Вы находитесь на странице: 1из 8

Perbaikan Pada Valve

Proses perbaikan ulang (rekondisi) yang penulis lakukan selama selama kerja praktek adalah rekondisi
peda Gate Valve, dan safety valve.

5.2.1 Perbaikan Pada Gate Valve


5.2.1.1 Analisa Kerusakan
Tabel 6 : Permasalahan dan perbaikan pada gate valve
No Kerusakan Perbaikan
1 Leak pada stem dan baut Kencangkan baut packing
packing
Apabila masih terjadi leak maka ganti
dengan packing baru

2 Valve tidak menutup dengan Lapping disc dengan campuran minyak


benar dan lapping compound

3 Packing Packing yang telah lama dipakai atau


extrusion harus digantidengan yang
baru. Pergunakan dowel kayu untuk
melepaskan packing.

4 Seat Untuk mengeluarkan seat, tergantung


konstruksi bodynya

Kebanyakan gate valve menyediakan


space untuk aksesuntuk top-entry. Seat
yang terpasang ke body dengan
ulir dapat dilepaskan dengan tool biasa .
Untuk gate valve yang tidak memiliki
akses top-entry, perlualat khusus dari
manufacturer

5 Poros Permukaan poros katup supaya


diperiksa dari kerusakan seperti
:goresan, galling atau scooring, karena
kerusakan tersebut dapatmempengaruhi
kemampuan packing dalam menyekat
aliran.Kerusakan ringan dapat diperbaiki
dengan pemolesanmenggunakan bahan
abrasive yang halus. Poros yang
mempunyaikerusakan / goresan yang
dalam perlu diganti dengan yang
baru.Setelah semua komponen
dibersihkan, periksa sisi komponen
yangmenerima beban tekanan tinggi.
Jika terjadi oksidasi ringan, periksa
apakah oksidasisampai merusak batas
ketebalan minimumdari komponen. Jika
melampaui batas, ganti komponen
tersebut.Bagian yang sering terkena
fluida atau bersentuhan dengan
udaraluar harus dicat ulang.
Pembongkaran harus dilaksanakan
dengan hati-hati agar ulir pada poros
katup tidak merusak sisi dalam dari
packing.

6 ada kerusakan yang tidak Bongkar valve dan ganti pada baagian
diketahui penyebabnya valve yang mengalami kerusakan

Adapun tahap proses rekondisi yang penulis lakukan adalah:


1. Pemeriksaan / Pengukuran.
2. Tentukan indikasi awal kerusakan dari user / inspeksi.
3. Liat manual book / gambar cross section dari Gate Valve yang akan di perbaiki.
4. Bongkar / lepaskan bagian-bagian dari gate valve dengan melihat panduan gambar cross section / manual
book dari valve tersebut. Atau minta bimbingan dari para pakar yang telah paham betul tentang valve ini.
5. Lakukan pemeriksaan secara visual untuk pemeriksaan bagian-bagian gate valve yang akan di perbaiki.
6. Bila ada indikasi kerusakan pada bagian-bagian / internal part valve, mintakan pemeriksaan oleh inspeksi
bengkel untuk memastikan langkah perbaikan.
7. Lakukan pengukuran dan pengecekan terhadap bagian / internal part yang rusak sebagai data untuk proses
perbaikan.
5.2.1.2 Proses Rekondisi Gate Valve

Gambar 5.1 Gate Valve

Adapun proses pembongkarannnya sebagai berikut:


1. Lepaskan Stud Bold pengikat dengan Bonnet / Yoke
2. Pisahkan body dengan Bonnet / Yoke
3. Lepaskan nut pengikat gland packing
4. Lepas stem dari bonnet,dorong dengan cara memutar Hand Wheel sampai lepas dari Stem nut lalu tarik sampa
keluar
5. Lepas Glan,Glan ring dan Packing dari bonnet
6. Pisahkan stem dengan Disc / wedge
7. Bersihkan part part yang sudah dilepas

Proses Perbaikan pada gate valve


Proses perbaikan ini dilakukan pada disc/wedge dan set ring. Setelah dibersihkan periksa
kerusakan.Seperti goresan, galling, atau scooring karena kerusakan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan
untuk packing dalam menyekat aliran.
Kerusakan ringan seperti goresan dapat diperbaiki dengan pemolesan menggunakan bahan abrasive
yang halus (Lapping). Apabila kerusakan tidak bisa diperbaiki dengan proses lapping maka dapat dilakukan
built up atau dengan penambahan meterial yang sama pada disc dan seat melalui pengelasan.Untuk mengatasi
kerusakan pada gasket, packing, bushing stem pada valve, maka dilakukan penggantian material yang baru.

