Вы находитесь на странице: 1из 13

MAKALAH BANGUNAN DAN PERALATAN PERKANDANGAN

PETERNAKAN
Kandang Domba Penggemukan

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Bangunan dan Peralatan Perkandangan Peternakan yang diampu oleh
Diky Ramdani, S.Pt., M.Anim.St.

Disusun oleh:
Kelas C
Kelompok 7

FAUZIAH 200110150012
CAESAR SUPRIADI 200110150086
FITA NUR H 200110150088
IMEY PERMATA SARI 200110150270

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK POTONG


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu Wa Taala karena dengan
karunia dan hidayah-Nya, sehingga tugas Makalah Bangunan dan Peralatan
Perkandangan Peternakan mengenai Kandang Penggemukan Domba dapat
diselesaikan oleh penulis dengan baik. Tugas makalah ini dibuat kemudian
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bangunan dan Peralatan
Perkandangan Peternakan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Diky Ramdani, S.Pt,
M.Anim.St. Selaku Pengampu Mata Kuliah Bangunan dan Peralatan
Perkandangan Peternakan, serta berbagai pihak terkait yang telah membantu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini. Dengan bantuan-bantuan tersebut
penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis
pada bidang pengetahuan ini. Penulis mengharapkan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah yang lebih baik pada masa yang akan datang.

Sumedang, November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB Halaman

KATA PENGANTAR........ ii
DAFTAR ISI iii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan...................................................................... 2

II. PEMBAHASAN
2.1 Konstruksi Kandang Domba...................................................... 3
2.2 Tipe Kandang Domba.. 5
2.2.1 Kandang Panggung.......................................................... 5
2.2.2 Kandang Lempark........................................................... 6
2.3 Macam-macam Kandang Domba................................................ 7

III. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10

iii
1

I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kandang ternak adalah tempat yang digunakan untuk memelihara hewan

ternak, tempat itu dapat berupa wadah, bangunan atau area bergantung pada jenis

hewan yang akan diternakkan. Kandang adalah struktur atau bangunan dimana

hewan ternak dipelihara. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya

ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak.

Perkandangan merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan tingkat

keberhasilan suatu usaha peternakan domba. Perkandangan yang sering tidak

memenuhi kaidah dan fungsi yang sesungguhnya, cenderung akan merugikan baik

terhadap ternak itu sendiri, manusia dan lingkungan. Oleh sebab itu, pengetahuan

yang komprehensif tentang perkandangan perlu diketahui sebagai upaya bagi

peningkatan produktivitas ternak domba yang dipelihara sekaligus mengurangi

dampak negatif pecemaran lingkungan sekitarnya.

Membangun kandang untuk ternak domba sama seperti membangun rumah

untuk tempat tinggal manusia, sehingga secara hakekat normatif harus sama.

Pembangunan kandang memerlukan keterampilan dan keseriusan. Tujuannya

adalah untuk menciptakan desain kandang yang sempurna bagi domba yang

dipelihara atau akan dipelihara agar benar-benar menjadi tempat yang nyaman

bagi ternak domba itu sendiri. Prinsipnya adalah konstruksi kandang harus dapat

membuat domba merasa nyaman dan aman. Kondisi ini tentunya akan menjadikan

domba berproduksi secara normal.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan kandang adalah ukuran

dan dan bahan kandang dari setiap ternak. Setiap ternak memiliki ukuran dan
2

bahan kandang yang berbeda-beda, seperti halnya kandang domba yang memiliki

jenis kandang dan ukuran yang berbeda dengan ternak lain. Oleh karena itu

pengukuran dimensi kandang domba sangat penting dilakukan. Dengan mengukur

dimensi kandang domba, kita dapat menyesuaikannya dengan standar kandang

ternak domba apakah layak atau tidak. Sehingga domba pun merasa nyaman akan

kandangnya.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana konstruksi pada kandang domba yang baik.

