Вы находитесь на странице: 1из 18

MAKALAH KEMOTERAPI

Disusun Oleh : Kelompok 6

1. Rina Rahmawati NIM: F120155041


2. Sunarni NIM: F120155049
3. Wahyu Irawati NIM: F120155057

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyusun tugas makalah yang mengangkat tentang KEMOTERAPI.
Dalam proses penyusunan tugas makalah ini, tentu saja kami kelompok 3
mengalami banyak kendala dan permasalahan. Namun berkat kekompakan dari anggota
kelompok dengan disertai berbagai sumber materi yang ada, akhirnya tugas makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa tugas makalah ini masih
belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika penulisannya maka dari itu kelompok 3
berterima kasih apabila ada kritik dan saran dari pembaca yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
mahasiswa Program Studi Ilmu Farmasi di Stikes Muhammadiya Kudus.

Kudus, 21 Oktober 2017

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 4
1.3 Manfaat Penulisan ................................................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kemoterapi .............................................................................................. 7
2.2 Klasifikasi Kemoterapi ........................................................................................ 7
2.3 Tujuan Kemoterapi ............................................................................................... 7
2.4 Manfaat Kemoterapi ............................................................................................. 7
2.5 Cara Kerja Kemoterapi ........................................................................................ 7
2.6 Cara Pemberian Kemoterapi ............................................................................. 8
2.7 Macam-Macam Obat Kemoterapi ................................................................... 10
2.8 Indikasi Pemberian Kemoterapi ...................................................................... 11
2.9 Kontra Indikasi Pemberian Kemoterapi....................................................... 12
2.10 Efek Samping Kemoterapi ............................................................................... 12

BAB 3 PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..............................................................................................................
4.2 Saran ...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Kanker merupakan penyebab kematian ke dua di dunia. Menurut laporan Badan
Kesehatan dunia (WHO) tahun 2003, setiap tahun timbul lebih dari 10 juta kasus penderita
baru kanker dengan prediksi peningkatan setiap tahun timbul lebih dari 10 juta kasus
penderita baru kanker dengan prediksi peningkatan setiap tahun kurang lebih 20%.
Diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penderita baru penyakit kanker meningkat hamper
20 juta penderita, 84 juta orang di antaranya akan meninggal pada sepuluh tahun ke depan.
Diperkirakan setiap 11 menit ada satu penduduk dunia meninggal karena kanker dan
setiap 3 menit ada satu penderita kanker baru (Jauhari, 2009).
Kemoterapi merupakan salah satu modalitas pengobatan pada kanker secara
sistemik yang sering dipilih terutama untuk mengatasi kanker stadium lanjut, local
maupun metastatis. Kemoterapi sangat penting dan dirasakan besar manfaatnya karena
bersifat sistemik mematikan/membunuh sel-sel kanker dengan cara pemberian melalui
infuse, dan sering menjadi pilihan metode efektif dalam mengatasi kanker terutama kanker
stadium lanjut local (Desen, 2008).
Teknik pemberian kemoterapi ditentukan dari jenis keganasan dan jenis obat yang
diperlukan (Adiwijono, 2006). Obat kemoterapi umumnya berupa kombinasi dari beberapa
obat yang diberikan secara bersamaan dengan jadwal yang telah ditentukan .Selain
membunuh sel kanker, obat kemoterapi juga berefek pada sel-sel sehat yang normal,
terutama yang cepat membelah atau cepat tumbuh seperti rambut, lapisan mukosa usus
dan sumsum tulang. Beberapa efek samping yang terjadi pada kemoterapi, gangguan mual
dan muntah adalah efek samping frekuensi terbesar (Yusuf, 2007).
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan mual muntah setelah
kemoterapi diantaranya adalah dengan terapi farmakologik, yaitu dengan obat anti mual
dan muntah sebelum dan sesudah kemoterapi (premedikasi) dan non farmakologik yaitu
berupa lingkungan yang kondusif untuk tenang dan nyaman, pengaturan pemberian nutrisi
dan relaksasi (Abdulmuthalib, 2006).

