Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGELOLAAN KASUS
b. Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan
pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien
juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih
pakaian, menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan
pakaian, menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat
yang memuaskan, mengambil pakaian dan mengenakan sepatu.
2. Analisa Data
1. Data Subjektif
Klien mengatakan dirinya malas mandi
Klien mengatakan malas gosok gigi karena tidak ada odol
Klien mengatakan sudah dua hari tidak ganti baju dan celana
Klien mengatakan tidak mempunyai alat mandi
Klien mengatakan dirinya malas berdandan
2. Data Objektif
Klien terlihat jorok, kulit kusam dan berdaki, kulit kepala berketombe terdapat
kutu dan beruban, gigi kuning terdapat karang dan karies gigi, bibir kering dan
pecah-pecah, Pakaian klien jorok dan tercium bau badan (Fitria, 2010).
3. Rumusan Masalah
Dari hasil pengkajian yang dilakukan maka dapat dirumuskan masalah sebagai
Defisit Perawatan Diri: Mandi dan Berdandan/berhias.
4. Perencanaan
Menurut (Purba, 2012) perencanaan meliputi:
1. Menyediakan alat mandi dan berdandan untuk pasien (mis: sabun, sikat gigi,
odol, sampo dan bedak).
2. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri untuk melatih pasien
dalam menjaga kebersihan diri dapat dilakukan tahapan
NO Kemampuan Pasien
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 tahun
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Jl. Sakti Lubis No.41
Tanggal Masuk RS : 01 Desember 2013
No. Register : 015.7.57
Ruangan/Kamar : Kamboja
Tanggal Pengkajian : 02 juni 2014
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
C. Severity
Klien merasa terganggu dengan kondisinya yang sekarang.
D. Time
Sampai saat ini klien masih mengalami kondisi tersebut.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Klien tidak pernah di rawat diklinik kejiwaan.
D. Lama dirawat
Klien sudah 6 bulan dirawat di rumah sakit jiwa.
E. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi.
F. Imunisasi
Klien mengatakan imunisasinya lengkap.
B. Saudara kandung
Klien adalah anak ke empat dari 5 bersaudara, dan saudara kandung klien yaitu
anak ketiga ada yang memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa seperti klien.
F. Penyebab meninggal
Ayah klien meninggal karena penyakit asma.
C. Keadan emosional :
Keadaan emosional klien tampak labil namun klien kooperatif.
D. Hubungan sosial :
- Orang yang berarti
Menurut klien orang yang berarti adalah ibu dan anaknya.
- Hubungan dengan keluarga
Menurut klien hubungan klien dengan keluarga baik dan harmonis.
- Hubungan dengan orang lain
Hubungan klien dengan temannya diruangan baik.
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak memiliki hambatan berhubungan dengan orang lain.
E. Spiritual
- Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama islam.
- Kegiatan ibadah
Klien sering mengikuti kegiatan ibadah selama dirawat dirumah sakit jiwa.
B. Tanda-tanda vital
V. Mekanisme koping
- Adaptif
Saat ada masalah klien hanya memendam masalah nya sendiri tanpa
menceritakannya kepada siapa pun.
- Maladatif
Klien mengatakan kalau mempunyai masalah klien selalu menghindarinya
dan klien mengatakan lebih baik tidur dari pada memikirkannya.
DO:
Klien terlihat jorok, kulit berdaki dan bau,
rambut berantakan, berkutu dan beruban,
gigi kotor terdapat karang dan karies pada
gigi, kuku panjang dan hitam-hitam,
pakaian kotor dan bau badan, pakaian
tidak sesuai, dan klien tidak berdandan.
Kriteria hasil:
2.Strategi Pertemuan 1
Klien dapat
Menjelaskan pentingnya memenuhi
kebersihan diri
kebutuhan
Menjelaskan cara perawatan diri:
menjaga kebersihan diri Mandi dan dapat
(mandi, sikat gigi, menjaga
gunting kuku, dan kebersihan
keramas)
dirinya.
Membantu pasien
Dx (SOAP)
S: Klien mengatakan ingin
Rabu 04 1. 1. Memfasilitasi perlengkapan mandi.
juni 2014 mandi seperti sabun, sikat gigi, odol, O: Klien tampak senang.
sampo, dan bedandan.
A: Masalah teratasi
sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan.