Вы находитесь на странице: 1из 20

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Kasus
TIMIKA, SENIN - Upaya penanggulangan HIV/AIDS bukanlah semata-
mata tugas dan tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi
Papua dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melainkan juga semua
komponen masyarakat tanpa kecuali.

Hal itu disampaikan Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Daerah


(KPAD) Kabupaten Mimika, Erens Moekbun,SE di Timika, Senin
sehubungan dengan semakin bertambahnya kasus penyebaran penyakit yang
mematikan itu di wilayah ini.

"Jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Mimika sudah lebih dari seribu


kasus dan hal ini tentu saja membahayakan kelangsungan hidup manusia di
wilayah ini sehingga dibutuhkan kerjasama semua komponen masyarakat,
baik pemerintah, tokoh masyarakat, LSM, pemuka agama, perempuan dan
pemuda serta lembaga pendidikan," kata Erens Moekbun.

Jumlah kasus HIV/AIDS di Mimika terus meningkat sehingga diperlukan


kerja keras semua pihak melalui penyuluhan akan bahaya penyakit itu
sekaligus promosi kesehatan reproduksi yang intensif kepada semua lapisan
masyarakat. Karenanya, peran para pemuka agama, tokoh masyarakat dan
pemangku adat untuk mengajak warganya agar tidak terjerumus ke dalam
kehidupan seks bebas sangat diharapkan.

KPAD Mimika melaporkan bahwa kasus HIV/AIDS di wilayah ini


meningkat drastis sediktinya 1.300 kasus. Rinciannya, kasus HIV sebanyak
1.183 kasus dan AIDS sebanyak 199 kasus. Data kasus HIV/AIDS di Mimika
itu berdasarkan laporan dari Rumah Sakit Tembagapura, Rumah Sakit Mitra
Masyarakat (RSMM) Timika, Klinik Department Public Health & Malaria
Control PT Freeport Indonesia, Balai Kesehatan Terpadu Ibu dan Anak
(BKTIA) serta Puskesmas Kota Timika. Dalam laporan KPAD Mimika itu
disebutkan, penderita HIV/AIDS berjenis kelamin laki-laki sebanyak 703
kasus atau 50,87 persen dan perempuan 672 kasus atau sebanyak 48,63 persen
serta tidak diketahui identitasnya 7 kasus atau 0,51 persen. Hingga kini
HIV/AIDS di Mimika telah merenggut nyawa 86 orang. Pola penularan HIV
di Mimika terbanyak diketahui melalui heteroseksual sebanyak 1.284 kasus,
dari ibu ke anak 29 kasus, homoseksual 1 kasus, transfusi darah 1 kasus,

1
paparan 4 kasus, pengguna narkotika suntik 1 kasus dan tidak jelas media
penularannya 62 kasus. Penderita HIV/AIDS terbesar di Mimika
terkonsentrasi di Distrik Mimika baru sebanyak 31,55 persen, Kwamki Lama
Kelurahan Harapan 20,48 persen, Distrik Mimika Timur 14,83 persen dan
Kuala Kencana 11,65 persen.

Berdasarkan kategori umur, kelompok umur 15-39 tahun menduduki


peringkat tertinggi dengan jumlah 1118 kasus. Sedangkan berdasarkan
kategori suku peringkat tertinggi diduduki 7 suku di Mimika Papua dengan
884 kasus. Kasus HIV di Mimika pertama kali ditemukan tahun 1996 pada
kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) di Lokalisasi Kilometer 10
Kampung Kadun Jaya Distrik Mimika Timur dengan 4 kasus.

