terdiri dari tabung lucutan,
kumparan Helmholtz dan catu daya. Tabung lucutan berisi gas helium yang

8
memancarkan cahaya hijau terang saat terjadi deeksitasi. Hal ini untuk kemudahan
dalam pengamatan lintasan gerak melingkar elektron. Skala untuk mengukur jejari
lintasan berkas elektron telah tersedia di dalamnya. Kumparan Helmholtz berupa
sepasang kumparan melingkar dengan jejari (R) sebesar 0,150 m dan jumlah lilitan
(N) pada setiap kumparan sebanyak 130 lilitan. Kedua kumparan berada dalam posisi
sejajar dengan jarak pisah 0,150 m. Catu daya digunakan untuk menyediakan
tegangan pada pemanas filamen, tegangan pemercepat pada anoda, dan pemberian
arus pada kumparan Helmholtz. Sedangkan untuk mendeteksi keberadaan energi
elektromagnetik di sekitar berkas elektron digunakan sistem deteksi buatan sendiri
(tambahan) yang terdiri dari sensor (antena) gelombang elektromagnetik semua
frekuensi (all band), rangkaian penguat, dan indikator analog (VU meter). Gambar
sistem deteksi tersebut adalah sebagai berikut :

Antena +Vcc
all band R1 R3
C1 VU meter
C2
Transistor dengan
lebar pita besar
R2
R4
C3

4. Cara Analisis Data

Adanya ralat rambang dan kemungkinan juga ralat sistematis, grafik yang diperoleh
berupa garis lurus yang mungkin tidak tepat melalui titik (0,0). Dengan demikian
persamaan umum garis lurus tersebut adalah :

y = a + bx (11)

Jika memiliki n pasang data (xI, yI) dapat ditentukan nilai a dan b terbaik beserta
ketidakpastiannya dengan menggunakan metode kwadrat terkecil sebagai berikut :

9
1
a = [xi2 yI - xI xiyI] (12a)

1
b = [nxi yI - xI xi] (12b)

di mana = nxI2 (xI)2 (13)

Penjumlahan pada persamaan (12a), (12b) dan (13) adalah dari i =1 hingga i = n.

Ketidakpastian dar a dan b diberikan oleh :

2 2
a2 = xi (14a)

2
b2 = n (14b)

di mana 2 diberikan oleh :

1
2 = (yI a bxI) (15)
n2
Nilai a dan b yang digunakan untuk menghitung 2 pada persamaan (15) diperoleh
dari persamaan (12a) dan (12b). Persamaan (12) hingga (15) digunakan untuk
menghitung kemiringan (slope) dan titik potong grafik dengan sumbu y (tepatnya
sumbu I) beserta ketidakpastiannya berdasarkan grafik I sebagai fungsi dari d-1.
Setelah diperoleh kemiringan (slope) dan ketidakpastian, maka e/m dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut :

m8V m8V
Slope = atau (slope)2 =
ek ek
8V
Jadi : e/m = 2
(16)
k ( slope)
Ketidakpastian dari e/m dapat dihitung dengan menggunakan perambatan ralat
sebagai berikut :

10
(e / m) 2 2 (e / m) 2 2
2(e/m) = [ ] V + [ ] slope (17)
V ( slope)

Untuk beberapa percobaan akan diperoleh beberapa nilai e/m beserta


ketidakpastiannya (e/m). Kemungkinan besar perolehan beberapa nilai tersebut tidak
sama besar, sehingga harus ditentukan nilai rerata dari e/m dengan menggunakan
rerata berbobot sebagai berikut :

wi (e / m)i
[e/m]rerata = (18)
wi
1
di mana wI =
2
(e / m)i

Sedangkan ketidakpastian dari rerata berbobot diberikan oleh :

1 1
= (19)
2
( e / m ) rerata 2
(e / m)i

Akhirnya, untuk data mengenai keberadaan energi elektromagnetik di sekitar


elektron yang dipercepat akan dianalisis secara deskriptif kualitatif.

11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Instrumen dan Data Penelitian

Alat yang digunakan dalam percobaan ini merupakan seperangkat peralatan


e/m Apparatus EM-2N yang terdiri atas :
a. Tabung lucutan yang berisi gas Helium.
b. Unit Power Supply yang menyediakan tegangan pemanas (heater), tegangan
pemercepat (V) pada anoda dan arus (I) yang mengalir pada kumparan
Helmholtz.
c. Kumparan Helmholtz dengan spesifikasi N = 130 lilitan dan R = 0,150 m

PLN

Untuk mendeteksi keberadaan energi elektromagnetik di sekitar elektron yang


dipercepat digunakan sistem deteksi (buatan sendiri) yang terdiri dari antena
gelombang elektromagnetik all band, rangkaian penguat, dan indikator analog (VU
meter). Gambar sistem deteksi tersebut adalah sebagai berikut :

Antena +Vcc
all band R1 R3
C1 VU meter
C2
Transistor dengan
lebar pita besar
R2
R4
C3

12
Setelah melaksanakan percobaan diperoleh data sebagai berikut :

Percobaan 1 :

No. Tegangan (Volt) I (Ampare) d (cm)


1. 97 0,74 11
2. 97 0,84 10
3. 97 0,95 9
4. 97 1,10 8
5. 97 1,25 7
6. 97 1,45 6
7. 97 1,72 5

Percobaan 2 :

No. Tegangan (Volt) I (Ampare) d (cm)


1. 120 0,85 11
2. 120 0,96 10
3. 120 1,05 9
4. 120 1,20 8
5. 120 1,37 7
6. 120 1,60 6
7. 120 1,90 5

Selain data tersebut, pada setiap pengamatan diikuti dengan pendeteksian keberadaan
energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron. Hasilnya adalah bahwa telah
terdeteksi suatu gejala penyimpangan jarum VU meter ketika muncul berkas
elektron. Diperoleh kecenderungan bahwa semakin kecil diameter berkas elektron
semakin besar simpangan jarum VU meter dan jarum VU meter tidak menyimpang
(menyimpang sangat kecil) ketika berkas elektron dihentikan. Simpangan jarum VU
meter belum terkalibrasi, karena tidak memiliki standar, sehingga data keberadaan
energi elektromagnetik (simpangan jarum) tersebut baru dapat disampaikan secara
kualitatif.

13
2. Pembahasan Hasil

Jika data pada percobaan 1 di atas diplot ke dalam grafik yang menyatakan
hubungan antara arus (I) dan kebalikan diameter lintasan (1/d), maka akan diperoleh
gambar bebagai berikut :

Percobaan 1:

2,5
2
I (ampere)

1,5
1
0,5
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
1/d

Berdasarkan grafik percobaan 1 diperoleh nilai e/m = 1,73 x 1011 C/kg dengan
ralat relatif sebesar 0,1 x 1011 C/kg.

Percobaan 2 :

2,5
2
I (ampere)

1,5
1
0,5
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
1/d

Berdasarkan grafik percobaan 1 diperoleh nilai e/m = 1,74 x 1011 C/kg kg dengan
ralat relatif sebesar 0,7 x 1011 C/kg.

14
Nilai e/m terbaik yang sekarang diterima adalah 1,7588 x 1011 C/kg
(Littlefield and Thorley, 1979), sehingga berdasarkan kedua grafik hasil percobaan
tersebut dapat memperoleh nilai e/m yang sangat baik. Sedangkan hasil percobaan
yang terkait dengan keberadaan energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron
yang dipercepat hanya dapat disampaikan secara deskriptif kualitatif bahwa telah
terdeteksi adanya gelombang elektromagnetik di sekitar elektron yang mengalami
percepatan. Karena ketika tidak ada berkas elektron, maka jarum VU meter
menyimpang dengan sangat tidak signifikan.

15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1. Nilai perbandingan muatan/massa elektron e/m = 1,735 x 1011 C/kg.


2. Ketidakpastian pengukuran nilai e/m sebesar 0,85 x 1011 C/kg.
3. Terdeteksi adanya gelombang elektromagnetik di sekitar berkas elektron
yang mengalami percepatan, tetapi intensitas, orientasi dan frekuensinya
belum sempat ditentukan.

2. Saran

Disarankan untuk meneliti lebih jauh tentang keberadaan gelombang


elektromagnetik di sekitar elektron yang mengalami percepatan. Besaran-besaran
yang perlu dicermati adalah intensitas, orientasi, dan frekuensi gelombang
elektromagnetik tersebut. Sehingga diperlukan langkah-langkah kalibrasi terhadap
VU meter dan diperlukan pula metode untuk mengukur frekuensi gelombang yang
diradiasikan. Akan lebih baik, apabila hasil-hasil pengamatan dikonfirmasikan
dengan perolehan berdasarkan analisis secara teoritis.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2000. E/M Apparatus EM-2N. Japan : Shimadzu Rika Instrumens Co. Ltd.

Bevington, Philip R. (1969), Data Reduction ang Error Analysis for the Physical
Sciences, McGraw Hill, New Yor.

Durney, Carl H. and Johnson, Curtis C. (1969), Introduction to Modern


Electromagnetic, McGraw Hill, Tokyo.

Halliday dan Resnick. 1992. Fisika Jilid II (terjemahan Pantur Silaban dan Erwin
Sucipto). Jakarta : Erlangga.

Littlefield, T.A. and Thorley, N. (1979), Atomic and Nuclear Physics, An


Introduction, Van Nostrand Reinhold Co., New York.

Paradine, C.G. and Rivett, B.H.P. (1966), Statistical Methods for Tecnologists, The
English Universities Press Ltd., London.

Wehr, M.R., et.al. 1980. Physics Of The Atom. Manila : Addison-Wesley Publishing
Company.

17

Вам также может понравиться