Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sementara itu dalam rilis yang dikirim ke Malut Post, Manager Komunikasi PT
NHM Herstuti Haryogyo, menjelaskan telah terjadi geoteknik di tambang bawah tanah
kencana. Penyebabnya belum diketahui pasti. Kejadian tersebut menyebabkan kerusakan
pada sejumlah titik penambangan. Karyawan yang berada di dalam tambang, telah dievakuasi
kecuali Mursalin yang terjebak kurang lebih 300 meter dalam perut bumi. Kami memiliki
bukti bahwa operator yang terjebak masih hidup, tutur Herstuti. Tak ada korban cedera
dalam insiden ini. Dia menjelaskan, saat ini prioritas mereka adalah menyelamatkan
karyawan yang terjebak.
Upaya penyelamatan langsung dilakukan oleh pihak NHM guna menyelamatkan
nyawa Mursalin. Untuk mengetahui Mursalin masih hidup, seorang pekerja berisinatif
berkomunikasi melalui saklar listrik. Dia mematikan dan menyalakan saklar itu dan dibalas
serupa oleh Mursalin di bawah. Respon Mursalin menandakan dia masih hidup di
terowongan itu.
Pada hari ketiga pengeboran dilakukan di sisi lainnya dengan kedalaman95 meter
dengan diameter yang sama untuk menyuplai makanan..Pada hari kedelapan (15/2) tim
penyelamat masih belum bisa mengevakuasi Mursalin, Tim mengebor tanah hingga ke bawah
tanah tempat Mursalin terjebak.
Terdapat dua opsi untuk dapat menyelamatkan Mursalin. Opsi pertama adalah
Sebelum melakukan proses penyelamatan Mursalin, akan dilakukan pelapisan lubang agar
aman untuk melakukan evakuasi. Diperkirakan pekerjaan pelapisan lubang akan memakan
waktu beberapa hari. Opsi kedua adalah pembuatan terowongan horisontal baru dari akses
utama menuju lokasi Mursalin.
Tim penyelamat terus memonitor geoteknik guna memantau kondisi batuan dan
melakukan penilaian risiko-risiko dalam semua aspek operasi penyelamatan. Memasuki hari
kedelapan ini kesehatan Mursalin dilaporkan masih baik. Dia telah berkomunikasi dengan
keluarganya menggunakan saluran telepon yang baru dipasang. Pada saat itu Manajemen PT
Nusa Halmahera Mineral belum dapat memberikan waktu yang pasti, tetapi pekerjaan
penyelamatan terus dilakukan siang dan malam.
Tambang San Jos Mine terletak sekitar 45 kilometer (28 mil) di utara Copiap, Chili
utara. Para penambang terjebak di kedalaman 700 m (2,300 kaki) dan berjarak 5 kilometer
(3 mil) dari pintu masuk tambang, mengikuti putaran dan belokan menuju pintu masuk
tambang. Tambang ini memiliki sejarah ketidakstabilan tanah yang pernah mengakibatkan
kecelakaan sebelumnya,
termasuk satu korban
tewas.
Tambang ini dimiliki oleh Compaa Minera San Esteban (Perusahaan Tambang San
Esteban), yang memiliki catatan keselamatan buruk dan telah mengalami serangkaian
malapraktik yang berujung pada tewasnya beberapa pekerja dalam beberapa tahun
terakhir.Antara 2004 dan 2010, perusahaan ini menerima 42 denda karena menyalahi aturan
keselamatan.Tambang ini ditutup tahun 2007 setelah kerabat dari seorang penambang yang
tewas dalam kecelakaan menggugat pimpinan perusahaan, namun tambang ini dibuka
kembali pada 2008 meski gagal memenuhi semua persyaratan. Masalah ini masih diselidiki
menurut komite pertambangan, Senator Baldo Prokurica. Karena keterbatasan dana, hanya
ditugaskan tiga inspektur untuk 884 tambang di Region Atacama.