Namun kini penularannya telah menyebar sampai pada populasi


masyarakat umum. Dari data yang ada, jumlah HIV/AIDS terbanyak diduduki
kelompok pekerja tidak tetap dengan 399 kasus, ibu rumah tangga 305 kasus,
petani 234 kasus, karyawan swasta 160 kasus, pelajar 20 kasus,
PNS/TNI/Polri 23 kasus, mahasiswa 5 kasus dan anak-anak 23 kasus serta
tokoh agama 3 kasus. Adapun PSK di lokalisasi Kilometer 10 yang terdeteksi
mengidap HIV/AIDS sebanyak 183 orang dari jumlah 400 PSK. Epidemi
AIDS di Tanah Papua telah memasuki populasi umum dan hasil Survei
Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) yang dilakukan pada September 2006
menjelaskan, prevalensi HIV pada penduduk di Tanah Papua sebesar 2,4
persen. Prevalensi pada penduduk laki-laki sebesar 2,9 persen dan perempuan
1,9 persen. Kasus HIV-AIDS yang dilaporkan pada umumnya tidak
menggambarkan angka sebenarnya. Jumlah kasus yang terlaporkan hanya
menggambarkan orang dengan HIV-AIDS yang mampu mencapai layanan
kesehatan. Diyakini, banyak kasus AIDS yang tidak terlaporkan.
3.2 Pengkajian

Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner meliputi : data inti


dan data sub sistem.

3.2.1 Data Inti KJomunitas Meliputi ;


A. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
o Lokasi :
Propinsi daerah tingkat 1 : papua
Kabupaten/ kotamadya : mimika
Kecamatan :-
Kelurahan :-
RW :-
RT :-
Luas wilayah :-
Batas wilayah/wilayah
Utara :-
Selatan :-
Barat :-
Timur :-
Keadaan tanah menurut pemanfaatannya
Pemukiman : 4550 m2
B. Data demografi
1. Jumlah penderita hiv : 1.183 orang
2. Jumlah penderita aids : 199 orang
o Berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki : 703 orang (50,87 %)
Perempuan : 672 orang (48,63 %)
o Berdasarkan kelompok penderita hiv/aids
Anak-anak :-
Remaja :-
Dewasa : 150 orang (50 %)
Lansia : 90 orang (30 %)
Ibu hamil : 60 orang (20%)
o Berdasarkan agama
Islam :-
Kristen :-
Hindu :-
Budha :
Katolik :-

o Berdasarakan suku bangsa


Jawa :
Madura :
Sunda :
WNI keturunan :
o Jumlah penderita DM gangren :
o Suku bangsa
Jawa :-
Madura :-
Sunda :-
WNI keturunan :-
o Status perkawinan
Kawin :-
Tidak kawin :-
Duda :-
Janda :-
3.2.2 Data Sub Sistem
A. Data Lingkungan Fisik
a. Sumber air dan air minum
o Penyediaan Air bersih
PAM :-
Sumur :-
Sungai :-
o Penyediaan air minum
PAM :
Sumur :
Sungai :-
Lain-lain/air mineral :
o Pengolahan air minum
Masak :
Tidak dimasak :-
:-
b. Saluran pembuangan air/sampah
o Kebiasaan membuang sampah
Diangkut petugas :
Dibuang sembarangan :
o Pembuangan air limbah
Got/parit :
Sungai :-
o Keadaan pembuangan air limbah
Baik/lancer :
Kotor :

c. Jamban
o Kepemilikan jamban
Memiliki jamban :
Tidak memiliki jamban :
o Macam jamban yang dimiliki
Septitank :
Disungai :
o Keadaan jamban
Bersih :
Kotor :

d. Keadaan rumah
o Tipe rumah
Tipe A/permanen :
Tipe B/semipermanen :
Tipe C/tidak permanen :
o Status rumah
Milik rumah sendiri :

Tegel/keramik :
o Ventilasi
Ada :
Tidak ada : 60 orang (20%)

e. Halaman rumah
o Kepemilikan pekarangan
Memiliki :
Tidak memiliki :
o Pemanfaatan pekarangan
Ya :
Tidak :
B. Fasilitas Umum dan Kesehatan
a. Fasilitas umum
1. Sarana Kegiatan Kelompok
o Karang taruna :
o Pengajian :
o Ceramah agama :
o PKK :
2. Tempat perkumpulan umum
o Balai desa : ada (1 buah)
o Dukuh : ada (1 buah)
o RW : ada (1 buah)
o RT : ada (1 buah)
o Masjid/Mushola : ada (2 buah)

b. Fasilitas Kesehatan
1. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
o Puskesmas :
o Rumah Sakit :
o Para Dokter Swasta :
o Praktek Kesehatan Lain :
2. Kebiasaan check up kesehatan
o Rutin tiap bulan :
o Jarang :

a. Kepemilikan usaha
o Toko : 30 orang (10%)
o Warung makanan : 15 orang (5%)
o UKM : 9 orang (3%)
o Tidak punya : 246 orang (82%)
C. Keamanan dan Transportasi
a. Keamanan
1. Diet makan
o Kebiasaan makan makanan manis : 70% ( 210 org )
o Kebiasaan makan makanan berlemak : 20% ( 60
org )
o Lain-lain : 10% ( 30 org )

D. Politik dan pemerintahan


a. Struktur organisasi : ada
o Terdapat kepala desa dan perangkatnya
o Ada organisasi karang taruna
b. Kelompok layanan kepada masyarakat (pkk, karang taruna, panti,
posyandu)
c. Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan : ada (yaitu
puskesmas)
d. Kebijakan pemerintah khusus untuk penyakit DM : belum ada
e. Peran serta partai dalam pelayanan kesehatan : belum ada
E. Sistem Komunikasi
a. Fasilitas komunikasi yang ada
o Radio : 225 orang (75 %)
o TV : 165 orang (55 %)
o Telepon/handphone : 120 orang (40 %)
o Majalah/koran : 135 orang (45%)
b. Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk kelompok DM
o Poster tentang diet DM : ada
o Pamflet tentang penanganan DM : ada
o Leaflet tentang penanganan DM : ada
c. Kegiatan yang menunjang kegiatan DM
o Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas
kesehatan dari Puskesmas : ada tapi jarang

F. Pendidikan
a. Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal
o SD : 135 orang (45%)
o SLTP : 90 orang (30%)
o SLTA : 60 orang (20%)
o Perguruan tinggi : 15 orang (5%)

G. Rekreasi
o Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan
alun alun.
o Ada program setahun sekali diadakan program wisata
bersama kader kesehatan RT 05 RW 03 Kelurahan Margo
Rukun.
3.1 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Penyakit HIV AIDS yang Resiko gangguan interaksi sosial

- Tokoh masyarakat Wilayah Timika mengatakan masyarakatnya malu diderita masyarakat RT masyarkat RT 03 Kelurahan Kopo

dengan penyakit mereka setempat

- Ketua wilayah timika setempat mengatakan masyarakat RT lain tidak mau


berinteraksi dengan masyarakat RT setempat karena takut dengan
penyakit HIV/AIDS
- Ketua wilayah timika Kopo setempat mengatakan masyarakat RT 03 takut
untuk berinteraksi dengan masyarakat RT yang lain karena malu dengan
penyakit mereka.
DO:
- Masyarakat wilayah timika malu saat ditanya mengenai penyakit mereka
- Masyarakat wilayah timika tampak tidak mau berkomunikasi dengan
masyarakat RT lain yang dekat dengan RT mereka
- Masyarakat wilayah timika tampak mengurung diri didalam rumah dan
tidak mau berinteraksi dengan masyarakat RT lain.

10
No Data Etiologi Masalah
2 DS: Kurangnya pengetahuan Resiko penyebaran penyakit
- Masyarakat wilayah timika mengatakan tidak tahu apa itu HIV/AIDS wilayah timika tentang HIV/AIDS
- wilayah timika mengatakan takut tertular penyakit HIV/AIDS pencegahan penularan
DO: HIV/AIDS
- Masyarakat cemas tentang penyakit HIV/AIDS
- Masyarakat bertanya-tanya tentang penyakit HIV/AIDS
- Masyarakat tampak bingung saat ditanya mengenai cara penularan
HIV/AIDS
No DiagnosisKeperawatan Kriteria Jumlah Keterangan
A B C D E F G H I J K L
1 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 2 46 Keterangan Kriteria :
A. Sesuai dengan peran perawat
Komunitas
B. Risiko terjadi
Resiko gangguan interaksi
sosial wilayah Timika C. Risiko parah
D. Potensi untuk pendidikan
kesehatan
E. Interest untuk komunitas
5 5 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 40
F. Kemungkinan diatasi
2
G. Relevan dengan program
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya sumber daya

