Вы находитесь на странице: 1из 6

AL-QURAN SEBAGAI PENYEMPURNA KITA SEBELUMNYA

Allah menyebut Al-Quran sebagai batu ujian bagi kitab-kitab lain. Walaupun tidak ditemukan
ayat Al-Quran atau Hadits yang dengan jelas dan tegas bisa dijadikan dalil bahwa Al-Quran
sebagai kitab penyempurna. Namun dengan membandingkan hukum Syariah yang ada dalam
Islam dengan hukum Taurat, siapa pun akan mengakui bahwa hukum Syariah dalam Islam
memang jauh lebih baik sekaligus lebih sempurna dari pada hukum Taurat. Sebagai bukti lebih
sempurnanya Al-Quran atau lebih tepatnya Syariat Islam dari pada hukum Taurat, ikuti
penjelasan saya di bawah ini:

Hukum Membunuh Dalam Perang


Al-Quran dan Taurat di beberapa ayatnya terdapat perintah berperang untuk memerangi kaum
yang ingkar. Bedanya cuma terletak kepada siapa saja yang boleh di bunuh dalam perang.
Taurat memperbolehkan membunuh siapa saja yang berada dalam kota yang mereka perangi.
Laki-laki, perempuan (kecuali yang masih perawan), dan anak-anak tidak lepas dari tebasan
pedang. Mereka juga membunuh hewan-hewan ternak serta membakar rumah-rumah
penduduk yang ada di dalamnya. Dalam Taurat dapat kita baca:

15 maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata
pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya. 16 Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di
tengah-tengah lapangan dan harus kaubakar habis kota dengan seluruh jarahan itu sebagai
korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan tetap menjadi
timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun kembali. (Ulangan 13: 15-16)

21 Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-
laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan
keledai. (Yosua 6: 21)
Sedangkan dalam Islam membunuh wanita dan anak-anak dalam perang merupakan tindakan
yang terlarang, Sangat berkesesuaian dengan perkembangan zaman di mana kita hidup
sekarang. sebagaimana hadits di bawah ini:
Telah bercerita kepada kami Ishaq bin Ibrahim berkata; Aku berkata kepada Abu Usamah
bahwa 'Ubaidullah telah bercerita kepada kalian dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
yang berkata: Telah ditemukan seorang wanita dalam keadaan terbunuh di sebagian
peperangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak. (Shahih Bukhari: 2792)

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Seorang wanita didapati telah
terbunuh di suatu peperangan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk
membunuh wanita dan anak-anak." (Shahih Muslim: 3280)

Hukum Bagi Perempuan Menstruasi


Taurat mengatur masalah perempuan yang sedang menstruasi. Perempuan yang sedang
menstruasi di anggap najis dalam hukum Taurat. Sehingga segala sesuatu yang bersentuhan
dengan mereka, segala yang di duduki, menjadi najis pula. Orang yang terkena oleh sesuatu
yang telah tersentuh oleh perempuan yang sedang menstruasi menjadi najis pula. Oleh karena
itu, perempuan yang sedang menstruasi dalam adat Yahudi harus dikucilkan dalam sebuah
kamar agar tidak membuat najis semua yang di sentuhnya. Sebagaimana ayat-ayat di bawah
ini:

19 Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari
auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena
kepadanya, menjadi najis sampai matahari terbenam. 20 Segala sesuatu yang ditidurinya
selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis juga. 21
Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya,
membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. 22 Setiap
orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci
pakaiannya, membasuh diri dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. 23
Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang
diduduki perempuan itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam. 24 Jikalau seorang laki-
laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar kain perempuan itu, maka ia menjadi najis
selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur yang ditidurinya menjadi najis juga. (Imamat 15:19-
24)

Syariat Islam juga mengatur perempuan yang sedang menstruasi, namun tidak sekejam hukum
Taurat. Perempuan yang sedang menstruasi menurut syariat Islam tidak di anggap
najis dan membuat najis apapun yang disentuhnya. Yang di anggap najis dalam syariat Islam
hanya lelehannya saja, bukan perempuan yang sedang menstruasi. Syariat Islam hanya
menganggap perempuan yang sedang menstruasi itu berhadats atau tidak suci, sehingga diberi
kelonggaran untuk tidak Shalat, Puasa, Menyentuh dan membaca Al-Quran, dll. Oleh karena
itu, perempuan yang sedang menstruasi bisa tetap beraktifitas seperti biasa, baik di luar atau
pun di dalam rumah. Hukum ini jauh lebih baik, lebih sempurna dan lebih bermartabat dari
pada hukum Taurat yang menganggap wanita najis.

Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far berkata, telah menceritakan kepada saya Zaid dari 'Iyadh dari Abu Sa'id
radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila (seorang wanita)
sedang mengalami haidh, maka dia tidak shalat dan tidak puasa. Yang demikian itu
menunjukkan kurangnya agamanya".(Shahih Bukhari: 1815)

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa berkata, telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada mereka, ia berkata; telah
mengabarkan kepadaku Hisyam bin 'Urwah dari 'Urwah, bahwa dia ditanya, "Apakah wanita
yang sedang haid boleh melayani aku, atau berdekatan denganku sedangkan dia junub?"
'Urwah lalu menjawab, "Bagiku semua itu mudah, dan setiap dari mereka boleh untuk
membantuku, dan seseorang tidak berdosa karena hal itu. 'Aisyah pernah mengabarkan
kepadaku bahwa ia pernah menyisir rambut kepala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam
keadaan haid. Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di sisi masjid, beliau
mendekatkan kepalanya kepada Aisyah yang berada di dalam kamar dan dalam keadaan haid
untuk menyisir rambut kepalanya." (Shahih Bukhari: 287)

Pengampunan Dosa
Manusia tidak dapat lepas dari perbuatan dosa, sekeras apapun manusia mencoba untuk tidak
berbuat dosa. Pengampunan dalam hukum Taurat hanya di peroleh dengan cara
mengkorbankan hewan sebagai penebus dosa. Sistem pengampunan dan penyucian dalam
Taurat adalah hanya dengan darah, Taurat pun mengajarkan bahwa dosa tidak dimaafkan
hanya karena perbuatan-perbuatan amal ibadah, melainkan melalui korban darah. Ketentuan
Korban penghapusan dosa, kesalahan, pelanggaran keseluruhannya adalah dengan
menumpahkan darah. Dalam Kitab Imamat di catat macam-macam korban sebagai berikut :
Korban bakaran dengan darah (Imamat 1:1-17), Korban saja dengan tepung dan minyak
(Imamat 2:1-16), Korban Kedamaian atau keselamatan dengan darah (Imamat: 3:1-17), Korban
Penghapusan Dosa dengan darah (Imamat 4:1-35), Korban Pelanggaran dengan darah (Imamat
5:1-13), (orang miskin boleh memakai tepung dibakar di atas korban "darah" binatang orang
lain), Korban penebus salah dengan darah (Imamat 5:14-19; 6:1-7).

Sedangkan pengampunan menurut syariat Islam dapat diperoleh jika seseorang bertaubat dari
dosa, menyesal telah berbuat dosa dan memohon ampunan Allah atas dosa-dosa mereka. Tidak
perlu lagi sampai harus mengkorbankan hewan sebagai penebus dosa, apalagi sampai harus
menjadikan Tuhan sebagai penebus dosa. Pengampunan menurut Syariat Islam ini jauh lebih
sempurna, karena lebih dapat menghindarkan manusia dari perbuatan dosa, dari pada
pengampunan dosa dalam hukum Taurat yang tidak menuntut adanya penyesalan dan
permohonan ampunan.
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih
memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala
sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan
Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, (Al Mu'min: 7)

Hukum Waris Untuk Perempuan


Kafir Kristen pemuja Yesus sering mengolok-olok dengan berkata, bahwa hukum waris dalam
Islam tidak adil pada perempuan karena tidak memperoleh bagian yang sama dengan laki-laki.
Padahal hukum Taurat sendiri menyatakan bahwa perempuan yang memiliki saudara laki-laki
tidak memperoleh apa pun dari harta warisan. Keberadaan anak laki-laki mengalangi anak
perempuan mendapatkan harta waris orang tuanya. Barulah ketiadaan anak laki-laki
memberikan hak bagi anak perempuan untuk memperoleh harta warisan.