1.2. Rumusan masalah


1. Apa definisi Kemoterapi ?
2. Bagaimana klasifikasi Kemoterapi ?
3. Apasaja tujuan pemberian Kemoterapi ?
4. Apa manfaat pemberian Kemoterapi ?
5. Bagaimana cara kerja Kemoterapi ?
6. Bagaimana cara penatalaksanaan Kemoterapi ?
7. Apasaja macam-macam obat Kemoterapi ?
8. Apa indikasi pemberian Kemoterapi ?
9. Apa kontra indikasi pemberian Kemoterapi ?
10. Bagaimana efek samping Kemoterapi ?

1.3. Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui definisi Kemoterapi
2. Untuk mengetahui klasifikasi Kemoterapi
3. Untuk mengetahui tujuan pemberian Kemoterapi
4. Untuk mengetahui pemberian Kemoterapi
5. Untuk mengetahui cara kerja Kemoterapi
6. Untuk mengetahui cara penatalaksanaan Kemoterapi
. 7. Untuk mengetahui macam-macam obat Kemoterapi
8. Untuk mengetahui indikasi pemberian Kemoterapi
9. Untuk mengetahui kontra indikasi pemberian Kemoterapi
10. Untuk mengetahui efek samping Kemoterapi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang


bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel Kanker. Banyak
obat yang digunakan dalam Kemoterapi. Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-
sel kanker dengan mengganggu fungsi reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara
pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat / obat yang mempunyai khasiat
membunuh sel kanker. Kemoterapi bermanfaat untuk menurunkan ukuran kanker
sebelum operasi, merusak semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi, dan
mengobati beberapa macam kanker darah.
Kemoterapi Merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat
sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker.
''Cannabinoids for control of chemotherapy induced nausea and vomiting:
quantitative systematic review.'')

2.2. Klasifikasi Tipe-Tipe Kemoterapi :


a) Kemoterapi Induksi
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker,
contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan
darah seperti leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.
b) Kemoterapi adjuvant, ialah kemoterapi yang diberikan sesudah operasi.
Kemoterapi adjuvant: Setelah menjalani operasi untuk mengangkat organ atau bagian
tubuh yang terdapat sel kanker, mungkin masih ada beberapa sisa sel kanker yang
tertinggal yang tidak terlihat. Ketika obat-obatan kemoterapi digunakan untuk membunuh
sisa sel-sel kanker yang tak terlihat, hal ini disebut sebagai pengobatan
kemoterapi adjuvant. Pengobatan adjuvant juga dapat diberikan setelah menjalani radiasi.
Manfaatnya mengurangi kekambuhan local dan mengurangi penyebaran yang akan timbul.
c) Kemoterapi neo adjuvant ialah kemoterapi yang diberikan sebelum operasi.
Kemoterapi dapat diberikan sebelum pengobatan utama dilakukan, seperti operasi atau
radiasi. Pemberian kemoterapi pertama ditujukan untuk mengecilkan besarnya ukuran
tumor dari sel-sel kanker, sehingga lebih mudah untuk diangkat ketika menjalani operasi.
Menyusutnya ukuran tumor juga memungkinkan untuk dilakukan sebelum radiasi.
Kemoterapi neoadjuvant juga dapat membunuh deposit kecil dari sel-sel kanker yang tidak
dapat dilihat saat dilakukan scan. Manfaatnya adalah mengurangi ukuran tumor sehingga
mudah dioperasi.
d) Kemoterapi paliatif diberikan hanya untuk mengurangi besarnya tumor yang
dalam hal ini karena atau lokasinya menggangu pasien karena nyeri ataupun sulit bernafas.
.