Keruntuhan dilaporkan terjadi tanggal 5 Agustus 2010 pukul 14.00 CLT. Ketika
keruntuhan terjadi ada dua kelompok penambang. Awan debu terbentuk ketika tambang
runtuh sehingga membutakan beberapa penambang selama enam jam dan mengakibatkan
iritasi mata dan mata merah. Kelompok penambang pertama berada di dekat atau di pintu
masuk tambang dan berhasil keluar dengan selamat. Kelompok utama yang terdiri dari 33
penambang berada jauh di dalam tambang yang meliputi pekerja lokal dan karyawan
subkontrak dari sebuah perusahaan berbeda yang secara normal seharusnya tidak bersama
mereka.
Pengawas penambang yang terjebak, Luis Urza, mengenali situasi yang terjadi dan
kesulitan dalam upaya penyelamatan apapun, jika mungkin dilakukan, ia mengumpulkan para
pekerja ke dalam sebuah ruangan aman bernama "pengungsian" dan mengatur para pekerja
dan sumber daya yang menipis agar bisa selamat dalam jangka panjang. Penambang
berpengalaman dikirim ke luar untuk mempelajari situasi, pria dengan kemampuan penting
diberi peran penting, dan aturan-aturan lain diberlakukan untuk menjamin keselamatan
penambang selama terjebak dalam waktu yang lama.
Bor perkusi (bor palu putar) digunakan untuk membuat 6 lubang bor selebar 5.5 inci
(15 sentimeter) untuk mencari penambang. Upaya penyelamatan dipersulit oleh peta lama
dan beberapa lubang bor berbelok menjauhi targetkarena batuan keras yang mempersulit
operasi bor tersebut. Pada 19 Agustus, salah satu bor mencapai daerah yang diperkirakan
tempat terjebaknya penambang tetapi tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.[
Pada 22 Agustus pukul 07.15 CLT, bor lain mencapai sebuah jalan miring pada
kedalaman 688 meter (2.257 ft), sekitar 20 meter dari ruang penyelamat tempat para
penambang diperkirakan ada di sana.Para penambang telah mendengar suara bor mendekati
mereka berhari-hari dan telah mempersiapkan catatan khusus untuk penyelamat mereka di
permukaan dan menjamin bahwa mereka punya pita perekat untuk merekatkan catatan ke bor
setelah ujungnya muncul ke permukaan. Catatan ini mengejutkan pihak penyelamat ketika
mereka menarik bor sedikit ke atas dan menemukan catatan tersebut, para penambang hidup
selamat lebih lama daripada yang diperkirakan selama ini.
Beberapa jam kemudian, kamera yang dikirim melalui lubang bor berhasil melakukan
kontak dengan para penambang. Mereka memiliki ruang perlindungan seluas 50 meter
persegi dengan dua kursi panjang, tetapi masalah ventilasi telah mendorong mereka untuk
pindah ke terowongan. Selain ruang tersebut, mereka juga memiliki ruang terbuka sepanjang
2 km untuk bergerak. Para penambang menggunakan sekop untuk menggali mencari air
tanah.Ada pula air yang diperoleh dari radiator kendaraan di dalam lorong tambang. Suplai
makanan terbatas dan mereka mengalami penurunan berat badan sebesar 8 hingga 9 kg
. Meskipun suplai darurat dirancang untuk bertahan selama dau atau tiga hari, para
penambang menjatahkan suplai tersebut dan mampu bertahan selama 17 hari tanpa kontak.
Mereka mengonsumsi "dua sendok kecil tuna, seteguk susu dan sebuah biskuit setiap 48 jam"
dan sepotong buah persik. Mereka menggunakan baterai truk untuk memberi tenaga pada
lampu helm mereka.
