Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengertian fisika dasar sangat diperlukan dalam rangka membangun konsep


pemahaman penggunaan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Fisika merupakan
fondasi dari ilmu alam maka sudah sewajarnya para ilmuan, peneliti dan mahasiswa
menjadikan fisika sebagai ilmu yang wajib untuk dipelajari.

Aspek penting dalam pembahasan energi adalah hukum termodinamika.


Termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari tentang temperatur,
panas dan pertukaran energi. Untuk dapat memahami teori termodinamika dengan
baik, diperlukan pemahaman tentang prinsip, sifat, hukum termodinamika dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Gas dan uap secara alami barkaitan dengan pangan dan sistem pengolahan
pangan. Diantaranya adalah penggunaan uap air sebagai media pemanasan, dimana
diperlukan pengetahuan tentang sifat-sifat gas tersebut. Demikian juga dalam proses
evaporasi atau penguapan air dari bahan pangan akan terjadi perubahan fase dari air
menjadi uap, dimana sifat sifat dari fase cair dan fase uap akan berbeda. Demikian
juga dengan gas yang terlarut dalam bahan pangan, seperti oksigen dan uap
mempengaruhi umur simpan produk. Prinsip-prinsip sifat gas ini sangat penting
diketahui dalam perhitungan-perhitungan termodinamika.

Pada mulanya termodinamika merupakan ilmu pengetahuan yang


merangkaikan kalor dengan usaha mekanik. Tetapi ilmu ini makin berkembang
meraih bidang-bidang di luar mekanik. Pada tahap perkembangan sekarang,
termodinamika mempunyai penerapan praktis dalam semua bidang IPA dan
teknologi, seperti halnya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dan
hubungannya dengan cuaca sampai memasak.

Dalam termodinamika kita akan sering mendengar istilah sistem dan


lingkungan. Sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat diperhatikan
sedangkan semua yang ada disekitar benda disebut dengan lingkungan.
Pada pembelajaran termodinamika kita mengenal empat hukum yang menjadi
landasan termodinamika yaitu Hukum 0 Termodinamika, Hukum 1 Termodinamika,
Hukum 2 Termodinamika dan Hukum 3 termodinamika.

Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari tentang perpindahan kalor.


Panas kalor bergerak dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah seperti
halnya dengan air. Ketika terdapat dua benda yang bersuhu berbeda dan dicampurkan
maka perpindahan ini akan terus terjadi sehingga tercapainya suhu seimbang. Dengan
perpindahan kalor ini kita dapat mempelajari tentang perpindahan kalor dengan cara
konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan termodinamika?
2. Apa yang dimaksud dari masing-masing hukum termodinamika?
3. Bagaimana perpindahan kalor dalam termodinamika?

C. Tujuan
Penyusun makalah yang berjudul Termodinamika ini bertujuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian dari termodinamika
2. Mendeskripsikan penegrtian dari masing-masing hukum termodinamika
3. Menjelaskan tentang perpindahan kalor
4. Menjelaskan kegunaan dan aplikasi pemakaian teori termodinamikadalam
kehidupan sehari-hari

D. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini:
1. Mengerti pengertian dari termodinamika
2. Memperjelas pengetahuan tentang hukum-hukum termodinamika
3. Memahami tentang perpindahan kalor
4. Mempermudah pengenalan terhadap prinsip-prinsip termodinamikadengan
menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Termodinamika
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaituthermos=panas dan
dynamic=perubahan dan dapat kita amabil kesimpulan bahwa termodinamika
merupakan cabang fisika yang mempelajari temperatur, panas, dan pertukaran energi.
Termodinamika berhubungan dekat dengam mekanika statistik dimana banyak
hubungan termodinamika berasal.
Termodinamika merpakan cabang ilmu yang mempelajari tentang energi.
Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari energi tersebut.
Sebagaimana kita ketahui di alam ini energi terdiri dari berbagai macam bentuk selain
energi panas ada energi kimia, kinetik, potensial, nuklir, listrik dan masih banyak lagi.
Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain yang terjadi secara alami ataupun
melalui rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan juga
dimusnahkan.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi.
Termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu
proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah termodinamika
biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep
utama dalam termodinamika adalah proses kuastitatik, yang diidealkan. Proses super
pelan. Proses termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak
setimbang.

Dalam termodinamika kita sering mendengar istilah sistem dan lingkungngan,


sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat diperhatikan sedangkan semua
yang ada disekitar benda disebut dengan lingkungan.

Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi

1. Sistem terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Jika tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk
atau keluar dari sistem,perubahan energi secara keseluruhan dalam sistem
dan kandungan kalor adalah nol. Contohnya adalah wadah terisolasi,
seperti tabung gas terisolasi.

2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh
dari sistem tertutup dimana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi
pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya.
*pembatas adiabatik : tidak memperbolehkan pertukaran
panas
*pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja

3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti
bentuk energi.

Kesetimbangan termodinamika ada jika parameter fisik dari suatu sistem, (


misalnya : suhu, volume, dan tekanan) adalah konstan sepanjang waktu.
Kesetimbangan termal ada jika dua sistem berada dalam kontak termaldan terjadi
alirankalor diantara keduanya ( temperatur keduanya adalah sama).

Termodinamika dibagi menjadi tiga berdasrkan perubahan kandungan kalor.

1. Q=0
Jika tidak terjadi perubahan atau perubahan bersih dalam perubahan kalor
2. Q positif
Jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk kalor maka kandungan
kalor meningkat
3. Q negatif
Jika suatu sistem melepaskan kalor.

Maka didapatlah hubungan : Q=mcT


B. Hukum-Hukum Termodinamika
Hukum awal (zeroth law) Termodinamika
jika ada dua buah benda yang berada dalam satu kesetimbangan
termal dengan benda ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dan
lainnya
Peristiwa kesetimbangan termal dan hukum Termodinamika ke nol ini
jika diterapkan dan dilihat dalam kehidupan sehari-harisebenarnya sangat
banyak. Salah satu contohnya yang sederhan yaitu pada saat kita mengukur
suhu tubuh ketika demam. Misalkan saj ada dua tempat pengambilan data,
yaitu di daerah ketiak dan daerah mulut dan sebagai benda ketiga adalah
termometer sebagai pengukur suhu.
Sebelum dimulai pengambilan data, maka terlebih dahuludiukur suhu
awal termometer, misalnya diketahui 35 C, lalu mulai pengambilan data
pertama adalah di daerah ketiakatau lipatan tangan ketiak, termometer
diletakkan di dalamnya dan dicatat perubahan suhu termometerdalam 3
menit. Setelah diukur ternyata didapatkan data suhu ketiak 38 C. Termometer
didinginkan dengan cara dikibaskan agar suhhunya kembaliseperti semula 35
C . setelah suhunya kembali normal, maka diambil data pada daerah kedua
yaitu di dalam mulut, sama seperti pengambilan data pertama, letakkkan
termometer didalam mulut selama 3 menit, dan ternyata hasilnya juga
menunjukan 38C . Maka dari percobaan yang dilalakukan dapat disimpulkan
bahwa suhu tubuh keseluruhan (sistem) adalah sebesar 38C.

Hukum Pertama Termodinamika


perubahan energi total dalam suatu sistem yang tertutup adalah
samabesar dengan jumlah besarnya kaloryang ditambahkan ke dalam sistem
termodinamikadan usaha yang dilakukan di sistem tersebut
Hukum pertama ini menyatakan bahwa energi suatu sisten yang
terisolasi adalah konstan. Aliran kalor atau kerja (usaha) yang dialami oleh
suatu sistem dapat menyebabkan sistem tersebut memperoleh atau
kehilangan energi, tetapi secara keseluruhan energi itu tidak ada yang hilang,
energi tersebut hanya mengalami prubahan.
Berdasarkan hukum kekekalan energi tersebut, hukum 1
termodinamika dirumuskan sebagai berikut:
Untuk seiap proses, apabila kalor Q diberika kepada sistem dan sistem
dan sistem melakukan uasaha W, maka selisih energi, Q-W, sama dengan
perubahan energi dalam U dari sistem :

U=U2-U1=Q-W atau Q=U=W

Perjjanjian untuk Q dan W sebagai berikut:


o Jika sistem melakukan usaha, nilai W bertanda posistif
o Jika sistem menerima usaha, nilai W bertanda negatif

Salah satu contoh peristiwa hukum pertama termodinamika ini adalah


pada bunga esdi kulkas. Jika kulkas disebut sebagai sistem dan panasyang
ada diluarnya adalah lingkungan. Adanya perubahan suhu dan tekanan dalam
sistem akan menyebabkan hukum termodinamika pertama. Kaolr mengalir
dari dalam sistem ke luar sistem (lingkungan). Lalu di dalam kulkasbekerja
usaha untuk tetap menyetabilkan keadaan di dalam kulkas. Usaha ini di ubah
dalam bentuk yang lain, yaitu membentuk bunga es,sehingga suhu tetap
terjagameskipun mesinnya menghasilkan kalor ( mengubah dari energi listrik
menjadi kalor yang digunakanuntuk mendinginkan isi kulkas). Jika usahanya
tidak diubah maka kulkas akan overheat atau kepanasan dan akan cepat
rusak.

Hukum Kedua Termodinamika


hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukumini
menyatakan bahwa total entropidari suatu sistem termodinamika terisolasi
cendrung untuk meningkat seiringdengan meningkatnya waktu, mendekati
nilai maksimumnya.
Ingat entropi suatu gas>zat cair>zat padat atau keadaan yang kacau
dalam kehidupan sehari-hari yang tidak pernah tampak menurun.

Hukum kedua memungkunkan terjadinya hal sebagai berikut:

1. S>0, yang melukiskan proses-proses spontan dan tidak dapat


kembali yang terjadi di alam ( misalnya, bola yang mula diam,
bergulir menuruni bukit yang curam ke arah pusat gravitasi,
sekelompok semut yang menyebar di seluruh tempat. Dalam kasus-
kasus ini nilai AS positif
2. S=0 yang menyatakan bahwa keadaan yang kacau (disorder)
tidak berubah sekarang, tapi akan berubah dengan segera. Proses-
proses seperti ini dapat kembali, sebab setiap waktu dapat menjadi
spontan dan irrevesible ( misalnya, sebuah bola yang diam pada
puncak bukit dan seterusnya akan diam hingga suatu fenomena
alam seperti angin ribut atau gempa menyebabkan bola bergulir.

Contoh peristiwa yang menggunakan hukum termodinamika kedua


yaitu kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang
suhunya lebih tinggi dari udara sekitar, karena jika tidak maka panas dari
kulkas tidak bisa terbuang keluar. Contoh yang lainnya seperti beruang kutub
yang tertidur di atas salju, maka salju yang berada di bawah tubuh beruang
tersebut akan mencair karena kalor yang dimiliki tubuh beruang terssebut,
akan tetapi beruang tidak dapat mengambilkalor dari salju tersebut untuk
menghangatkan tubuhnya

Hukum Ketiga Termodinamika


pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropibenda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol
Contoh aplikasi hukum termodinamika ketiga adalah kebanyakan
logam bisa menjadi super konduktorpada suhu sangat rendah, karena tidak
banyak keacakangerakan kinetik dalam skala molekular yang mengganggu
aliran elektron.
C. Perpindahan Kalor

Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya


perbedaan suhu.Satuan Internasional untuk panas adalah Joule. Seperti air yang akan
mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah, panas (kalor) juga demikian.
Panas (kalor) akan bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu lebih
rendah.Ketika terdapat dua benda dengan suhu yang berbeda dan dicampurkan,
misalnya saja air panas dengan air dingin maka keduanya akan menjadi air hangat.
Hal ini terjadi karena jika air panas dan air dingin dicampurkan maka akan terjadi
perpindahan kalor dari air panas menuju air dingin, perpindahan ini akan terus terjadi
hingga tercapainya suhu seimbang yakni posisi dimana air menjadi hangat.

Perpindahan kalor dapat terjadi melalui empat cara, yaitu konduksi, konveksi,
radiasi dan evaporasi. Berikut penjelasan perpindahan kalor

1. Konduksi
Pada konduksi perpindahan energi panas tidak di ikuti dengan perpindahan
partikelnya. Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain
yang dingin. Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba
besi yang semula dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih
simpel, yakni satu logam panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang
yang di beri nama A dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yang lain
(kita sebut ujung B) juga akan ikut panas. Pemanfaatan Konduksi dalam
kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita temukan, misalnya saja saat
memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci dan membuat
air mendidih.
2. Konveksi

Merupakan perpindahan kalor dengan diikuti oleh perpindahan


partikelnya.Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan
berpindahnya zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya
saja jika Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan
konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh
konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air,
apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air dimasak maka air
bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke
atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas
akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu
yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada
ventilasi ruangan dan cerobong asap.

3. Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa
menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan
zat perantara, contohnya anda bisa melihat bagaimana matahari memancarkan
panas ke bumi dan api yang memancarkan hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di
radiasikan melalui bentuk gelombang cahaya, gelombang radio dan gelombang
elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui
media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain. Contoh radiasi dalam
kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api unggun, anda
berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat.

4. Evaporasi
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas
hanya dapat kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh
manusia, kelembaban dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari
tentang energi. Membahas tentang energi panas dan kerja yang
dihasilkan oleh energi tersebut.
2. Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain secara alami maupun
melalui rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan.
3. Kesetimbangan energi pada suatu sistem didasarkan pada prinsip
atau hukum .kekekalan energi akan berkesinambungan dengan
prinsip kesetimbangan masa , sehingga prinsip yang digunakan
kesetimbangan energi mirip dengan kesetimbangan masa, yaitu :
Energi yang masuk = energi yang keluar _+ akumulasi dalam
sistem
4. Dalam kehidupan sehari hari pun kita sering mengaplikasikan
hukum termodinamika baik yang secara sederhan maupun secara
modern.
B. Saran
1. Meningkatkan teori termodinamika untuk kehidupan sehari-hari
2. Memperbanyak pengetahuan tentang termodinamika.
Tugas :

Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Lingkungan


Dosen Pengampu : Drs. La Harudu, Msi.

PERPINDAHAN PANAS

OLEH :
HARTINI
(A1A4 14 013)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017

Вам также может понравиться