Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
e
...
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3l A2K4 -INDONESIA
BAB. I.
PENDAHULUAN
~
~ll
1.1. PENGERTIAN
~.'
C.
:,,0
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah ~Z
suatu pemikiran dan'upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempumaan '.m
,CJ)
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan ',;
makmur.
I': .:
,.I,'::!~~EP2K3L
_, ::. _ .. ,-,;:~_,c.~;" .,.,' - "', . _ , " \
rIJ Pelatihan;/J.hIiMuda
,:.:.;,":~ ~_;~;.~ 'I;.~
K3FKonstruksl'
~l~";':';~"?:'_"'. :! ,':'4
T
.:' ;__ ~c_ ; - . : ' .'"_'.
A2K4 INDONESIA.
"
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN LP2K3LA2K4 -INDONESIA
LP2K3L A2K4 INDONESIA
tidak langsung tersebut, secara ekonomis dapat dihitung, baik yang diderita
langsung oleh pekerja maupun yang menjadi beban pengusaha dan
masyarakat pada umumnya.
I
Peraturan dan Perundang - undangan
~>t:
'~1Ioj
I
u:./ .4-:
. or
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
"
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN .L.P2K3L' A2K4 -'IN.DONESI~~' ,,'
lP2K3L A2K4 -INDONESIA
,:
-~
cn~
w~
z~ UUD 1945 pasal 27 ayat (2) dan Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang
'o~ i kl3tentuan-ketentuan pokok mengenai Tenaga Ke~a pasal 9 dan pasal 10,
d ;
. 'Z~-y
1, UUD 1945 pasal27 ayat (2) menyatakan:
" Tiap-tiap warga Negara bemak atas pekerjaan dan penghidupan ,;.'"
yang layak bagi kemanusiaan"
Bila pasal ini kita kaitkan dengan sumberdaya manusia, maka
"peke~aan" tersebut tidak lain adalah "peke~aan yang manusiawi",
Pekerjaan demikian memungkinkan tenaga kerja untuk tetap sehat
dan selamat sehingga dapat mengernbangkan diri sebagai "manusia"
agar dapat hidup dengan layak sesuai dengan harkat dan martabat
2.
manusia.
I"
. '~:"':--'~-"""'J'(""'("""::~"_.'_:,,~_~~-~' " ... :,'~ :.~.-". - . 'r' _ ~. ::..:;,
PelatihanAhl(MiJda~_I(~J(Oilstruksi
':~a".I' -,~
. ,_.<'7 .. _., .. .. . :1 :' /..:' . ":"
:~~"f'::;t~~",~.~
'/'.'~
',' !o'
LP2K3L A2K4 INDONESIA:,
'1.,---.
-.:'_:.I.;~'-:-7-"' :!,' ,;...
. . " . I .:".:~
LEMBAGA PENDIDtKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN LP2K3L A2K4 - INDONESIA
LP2K3L A2K4 .. INDONESIA
....
-ewn
<C ."
N
z
o
mencakup peralatan angkat, pita transport, pesawat angkutan diat<;is
landasan dan diatas permukaan serta alat angkutan diatas reI.
"....
eN
c :J>
z Apa yang dimaksud dengan hal teersebut diatas adalah apa yang N
~
.~
telah ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja ialah:
I 2.
3.
4.
Pita Transport
Pesawat angkutan
diatas landasan dan
diatas permukaan
Alat angkut jalan rei
Eskalator, ban berjalan dan rantai berjalan.
.:J>
-Pesawat Angkutan diatas landasan dan diatas pennukaan 17 pasal I\)
-Alat angkutan jalan rei...... 17 pasal
<C
....
-en ."
N
w
z
o
"....
eN
c :J>
z N
"
~
z
c
BabJ- 4/8 o
z
m
en
-:J>
LP2K3L A2K4 - INDONESIA
~1
Pelatihan AhliMiida:K3Konstruksi
. - :,...... -
./ ' . \.
@ LEMBAGA PENDIDJKAN & PElATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
BAB. II.
OPERASI PERALATAN BERAT
2.1. PENDAHULUAN
z
c
Yang perlu diperhatikan dalam operasi peralatan berat adalah, '0
keamanan dalam bekerja, perlindungan keselamatan bagi pekerja dan ,Z
terhadap sarana I fasilitas dan prasarana yang berkaitan dengan operasional m
peralatan di tempat kegiatan kerja. en
Karena pada dasamya manusia yang bekerja, umumnya selalu
'i:
menggunakan alat yang dipergunakan untuk bekerja. Untuk hal ini masing
masing kondisi harus dapat memenuhi persyaratan bekerja secara aman,
... baik dan benar, maka dalam pengelolaan peralatan berat I pesawat angkat
dan angkut diperlukan seseorang operator yang mampu dan terampil.