Resiko penyebaran
penyakit HIV/AIDS
4 Potensial peningkatan 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 42
pemberdayaan potensi
warga di Kelurahan
Maju Makmur
Kecamatan Bantul
Yogyakarta
berhubungan dengan
tingginya pengetahuan
warga terhadap
masalah kesehatan dan
cara penanganannya
3.2 Planning Of Action (POA)
No Masalah Tujuan Strategi Kegiatan Penanggung Waktu Tempat Biaya Sasaran Indikator Indikator evaluasi
jawab pencapaian
1 Resiko Tujuan jangka 1. Peningkatan 1. Penyuluhan 1. Tokoh Sabtu2 Balai Mhsw Masyarakat Diharapkan 50% 80% Masyarakat
gangguan panjang : kesadaran pada masyarakat Masyarakat 7/10/2 desa wilayah masyarakat wilayah wilayah timika
interaksi sosial Masyarakat masyarakat di wilayah 2. Ketua RT 012 timika setempat dapat setempat dapat
wilayah timika wilayah timika tentang setempat 3. Kader RT memahami tentang memahami tentang
berhubungan tidak dapat tentang setempat pentingnya interaksi pentingnya
dengan berhubungan pentingnya 4. Mahasiswa dengan orang lain interaksi dengan
penyakit dengan interaksi dengan STIK untunk membantu orang lain untunk
HIV/AIDS masyarakat orang Immanuel meningkatkan membantu
yang diderita wilayah lain lain/masyarakat kualitas hidup meningkatkan
masyarakat Tujuan jangka 2. Bekerjasama lain masyarakat kualitas hidup
wilayah timika pendek : dengan ketua 2. Kegiatan setempat. masyarakat
1. Masyarakat RW dan Ketua kunjungan ke setempat.
setempat tidak RT dan kader RT yang lain
malu dengan yang ada di
penyakit HIV lingkungan
AIDS tersebut
2.Masyarakat 3. Sosialisasi
wilayah timika pentingnya 3.Bekerja sama
tidak malu untuk interaksi dengan warga RT

