Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ekstraksi adalah penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari
bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Senyawa aktif yang terdapat dalam berbagai
simplisia dapat digolongkan ke dalam golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, dan
lain-lain.
Dengan diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah
pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat (Ditjen POM, 2000)
Beberapa ekstraksi umum digunakan metode dibahas di bawah ini:
Cara Dingin
1. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung
zat aktif dan zat aktif akan larut (Anonim, 1986). Simplisia yang akan diekstraksi
ditempatkan pada wadah atau bejana yang bermulut lebar bersama larutan
penyari yang telah ditetapkan, bejana ditutup rapat kemudian dikocok berulang
ulang sehingga memungkinkan pelarut masuk ke seluruh permukaan simplisia
(Ansel, 1989). Rendaman tersebut disimpan terlindung dari cahaya langsung
(mencegah 6reaksi yang dikatalisis oleh cahaya atau perubahan warna). Waktu
maserasi pada umumnya 5 hari, setelah waktu tersebut keseimbangan antara
bahan yang diekstraksi pada bagian dalam sel dengan luar sel telah tercapai.
Dengan pengocokan dijamin keseimbangan konsentrasi bahan ekstraksi lebih
cepat dalam cairan. Keadaan diam selama maserasi menyebabkan turunnya
perpindahan bahan aktif (Voight, 1994).
Contoh penggunaan metode ini misalnya untuk mendapatkan senyawa fenolik
dan flavonoid pada daun dewandaru menggunakan metode maserasi bertingkat
dengan etanol, etil asetat, serta kloroform sebagai larutan penyari
2. Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai
sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari
tahapan pengembangan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya
terusmenerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat)
Cara Panas
1. Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang ralatif konstan dengan adanya
pendingin balik (Depkes RI, 2000)
2. Ekstraksi Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang umumnya
dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah
pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik (Depkes RI, 2000)
Dalam metode ini,sampel ditempatkan dalam kertas saring dan diletakan ke
dalam alat soxhlet. pelarut ekstraksi dipanaskan dalam labu bawah, menguap ke
dalam sampel, sehingga akan terbentuk embun yang kemudian menetes kedalam
chamber yang ada. Ketika isi cairan mencapai siphon lengan (Gambar 1c), isi
cairan dikosongkan ke dalam labu alas lagi dan proses dilanjutkan.
Contoh ekstraksi menggunakan metode soxhlet adalah dalam isolasi minyak
kemiri dengan pelarut n-heksan
3. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum
dilakukan pada temperatur 40-50oC
4. Infundasi
Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya dilakukan untuk
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Proses
ini dilakukan pada suhu 90oC selama 15 menit
5. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai
titik didih air, yakni 30 menit pada suhu 90-100oC
DAFTAR PUSTAKA
http://www.omicsgroup.org/journals/a-review-on-the-extraction-methods-use-in-
medicinal-plants-principle-strength-and-limitation-2167-0412-1000196.pdf
http://unwahas.ac.id/publikasiilmiah/index.php/MOMENTUM/article/viewFile/622/73
web.unair.ac.id/admin/file/f_41323_EKSTRAKSI_PADAT_CAIR.doc
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-23898-2310105004-Paper.pdf
http://www.sadgurupublications.com/contentpaper/2010/3_8(2)2010).pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21948/4/Chapter%20II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/983/1/K100040093.pdf