Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Agus Purwanto
Sumarna
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
dalam medan magnet. Partikel yang bergerak melingkar setidaknya mengalami
percepatan anguler. Oleh karena itu, di sekitar berkas elektron dalam percobaan
pengukuran e/m itu diharapkan terdeteksi adanya gelombang lektromagnetik. Setelah
dapat dipastikan bahwa gelombang elektromagnetik tersebut berasal dari elektron
yang dipercepat, maka kemudian dapat ditentukan frekuensinya.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
3
BAB II
KAJIAN TEORITIK
1 2
mv = eV
2
2eV
atau v = (1)
m
Elektron yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet, dalam medan
magnet yang seragam (uniform), akan membentuk lintasan melingkar dengan
kelajuan konstan dalam bidang tegak lurus terhadap medan magnet. Jika rapat fluxs
medan magnet adalah B (Wb/m2), kelajuan gerak melingkar elektron adalah v (m/s)
dan jejari lingkaran lintasan elektron adalah r (m), maka gaya Lorentz merupakan
gaya sentripetal gerakan melingkar dan memenuhi persamaan berikut :
4
mv2
evB =
r
mv
atau eB = (2)
r
Dari persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh perbandingan muatan terhadap massa
elektron, yakni :
2V
e/m = (3)
r 2B2
3. Medan Magnet
Medan mgnet B yang tertulis pada ersamaan (3) dihasilkan oleh kumparan
Helmholtz. Kumparan Helmholtz tersusun atas dua kumparan melingkar dengan
jejari R (m) yang sama dan diatur sedemikian rupa sehingga mempunyai sumbu
bersama (coaxial). Dua kumparan tersebut tentu saja sejajar satu sama lain dan
dipisahkan dengan jarak pisah sebesar R (jejari kumparan). Jika arus I (A) mengalir
dengan arah yang sama pada dua kumparan tersebut, dihasilkan medan magnet
seragam (uniform), dengan arah sejajar dengan sumbu dua kumparan, di antara dua
kumparan tersebut. Jika dua kumparan tersebut terpisah sejauh R (sama dengan
radius kumparan) dan kemudian arus I mengalir dengan arah yang sama pada kedua
kumparan, maka hukum Biot-Savart memberikan medan magnet B di antara dua
kumparan sebagai berikut (Durney and Johnson, 1969) :
8 o NI
B = (4)
5 5 R
dengan o : permiabilitas ruang hampa
N : jumlah lilitan
Dengan mengambil o = 4 x 10-7 henry/m, khusus untuk alat yang akan digunakan
dalam percobaan N = 130 lilitan dan R = 0,150 m akan diperoleh :
5
Substitusi persamaan (5) ke dalam persamaan (3) menghasilkan :
2V
e/m = (6)
r (7,793x10 4 I ) 2
2
Persamaan (6) adalah persamaan yang siap dijadikan sebagai dasar operasional
pengukuran e/m. Jika k = (7,793 x 10-4)2, maka dapat dituliskan :
m2V 1
I = (7)
ek r
m8V 1
I = (8)
ek d
Secara implisit persamaan (8) menunjukkan bahwa d adalah variabel terikat dan I
adalah variabel bebas. Untuk V tertentu (konstan), persamaan (8) merupakan
persamaan garis lurus yang berbentuk :
y = bx (9)
m8V
Dengan y = I dan x = d-1, maka b = yang merupakan kemiringan (slope)
ek
grafik yang menggambarkan I sebagai fungsi dari d-1 dengan I sebagai sumbu
vertikal dan d-1 sebagai sumbu horisontal. Untuk arus I konstan, persamaan (6) atau
(7) menunjukkan bahwa V berbanding lurus dengan r2 sebagai :
ekI 2 2
V = r (10)
m2
6
Persamaan (10) menunjukkan bahwa pengenaan V yang besar akan memperpendek
umur tabung lucutan, oleh karena itu prosedur eksperimen yang berdasarkan
persamaan (10) disarankan untuk berhati-hati atau tidak dilakukan.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Obyek Percobaan
Objek percobaan ini adalah sinar katoda (berkas elektron) yang dipengaruhi
oleh medan listrik maupun medan magnet. Berkas elektron merupakan partikel yang
bermuatan listrik. Dengan demikian berkas tersebut dapat dipercepat oleh medan
listrik maupun medan magnet. Sedangkan menurut teori elektrodinamika bahwa
elektron (partikel bermuatan listrik) yang dipercepat dapat meradiasikan energi
elektromagnetik. Keberadaan energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang
mengalami percepatan (anguler) inilah yang akan dideteksi melalui percobaan ini.
Energi tersebut berupa gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tertentu
ataupun berupa medan elektromagnetik dengan orientasi dan intensitas tertentu.