2.3. Tujuan Pengobatan Dengan Kemoterapi :


a. Mengobati (Cure)
Jika memungkinkan, kemoterapi digunakan untuk mengobati kanker, yang berarti bahwa
penyakit kanker dapat dihilangkan dan tidak kembali . Namun, kebanyakan dokter tidak
menggunakan kata menyembuhkan , kecuali sebagai kemungkinan atau niat. Ketika
memberikan pengobatan pada seseorang yang memiliki kesempatan untuk sembuh, dokter
mungkin menggambarkannya sebagai pengobatan dengan tujuan kuratif (mengobati).
b. Mengendalikan (Control)
Jika tujuan mengobati tidak mungkin, tujuannya lainnya adalah untuk mengendalikan
untuk mengecilkan ukuran tumor dan / atau menghentikan pertumbuhan dan penyebaran
sel kanker. Hal ini dapat membantu seorang penderita merasa lebih baik dan mungkin
memiliki harapan hidup yang lebih lama. Dalam banyak kasus, penyakit kanker tidak
sepenuhnya hilang tetapi dikendalikan dan dikelola sebagai penyakit kronis, sama seperti
penyakit jantung atau diabetes. Dalam kasus lain, penyakit kanker mungkin tampaknya
sudah pergi untuk sementara waktu, tetapi dapat muncul kembali.
c. Paliatif
Bila penyakit kanker berada pada stadium lanjut, obat kemoterapi dapat digunakan untuk
meredakan gejala yang disebabkan oleh penyakit . Ketika satu-satunya tujuan dari
pengobatan tertentu adalah untuk meningkatkan kualitas hidup seorang penderita,
pengobatan itu disebut sebagai pengobatan paliatif.
d. Mencegah penyebaran kanker
e. Menyembuhkan penyakit kanker dengan menyeluruh
f. Memperlambat pertumbuhan dari sel kanker
g. Mengurangi atau meredakan gejala karena kanker
h. Membunuh sel kanker di mana kemungkinan sel kanker tersebut telah
menyebar menuju bagian yang lain.

2.4. Manfaat Kemoterapi.


Adapun manfaat kemoterapi adalah sebagai berikut:
1. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis Kemoterapi
atau beberapa jenis Kemoterapi.
2. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan Kanker agar tidak
bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
3. Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi yang diberikan
bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa
sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah
yang diserang.

2.5. Cara Kerja Kemoterapi


Terdapat tiga fungsi berbeda dalam kemoterapi, dimana kemampuannya untuk
berfungsi cenderung berbeda pada setiap pasien tergantung dari tingkat dan beratnya
kanker. Kemo, seperti pada umumnya dikenal, diharapkan dapat:
a) Menyembuhkan kanker
Kemoterapi dapat menghancurkan sel kanker secara lengkap hingga tidak dapat lagi
terlihat. Prosedur kemoterapi dikatakan berhasil menyembuhkan penyakit jika sel
kanker tidak dapat tumbuh lagi.

b) Merawat kanker
Kemo dapat menghambat penyebaran lebih jauh dari sel kanker dengan cara
mengecilkan pertumbuhannya. Bagaimanapun, pada beberapa kasus, tindakan ini
hanya bekerja selama pasien tersebut melakukannya secara berkelanjutan. Saat
perawatan berhenti, sel-sel kanker dapat tumbuh lagi.

c) Meringankan gejala kanker


Kemo dapat digunakan secara khusus untuk menargetkan tumor tertentu yang
menyebabkan tekanan atau nyeri pada bagian tubuh yang terkena.