Selain penyelamatan secara teknis yang terus dilakukan oleh regu penyelamat, kondisi
kesehatan fisik dan psikologis para pekerja yang terjebak di dalam tambang juga selalu
diperhatikan dan diobservasi. Salah satunya dengan mengirim Lampu pijar dengan pengatur
waktu dikirim ke bawah agar penambang tetap pada jadwal normal dengan mengikuti hari
dan malam. Selain itu menjaga motivasi dan optimisme mereka, para pekerja membagi
kelompok dalam tugas bergantian selama 3-8 jam untuk menangani palomas, keselamatan
lingkungan dan mencegah longsor batu, komunikasi dan sanitasi. Pakar kesehatan jiwa
mendukung struktur hierarkis mereka untuk mempertahankan ketertiban dan rutinitas para
penambang yang terjebak karena kesehatan jiwa mereka sangat dikhawatirkan.
Pembahasan
Dilihat dari kasus kecelakaan tambang emas milik PT NHM, saat kecelakaan terjadi
dan menyisahkan satu pekerja yang terjebak di dalam reruntuhan terowongan. Pihak
perusahaan langsung tanggap untuk melakukan upaya penyelamatan, hal ini dibuktikan saat
dapat dipastikan bahwa Mursalin masih hidup (saat seorang pekerja berisinatif berkomunikasi
melalui saklar listrik. Dia mematikan dan menyalakan saklar itu dan dibalas serupa oleh
Mursalin di bawah) dilakukan pemboran pada bagian samping, sehingga selang satu hari
setelah kecelakaan terjadi, pemboran dapat mencapai lokasi Mursalin berada dan dapat
melakukan komunikasi dengannya.
Setelah dapat dipastikan dengan benar bahwa Mursalin masih hidup, upaya teknis
untuk dapat mengeluarkan Mursalin terus dilakukan dengan melakukan pengeboran lanjutan,
selain itu kondisi Mursalin di dalam terowongan terus dipantau dan Mursalin juga dikirim
makanan tambahan. Pihak NHM juga medatangkan ahli-ahli dibidang penyelamatan tambang
bawah tanah, observasi terhadap pergerakan geoteknik terowongan juga terus dilakukan.
Dari upaya-upaya penyelamatan yang dilakukan oleh PT NHM dapat dikatakan
bahwa perusahaan telah melakukan penyelamatan yang cepat dan mengutamakan
keselamatan pekerja, segala macam upaya dilakukan agar Mursalin dapat dievakuasi dengan
selamat, selain itu dari kasus ini dapat dilihat bahwa manajemen K3 yang dimiliki oleh PT
NHM sebenarnya cukup baik terlepas dari kecelakaan yang telah terjadi, ini dibuktikan
dengan langsungnya dilakukan upaya penyelamatan pada kecelakaan tersebut.
Sedangkan yang dapat dilihat dari kasus kecelakaan tambang emas di San Jose,
sebenarnya jika tidak ada tuntutan yang besar dari keluarga para pekerja yang terjebak dan
aksi demo yang menuntut agar dilakukan penyelamatan, upaya penyelamatan tidak akan
dilakukan oleh pihak perusahaan dikarenakan mereka tidak punya kemampuan untuk
mengeluarkan para pekerja pada kedalaman 700 m dan menurut pihak perusahaan sangat
tidak mungkin para pekerja dapat bertahan hidup pada kondisi tersebut (Diambil dari sumber
Film 33 yang berdasarkan kisah nyata dari pekerja tambang San Jose).
Dikarenakan tekanan publik yang tinggi akhirnya pemerintah Chili diwakili oleh
Kementrian Pertambangan melakukan upaya evakuasi terhadap para penambang. Dibutuhkan
peralatan yang besar dan canggih untuk dapat menemukan lokasi para penambang, banyak
ahli yang didatangakan dari luar Chili agar dapat membantu proses penyelamatan ini.
Akan tetapi, proses pemboran yang dilakukan membutuhkan waktu yang lama
dikarenakan lokasi yang dituju sangat dalam sehingga membuat pemboran mengalami
pembelokan yang cukup jauh dari lokasi tujuan. Akhirnya dengan segala daya upaya yang
dilakukan, pada tanggal 22 Agustus, bor dapat mencapai tempat pengungsian para pekerja
dan para pekerja memberikan sinyal/tanda bahwa mereka masih hidup.
