Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi berasal dari kata cooperation yang artinya kerjasama. Pengertian
koperasi menurut Undang-undang Perkoperasian No.25 tahun 1992, yaitu: Badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
berlandaskan kegiatan pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Pengurus Koperasi
Dalam hal kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang sama.
masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi pengurus
adalah :
3. Pengawas Koperasi
Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini
di disebabkan oleh :
Masalah Eksternal
Masalah usaha koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Ada koperasi yang
manajer dan karyawannya belum memenuhi harapan. Di antara mereka ada yang
belum dapat bekerja secara profesional, sesuai dengan peranan dan tugas operasi
yang telah ditetapkan. Masih ada administrasi koperasi yang belum menggunakan
prinsip-prinsip pembukuan dengan baik. Sistem informasi majemen koperasi mesih
belum berkembang sehingga pengambilan keputusan belum didukung dengan
informasi yang cukup lengkap dan dapat diandalkan.
Di samping itu masih ada manajer yang kurang mempunyai kemampuan
sebagai wirausaha. Di antara mereka bahkan masih ada yang kurang mampu untuk
menyusun rencana, program, dan kegiatan usaha. Padahal mereka harus memimpin
dan menggerakkan karyawan untuk melaksanakan rencana, program, dan kegiatan
usaha yang ditentukan. Penilaian terhadap keadaan serta mengadakan penyesuaian
rencana, program, dan kegiatan usaha setiap kali ada perkembangan dalam keadaan
yang dihadapainya.
Dari sisi produksi, koperasi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh
bahan baku. Salah satu bahan baku pokok yang sulit diperoleh adalah modal. Dalam
hal kualitas, output koperasi tidak distandardisasikan, sehingga secara relatif kalah
dengan output industri besar. dalam banyak kasus, output koperasi (dan UKM) tidak
memiliki keunggulan komparatif sehingga sulit untuk dipasarkan.
4. Keterbatasan Modal
Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang
kesulitan dalam masalah permodalan. Dengan pemberian modal koperasi dapat
memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain
pemerintah, masyarakat merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka
yang memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya
dapat digunakan untuk modal koperasi.
5. Partisipasi anggota
Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-
program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui
keputusan bersama dan setiap anggota harus mengambil bagian di dalam kegiatan
tersebut.
6. Perhatian pemerintah
Pemerintah harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila
koperasi mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah,
misalnya saja membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi pemerintah
juga jangan terlalu mencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat
menghambat pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-
kebijakan yang dapat membantu perkembangan koperasi.
7. Manajemen koperasi
Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari
bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini
sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi
dari anggota.Apabila semua kegiatan koperasi bisa dijalankan dengan baik dan setiap
anggota mau mengambil bagian di dalam kegiatan koperasi serta perhatian
pemerintah dapat memberikan motifasi yang baik, koperasi pasti dapat berjalan
dengan lancar.
Beberapa Hal yang bisa kita lakukan untuk memajukan Koperasi antara lain :
1. Merekrut anggota yg berkompeten
Merekrut anggota yang berkompeten dalam bidangnya tidak hanya orang yang
sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan
dalam pengelolaan dan pengembangan koperasi. Contohnya dengan mencari
pemimpin yang dapat memimpin dengan baik, kemudian pengelolaan dipegang oleh
orang yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Serta perlu dibuat
pelatihan bagi pengurus koperasi yang belum berpengalaman.
Penggunaan prinsip identitas untuk mengidentifikasi koperasi adalah suatu hal yang
agak baru, dengan demikian banyak koperasiwan yang belum mengenalnya dan
masih saja berpaut pada pendekatan-pendekatan esensialis maupun hukum yang lebih
dahulu, yang membuatnya sulit atau bahkan tidak mungkin untuk membedakan suatu
koperasi dari unit-unit usaha lainnya seperti kemitraan, perusahaan saham atau di
Indonesia dikenal dengan Perseroan Terbatas (PT). Dengan menggunakan kriteria
identitas, kita akan mampu memadukan pandangan-pandangan baru dan
perkembangan-perkembangan muktahir dalam teori perusahaan ke dalam ilmu
koperasi.