2. Apa saja tipe dan fasilitas pada kandang domba.

3. Apa saja macam kandang pada domba.

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui konstruksi kandang yang baik untuk ternak domba

2. Mengetahui tipe dari kandang domba.

3. Mengetahui berbagai macam kandang domba.


3

II

PEMBAHASAN

2.1 Konstruksi Kandang

1. Atap

Bahan atap yang bisa digunakan cukup beragam, diantaranya rumbia,

genting, asbes atau seng. Untuk kandang yang berada di daerah panas,

dianjurkan untuk menggunakan atap yang berdayas serap panas kecil,

misalnya genting, asbes, atau rumbia. Untuk kandang yang berada di daerah

dingin atapnya disarankan terbuat dari bahan yang berdaya serap panas tinggi

seperti seng. Atap kandang hendaknya dibuat miring sekitar 30 derajat, agar

air hujan dapat mengalir. Ketinggian atap hendaknya tidak terlalu rendah agar

tidak terlalu panas (Sarwono, 2002).

2. Penyangga atau Tiang Kandang

Tiang penyangga kandang harus dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama.

Kandang umumnya terbuat dari kayu. Kayu tiang yang digunakan dapat

menggunakan kayu kaso berukuran 15x15 cm. Jika sulit mendapatkan kayu

kaso, kayu gelondongan pun dapat digunakan asalkan cukup kuat (Cahyono,

B. 1998).

3. Dinding Kandang

Dinding kandang berguna untuk membentengi ternak agar tidak lepas,

menahan angin, dan menahan suhu udara agar tetap nyaman. Dinding

kandang bisa menggunakan bahan dari kayu atau bambu. Namun peternak

biasanya menggunakan bambu, karena harganya lebih murah, selain itu

bambu mudah diatur sehingga peternak dapat membuat celah antar bambu

yang berfungsi sebagai sirkulasi udara dari dan ke dalam kandang (ventilasi).
4

Dinding kandang bagian bawah (0,5-1 meter dari lantai kandang) sebaiknya

dibuat agak rapat dan bagian atas (lebih kurang 2 meter dari lantai) tidak

perlu terlalu rapat. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masuknya cahaya

matahari dan sirkulasi udara dalam kandang. Dinding kandang dibuat dengan

tinggi 1-2 meter dari lantai kandang agar sinar matahari dapat masuk dan

menjaga sirkulasi udara (Mulyono, 2003).

4. Alas atau Lantai Kandang

Lantai kandang terbagi dua yaitu lemprak (tidak berkolong) dan kandang

panggung. Lantai lemprak dibuat agak miring agar air kencing mudah

mengalir keluar sehingga tidak tergenang dan mengakibatkan becek. Alas

kandang bisa terbuat dari bambu, papan, semen, atau tanah saja. Lantai

kandang panggung biasanya terbuat dari bambu atau kayu. Jarak antara bilah

bambu atau kayu harus disesuaikan agar kaki tidak mudah terperosot dan

menyebabkan luka. Biasanya jarak yang dipakai sekitar 1 cm. Jarak tersebut

berguna untuk mempermudah pembuangan kotoran langsung ke kolong

kandang (Santoso, Endang. 1995).

5. Jalan atau Lorong Kandang

Jalan biasanya dibuat di tengah-tengah kandang. Jalan kandang ini sebaiknya

dibuat dari semen agar tidak mudah becek. Mengingat fungsi lorong kandang

adalah untuk mempermudah peternak dalam memberi pakan, membersihkan

domba dan membersihkan kandang. Lebar jalan dsesuaikan dengan jumlah

kandang dan ukuran kandang domba yaitu sekitar 0,5-1 meter (Santoso,

Endang. 1995).
5

2.2 Tipe Kandang pada Kandang Domba


Secara umum tipe kandang ada dua yaitu kandang panggung dan kandang

lemprak. Sedangkan tipe kandang yang banyak digunakan peternak yaitu kandang

panggung.

2.2.1 Kandang Panggung

Kandang panggung merupakan kandang yang berkonstruksinya dibuat

panggung atau dibawah lantai kandang terdapat kolong untuk menampung

kotoran. Kandang panggung dicirikan dengan adanya tiang penyangga, sehingga

lantai berada di atas tanah, dan berjarak 0,5 1 M dari atas permukaan tanah.

Lantai kandang panggung biasanya dibuat dari papan atau potongan bambu dan

memiliki tiang penyangga. Fungsi kandang dibuat panggung adalah untuk

menghindari ternak kontak langsung dengan tanah yang mungkin tercemar

penyakit, ventilasi kandang yang lebih bagus. Kandang panggung memiliki

keunggulan yaitu kandang relatif lebih bersih karena kotoran dan air kencing jatuh

kebawah, lantai kandang lebih kering dan tidak becek, kuman penyakit, parasit

dan jamur yang hidup di lantai kandang dapat ditekan perkembangannya.

Sedangkan kelemahan dari kandang panggung yaitu biaya pembuatannya relatif

mahal, resiko kecelakaan karena ternak terperosok atau jatuh lebih besar dan

kandang memikul beban berat dari ternak yang ada diatasnya (Ludgate, 2006).

Tipe kandang panggung sangat praktis untuk daerah yang sangat lembab, daerah

dengan curah hujan tinggi, sehingga ternak perlu dilindungi dari hujan (Devendra

dan Burns, 1994).


6

2.2.2 Kandang Lemprak

Kandang lemprak dicirikan dengan lantai yang menggunakan tanah

sebagai alas. Lantai sebaiknya dibuat dari semen dengan corak kasar agar lantai

tidak licin dan mudah dibersihkan. Lantai juga dibuat sedikit miring ke satu arah

untuk mencegah adanya genangan air setelah kandang dibersihkan. Kandang

lemprak tidak dilengkapi alas kayu (Murtidjo, 1993). Kandang tidak dilengkapi

dengan palung pakan, dalam menyajikan pakan hanya diserakkan di atas lantai.

Pemberian pakan umumnya berlebihan, sehingga didapat hasil kotoran yang

banyak. Kotoran akan dibongkar setelah 3 6 bulan kemudian. Kandang lemprak

memiliki kelebihan yaitu biaya pembuatan lebih murah, konstruksi kandang lebih

sederhana, resiko kecelakaan dapat dihindari dan kandang tidak memikul beban

yang berat dari ternak, sedangkan kelemahannya yaitu kebersihan kandang dan

ternak kurang terjamin, lantai becek dan lembab, kuman penyakit, parasit dan

jamur berkembang subur yang menyebabkan kesehatan ternak kurang terjamin

(Ludgate, 2006).

2.3 Macam-macam Kandang Domba

1. Kandang Koloni

Kandang koloni merupakan kandang yang tidak memiliki penyekat.

Kalaupun disekat, ukuran kandang relatif luas untuk memelihara beberapa domba

sekaligus. Kandang ini cocok untuk membesarkan domba bakalan atau

memelihara betina dewasa calon induk (induk tidak bunting atau menyusui). Luas

kandang disesuaikan dengan umur bakalan dan jumlah ternak yang dipelihara

(Mulyono, 2011). Sesuai sifatnya yang senang berkoloni atau melakukan aktivitas

dalam kelompok, kandang penggemukkan domba biasanya menggunakan


7

kandang koloni dengan kebutuhan luasan kandang 0,5 0,75 m 2 /ekor. Selain

sesuai dengan sifat domba yang senang berkoloni, keunggulan lain dari kandang

koloni adalah biaya pembuatannya yang lebih murah dibanding dengan kandang

individu. Sementara itu, kelemahannya bisa terjadi persaingan pemberian pakan

dan pada jenis domba tertentu seperti domba garut bisa saling beradu kepala (Tim

Penulis MT Farm dan Harianto, 2012).

Berikut tabel kapasitas kandang koloni sesuai bobot domba.

Ukuran Kandang Koloni Bobot Domba Jumlah Maksimal per

Kandang

2,5 x 2 meter 20-25 kg/ekor 15 ekor

2,5 x 2 meter 30 kg 10 ekor

Tabel 1. Kapasitas kandang koloni sesuai bobot domba (Tim Penulis MT Farm

dan Harianto, 2012).

2. Kandang Individual

Kandang Individual merupakan kandang yang disekat-sekat sehingga tiap

sekat akan berisi satu ekor ternak domba. Misalnya, setiap sekat kandang

berukuran 0,75 m x 1,4 m atau 0,7 m x 1,5 m. Pada umumnya, kandang ini

digunakan untuk membesarkan domba bakalan dan menggemukkan domba afkir

yang kurus. Karena kandang berukuran sempit, gerakan ternak relatif akan lebih

sedikit. Dengan demikian, perkembangan ternak menjadi lebih cepat karena

energinya tidak banyak terbuang (Mulyono, 2011).

3. Kandang beranak dan menyusui

Kandang beranak dan menyusui merupakan kandang yang dikhususkan untuk

induk yang baru saja melahirkan lalu menyusui anaknya. Masing-masing induk

yang mempunyai anak sebelum umur satu bulan sebaiknya tidak dicampur dengan
8

induk yang beranak lainnya. Kandang ini paling tidak berukuran (1,5-2 x 1) m 2.

Untuk induk yang mempunyai anak berumur lebih dari satu bulan, sebenarnya

sudah dapat digabung dengan 2-4 ekor induk dalam satu kandang koloni.

Misalnya, empat ekor induk dengan enam ekor cempe memerlukan luasan

kandang 7-8,5 m (Mulyono, 2011).

4. Kandang isolasi atau kandang karantina

Kandang isolasi digunakan untuk merawat domba yang terserang penyakit

agar tidak menulari domba yang sehat. Karena itu, lokasinya lebih baik dipisahkan

dari kandang pemeliharaan utama, terutama jika domba terkena penyakit menular.

Kandang isolasi bisa dibuat secara khusus atau menggunakan kandang yang

sedang kosong atau tidak terpakai. Jika tidak menggunakan kandang isolasi

khusus, kandang sebaiknya didesinfeksi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk

memelihara ternak yang sehat kepala (Tim Penulis MT Farm dan Harianto, 2012).
9

III

KESIMPULAN

1. Konstruksi kandang yang baik pada kandang domba harus terdapat atap

kandang, dinding kandang, lantai kandang, jalan atau lorong kandang dan

penyangga pada kandang.

2. Tipe kandang domba dibagi menjadi dua bagian yaitu kandang lempark dan

kandang panggung.

3. Macam-macam kandang domba secara keseluruhan dibagi menjadi 4 macam


kandang yaitu kandang melahirkan dan menyusui, kandang koloni, kandang

individu, dan kandang isolasi atau karantina.


10

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 1998. Beternak Domba dan Kambing. Kanisius, Yogyakarta.

Devendra dan Burns. 1994. Produksi kambing di daerah Tropis. Penerbit ITB.
Bandung.
Ludgate, P. J. 2006. Sukses Beternak Kambing dan Domba. Papas Sinar Sinanti,
Jakarta.
Mulyono, S. 2003. Teknik Pembibitan Kambing dan Domba. Penebar Swadaya.
Bogor.

. 2011. Teknik Pembibitan Kambing dan Domba. Penebar Swadaya.


Bogor.

Murtidjo, B. A. 1993. Memelihara Ternak Kambing Sebagai ternak potong dan


Perah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Santoso, Endang. 1995. Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Domba. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Sarwono. 2002. Beternak Kambing dan Domba Unggul. Penerbit Swadaya.


Jakarta.

Tim Penulis MT Farm dan Bagus Harianto. 2012. Bisnis Penggemukkan Domba.
AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Вам также может понравиться