Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Musi Rawas.
f. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Musi Rawas.
i. Hygiene adalah upaya kesehatan masyarakat yang khusus meliputi segala usaha
untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan badan dan jiwa
baik untuk umum maupun perorangan dengan tujuan memberi dasar-dasar
kelanjutan hidup yang sehat serta mempertinggi kesejahteraan dan dayaguna
perikehidupan manusia.
l. Tempat-tempat umum adalah tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh
Badan-badan Pemerintah, swasta maupun perorangan yang langsung digunakan
oleh masyarakat umum yang mempunyai kegiatan tetap serta memiliki fasilitas.
o. Limbah adalah segala bentuk bahan cair, padat maupun berupa gas dan debu yang
tidak mempunyai arti ekonomis yang dikeluarkan sebagai akibat suatu proses
tekhnologi yang dipakai atau karena kecerobohan operator dan atau hallain yang
tidak diperkirakan sebelumnya harus terbuang keluar dari berbagai proses yang ada.
r. Laboratorium adalah kesatuan tempat dan sarana yang ditunjuk untuk melakukan
penelitian dan pemeriksaan secara bakteriologis, phisik dan kimiawi terhadap sampel
dan limbah industri.
BAB II
PERSYARATAN KESEHATAN BAGI TEMPAT-TEMPAT UMUM, TEMPAT
PENGOLAHAN MAKANAN/MINUMAN DAN INDUSTRI
Pasal 2
Pasal 4
Rekomendasi Kesehatan dimaksud pasal 2 Peraturan daerah ini berlaku selama usaha
tersebut masih berjalan dan setiap 5 (lima) tahun dilakukan pendaftaran ulang.
Pasal 5
(1) Bupati Kepala daerah mengkoordinir kegiatan pengawasan dan pemeriksaan hygiene
sanitasi tempat-tempat umum, tempat pengolahan makanan/minuman dan industri
dalam Daerah.
d. Perumusan secara pemecahan masalah yang timbul akibat kegiatan pada huruf
b dan c ayat ini.
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
e. Memeriksa secara fisik, kimiawi dan bakteriologi terhadap contoh air dan makan
yang dihasilkannya ke laboratorium yang telah ditetapkan setiap 6 (enam) bulan
sekali.
(2) Biaya pemeriksaan karyawan, contoh air, makanan dan limbah dimaksud huruf d, e
dan f ayat (1) pasal ini dibebankan pada pengusaha yang bersangkutan.
BAB III
RUANG LINGKUP PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
Pasal 10
(1) Yang menjadi sasaran pengawasan dan pemeriksaan tempat-tempat umum adalah :
BAB IV
PERMOHONAN PENDAFTARAN REKOMENDASI
KESEHATAN DAN RETRIBUSI
Pasal 11
Pasal 12
(2) Terhadap orang/badan yang telah membayar biaya sebagaimana dimaksud ayat (1)
pasal ini diberikan kwitansi sebagai tanda bukti pembayaran.
(3) Semua penghasilan pungutan pada ayat (1) pasal ini diperhitungkan sebagai berikut :
a. 70 % untuk disetorkan ke Kas Daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah.
b. 30 % untuk jasa petugas.
(4) Bentuk, ukuran dan warna surat permohonan pendaftaran pemeriksaan, kwitansi
pembayaran serta pengadaannya ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah.
BAB V
TATA CARA PEMUNGUTAN DAN
PENYETORAN RETRIBUSI
Pasal 13
(1) Retribusi sebagaimana dimaksud pasal 12 ayat (1) Peraturan Daerah ini dipungut
oleh Petugas Dinas Kesehatan dan disetorkan ke Kas Daerah melalui Bendaharawan
Khusus Penerima Dinas Pendapatan Daerah sebagai penerimaan Daerah.
(2) Pembayaran Retribusi dilakukan secara tunai kepada petugas yang selanjutnya
disetorkan ke Kas Daerah selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah pemungutan.
(3) Wajib retribusi yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal
ini, Bupati Kepala Daerah dapat menerbitkan surat ketetapan Retribusi ditambah
dengan denda berupa bunga sebesar 2 % setiap bulan, bagian dari bulan dihitung
satu bulan penuh.
Pasal 14
BAB VI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 15
Pasal 16
(1) Barangsiapa melanggar ketentuan pasal 2 dan pasal 12 ayat (1) Peraturan Daerah ini,
dapat mengakibatkan dicabutnya Izin Tempat Usaha dari Pengusaha tersebut.
(2) Terhadap Pengusaha yang sudah dikenakan hukuman dimaksud ayat (1) pasal ini
tetapi menjalankan usaha yang sudah dicabut Izin Tempat Usahanya, maka
terhadapnya dapat dihukum dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan
dan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah).
(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) pasal ini adalah
pelanggaran.
BAB VII
PENYIDIKAN
Pasal 17
(1) Selain Pejabat Penyidik umum yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan
atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini, dapat juga
dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan
Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Dalam pelaksanaan tugas penyidikan, para Pejabat sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) pasal ini berwenang :
a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana.
b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian serta melakukan
pemeriksaan.
BAB VIII
PELAPORAN
Pasal 18
BAB IX
PENUTUP
Pasal 19
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan ditetapkan lebih lanjut
dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaanya.
DISAHKAN :
Cap. Ttd
DIUNDANGKAN :
Cap.- ttd
H. M. SOHE, Bsc.
PEMBINA TK. I NIP. 440001261.