Apa yang dilakukan oleh operator, terlebih dahulu harus memahami
cara - cara mempergunakan peralatan-peralatan tersebut dengan persyarata
yang dimilikinya. Sebagai contoh misalnya bagaimana mengoperasikan
peralatan berat I pesawat angkat dan angkut dengan benar dan aman?, apa
yang harus dipenuhi sebelum masuk daerah kerja dan akan memulai
pekerjaan, harus mendapat izin ter1ebih dahulu sertifikat layak pakai pesawat '"
yang akan dipergunakan juga layak kerja bagi oPerator yang menjalankan
pesawat yang bersangkutan. Jika seandainya terdapat pesawat yang mau -z
dipergunakan tidak memiliki sertifikat layak pakai, harus diadakan c
pemeriksaan dan uji coba dulu, sedangkan sang operatomya. pun sama o
halnya seperti pesawat itu sendiri. z
Baiklah kita perlu meninjau apa saja yang harus dilakukan oleh m
en
sesorang mulai dari tingkat pembantu operator, operator, pengawas dan
penanggung jawab jalannya keamanan pekerjaan. Sebagai contoh umum,
:r>
misalnya ada tujuh tahapan pengoperasian peralatan berat I konstruksi yang
harus dipatuhi.
<to'. r
-
en
Tahapan-tahapan ini penting bagi sang operator atau pengawas yang
bertanggung jawab terhadap pengoperasian peralatan be rat I konstruksi
-0
r\)..
w
z:
0:'
c'~
tersebut.
"
W
j'
Z'
2.2. DASAR HUKUM :r>
r\)
l:::JII
I' Oasar pengoperasian peralatan berat I pesawat angkat I angkut pada
dasarnya harus mengikuti standar ataupun peraturan dan perundang
undangan yang berlaku. Standar operasi yang digunakan disini tentunya
"
.r;::..
Bab2- 2/10
sebenarnya.
I\)
Karena seorang inspektur dituntut, harus melaksanakan tugasnya
iii secara teliti jujur, sehingga kecelakaan ataupun kerusakan fatal dapat "
~
It
2.
tertera di dalamnya itu benar.
Izin kerja harus memiliki bila dalam penggunaan peralatan berat I
en
konstruksi tersebut penggerak utamanya adalah motor bakaratau
Iistrik.
I
melintasi daerah yaf1g terdapat banyak kabel atau saluran-saluran
pipa di dalamnya.
keputusan. .
beroperasi.
~
3. Operator tidak diijinkan meninggalkan tempat ke~a operasi, sedang
Bab2- 3/10
..
rP-]
,. ~.,.'
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA
5. Beban harus memiliki besaran berat yang tercantum dengan jelas dan
operator harus rnengetahui jumlah beban yang akan diangkat
termasuk berat hook, rope dan lain sebagainya.
I;Jl
Bab2- 4/10
a). Beban ditaruh di tanah segera jika situasi dan kondisi tel~h
rnemungkinkan yang bebas dari segala macarn gangguan.
b). Motor penggerak segera dihentikan, tetapi dijamin bahwa
beban tidak akan turun.
c). Segera pengawas ke tempat yang berbahaya tersebut untuk
observasi keadaan.
d). Jikalau memang semuanya telah aman, perlu dilakukan
pemeriksaan ulang apakah tempat, alat dan lain sebagainya
tidak akan berubah.
e). Jikalau semuanya beres; segera minta izin lagi untuk segera
memulai b,eroperasi.
Bab2- 5110
@
~~~\
LEMBAGAPENDID"A' &PElAlIHAN
1liio'
:J
lPZK3l A2K4 INDONESIA
I o
o
Dilarang keras menempatkan barang-barang pada
bagian-bagian yang berputar, bergerak, pipa-pipa,
saluran kabellebih-lebih lagi mengikatnya.
Operator peralatan berat I konstruksi sebaiknya telah
berumur lebih dari 20 tahun dan dengan cukup
~
~.~
..