Proses lapping
Lapping adalah Proses penambahan abrasive compound pada permukaan seat dan katup, kemudian seat
dan katup diputar-putar sampai keduanya bersentuhan penuh. Setiap seat dan disc dari relief valve maupun
block valve, padaumumnya harus dilapping.Cara melapping :Disc dan nozzle relief valve yang sudah di check
kalau kelihatantergores atau permukaan seat tidak rata maka seat atau nozzletersebut harus dibubut terlebih
dahulu, untuk menghaluskan hasil bubutan maka kita lakukan lapping.Kita ambil alat lapping atau plate dari
cast iron sesuaikan dengan besar kecilnya disc atau nozzle relief valve tersebut kemudian kitaambil compound
untuk tahap pertama kita pakai compound grid F( 100 ).Setelah kita lapping bagian dari seat disc tadi yang rata
berwarnaabu-abu, kemudian kita lanjutkan lapping sampai rata, setelah rata perukaan seat dan disc tadi maka
kita ganti dengan compound yangagak halus atau grid 2A ( 400 ), kemudian kita lanjutkan denganlapping
kembali kalau kelihatan sudah rata dan tidak ada goresan pada disc atau nozzle kita ganti dengan grid yang
paling halus makakita dapatkan hasil yang sangat halus dan tidak terdapat goresan dankita bisa meyakinkan
bahwa hasil lapping kita anggap sudah selesai.
Perbedaan lapping disc/nozzle relief valve dengan lapping valve-valve yang lain, contoh : Seat angle
valve dan plug angle valveKalau seat dan plug angle valve sudah dibubut maka kita lappingdengan compound
grid F ( 100 ) kalau seat dan plug dudukan sudah kontak antara seat dan plug sudah rata maka kita pasang dan
kitasudah meyakinkan bahwa hasil lappingan sudah bagus dan kita bisamengira kalau di test maka hasilnya
bagus.

Proses lapping ini terbagi atas dua yaitu:


- Proses lapping manual (menggunakan tangan)
- Proses lapping automatis (menggunakan mesin)
Gambar proses lapping manual

Gambar 5.2 : proses lapping manual


Gambar 5.3 proses lapping automatis

5.2.2 Perbaikan Pada safety valve


5.2.2.1 Analisa kerusakan
Pada katup pengaman ruang in service beberapa penyebab di bawah ini umum terjadi terutama bila
kurang dalam pemeliharaan.
a. Korosi
Korosi adalah jenis penyebab yang paling banyak yang membuat katup pengaman tidak berfungsi dengan baik
ini disebabkan jenis korosiyang terdapat pada seluruh instalasi. Korosi dapat menyebabkan pitting pada bagian
dari katup pengaman bahkan dapat menyebabkan bagian- bagian tersebut patah.
b. Material asing, seperti welding spetter slag, corrosive deposit danlain-lain yang masuk ke dalam katup
pengaman saat katup pengaman dalam posisi terbuka.
c. Kebocoran pada seating surface setelah katup pengaman terpasangakibat mis alighment dari bagian katup.

5.2.2.2 Proses Rekondisi Safety Valve


Gambar 5.4 safety valve

Safety valve adalah suatu peralatan yang di desain untuk melindungi peralatan lain. Seperti : Bejana
Bertekanan, Boiler, Heat Exchanger, piping, compressor dan lain-lain. Valve jenis ini dapat membuka secara
otomatis pada tekanan tertentu dan mencegah kerusakan akibat dari tekanan yang berlebih dalam sistem proses
dan penyimpangan.
Bilamana terjadi penyimpangan pressure maka valve akan membuka cepat untuk membuang sebagian
fluida dan kembali menutup dengan cepat. Kejadian seperti ini di sebut dengan istilah popping (pop action).

Proses perbaikan pada sefety valve pembongkaran dan pemeriksaan :