6 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 7 "Perkataan anak-anak perempuan Zelafehad itu
benar; memang engkau harus memberikan tanah milik pusaka kepadanya di tengah-tengah
saudara-saudara ayahnya; engkau harus memindahkan kepadanya hak atas milik pusaka
ayahnya. 8 Dan kepada orang Israel engkau harus berkata: Apabila seseorang mati dengan
tidak mempunyai anak laki-laki, maka haruslah kamu memindahkan hak atas milik pusakanya
kepada anaknya yang perempuan. 9 Apabila ia tidak mempunyai anak perempuan, maka
haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu kepada saudara-saudaranya yang laki-laki. 10
Dan apabila ia tidak mempunyai saudara-saudara lelaki, maka haruslah kamu memberikan milik
pusakanya itu kepada saudara-saudara lelaki ayahnya. 11 Dan apabila ayahnya tidak
mempunyai saudara-saudara lelaki, maka haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu
kepada kerabatnya yang terdekat dari antara kaumnya, supaya dimilikinya." Itulah yang harus
menjadi ketetapan hukum bagi orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada
Musa. (Bilangan 27: 6-11)
Sedangkan menurut Syariat Islam, anak perempuan mendapatkan harta warisan dengan atau
tanpa kehadiran anak laki-laki. Ini yang membedakan Syariat Islam dan hukum Taurat tentang
hukum waris. Dari sini terlihat kesempurnaan Syariat Islam di banding dengan hukum Taurat.

Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bagian
seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu
semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. (An
Nisaa': 11)

Вам также может понравиться

  • Baja Kel 8
    Baja Kel 8
    Документ31 страница
    Baja Kel 8
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Jenis Elektroda
    Jenis Elektroda
    Документ2 страницы
    Jenis Elektroda
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Bioetanol DRP
    Bioetanol DRP
    Документ3 страницы
    Bioetanol DRP
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Virus Corona
    Virus Corona
    Документ2 страницы
    Virus Corona
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Baja Kel 8
    Baja Kel 8
    Документ31 страница
    Baja Kel 8
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Aplikasi Minyak Goreng Dari Palm Oil
    Aplikasi Minyak Goreng Dari Palm Oil
    Документ1 страница
    Aplikasi Minyak Goreng Dari Palm Oil
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Tugas K3L
    Tugas K3L
    Документ1 страница
    Tugas K3L
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Bab 1-4
    Bab 1-4
    Документ12 страниц
    Bab 1-4
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Laporan Organik Dasar SENYAWA ASAM KARBO
    Laporan Organik Dasar SENYAWA ASAM KARBO
    Документ13 страниц
    Laporan Organik Dasar SENYAWA ASAM KARBO
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Tugas K3L
    Tugas K3L
    Документ2 страницы
    Tugas K3L
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Gita Uwes
    Gita Uwes
    Документ11 страниц
    Gita Uwes
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Gasoline
    Gasoline
    Документ1 страница
    Gasoline
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Contoh Mekanisme SN1
    Contoh Mekanisme SN1
    Документ3 страницы
    Contoh Mekanisme SN1
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Mudah Terbakar
    Mudah Terbakar
    Документ1 страница
    Mudah Terbakar
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Absorbs I
    Absorbs I
    Документ2 страницы
    Absorbs I
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Latihan Soal SBK Islamidina
    Latihan Soal SBK Islamidina
    Документ31 страница
    Latihan Soal SBK Islamidina
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Tugas K3L
    Tugas K3L
    Документ3 страницы
    Tugas K3L
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Tabel - Pengenalan - Pestisida Fixxx-1
    Tabel - Pengenalan - Pestisida Fixxx-1
    Документ4 страницы
    Tabel - Pengenalan - Pestisida Fixxx-1
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ2 страницы
    Bab I
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ5 страниц
    Bab Ii
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • MSDS Carbon Tetrachloride Finish
    MSDS Carbon Tetrachloride Finish
    Документ4 страницы
    MSDS Carbon Tetrachloride Finish
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • METHANOL Finish
    METHANOL Finish
    Документ5 страниц
    METHANOL Finish
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Pemeliharaan Neraca
    Pemeliharaan Neraca
    Документ9 страниц
    Pemeliharaan Neraca
    Lia Tri Utami
    Оценок пока нет
  • Latihan Soal SBK Islamidina
    Latihan Soal SBK Islamidina
    Документ6 страниц
    Latihan Soal SBK Islamidina
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Pemeliharaan Neraca
    Pemeliharaan Neraca
    Документ9 страниц
    Pemeliharaan Neraca
    Lia Tri Utami
    Оценок пока нет
  • Bab 4
    Bab 4
    Документ21 страница
    Bab 4
    Kholifath Ifa
    Оценок пока нет
  • Latihan Soal SBK Islamidina
    Latihan Soal SBK Islamidina
    Документ6 страниц
    Latihan Soal SBK Islamidina
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • 4
    4
    Документ1 страница
    4
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Latihan Turunan - 2018
    Latihan Turunan - 2018
    Документ1 страница
    Latihan Turunan - 2018
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет
  • Unit 4
    Unit 4
    Документ3 страницы
    Unit 4
    Zakiyya Hana Firdaus M
    Оценок пока нет