Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika
dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam
objek yang berukuran sangat kecil, alat ini disebut mikroskop. Mikrosskop (bahasa
yunani: Micros = kecil dan Scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar, ilmu yang mempelajari
tentang benda ini disebut mikroskopi. Mikroskop pertama kali digunakan oleh Antony
ini, agar dapat mengetahui fungsi dan cara penggunaan mikroskop dalam pengujian
mikrobiologis.
1.2. Tujuan Praktikum
mikroskop mikrobiologi yang memasuki masa saat berhasil mengamati jasad renik.
Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds,
tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat
2007).
Mikroskop dalam bahasa yunani: micros = kecil dan scopein = melihat, adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi,
dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Pramudita,
2012).
Mikroskop adalah alat yang sangat penting karena membantu kita untuk
mediagnosis secara akurat adanya parasit pada koi, pada mikroskop modern beberapa
jenis memberikan gambaran tiga dimensi sementara jenis lain memungkinkan anda
gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Dalam mikroskop
cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa.
Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra
digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif
transparan, jika benda yang diamati terlau tebal (misalnya jaringan yang seharusnya
disayat tipis), maka jaringan tersebut tidak akan jelas terlihat (Yudiarti, et. al., 2004).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini berupa sobekam kertas kecil yang
Alat yang di gunakan dalam menunjang pelaksanaan praktikum ini adalah alat
3. Meletakan objek potongan kertas diatas kaca preparat untuk diamati dengan
ukuran 4 x 10
5. Mengulagi apa yang dilakukan pada point 3 dan 4 tetapi dengan ukuran
Hasil pengamatan pada praktikum ini di sajikan pada gambar 1 dan 2 sebagai
berikut :
Tubus
Lensa
objektif
Lensa Revolfer
proyeksi
Meja preparat
Pengatur
focus kasar
Diagfragma
Pengatur
Kaki mikroskop
focus halus
Gambar 2. Gambar pengamatan pada preparat dengan huruf A dan d
4.2. Pembahasan
penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur
benda-benda yang kecil. Setiap jenis mikroskop selalu memiliki bagian mekanik dan
bagian optik meski tisak semua sub-bagian ada. Bagian mekanik meliputi kaki dan
lengan mikroskop, diafragma, revolver, meja preparat, pemutar halus dan kasar,
pengatur atau penjepit praparat dan sumber cahaya. Sedangkan bagian optik meliputi
tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif
bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk
memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai apertura yaitu suatu
ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen,
sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda
yang berpisah dengan pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x.
Sifat bayangan yang dihasilkan lensa obyektif adalah maya, terbalik, diperbesar.
Sedangkan lensa okuler untuk memperbesar bayangan dengan sifat maya dan tegak
yang dihasilkan oleh lensa obyektif dengan perbesaran berkisar 4 hingga 25 kali.
Penggunaan lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler)
lensa yaitu lensa obyektif yang dekat dengan preparat dan lensa okuler yang terletak
pada ujung atas mikroskop dekat dengan mata. Sistem lensa obyektif memberikan
perbesaran lemah terlebih dahulu dan menghasilkan bayangan nyata, pada gilirannya
diperbesar oleh lensa okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Namun, pada dasarnya baik lensa obyektif maupun lensa okuler keduanya merupakan
lensa cembung yang secara sederhana dan garis besar lensa obyektif menghasilkan
suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat maya, terbalik dan diperbesar
terhadap posisi benda mula-mula. Yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya
adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti bayangan sementara, yaitu maya, terbalik dan diperbesar. Sedangkan
pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat nyata, tegak dan
diperbesar.
Berdasarkan apa yang telah diamati pada potongan kertas yang didalamnya
A masih terbalik dan ukurannya makin besar selanjutnya setelah objek diperbesar
pada ukuran 40 x 10 huruf A sudah tidak terlihat jelas lagi bentuknya dan huruf
A tidak terlihat lagi. Begitu pula yang terjadi pada huruf d saat diletakan pada
kaca preparat.
Objek kedua yang diamati adalah huruf d. Pada huruf d hal yang sama
terjadi setelah dilakuka perbesaran dengan ukuran 4 x 10, yaitu huruf d menjadi
terbalik seperti membentuk huruf p. Kemudian dilakukan perbesaran lagi dengan
ukuran 10 x 10, pada ukuran ini huruf d masih menyerupai huruf p tetapi dengan
ukuran yang lebih besar, kemudian objek diperbesar lagi dengan perbesaran 40 x 10,
didapatkan objek huruf d sudah tidak terlihat lagi, yang terlihat hanyalah garis
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Mikroskop memiliki fungsi untuk memperbesar objek yang tidak kasat oleh mata
atau yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Yaitu berupa bakteri,
kuman,cendawan dan mikroba mikroba lainnya atau biasa kita sebut dengan
jasad renik.
2. Pada mikroskop objek huruf A menjadi terbalik dan setelah di perbesar dengan
ukuran 40 x 10 objek terlihat seperti garis putus putus dan tidak beraturan.
setelah objek di perbesar dengan ukuran 40 x 10, objek terlihat seperti garis putus
5.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan adalah berupa saran moral yang ditujukan
dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Twigg, D., 2008 How to Keep Koi. Interprest Publishing. Pt. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
MIKROBIOLOGI HUTAN
OLEH :
JURUSAN KEHUTANAN
2017