Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELAS :B
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
dan rahmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ilmiah ini yang berjudul
JASA LINGKUNGAN, laporan ilmiah ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Ilmu Lingkungan.
Dengan melihat dan membaca isi laporan ilmiah ini penulis menyadari masih
banyak kekurangan dari pada kelebihannya. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf atas
kekurangan dan penulis mengharap saran dan kritikan agar laporan ilmiah ini menjadi
lebih sempurna dan semoga laporan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Jasa Lingkungan
B. Kriteria Yang Menerina / Melaksanakan Jasa Lingkungan
C. Contoh Jasa Lingkungan Yang Diterapkan Di Indonesia Baik Kelompok
Atau Perorangan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kawasan konservasi banyak memberikan manfaat bagi lingkungan sekitanya,
baik itu yang bersifat tanginble benefit maupun yang intanginble benefit.
Manfaat kawasan konservasi yang tergolong tanginble adalah pemanfaatan
sumberdaya secara terbatas oleh masyarakat sekitar. Sementara itu, manfaat
yang tergolong intanginble adalah jasa lingkungan.
Jasa lingkungan pada hakekatnya merupakan manfaat yang paling banyak
yang diberikan kawasan konservasi bagi lingkungan sekitarnya, termasuk
manusia. Jasa lingkungan yang dimaksud adalah fungsi ekologis dari kawasan
konservasi, yakni fungsi hidrologi, penyerapan CO2 , pengatur iklim dan
pencegah erosi. Fungsi ekologis ini secara tidak langsung akan berpengaruh
kepada sektor ekonomi, seperti pertanian, perternakan, perikanan, perkebunan
dan lain-lain.
B. TUJUAN
Tujuan penulisan laporan ilmiah ini adalah untuk menambah pengetahuan
tentang jasa lingkungan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
BAB II. PEMBAHASAN
A. JASA LINGKUNGAN
Dari lingkungan alam, kita dapat memperoleh dua bentuk komodita, yaitu:
1. Bentuk barang (goods) yang merupakan ekstraksi dari alam, seperti kayu,
rotan, berbagai jenis ikan dan biota air lainnya serta barang tambang.
2. Bentuk jasa (services), yang disebut dengan jasa lingkungan, yaitu sesuatu
yang bukan berbentuk material, merupakan keuntungan yang diperoleh
dari alam non ekstraksi, seperti tata air, konservasi tanah, keindahan,
kesejukan, dan lain-lain.
Sebagai contoh, siklus hidrologi di daerah aliran sungai (DAS). Air hujan
yang jatuh di daerah hulu sungai akan mengalir ke arah hilir, khususnya air
yang masuk ke aliran sungai. Air hujan yang jatuh di tanah akan tertahan oleh
perakaran pepohonan dan meresap ke dalam tanah dan kelak menjadi air
tanah, sedangkan air yang tidak tertahan akan menjadi air larian (run off) yang
kelak akan masuk ke aliran sungai. Dengan demikian, perakaran pepohonan
mempunyai fungsi sebagai penahan (resapan) air hujan temporer (sementara)
yang kemudian menjadi air tanah. Pepohonan di hutan mempunyai nilai
ekonomi langsung atau kasat mata (tangible) yaitu kayunya atau buah-
buahannya (goods). Disamping itu, pepohonan tersebut memiliki nilai
ekonomi tidak langsung (intangible) yang berupa jasa lingkungan (services)
yaitu peresap air dan juga penguat tanah agar tidak terjadi erosi dan longsor,
jadi hutan yang memiliki tegakan pohon memiliki fungsi konservasi air dan
konservasi tanah. Apabila hutan ditebang habis, maka fungsi konservasi air
dan tanah yang berupa jasa lingkungan inipun hilang.
Jika jasa lingkungan tata air ini diabaikan, missal terjadi pendangkalan sungai
akibat erosi di hulu sungai, maka PLTA tersebut harus membayar lebih
banyak untuk mengeruk sungai agar terjaga keberlanjutan usahanya, yaitu air
yang kontinyu mengalir sesuai kebutuhan PLTA tersebut. Peribahasa lebih
baik mencegah daripada memperbaiki ternyata memiliki dampak ekonomi
dan lingkungan yang signifikan.
Uaraian di atas menunjukan bahwa jasa lingkungan adalah suatu jasa yang
memiliki nilai strategis dan ekonomi tinggi. Jadi bila diabaikan, pada akhirnya
kita sendiri yang menderita atau merugi
B. KRITERIA YANG MENERIMA / MELAKSANAKAN JASA
LINGKUNGAN
1. Ijin usaha pemanfaatan jasa lingkungan
(IUJPL) adalah bentuk ijin usaha yang diberikan kepada perorangan dan
atau badan hukum untuk dapat melakukan pemanfaatan penguasaan jasa
lingkungan dari suatu kawasan hutan, lahan, atau ekosistem.
2. Dapat mempertimbangkan jenis dan besaran ketersediaan jasa lingkungan,
besaran intensif yang adil, ancaman dan peluang, serta tingkat
kepercayaan antar para pemangku kepentingan.
3. Menekankan pada kinerja.
4. Mengususng asas sukarela dari penerima jasa lingkungan dan penyedia
jasa lingkungan.
5. Menjawab kebutuhan dan menghilangkan halangan masyarakat miskin
(pro-poor) terutama di pedesaan unttuk kehidupan yang lebih baik.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa jasa lingkungan
adalah penyediaan, pengaturan, penyokong proses alamiah dan pelestarian
nilai budaya oleh suksesi alamiah dan manusia yang bermanfaat bagi
keterlangsungan kehidupan.
Pembayaran jasa lingkungan ialah pemberian imbal jasa lingkungan berupa
pembayaran financial dan non financial kepada pengelolah lahan atas jasa
lingkungan yang dihasilkan.
B. SARAN
Mengingat kerusakan lingkungan di Indonesia masih terus terjadi, dilain pihak
tingkat kesejahteraan masyarakat harus meningkat, maka usaha-usaha
pemanfaatan jasa lingkungan perlu dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
https://marwa89.wordpress.com/2010/02/02/analsisi-jasa-lingkungan-di-
muara-angke/
http://liavischo.blogspot.co.id/2013/01/karya-ilmiah-tentang-lingkungan.html
http://sri-murni.blogspot.co.id/2012/09/jasa-lingkungan.html?m=1
http://www.academia.edu/3070446/kontribusi_jasa_lingkungan_hutan_konservasi
_hikmat
Strategi pengembangan pembayaran dan imbal jasa lingkungan di Indonesia
laporan lokakarya nasional