Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Paing : Saya merasa tidak kita sudah harus hidup mandiri . Sudah cukup lama kita tinggal dengan
majikan di bengkel mebel
Istri : Saya juga sudah merasa gak enak , Kang , terlalu lama ikut di rumah majikanmu . Apa tidak
sebaiknya kita hidup mandiri ?
Keesokan harinya.
Paing :Sudah .
Istri : Syukurlah
Paing : Setelah kita keluar dari rumah majikan , kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan
Istri : Kita harus tetap berusaha , Mas . Kita percayakan kepada yang memberi hidup . Jangan mudah
putus asa .
Paing : Baiklah.
Paing : Kemarin pagi , aku pergi kepasar dan melihat tukang becak dan supir angkot kelaparan . Jadi
, mungkin kita akan berdagang nasi uduk di sekitar kawasan itu .
Istri : Baiklah Kang . Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya .
Istrinya melahirkan anaknya yang ketiga , untuk sementara ia serahkan jualan pada orang lain untuk
membantu istrinya . Setelah ia mulai berjualan tempatnya telah dikuasai oleh teman yang semula ia
sangat percaya
Paing : Siapa lagi yang bisa cari nafkah , yang memberi keperluan keperluan bayi ?
Istri : Biar aku yang jalan , Kang. Aku sudah cukup kuat ! aku akan kerumah orang orang yang dulu
mencucikan pakaiannya . Barangkali mereka ada yang bisa menolongmu mencari pekerjaan
Kemudian istri meminta pertolongan di rumah tante senam yang berada di pojok jalan . Tante pun
membantunya dengan memberi pekerjaan Paing di rumah temannya , peragawati. Paing akan
bekerja sebagai tukang kebun . Paing yang ditemani tante pun pergi ke rumah peragawati tersebut.
Iyem : Ngelamun ya, di panggil-panggil diam saja. Ayo, ikut aku ! Kamu mau kerja disini ? Siapa
namamu ? jangan kayak tukang kebun dulu !
Iyem : Huh,nyebelin. Sudah genit orangnya tak tau diri lagi. Syukur nyonya cepat memecatnya. Ia di
usir dari sini ?
Paing : Di usir ?
Iyem : Terang, habis kerjanya sembarangan, banyak tanaman mati. Banyak yang hilang, pasti dijual
buat beli ganja, suka teler sih !
Iyem mengantarkan Paing ke kebun , kemudian dia bertemu dengan peragawati. Dan Iyem pun
sudah menghilang ke bangunan utama.
Paing : Ia bisa
Tante : Bicaralah yang keras. Disini semua orang omong keras ! Dirumah segede ini kalo gak keras
pasti gak kedengeran
Peragawati : Kamu bisa kerja disini mulai sekarang. Tak usah pulang setiap hari, bisa habis gajimu
buat traspor. Masih ada kamar di samping belakang bisa kamu pakai. Iyem pembantu tadi yang akan
ngasi tau semuanya. Lihat dari sini, semua tanaman dan kebun kamu urusi setiap pagi dan sore,
ditambah tanaman di halaman depan dan sebagian lagi di dalam rumah. Tanyakan pada Iyem apa
saja alatnya dan bagaimana cara memakai nya. Untuk merawat tanaman gantung dan pot kecil,
kalau nggak ngerti jangan diam saja, tanyakan langsung pada saya. Ingat, semua mahal, lebih mahal
dari gajimu setahun. Maka, jangan kerja sembarang. Meski kamu bekas petani, ngurus tanaman ini
lain sama sekali. Paham?!
***
Ia menghela nafas, tak puas dengan perintah mencampur-adukkan berbagai pekerjaan. Ia masuk ke
dalam
Peragawati : Paing, kamu ganti pakaian dulu lalu ke bank ambil uang. Tuan akan ke Abu Dhabi nanti
sore. Sebentar lagi mobilnya dari kantor akan datang mengantarmu. Ingat, harus kamu sendiri yang
mengambil. Bawa KTP-mu, jangan sekali-sekali menyerahkan nya kepada sopir, dia tidak bisa di
percaya. Kaset-kaset dan kacamata di mobil suka ilang.
Peragawati minta diambilkan tas berisi buku dan beberapa rol film
Peragawati : sebelum ke bank kamu ke Kemang dulu memfoto copy buku dan cuci-cetak film ini.
Tinggal saja disana. Setelah dapat uang dari bank kembalilah membayar fotocopy dan foto. Lalu ke
laundry ngambil pakaian tuan sekalian membayar tagihan minggu lalu. Suruh sopir cepat ke kantor
menjemput tuan. Bilang, jangan mampir-mampir. Kamu kembali sendiri kesini menggunakan taksi.
Paham?!
Paing pun pulang kerumah dan ia serahkan amplop itu kepada istri nya. Anak-anaknya menghambur
penuh kerinduan. Suka cita membayang di wajah mereka. Ia sendiri hambar.
Paing : besok...
Paing : Untuk membalaskan dendamku pada orang yang telah menghianati kita
Istri : Sudahlah Kang . Tak perlu lagi pula kau kan sudah mempunyai pekerjaan , hidup kita pun tak
terlalu menderita
Paing : Tapi gara gara dia kita jadi hidup terpisah seperti ini
Istri : Apa masalahnya bila hidup kita terpisah seperti ini , toh dulu juga kau meninggalkanku kerja di
Jakarta
Keesokan harinya Paing pun menghilang anak anaknya dan istrinya mencarinya kemana mana ke
pasar , tempat ia bekerja sekarang dan dulu ke rumah , tante tetapi tetap saja ia tak menemukan
Paing
Anak Paing : Ibu sudah dua tahun lamanya tapi Bapak belum kunjung pulang pulang
Tak lama kemudian terdengan suara ketokan pintu dari luar rumah mereka
Istri : Mungkin ibu Ida , dia ingin mengambil bajunya . Sana kau keluar ibu akan carikan baju baju
ibu Ida dulu
Mendengar suara anaknya sang istri pun keluar dan memastikan apakah benar itu adalah suaminya .
Istri : Kang
Melihat sosok suaminya mata sang istri pun berkaca kaca . Anak anaknya pun memeluk bapak -
nya yang selama dua tahun ini tidak ada kabarnya . Suasana penuh suka cita membayang di wajah
mereka . Ternyata selama ini Paing berusaha untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses bebagai
cara telah ia lakukan tetapi ia selalu di tipu sampai saat ia bekerja di salah satu rumah makan , ia
bekerja sangat tekun disana. Sedikit demi sedikit modal ia kumpulkan , sampai akhirnya ia
mempunya lima rumah makan . Kini Paing pun telah menjadi orang sukses dan tinggal bahagia
bersama anak anak dan istrinya .
TUGAS
BHS. INDONESIA
MEMBUAT TEKS DRAMA BERDASARKAN CERITA PENDEK
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Nama Kelompok :