8. Menghimpun kekuatan ekonomi dan kekuatan politis
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum. Keanggotaan kopersi terdiri dari perorangan, yaitu orang yang secara
sukarela menjadi anggota koperasi. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang
menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Salah satu kendala utama yang dihadapi koperasi adalah banyak partai politik
yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Dan juga karena
hambatan-hambatan yang di alami Indonesia di antaranya kesadaran masyarakat
terhadap koperasi yang masih sangat rendah.
Secara garis besar permasalahan Eksternal koperasi , yakni sebagai berikut :
1. Keterlibatan pemerintah yang berlebihan (yang sering kali karena
desakan pihak donor).
2. Terlalu banyak yang diharapkan dari koperasi atau terlalu banyak
fungsi yang dibebankan kepada koperasi melebihi fungsi atau tujuan koperasi
sebenarnya.
3. Kondisi yang tidak kondusif, seperti distorsi pasar, kebijakan ekonomi
seperti misalnya kebijakan proteksi yang anti-pertanian, dan sebagainya.
4. Kurangnya kerjasama pada bidang ekonomi dari masyarakat kota
sehingga koperasi semakin terkucilkan
5. kelemahan sumber daya manusia
6. Kelemahan modal dan kelemahan pemasaran
Sedangkan, hambatan internal adalah :
1. Termasuk keterbatasan anggota atau partisipasi anggota
2. Kinerja anggotanya yang kurang berkompeten
3. Isu-isu structural
4. Perbedaan antara kepentingan individu dan kolektif
5. Lemahnya manajemen koperasi
6. Kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi
Dalam menghadapi kesulitan koperasi seperti akses permodalan, keterbatasan
informasi dan pasar, minim manajeriar, gagap teknologi, dll dapat diatasi dengan cara
:
1. Mengeluarkan kebijakan guna mendorong percepatan pemberdayaan
koperasi secara terarah dan bertahap. Kebijakan tersebut meliputi aspek-aspek
kelembagaan, permodalan, kemampuan teknologi, kualitas SDM, pemasaran,
jaringan usaha, menciptakan iklim yang kondusif, dan bertahap dimulai skema hibah
untuk peningkatan keterampilan usaha, dana bergulir, pinjaman lunak, modal ventura
dan pinjaman lunak. Secara terarah program ini dapat menyentuh segala aspek yang
bertujuan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
2. Memberikan bantuan modal kerja bagi koperasi primer khususnya
KUD. Dimana bantuan tersebut harus selektif, dimonitoring dan evaluasi.
3. Memberikan bantuan manajemen kepada koperasi primer dan KUD
baik sebagai manajer KUD atau pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan.
4. Mensinergikan program-program pembangunan dengan pemberdayaan
koperasi. Sebagai contoh, program pembangunan lumbung pangan oleh Kementerian
Pertanian, juga bantuan pengadaan penggilingan padi (RMU), bantuan alat pengering
(box dryer) padi dan jagung, bantuan hand tractor, pembangkit listrik micro hydro
power, pengelolaan dana PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan).
5. Memberikan peranan yang lebih besar pada dinas koperasi ataupun
Kementerian Negara Koperasi dalam pengembangan koperasi.
6. Modifikasi produk. Dengan memodifikasi produk-produk yang ada
dikoperasi, saya yakin akan meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk
mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut.
Dengan menjalan kan kegiatan diatas dan untuk mengatasi permasalahan
permasalahn diatas, marilah kita meningkatkan kesadaran dari diri kita masing
masing dalam usaha untuk meningkatkan koperasi di Indonesia dengan cara
meningkatkan kinerja anggota koperasi dengan cara memberikan training atau
pelatihan kepada anggota koperasi terus kita juga bisa memodifikasi produk yang ada
, dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi , kiranya akan
meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari
koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke
tahun dan juga memperbaiki koperasi secara menyeluruh , kita harus menjadikan
koperasi yang ada Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan mari kita memberi
perubahan yang ada untuk lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi
lebih baik lagi.
http://liyapoet.wordpress.com/2014/01/24/usaha-usaha-untuk-mengembangkan-
koperasi/