15
berinteraksi dengan setempat untuk
dengan masyarakat mengadakan
lingkungan untuk kegiatan yang
sekitarnya meningkatkan dapat melibatkan
3.Masyarakat kualitas hidup seluruh
wilayah timika masyarakat masyarakat
tidak mengurung setempat misalnya kegiatan
diri didalam rumah kerja bakti, atau
lagi doa bersama.
No Masalah Tujuan Strategi Kegiatan Penanggung Waktu Tempat Biaya Sasaran Indikator Indikator evaluasi
jawab pencapaian
2 Resiko Tujuan jangka 1.Peningkatan 1.Penyuluhan pada 1.Tokoh Sabtu, Balai Mhsw Masyarakat Diharapkan 50% 80% Masyarakat
desa wilyah timika
penyebaran panjang : kesadaran masyarakat di Masyarakat 3/11/2 Masyarakat dapat dapat memahami
penyakit Masyarakat dapat masyarakat wilayah setempat 2.Ketua RT 012 memahami dan dan mengetahui
HIV/AIDS memahami dan tentang tentang pentingnya 3.Kader RT mengetahui cara cara pencegahan
berhubungan mengetahui cara pentingnya pemahaman dan setempat pencegahan penularan penyakit
dengan pencegahan pemahaman pengetahuan 4.Mahasiswa penularan penyakit HIV/AIDS
kurangnya penularan penyakit dan tentang cara STIK HIV/AIDS serta peningkatan
pengetahuan HIV/AIDS pengetahuan pencegahan Immanuel serta peningkatan pengetahuan
masyarakat Tujuan jangka tentang cara penularan penyakit pengetahuan tentang tentang penyakit
wilayah timika pendek : pencegahan HIV/AIDS penyakit HIV/AIDS HIV/AIDS
tentang 1. Masyarakat penularan HIV/AIDS
pencegahan menunjukkan sikap penyakit
penularan pencegahan HIV/AIDS
HIV/AIDS penularan penyakit
HIV/AIDS
2.Masyarakat dapat 2. Bekerjasama 2.Pendekatan dan
menunjukkan sikap dengan Ketua diskusi kepada
mau melakukan RT dan kader masyarakat tentang
cara pencegahan yang ada di penyakit
penularan lingkungan HIV/AIDS
HIV/AIDS tersebut
3.Masyarakat 3.Sosialisasi 3.Penyuluhan pada
mengetahui cara tentang masyarakat wilayah
pencegahan HIV/AIDS untuk setempat tentang
penularan meningkatkan penyakit
HIV/AIDS pengetahuan HIV/AIDS
masyarakat
tentang penyakit
tersebut.
3.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
No Diagnosa Tujuan Rencana kegiatan Evaluasi
keperawatan Umum Khusus Strategi Intervensi Strategi Intervensi
1 Resiko gangguan Masyarakat 1. Masyarakat 1. Peningkatan 1.berikan penyuluhan S: perencanaan 1.Mempertahankan
interaksi sosial wilayah timika setempat tidak kesadaran pada masyarakat di kegiatan yang hal-hal yang
masyarkat dapat berinteraksi malu dengan masyarakat RT setempat tentang terstruktur, meberikan dampak
wilayah timika dengan penyakit HIV tentang pentingnya interaksi adanya dukungan positif dari kegiatan
berhubungan masyarakat AIDS dan komunikasi yang langsung dari yang dilakukan.
dengan penyakit wilayah lain 2.Masyarakat 2. Bekerjasama baik dengan pihak-pihak yang 2.Meminimalisasikan
HIV/AIDS yang wilayah timika dengan ketua masyarakat RT lain terlibat dalam adanya kelemahan
diderita tidak malu untuk RW dan Ketua 2.lakukan kegiatan kegiatan dari kegiatan yang
masyarakat RT berinteraksi RT dan kader kunjungan RT lain W: biaya yang akan dilakukan
setempat dengan yang ada di yang dekat dengan RT tidak memadai
lingkungan lingkungan setempat O: adanya respon
sekitarnya tersebut 3.Jalin kerja sama yang baik dari
3.Masyarakat 3. Sosialisasi dengan warga RT masyarakat
wilayah timika pentingnya setempat untuk setempat
lain tidak interaksi dengan mengadakan kegiatan T: masyarakat
mengurung diri masyarakat untuk yang dapat melibatkan tidak mau
didalam rumah meningkatkan semua masyarakat terlibata dalam
lagi kualitas hidup kegiatan
NO Diagnosa Tujuan Rencana Evaluasi
keperawatan Umum Khusus Strategi Intervensi Strategi Intervensi
2 Resiko Masyarakat 1.Masyarakat 1.Peningkatan 1. Berikan penyuluhan S: fasilitas yang 1.Mempertahankan
penyebaran dapat memahami menunjukkan kesadaran pada masyarakat di memadai serta hal-hal yang
penyakit dan mengetahui sikap pencegahan masyarakat tentang RW setempat tentang dukungan dari meberikan dampak
HIV/AIDS cara pencegahan penularan penyakit pentingnya pentingnya pihak yang positif dari kegiatan
berhubungan penularan HIV/AIDS pemahaman dan pemahaman dan terlibat dalam yang dilakukan.
dengan kurangnya penyakit 2.Masyarakat pengetahuan tentang pengetahuan tentang kegiatan tersebut 2.Meminimalisasikan
pengetahuan HIV/AIDS dapat cara pencegahan cara pencegahan W: biaya yang adanya kelemahan
masyarakat menunjukkan penularan penyakit penularan penyakit tidak memadai dari kegiatan yang
wilayah timika sikap mau HIV/AIDS HIV/AIDS O: peningkatan akan dilakukan
tentang melakukan cara 2.Bekerjasama 2.Lakukan pengetahuan dan 3.Memodifikasi
pencegahan pencegahan dengan Ketua RT pendekatan dan kesadaran dari lingkungan untuk
penularan penularan dan kader yang ada diskusi kepada masyarakat meminimalisasi
HIV/AIDS HIV/AIDS dilingkungantersebut masyarakat tentang meningkat kejenuhan
3.Masyarakat 3.Sosialisasi tentang penyakit HIV/AIDS T: tidak adanya masyarakat terhadap
mengetahui cara HIV/AIDS untuk 3.Berikan penyuluhan respon dari kegiatan yang
pencegahan meningkatkan pada masyarakat RT masyarakat dilakukan.
penularan pengetahuan setempat tentang terhadap kegiatan
HIV/AIDS masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS .

Вам также может понравиться