8
memancarkan cahaya hijau terang saat terjadi deeksitasi. Hal ini untuk kemudahan
dalam pengamatan lintasan gerak melingkar elektron. Skala untuk mengukur jejari
lintasan berkas elektron telah tersedia di dalamnya. Kumparan Helmholtz berupa
sepasang kumparan melingkar dengan jejari (R) sebesar 0,150 m dan jumlah lilitan
(N) pada setiap kumparan sebanyak 130 lilitan. Kedua kumparan berada dalam posisi
sejajar dengan jarak pisah 0,150 m. Catu daya digunakan untuk menyediakan
tegangan pada pemanas filamen, tegangan pemercepat pada anoda, dan pemberian
arus pada kumparan Helmholtz. Sedangkan untuk mendeteksi keberadaan energi
elektromagnetik di sekitar berkas elektron digunakan sistem deteksi buatan sendiri
(tambahan) yang terdiri dari sensor (antena) gelombang elektromagnetik semua
frekuensi (all band), rangkaian penguat, dan indikator analog (VU meter). Gambar
sistem deteksi tersebut adalah sebagai berikut :
Antena +Vcc
all band R1 R3
C1 VU meter
C2
Transistor dengan
lebar pita besar
R2
R4
C3
Adanya ralat rambang dan kemungkinan juga ralat sistematis, grafik yang diperoleh
berupa garis lurus yang mungkin tidak tepat melalui titik (0,0). Dengan demikian
persamaan umum garis lurus tersebut adalah :
y = a + bx (11)
Jika memiliki n pasang data (xI, yI) dapat ditentukan nilai a dan b terbaik beserta
ketidakpastiannya dengan menggunakan metode kwadrat terkecil sebagai berikut :
9
1
a = [xi2 yI - xI xiyI] (12a)
1
b = [nxi yI - xI xi] (12b)
di mana = nxI2 (xI)2 (13)
Penjumlahan pada persamaan (12a), (12b) dan (13) adalah dari i =1 hingga i = n.
2 2
a2 = xi (14a)
2
b2 = n (14b)
di mana 2 diberikan oleh :
1
2 = (yI a bxI) (15)
n2
Nilai a dan b yang digunakan untuk menghitung 2 pada persamaan (15) diperoleh
dari persamaan (12a) dan (12b). Persamaan (12) hingga (15) digunakan untuk
menghitung kemiringan (slope) dan titik potong grafik dengan sumbu y (tepatnya
sumbu I) beserta ketidakpastiannya berdasarkan grafik I sebagai fungsi dari d-1.
Setelah diperoleh kemiringan (slope) dan ketidakpastian, maka e/m dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut :
m8V m8V
Slope = atau (slope)2 =
ek ek
8V
Jadi : e/m = 2
(16)
k ( slope)
Ketidakpastian dari e/m dapat dihitung dengan menggunakan perambatan ralat
sebagai berikut :
10
(e / m) 2 2 (e / m) 2 2
2(e/m) = [ ] V + [ ] slope (17)
V ( slope)
wi (e / m)i
[e/m]rerata = (18)
wi
1
di mana wI =
2
(e / m)i
1 1
= (19)
2
( e / m ) rerata 2
(e / m)i
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PLN
Antena +Vcc
all band R1 R3
C1 VU meter
C2
Transistor dengan
lebar pita besar
R2
R4
C3
12
Setelah melaksanakan percobaan diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan 1 :
Percobaan 2 :
Selain data tersebut, pada setiap pengamatan diikuti dengan pendeteksian keberadaan
energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron. Hasilnya adalah bahwa telah
terdeteksi suatu gejala penyimpangan jarum VU meter ketika muncul berkas
elektron. Diperoleh kecenderungan bahwa semakin kecil diameter berkas elektron
semakin besar simpangan jarum VU meter dan jarum VU meter tidak menyimpang
(menyimpang sangat kecil) ketika berkas elektron dihentikan. Simpangan jarum VU
meter belum terkalibrasi, karena tidak memiliki standar, sehingga data keberadaan
energi elektromagnetik (simpangan jarum) tersebut baru dapat disampaikan secara
kualitatif.
13
2. Pembahasan Hasil
Jika data pada percobaan 1 di atas diplot ke dalam grafik yang menyatakan
hubungan antara arus (I) dan kebalikan diameter lintasan (1/d), maka akan diperoleh
gambar bebagai berikut :
Percobaan 1:
2,5
2
I (ampere)
1,5
1
0,5
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
1/d
Berdasarkan grafik percobaan 1 diperoleh nilai e/m = 1,73 x 1011 C/kg dengan
ralat relatif sebesar 0,1 x 1011 C/kg.
Percobaan 2 :
2,5
2
I (ampere)
1,5
1
0,5
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
1/d
Berdasarkan grafik percobaan 1 diperoleh nilai e/m = 1,74 x 1011 C/kg kg dengan
ralat relatif sebesar 0,7 x 1011 C/kg.
14
Nilai e/m terbaik yang sekarang diterima adalah 1,7588 x 1011 C/kg
(Littlefield and Thorley, 1979), sehingga berdasarkan kedua grafik hasil percobaan
tersebut dapat memperoleh nilai e/m yang sangat baik. Sedangkan hasil percobaan
yang terkait dengan keberadaan energi elektromagnetik di sekitar berkas elektron
yang dipercepat hanya dapat disampaikan secara deskriptif kualitatif bahwa telah
terdeteksi adanya gelombang elektromagnetik di sekitar elektron yang mengalami
percepatan. Karena ketika tidak ada berkas elektron, maka jarum VU meter
menyimpang dengan sangat tidak signifikan.
15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. E/M Apparatus EM-2N. Japan : Shimadzu Rika Instrumens Co. Ltd.
Bevington, Philip R. (1969), Data Reduction ang Error Analysis for the Physical
Sciences, McGraw Hill, New Yor.
Halliday dan Resnick. 1992. Fisika Jilid II (terjemahan Pantur Silaban dan Erwin
Sucipto). Jakarta : Erlangga.
Paradine, C.G. and Rivett, B.H.P. (1966), Statistical Methods for Tecnologists, The
English Universities Press Ltd., London.
Wehr, M.R., et.al. 1980. Physics Of The Atom. Manila : Addison-Wesley Publishing
Company.
17