2.6. Cara Pemberian Obat Kemoterapi


a. Intra vena (IV)
Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV pelan-pelan
sekitar 2 menit, dapat pula per drip IV sekitar 30 120 menit, atau dengan continous drip
sekitar 24 jam dengan infusion pump upaya lebih akurat tetesannya.
b. Intra tekal (IT)
Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor dalam cairan otak
(liquor cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C.
c. Radiosensitizer
Yaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk memperkuat efek
radiasi, jenis obat untukl kemoterapi ini antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol,
Taxotere, Hydrea.
d. Oral
Pemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran, Alkeran, Myleran, Natulan, Puri-netol,
hydrea, Tegafur, Xeloda, Gleevec.
e. Subkutan dan intramuskular
Pemberian sub kutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-Asparaginase, hal
ini sering dihindari karena resiko syok anafilaksis. Pemberian per IM juga sudah jarang
dilakukan, biasanya pemberian Bleomycin.
f. Topikal
g. Intra arterial
h. Intracavity
i. Intraperitoneal/Intrapleural
Intraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang banyak pada kanker
ganas intra-abdomen, antara lain Cisplastin. Pemberian intrapleural yaitu diberikan
kedalam cavum pleuralis untuk memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau
untuk mengehntikan produksi efusi pleura hemoragis yang amat banyak , contohnya
Bleocin.

2.7. Macam-Macam Obat Kemoterapi.


Menurut mekanisme kerjanya,maka obat kemoterapi dapat diklasifikasikan
menjadi:
1) Alkylating Agent Obat ini bekenja dengan cara:
a. Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga membentuk ikatan
silang DNA.
b. Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada gugus amino,
karboksil, sulfhidril, atau fosfat.
c. Merupakan golongan sel spesifik non fase spesifik. Yang termasuk golongan ini adalah:
1. Amsacrine
2. Cisplatin
3. Busulfan
4. Carboplati
5. Chlorambucil
6. Dacarbazine
7. Cyclophospamid
8. Procarbazin
9. Ifosphamid
10. Streptozocin
11. Thiotepa
12. Mephalan

2) Antibiotik
Golongan anti tumor antibiotik umumnya obat yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme,
yang umumnya bersifat sel non spesifik, terutama berguna untuk tumor yang tumbuh
lambat. Mekanisme kerja terutama dengan jalan menghambat sintesa DNA dan RNA. Yang
termasuk golongan ini:
1. Actinomicin D
2. Mithramicin
3. Bleomicin
4. Mitomicyn
5. Daunorubicin
6. Mitoxantron
7. Doxorubicin
8. Epirubicin
9. Idarubicin

3) Antimetabolit
Golongan ini menghambat sintesa asam nukleat. Beberapa antimetabolit memiliki struktur
analog dengan molekul normal sel yang diperlukan untuk pembelahan sel, beberapa yang
lain menghambat enzym yang penting untuk pembelahan.Secara umum aktifitasnya
meningkat pada sel yang membelah cepat. Yang termasuk golongan ini:
1. Azacytidine
2. Cytarabin
3. Capecitabine
4. Fludarabin
5. Mercaptopurin
6. Fluorouracil
7. Metotrexate
8. Luekovorin
9. Mitoguazon
10. Capecitabine

4) Mitotic Spindle
Golongan obat ini berikatan dengan protein mikrotubuler sehingga menyebabkan disolusi
struktur mitotic spindle pada fase mitosis. Antara lain:
1. Plakitaxel
2. Vinorelbin
3. Docetaxel
4. Vindesine
5. Vinblastin
6. Vincristin

5) Topoisomerase Inhibitor
Obat ini mengganggu fungsi enzim topoisomerase sehingga menghambat proses
transkripsi dan replikasi. Macam-macamnya antara lain:
1. Irinotecan
2. Topotecan
3. Etoposit
6) Hormonal
Beberapa hormonal yang dapat digunakan dalam kemoterapi antara lain:
1. Adrenokortikosteroid
a. Prednison
b. Metilprednisolon
c. Dexametason
2. Adrenal inhibitor
a. Aminoglutethimide
b. Anastrozole
c. Letrozole
d. Mitotane
3. Androgen
4. Antiandrogen
5. LHRH
6. Progestin
7) Cytoprotektive Agents
Macam- macamnya antara lain:
1. Amifostin
2. Dexrazoxan
8) Monocronal Antibodies
Obat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan toksisitasnya relatif rendah.
Obat ini dapat menyerang sel tertentu secara langsung, dan dapat pula digabungkan
dengan zat radioaktif atau kemoterapi tertentu. Macam - macamnya antara lain:
1. Rituximab
2. Trastuzumab
9) Hematopoietic Growth Factors
Obat-obat ini sering digunakan dalam kemoterapi tetapi tidak satupun yang menunjukan
peningkatan survival secara nyata. Macam-macamnya antara lain:
1. Eritropoitin
2. Coloni stimulating factors (CSFs)
3. Platelet growth Factors

