Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
04011181520039
Analisis masalah
1. bagaimana mekanisme lupa ?
Ny. Y hipertensi dan DM Atherosklerosis dan penurunan NO Vasokontriksi
hipoperfusi hipoksia infark jaringan otak infark lakunar lobus temporalis
gangguan pusat memori lupa
Penurunan fungsi kognitif pada pasien post stroke dapat muncul dalam
bentuk yang ringan sepertimild cognitive impairment sampai dengan kepada
yang berat seperti demensia. Tipe dan keparahan gangguan kognitif yang
muncul bermacam-macam tergantung dengan lokasi otak yang terkena dan
seberapa parah jaringan otak yang rusak. Akumulasi infark-infarklakunar, lesi-
lesi iskemik dan hipoperfusi serebral merupakan penyebab utama gangguan
kognitif/demensia post stroke. Tipe stroke yang terjadi umumnya melibatkan
koneksi-koneksi antara area-area pada korteks yang mengasosiasikan berbagai
macam informasi,sehingga disrupsi pada bagian itu akan menyebabkan
gangguan kognisi. Secara kuantitatif, volume stroke/lesi stroke sebesar 10 ml
sampai dengan 50 ml (1% - 4%volume otak) sudah cukup untuk menimbulkan
gangguan kognitif atau demensia.Gangguan kognitif atau demensia juga dapat
terjadi pada volume lesi yang lebih kecil jika terjadi pada area hipotalamus,
talamus, batang otak atau hipokampus.
Secara umum apabila terjadi gangguan pada otak, maka seseorang
akan mengalami gejala yang berbeda, sesuai dengan yang terganggu yaitu
(Stuart and Sundeen, 1995):
Penurunan fungsi kognitif dan demensia lebih sering ditemui pada pasien yang
memiliki riwayat hipertensi kronik. Hipertensi dapat menyebabkan demensia
karena, peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi akan menyebabkan
perburukan kemampuan autoregulasi otak karena peningkatan tekanan sistolik
dan diastolik mempengaruhi pembuluh darah di otak. Selain itu, hipertensi juga
menurunkan vasoreaktif pembuluh darah di otak. Jadi, hipertensi pada pembuluh
darah yang besar menyebabkan aterosklerotik, sedangkan pada pembuluh darah
yang kecil menyebabkan interna vaskular remodeling. Penyempitan dan
sklerosis di arteri kecil menyebabkan hipoperfusi , kehilangan autoregulasi,
penurunan sawar otak, pada akhirnya terjadi proses demyelinisasi whitematter
subcortical, mikroinfark, dan penurunan kognitif.
Pada diabetes melitus juga terjadi gangguan mikrovaskular dan jika terjadinya
diotak dapat menyebabkan hipoperfusi sehingga terjadi infark. Akibatnya
terjadi gangguan fungsi kognitif.
Pembuluh darah
otak terganggu Nitrit Oxide
menurun
Tunica intima
dan media Vasokonstriksi
menebal
Arterosklerosis
Hipoperfusi
Infark otak
Gangguan fungsi
kognisi / fungsi luhur
(Demensia vaskular)
Hiperglikemia
Berikatan kovalen
Memperngaruhi kovalen dengan
endotel protein
Perubahan
vasoreaktif Terbentuk AGEs
Arterosklerosis
Endothelial Nitrit Endotelin 1
Oxide Syntase meningkat
(eNOS menurun)
Vasokonstriksi
LI
1. DD
1. Penyakit Alzheimer
2. Depresi
Biasanya orang yang depresi akan pasif dan tidak berespon. Kadang-kadang
keliru dan pelupa.
3. Delirium
Adanya kekeliruan dan perubahan status mental yang cepat. Individu ini
disorientasi, pusing, inkoheren. Delirium disebabkan keracunan atau infeksi yang
dapat diobati. Biasanya sembuh sempurna setelah penyebab yang mendasari
diatasi
4. Kehilangan memori
Antara penyebab kehilangan memori yang lain adalah:
Malnutrisi
Dehidrasi
Fatigue
Depresi
Efek samping obat
Gangguan metabolik
Trauma kepala
Tumor otak jinak
Infeksi bakteri atau virus
Parkinson
2. Diagnosis kerja
Ny. Y usia 66 tahun diduga menderita demensia vaskular karena stroke, DM, dan
hipertensi
3. Definisi
jangka hayat sebanyak 50% pada lelaki, individu dengan tingkat edukasi yang
rendah dan pada individu dengan hasil uji neurologi yang memburuk
4. Penyebab kematian adalah komplikasi dari demensia, penyakit kardiovaskular