1. Tentukan indikasi awal kerusakan dari user / inspeksi
2. Bersihkan valve dengan proses steaming
3. Pelajari kosntruksi safety valve untuk persiapan pembongkaran
4. Bongkar / lepaskan bagian bagian dari safety valve dengan langkah langkah sabagai berikut :
a. Lepas nut lifting Washer
b. Lepas stud bolt pengikat dengan body dengan spring case
c. Angkat / pisahkan spring case dengan body
d. Angkat spring washer dan spring
e. Angkat spindle dengan disc
f. Lepas lock upper dan lower
g. Angkat lift stoper dan guide
h. Lepas upper dan lower ring
i. Lepaskan / pisahkan seat nozzle dengan body jika memungkinkan
j. Bersihkan semua bagian bagiannya
k. lakukan pemeriksaan secara visual pada komponen utama bagian dalamnya seperti : Disc,nozzle,spindle,spring
dan lain-lain
l. Bila ada indikasi kerusakan pada komponen bagian dalam / internal part valve buatlah langkah perbaiakan.
Dan kerjakan sesuai langkah tersebut (sesuai prosedur).
5.3 Proses pengujian valve
Pengujian valve dan Safety valve dilakukan antara lain untuk tujuan :
1. memastikan valve dan safety valve baru sudah sesuai denganspesifikasi yang dipersyaratkan oleh pihak
pembeli, baik yang merefer pada suatu standar tertentu atau spesifikasi khusus.
2. mengetahui / melakukan diagnosa kerusakan atau kegagalan fungsi pada valve dan safety valve untuk
menentukan langkah perbaikannya.
3. Mengetahui dan memastikan hasil suatu perbaikan / rekondisi yangtelah dilakukan pada valve dan safety valve.
4. Melakukan pengecekan kondisi valve dan safety valve yang telahdioperasikan baik yang dilakukan secara
periodic berdasarkan suatu jadwal ( time based ) atau karena kriteria lainnya.

Gambar 5.5 : Pengujian dengan menggunakan media Udara (nitrogen)

5.4 Standar Pengujian Valve


Pengujian pada valve dapat merefer ke suatu standar teknik internasional maupun standar dari
manufaktur valve.Salah satu standar teknik yang dapat digunakan sebagai referensimelakukan pengujian valve
adalah API 598. Ruang lingkup yang diatur pada API 598 meliputi inspeksi, pengujian dan persyaratan test
tekanan ( pressure test ) pada gate valve, globe valve, plug valve ball valve check valve dan butterfly valve
dengan seat resilient ( soft ), nonmetal ( misalnya keramik ) dan metal.
5.5 Jenis pengujian valve
Menurut API 598 jenis test / pengujian yang dilakukan pada valve adalah sebagai berikut :
1. Pengetesan shell
2. Pengetesan backseat
3. Pengetesan closure tekanan rendah
4. Pengetesan closure tekanan tinggi.
5. Pengujian visual pada pengecoran.
6. Pengetesan shell dengan pneumatic tekanan tinggiPengujian ini dilakukan bila dispesifikasikan
dalam order pembelian dan dilakukan setelah pengujian hidrostatik shell karena pertimbangan
safety. Tekanan untuk pengujian pneumatic padashell adalah 110 % dari maksimum tekanan
yang diijinkan pada100 F ( 38 C ) atau sesuai yang dispesifikasikan.

5.6 Prosedur Pengujian Tekanan ( Pressure Test )


Dalam melakukan pengujian tekanan beberapa hal umum yang perludiperhatikan diantaranya adalah :
Untuk valve dengan desain yang memungkinkan dalam kondisiemergency dapat melakukan injeksi sealent
tambahan ke area seat, pengujian dilakukan dalam kondisi sistem injeksi kosong dan tidak sedang digunakan,
kecuali untuk jenis lubricated plug valve.
Bila fluida test menggunakan cairan maka valve harus dikondisikandulu agar bebas dari udara yang
terperangkap.
Lapisan pelindung ( seperti cat ) yang dapat menutupi adanya cacat permukaan,agar tidak akan diaplikasikan
dahulu sebelum injeksidan pengujian tekanan dinyatakan bagus. Adapun untuk phospatizing dan proses
konversi kimiawi serupa lainnya yangdigunakan untuk melindungi permukaan valve dapat
diaplikasikansebelum pengujian karena proses ini tidak menutup porosity pada permukaan.
Pada saat pengujian, harus dijamin bahwa untuk menutup valvetidak dilakukan dengan gaya ( force ) besar
yang berlebihan atautidak melampaui harga yang dipersyaratkan oleh manufacturer valve.
Pengujian secara visual untuk mengetahui bocoran dilakukansetelah benar-benar siap dan dalam kondisi
tekanan penuh sesuaiyang dispesifikasikan.

5.7 Peralatan pengujian tekanan yang Digunakan


Peralatan pengujian tekanan meliputi :
a. Pneumatic yang meliputi kompresor, test bench dan peralatanukurnya.
b. Peralatan pengujian hidrostatik yang meliputi pompa, test bench dan peralatan ukurnya.
2. Alat kerja yang meliputi wrench dan tool kit

Вам также может понравиться