Dari kasus tambang San Jose ini dapat dilihat bahwa manajemen K3 yang dimiliki
oleh perusahaan ini sangat buruk, hal ini dibuktikan dengan tidaknya dibangunnya tangga
darurat pada sistem lorong ventilasi yang telah ditetapkan sebagai keselamatan tambang
bawah tanah. Hal lainnya adalah tindakan manajemen perusahaan yang seolah ingin lari dari
tanggung jawabnya saat kecelakaan terjadi dengan mereka tidak langsung melakukan upaya
penyelamatan.
Sebenarnya ada hal lain yang menjadi bukti bahwa manajemen K3 yang dimiliki
tambang San Jose tidak berjalan dengan baik yakni seorang supervisor pekerja sudah
memberi tahu kepada bagian manajemen perusahaan beberapa hari sebelum kecelakan terjadi
bahwa struktur terowonga mengalami pergerakan dan pergesaran dengan adanya bukti bahwa
kaca-kaca yang sengaja ditempel pada sisi-sisi atas terowongan telah berjatuhan tapi laporan
ini tidak ditanggapi dengan serius.
Kedua kecelakaan tambang ini memiliki beberapa kesamaan yaitu kecelakaan terjadi
pada tambang bawah tanah dan hasil tambang yang dihasilkan adalah emas, jika kita lihat
dari prinsip-prinsip manajemen Keselamatan dan Keamanan Tambang dari kedua perusahaan
ini, prinsip yang menyebutkan bahwa diperlukan peraturan yang jelas dalam penangan
Keselamatan dan Keamanan termasuk tindakan penting dalam keadaan darurat hanya
diterapkan oleh PT NHM dibuktikan dengan tindakan mereka yang responsif dalam upaya
penyelamatan pekerja, hal yang kontradiksi dilakukan oleh perusahaan tambang San-Jose
yang tidak langsung melakukan tindakan penyelamatan.
Prinsip manajemen yang lain yaitu adanya laporan rutin manajemen KK kepada
senior manajer tidak dapat diketahui informasinya apakah sudah dilakukan pada tambang
emas milik PT NHM, sedangkan pada tambang San-Jose tidak dapat pula dikatakan bahwa
laporan yang diberikan oleh supervisor pekerja tentang kondisi geoteknik terowongan
termasuk laporan rutin yang seharusnya dilakukan oleh manajer KK.
Prinsip tentang rapat berkala yang harus dilaksanakan untuk membahas KK serta
pengecekan secara rutin tentang kondisi kesehatan pekerja tidak didapatkan informasi
tersebut berdasarkan kedua kejadiaan kecelakaan tambang ini. Prinsip lain yaitu kalkulasi
performa kerja juga tidak dapat dibahas karena tidak adanya informasi yang dicantumkan.
Daftar Pustaka
http://news.blogs.cnn.com/2010/10/13/workers-begin-to-rescue-trapped-chilean-
miners/?hpt=T1&iref=BN1
https://www.theguardian.com/world/2010/aug/23/miners-trapped-alive-chile
http://www.economist.com/blogs/americasview/2010/08/chiles_trapped_miners
http://www.miningweekly.com/article/rescuers-struggle-to-reach-trapped-miners-in-
chile-2010-08-06
http://www.abc.net.au/news/2010-08-24/aussie-drill-expert-called-to-chile-mine-
rescue/955706
http://www.bbc.com/news/world-latin-america-11489439
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/735615-pekerja-terjebak-operasi-tambang-
emas-halmahera-dihentikan
http://jambi.tribunnews.com/2016/02/09/tambang-emas-halmahera-runtuh-pekerja-
terjebak-300-meter-di-bawah-tanah
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/735880-hari-kedelapan-mursalin-
terperangkap-tambang-runtuh
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/735677-mursalin-masih-berjuang-bertahan-
hidup-di-reruntuhan-tambang
TUGAS MANAJEMEN TAMBANG
Prinsip Manajemen K3 Tambang
Studi Kasus Kecelakaan Tambang Emas Gesowong dan Tambang Emas San-Jose
Diajukan untuk memenuhi tugas Manajemen Tambang
Disusun oleh: