Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
INSTITUSI PENDIDIKAN
Hasyim Asyari
ABSTRAK
ABSTRACT
There are any factors that affect educational effectiveness inter alia
curriculum design, facilities, leadership style, learning culture and human resources
quality. Very crucial factor in educational program is human resources existence.
Professionalism in this context is very essential to satisfy educational stakeholder
needs, to adapt the globalization issue, to cope with change and to get innovations.
Human resources management means to get and improve human resource
quality. In this context the professional teachers and staff can brings the efficiency
and effectiveness of educational institution. Some thing important relate with
human resource existence is how the institutional leaders could reward their
performance. So the equity and transparency principles must be implemented to
support human motivation and performance.
Therefore the development of educational institution needs partnership
between school and their stakeholders in their environment. School leaders must be
open to the ideas, critics and support from internal and external factors. School
leaders also must be open management with transparency and accountability to
their stakeholders and all component in education. Without this action school
cannot find any support material and non-materials. This condition can affect the
survival of educational institution.
1
PENDAHULUAN
dalam visi institusi. Visi institusi pendidikan merupakan miniatur masa depan ideal
institusi yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi institusi
tantangan eksternal merupakan harapan masyarakat serta intitusi lain terkait yang
menjadi stakeholder organisasi. Tantangan eksternal juga dalam bentuk isu global,
untuk memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas. Kondisi ini perlu disikapi
mutu.
pemimpinnya dalam mengelola SDM Pendidikan secara efisien dan efektif. Unsur
menjalankan roda organisasi. Sistem yang baik akan sia-sia jika tidak didukung
oleh SDM yang berkualitas. Oleh karena itu ketersediaan karyawan dalam konteks
institusi pendidikan.
Dalam kaitannya dengan isu di atas, pemerintah dalam hal ini Diknas dan
2
mutu pendidikan secara nasional. Jika kita amati lebih lanjut, lahirnya Peraturan
batasan standar minimal sistem pendidikan yang harus diikuti oleh semua institusi
Standar Isi; Standar Kompetensi Lulusan; Standar Proses; Standar Sarana dan
Jika kita analisis lebih teliti, sebenarnya konsep dasar yang terdapat dalam
pendidikan. Lantas bagaimana dengan pelaku utama pendidikan dalam hal ini para
SDM yang ada, dan bagaimana konsep dasar sistem rekruitmen, sistem kompensasi
tidak bisa disamakan dengan asset lain seperti mesin, perangkat aturan dan sumber
daya lain. SDM pendidikan yang profesional hanya dapat diperoleh jika institusi
(MSDM Pendidikan) secara benar. Dalam makalah ini akan dibahas esensi MSDM
Pendidikan dalam institusi pendidikan yang mencakup sub pokok bahasan posisi
peningkatan kinerja.
3
PEMBAHASAN
memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai
MSDM merupakan kebijakan dan praktek menentukan aspek manusia dalam posisi
dalam tata kelola organisasi dalam konteks kebijakan dan implementasinya dilihat
dari sudut managerial. Artinya, MSDM harus menjadi focus utama karena posisi
strategis yang dimiliki yaitu pelaku organisasi. Inti dari konsep pelaku organisasi
4
keterampilan dan tingkat profesionalisme karyawan. Kedua, problematika SDM
sangat kompleks karena terkait heterogenitas dalam berbagai aspek seperti latar
focus utama untuk dapat dicapai secara maksimal, efisien dan efektif. Tingkat
kelompok karyawan dalam organisasi. Oleh karena itu, MSDM sangat strategis
SDM institusi.
memastikan institusi dapat berjalan efisien dan efektif serta mampu beradaptasi
yang berpengaruh besar terhadap mutu institusi pendidikan adalah input, proses
Input :
0utput:
Proses:
Pendidikan Funsi operasinal Kontribsui SDM
Ketrampilan MSDM Kapabilitas Karyawan
Tantangan
Motivasi karyawan
informasi
feedback
5
Esensi MSDM Pendidikan pada prinsipnya dapat dilihat dari sasaran dan
karyawan
pribadi mereka.
Peran ini berkaitan dengan kegiatan rutin profesional MSDM antara lain
ini lazimnya ditangani oleh satu sub unit kerja untuk menangani kegiatan
6
b. Peran Penasehat karyawan (petugas moral)
misi organisasi serta tantangan global merupakan isu penting yang menjadi
organisasi dan merger (Mathis, 46). Berikut akan diuraikan 2 hal penting terkait
7
a. perubahan ekonomi dan teknologi
nasional. Jika ukuran ini yang dipakai pengusaha maka buruh pasti
8
Dalam konteks ini, penggunaan komputer (fasilitas internet) dalam transaksi
bisnis sudah menjadi hal lazim, organisasi semacam ini dikenal dengan
internet (dunia maya), tidak bertatap muka. Dalam konteks ini, akan terjadi
organisasi.
usia produktif atau sekitar 12 juta orang. Jumlah ini akan bertambah setiap
lihat fakta ini, bukannya Indonesia kurang tenaga kerja, akan tetapi yang
kompetetif terhadap pesaing (Mathis, p.67). Untuk mampu mewujudkan daya saing
yang tinggi perlu desain dan kebijakan MSDM Pendidikan yang tepat sasaran untuk
mendukung visi strategis institusi. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan dapat
pendidikan, baik yang tertuang dalam SNP maupun penerapan KTSP serta
kebijakan lainnya sebagai tindak lanjut. Akan tetapi upaya-upaya tersebut belum
9
sepenuhnya tepat sasaran. Hal bisa dilihat dari penyebaran mutu pendidikan pada
semua level dan masih besarnya tingkat pengangguran yang ada sampai saat ini
menciptakan nilai tinggi dan yang membedakan organisasi dari persaingan (Mathis,
diperhadapkan dengan hal yang serupa, artinya ada orientasi jangka panjang untuk
pendidikan sesuai permintaan pasar (stakeholder). Hal yang ideal ini dapat terjawab
jika pimpinan institusi pendidikan mampu menyiapkan sumberdaya (guru dan staf)
yang profesional.
menjamin mutu dan mempertahankan daya kompetisi global. Jadi yang diubah
bukan hanya kurikulum atau prosedur pengelolaan institusi pendidikan akan tetapi
Inovasi dalam hal belajar terkait antara lain penjabaran kurikulum dalam bentuk
konten dan strategi pembelajaran yang lebih menarik, gaya mengajar yang inovatif
yang dapat menumbuhkan motivasi internal peserta didik. Inovasi juga terkait
perubahan dan kontra status quo termasuk layanan yang bermutu. Inovasi
10
kebutuhan stakeholder pendidikan terutama peserta didik, seperti tercermin dalam
sikap, bakat serta potensi akademik dan non akademik peserta didik. Dengan cara
seperti ini akan lahir peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang
tinggi dan bakat menjadi berkembang. Sisi lain hal ini akan berimplikasi positif
sesuai prosedur yang berlaku, artinya semua aktivitas pembelajaran dan kegiatan
terkait dapat berjalan sesuai target dan dalam batas kualitas maksimal. Hal ini
menjadi sangat penting karena akan berdampak langsung pada output pendidikan,
menjadi ujung tombak untuk mendekatkan sisi emosional antara pelaku institusi
Yang jelas stakeholder membutuhkan program dan output yang dapat memuaskan
11
Perencanaan SDM Pendidikan dan Variabel yang Mempengaruhi
kebutuhan SDM pendidikan baik dari segi jumlah maupun kualifikasi yang harus
sebagai proses menentukan posisi apa yang harus diisi dalam perusahaan dan
faktor ini harus diperhitungkan dalam proses perencanaan SDM Pendidikan karena
akan berpengaruh langsung pada hasil SDM yang akan didapat. Sangat
disayangkan jika akhirnya yang direkrut adalah individu yang kurang bahkan tidak
intitusi pendidikan.
(efisiensi) institusi. Pendekatan strategi ini lebih berorientasi pada produk dan jasa
dengan harga yang rendah akan tetapi kualitas tinggi. Strategi ini cocok untuk
lingkungan pasar yang stabil. Sebaliknya strategi diferensiasi, sesuai untuk pasar
12
yang dinamis oleh karena itu lebih menfokuskan pada produk yang inovatif dan
beragam. Kedua strategi ini berimplikasi pada perencanaan SDM, sehingga perlu
pertimbangan yang matang supaya strategi yang akan diambil lebih efektif.
Kepemimpinan 1.Efisiensi
2.Stabilitas
1. Ho rizon percn SDM
pjg
1. Me mpro mosikan
kyw lama
biaya 3.Pengendalian biaya 2.Me mbgn ket ermpl kyw 2. Pelatihan ekstensif
yg ada 3. Me rekrut dan
3.Efisiensi spesialisasi melatih org dg
kry dan pkj keahlian khusus
diferensiasi 1.
2.
Pertumbuhan
Inovasi
1. Horizon pe rcn
SDM pdk
1. Penggn staf
eksternal
3. desentra lisasi 2. Me rekrut org dg 2. Pelath yg lbh sdkt
ke mampuan yg 3. Me rekrut+melth
dibthkan org dg keahlian
3. Pekerj dan kyw yg beraga m
lbh luas +fleksibel
Sepintas konsep strategi di atas tidak cocok untuk dunia pendidikan, akan
tetapi jika dilihat kepentingan yang lebih luas kedua strategi tersebut dapat
diterapkan dalam dunia pendidikan. Diknas dan Depag serta institusi pendidikan
dalam hal ini tidak salah jika mengkaji untuk menggunakan kedua konsep secara
terpadu terkait pengelolaan SDM. Desain strategi ini dapat tercermin dalam
penggunaan SDM yang tersedia secara efisien dan efektif serta menambah jumlah
khas lokal/wilayah daerah. Sehingga akan lahir, SDM Pendidikan yang terampil
13
pencurahan dan pengerahan tenaga manusia dalam aktivitas baik fisik
maupun psikologis untuk menghasilkan suatu produk atau layanan. Oleh karena itu
dalam bekerja tidak hanya dituntut keterampilan fisik akan tetapi juga nonfisik
seperti berpikir dan merasa. Konsep ini lebih menekankan bahwa bekerja
tersebut. Untuk dapat memperoleh hasil kerja yang maksimal maka SDM
antara karakteristik pekerjaan dengan sikap dan perilaku SDM Pendidikan dalam
institusi pendidikan.
(reward system). Kompensasi diartikan sebagai bentuk balas jasa institusi terhadap
tenaga pendidik, staf dan pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan. Bentuk
14
imbalan yang banyak dipahami oleh pihak yang terlibat dalam institusi
pendidikan adalah yang bersifat ekstrinsik antara lain gaji, insentif dan tunjangan.
kerja lazimnya tidak dipahami atau bahkan tidak dianggap sebagai bentuk imbalan.
Pada hal seharusnya kedua jenis imbalan tersebut harus dilihat dalam perspektif
yang seimbang, baik oleh pimpinan maupun para bawahan (pelaku operasional
Pemahaman yang benar dari pemberi kerja dan pencari kerja terhadap
bentuk dan system imbalan akan berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk
memilih pekerjaan, bertahan dalam institusi, dan memilih karir yang tepat dalam
hidupnya. Sisi lain yang perlu dipertimbangkan adalah dampak dari perspektif yang
benar tersebut terhadap motivasi kerja dan kinerja seseorang serta kinerja institusi
secara total. Oleh karena itu, jika terjadi pergantian karyawan yang tinggi dapat
dijadikan sebagai salah satu indikasi tidak efektifnya sistem imbalan yang
diterapkan.
cukup ampuh untuk menarik calon karyawan yang profesional jika di dalamnya
dipertimbangkan. Hal yang ideal adalah keduanya memiliki bentuk yang ideal,
artinya standar gaji tinggi dan peluang perumbuhan personal juga besar. Pemberian
15
pemenuhan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku; efektivitas
biaya organisasi; keadilan internal, eksternal dan individual bagi karyawan; dan
b. Upah: imbalan kerja yang dihitung langsung berdasarkan jumlah waktu kerja
c. Gaji: imbalan kerja tetap setiap periode tanpa menghiraukan jumlah jam kerja
kinerja SDM Pendidikan, yaitu filosofi pemberian hak dan kinerja. Dua kajian
filosofis ini akan berdampak berbeda terhadap berbagai aspek terkait MSDM
lebih menekankan pada prestasi kerja karyawan, tanpa prestasi karyawan tidak
16
PENUTUP
Kesimpulan
3. Ruang lingkup kegiatan manajerial MSDM antara lain perencanaan dan analisis
4. Perhatian dan pembenahan terhadap sistem input, proses dan output SDM secara
dan inovatif.
5. Sasaran, peran dan tantangan MSDM Pendidikan merupakan esensi MSDM yang
patut menjadi focus professional MSDM dan para pimpinan institusi pendidikan.
kompetensi inti yaitu inovasi, pelayanan yang memuaskan, kualitas luar biasa,
7. Perencanaan SDM Pendidikan yang tepat sasaran tidak terlepas dari pengaruh
17
internal organisasi. Factor-faktor tersebut harus dijadikan bahan pertimbangan
keduanya. Kedua strategi ini berimplikasi pada perencanaan SDM, sehingga perlu
pertimbangan yang matang supaya strategi yang akan diambil lebih efektif.
manusia dalam aktivitas rutin baik fisik maupun psikologis untuk menghasilkan
suatu produk atau layanan. Konsep ini lebih menekankan bahwa bekerja merupakan
perpaduan yang harmonis antara kemampuan fisik dan psikologis tersebut. Untuk
dapat bekerja secara maksimal juga dibutuhkan pemahaman internal terkait bakat,
10. Konsistensi antara karakteristik pekerjaan dengan sikap dan perilaku SDM
11. Kompensasi merupakan imbalan yang diharapkan pendidik, staf dan pihak-pihak
yang terlibat dalam pendidikan. Bentuk sistem imbalan terbagi atas imbalan
ekstrinsik antara lain gaji, insentif dan tunjangan dan intrinsik seperti pertumbuhan
12. Pemahaman yang benar terhadap bentuk dan system imbalan akan berpengaruh
dan memilih karir yang tepat dalam hidupnya. Sisi lain yang perlu dipertimbangkan
adalah dampak dari perspektif yang benar tersebut terhadap motivasi kerja dan
18
kinerja seseorang serta kinerja institusi secara total, termasuk dalam institusi
pendidikan.
Saran
struktur SDM yang sudah ada dan memberdayakan SDM secara maksimal;
pemerintah baik tingkat Pusat maupun Daerah dengan cara memberikan pelatihan
DAFTAR PUSTAKA
19