2.8. Indikasi pemberian kemoterapi


Tidak semua kanker memerlukan obat sitostatika. Pemberian sitostatika harus
dengan hati-hati dan atas indikasi. Menurut Brule, (WHO,1973), ada 7 indikasi pemberian
kemoterapi, yaitu:
a. Untuk menyembuhkan kanker
b. Memperpanjang hidup dan remisi
c. Memperpanjang interval bebas kanker
d. Menghentikan progesi sel kanker
e. Paliasi symptom
f. Mengecilkan volume kanker
g. Menghilangkan gejala para neoplasma

2.9. Kontraindikasi Pemberian Kemoterapi


Bagi kebanyakan pasien, kemoterapi merupakan bagian penting dari pengobatan
kanker dan telah meningkatkan angka kelangsungan hidup dari sejumlah besar kanker.
Karena obat kemoterapi memiliki beberapa efek samping jangka pendek dan panjang,
maka dokter harus memastikan bahwa kondisi pasien tidak membuat kemoterapi menjadi
berbahaya atau bahkan mengancam jiwa. Adapun kontraindikasi pemberian kemoterapi
terdiri dari kontraindikasi absolute dan relatif. Kontraindikasi pemberian kemoterapi
absolute yaitu:
a. Trimester pertama kehamilan
Karena adanya potensi tinggi terhadap bayi lahir cacat, dan efek samping lainnya.
Secara umum, trimester pertama kehamilan merupakan kontraindikasi terhadap obat-obat
kemoterapi. Namun, terdapat beberapa jenis obat kemoterapi yang aman diberikan pada
trimester kedua dan ketiga kehamilan. Sehingga jika pasien tidak ingin mengakhiri
kehamilan, pada umumnya, dokter akan menunggu sampai trimester kedua
kehamilan untuk memulai kemoterapi.
b. Septikemia (infeksi)
Infeksi yang sedang berlangsung juga merupakan salah satu kontraindikasi
pemberian kemoterapi karena kemoterapi dapat menurunkan jumlah sel darah
sehingga pertahanan tubuh lemah dan tubuh akan sulit melawan infeksi. Setelah
infeksi ditangani, pemberian kemoterapi dapat dimulai.
c. Penyakit stadium akhir
d. Koma
Kontraindikasi pemberian kemoterapi relatif yaitu:

1. Usia lanjut terutama untuk tumor yang tumbuhnya lambat dan sensitivitasnya rendah
2. Keadaan umum yang buruk
3. Gangguan fungsi organ vital yang berat seperti kerusakan hati , ginjal dan jantung
4. Penderita yang tidak kooperatif
5. Dimensia
6. Metastasis otak yang tidak dapat diobati dengan radioterapi
7. Pasca pembedahan atau operasi
8. Tumor yang resisten terhadap obat
9. Tidak ada fasilitas penunjang yang memadai

2.10. Efek Samping Kemoterapi Terbagi Atas :

1) Efek amping segera terjadi (Immediate Side Effects) yang timbul dalam 24 jam
pertama pemberian, misalnya mual dan muntah.
2) Efek samping yang awal terjadi (Early Side Effects) yang timbul dalam beberapa
hari sampai beberapa minggu kemudian, misalnya netripenia dan stomatitis.
3) Efek samping yang terjadi belakangan (Delayed Side Effects) yang timbul dalam
beberapa hari sampai beberapa bulan, misalnya neuropati perifer, neuropati.
4) Effek samping yang terjadi kemudian ( Late Side Effects) yang timbul dalam
beberapa bulan sampai tahun, misalnya keganasan sekunder.

Intensitas efek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada setiap
pemberian, maupun dosis kumulatif, selain itu efek samping yang timbul pada setiap
penderita berbeda walaupun dengan dosis dan obat yang sama, faktor nutrisi dan
psikologis juga mempunyai pengaruh bermakna.
1. Efek samping yang selalu hampir dijumpai adalah gejala gastrointestinal, supresi
sumsum tulang, kerontokan rambut. Gejala gastrointestinal yang paling utama adalah mual,
muntah, diare, konstipasi, faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya
timbul selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika dab berlangsung tidak melebihi
24 jam.
2. Gejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah sel darah
putih (leukopenia), sel trombosit (trombositopenia), dan sel darah merah (anemia),
supresi sumsum tulang belakang akibat pemberian sitistatika dapat terjadi segera atau
kemudian, pada supresi sumsum tulang yang terjadi segera, penurunan kadar leukosit
mencapai nilai terendah pada hari ke-8 sampai hari ke-14, setelah itu diperlukan waktu
sekitar 2 hari untuk menaikan kadar laukositnya kembali. Pada supresi sumsum tulang
yang terjadi kemudian penurunan kadar leukosit terjadi dua kali yaitu pertama-tama pada
minggu kedua dan pada sekitar minggu ke empat dan kelima. Kadar leukosit kemudian
naik lagi dan akan mencapai nilai mendekati normal pada minggu keenam. Leukopenia
dapat menurunkan daya tubuh, trombositopenia dapat mengakibatkan perdarahan yang
terus-menerus/ berlabihan bila terjadi erosi pada traktus gastrointestinal.
3. Kerontokan rambut dapat bervariasi dari kerontokan ringan dampai pada
kebotakan. efek samping yang jarang terjadi tetapi tidak kalah penting adalah kerusakan
otot jantung, sterilitas, fibrosis paru, kerusakan ginjal, kerusakan hati, sklerosis kulit, reaksi
anafilaksis, gangguan syaraf, gangguan hormonal, dan perubahan genetik yang dapat
mengakibatkan terjadinya kanker baru.
4. Kardiomiopati akibat doksorubin dan daunorubisin umumnya sulit diatasi, sebagian
besar penderita meninggal karena pump failure, fibrosis paru umumnya iireversibel,
kelainan hati terjadi biasanya menyulitkan pemberian sitistatika selanjutnya karena
banyak diantaranya yang dimetabolisir dalam hati, efek samping pada kulit, saraf, uterus
dan saluran kencing relatif kecil dan lebih mudah diatasi.

BAB III
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Kemoterapi merupakan salah satu modalitas pengobatan pada kanker secara
sistemik yang sering dipilih terutama untuk mengatasi kanker stadium lanjut, local
maupun metastatis. Kemoterapi sangat penting dan dirasakan besar manfaatnya karena
bersifat sistemik mematikan/membunuh sel-sel kanker dengan cara pemberian melalui
infuse, dan sering menjadi pilihan metode efektif dalam mengatasi kanker terutama kanker
stadium lanjut local. Kemoterapi Merupakan bentuk pengobatan kanker dengan
menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-
sel kanker.
4.2. SARAN
Kemoterai adalah salah satu pengobatan untuk penyakit kanker, tetapi kemoterapi
tidak bisa menghilangkan sel sel kanker semuanya. Kemoterapi dalam pengobatan
kanker hanya sebagai penghilang sel sel kanker saja, tetapi tidak menutup kemungkinan
akan terkena dan sel kanker akan meyebar ke jaringan yang lainnya. Jangan terlalu dalam
menggunakan terapi kemoterapi karena ada efek negative dari sinar yang digunakan untuk
kemoterapi.

Вам также может понравиться