I
~
~:tl
E:::.~.il
"~._"-
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN LP2K3L A2K4 - INDONESIA
lP1K3L A2K4 -INDONESIA
r
"tJ
I\)
~
w
I\)
"
E
2.4. BEBERAPA KESALAHAN OPERASI MENGAKIBATKAN KECELAKAAN
o
z
pada manusia, sehingga tidak salah jika kecelakaan terbesar hampir 80% en
disebabkan oleh manusianya. Serikut yang perlu diperhatikan agar
meminimalisir tingkat kesalahan yang menyebabkan kecelakaan :
1. Kesalahan Teknis, kesalahan teknis ini meliputi peralatan yang
digunakan, baik yang dapat di prediksi maupun yang tidak I
Bab2- 7/10
- @ lEMBAGA PENDIDIKAN & PElATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
lP2K3l AZK4 INDONESIA
Bab2- 8/10
-,
1
. '" 1
'r
..
,
!
~
1
1
DATAR YANG SAMA
- Perlengkapan dan peralatan kerja berserakan di
atas lantai kerja
- Cahaya di tempat kerja kurang
-, Pengaturan tata letak yang tidak baik
2. JATUH DARI - Terdapat lubang-Iubang di lantai
KETINGGIAN
- Tidak ada pagar pengaman
- Ketika bekerja di tempat yang tinggi, tidak
memakai ikat pinggang pengaman
3.KEJATUHAN BENDA - Berada di bawah benda yang mudah jatuh atau
BENDA lepas dari kedudukannya
- Tidak waspada terhadap keadaan di atas
kepala
4. TERKENA PERClKAN - Tidak memakai pelindung muka/mata ketika
='
~ BENDA-BENDA mengasah benda keras atau bekerja dengan
~A KECIU BAHAN-BAHAN bahan-bahan kimia ;
KIMIA
- Peralatan kerja tidak diberi perlindungan yang
cukup
5. TERTUSUK BENDA - Tidak memakai alat-alat pelindung yang cukup
TAJAM (sepatu, sarung tangan, baju yang pantas) ketka
bekerja denQan bendabenda tajam
6. TERJEPIT - Jari tangan dalam kedudukan yang berbahaya
BENONALAT-ALAT ~
:'
- Alat-alat yang bergeraklberputa r tanpa
perlindungan
- Pelanggaran atas prosedur kerja standar
7. TERSENGAT ALiRAN - Bekerja di tempat basah
L1STRIK
- Tidak memakai sepatu boots karet
- Isolasi Iistrik tidak baik
- Tidak tahu listrik
~
Bab2- 9/10
r.
'~"'. ".=~~~.:.:, .-,'.,;, .. '.. ' , .. . ' ; :.~;... . ". .. . ' . ~"./.~:'
~ ':.'~:~'
~l,,: ,:'
,,<
.
Sol Pelatiht:J"1~:{f,~~~eta.Kjjlfpd,~~rLJ~~i:,':.":,:},<~~'L
P2~3l., A2 K4 ~ 'IN DON ESIA~ti~
@
~~~2'
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3l A2K4 INDONESIA
,
L A2K4 - INDONESIA
'
,-I
-e<Cw';n,:',
.,
Z~
e~ Ii
C
Z~;
-' I' .
m
;~I
1-',
z
~C
le
I;.
tz:
Bab2- 10/10 lim'
( ,,'
:'C/)
~-'
4 ......
':.:.~:.'
'.;, "<;'.";!~">'..i."," . ." " .' .' " '. ' . .. ~~;';'
PelatihanAhIiM'!~!!~~.:K.o(}struksi '/" LP2K3LA2K4 :'INDONESIAL ..~
.- "" -: _0.'
@ LEMBAGA PENDlDtKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
BAB III
PRODUKSI
1.1 PENDAHULUAN
Bab31/24
@ LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA& L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
/ ,i
I ~tllg0
T, ansrnisslon
reduction riltio
Reduction
relio
Il .: j Forward 1 st 3.56 139.0
I{; I 2n<.J
3rt!
2.12
1.97
106.1
77.0
4th
I(i I ___~
1.31 51.0
rl~=frJJL-~--;_
3rd 1.67 65.2
4th 1. 1 1 43.2
r;
t.---
-'
~
I 1/1
'-'~J-~~~ ':)fl'/ I'~k_ f ",6 .
.', "J ': ,t~
r.ni~
?u'l"
'-:'-" '
"I"
It;: \ ~~
10 ,
.J
lI'~
glJrO)
~I<J
(,.b,l
IW.?~
',tT,;, 5
1
II j r';, -~ ~I'j~I ~ ! .,. ~ I
J',".t/. I }- I
rr c--.
I ~f,;
~:;' '1.'
l - .
:
f<:J--~~',t ~ .C~"---""""''"',,f.,,
~~'f/'~'''J~U ~lrs_ t
lj' .--- Jl
I :" Hit<\( ._, I 'I"
Ali' I
'l _:
(~-I
J
'! (-
!,"!--,C-lli l ' ~~J (j
IU ~~~~([j :";':-~-4~FL
"1'
~V!~~~ i~~;\m:Tj ~ Ii"Nr .---:'f.~tJ,~~\~!r~:\" ~fr t
U~~l -'ijJ,~flt~ ~ ... -... -.. ,--~-,-: 'Il_~'--' .':':JQ~! ' - _ . ,
)fll r:.j "
1 8. Sprocket
~:I~l73J
'r-T.~,::P-I
(lJ'~. ~'
u~~~-j
T-
leon,..- -~i
"'=_';_--=- ,- ,J
C,-..":nr L....
- - .-. .._....._..
-----.
_. ' - . " ,4 .~--
->
.."--- .. --..... ---1J
.. ". _._-". ... '~. ._- ---'
@ lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
I. KOPLING UTAMA
gbr. A
Plate dipasangkan langsung ke fly wheel engine. Ketika engine hidup, maka flywheel
berputar. Dengan demikian plate pun ikut berputar. Ketika plate dan disc di:llam
posisi disc-engene (gbr. A), maka tidak ada pemindahan tenaga; agar supaya terjadi
pemindahan tenaga maka antara plate dan disc harus dalam keadaan engage (gbr.
B).
Untuk menghindarkan slip pada waktu plate dan disc sedang engage, maka
haruslah dipenuhi persyaratan sbb:
1. Gaya yang menekan plate dan disc haruslah kuat.
2. Koefisien gesek bidang kontak haruslah besar.
3. Luas bidang kontak (ukuran dan jumlah plate dan disc).
Gaya tekan untuk menekan plate dan disc pada Dozer Komatsu mempergunakan:
Spring Type
Over Center Type
Woven 0,3
Kering, Mo Id 0,3
Sintered Metal 0,25
:&IJJJ,.-3/l 7
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
Untuk memenuhi .persyaratan luas bidang kontak, maka pada kopling utama ini
sering ditemui jumlah disc dan plate lebih dari satu.
Cara Kerja:
Plate (drive plate) no. 6 terpasang pada flywheel, sedangkan disc (driven plate)
no. 5 terpasang pada driven plate guide gear no. 4 dan guide ini dihubungkan
dengan poros 1.
Posisi Engage:
Clutch spring duduk antara release collar (18) dengan spring seat; dimana clutch
spring mempunyai gaya dorong kearah - - . ' sehingga release collar (18) akan
terdorong kearah
Ujung rod (17) dipasang pad a release collar (18), akibatnya ketika release collar
bergerak pada rod (17) juga akan terbawa oleh release collar. Release lever
dipasang pada release lever yoke -dengan perantaraan pin. Ujung yang satu dari
releaSe lever dihubungkan dengan rod, sedangkan ujung lainnya berfungsi untuk
menekan pressure plate.
Apabila rod bergerak kearah ----. maka release lever akan bergerak, sehingga
bagian bagian atas irelease lever akan menekan pressure plate; pada keadaan ini
disc dan plate engage. .
BabJ- 4/17
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN LP2K3L A2K4 - INDONESIA
IiiiiiiJI
I' ,
9 z
c
o
z
m
en
-
It
BabJ- 5//7
.' . - _:\':_~:~~,;;,;""~-.;:,
...,,;;,,,:~-~~.-}~-~ .- 'of .",'
7 8 9 21 1. Cluteh~h<lft
\. \ I 2. Pilot bearing
. 3. Flywheel
G \ \ 4. llriv~n plate Quide gear
\ \ S. Driven plate
.. \. \ G. Orive plate
_.' ,," , t.. a:l.l
, 7. Pressure plate
I;I ,:'
. ,
5 I. I ,
'\1
~
.c-.-t-I--~
8. Rele;J:;e lever
9. Helease lever yoke
10. Clutch svring
'11. Clutch cover
16 19 34. Lewr
35. Inertia brake spring
Jf). Return spring
,..
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 - INDONESIA
Posisi Dis-engage:
Ketika release collar ditekan kearah OIl , melawan kekuatan c1uth spring, maka
rod (17) akan bergerak , sehingga bagian atas dan release lever akan
bergerak akan bergerak 1<eara~. Pada posisi diatas akan menyebabkan plate
dan disc menjadi dis-engage. Pada clutch type ini, kondisi normal disc dan plate
selalu dalam keadaan engage.
Bab1- 6/17
(E:\ LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
~
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
\3 4 5 6
/9
L \~
e{"~~1:\_h_-':_ ;
10
19
IB 11 I fi . 15 14
Ke le rangnn :
LP2K3L A2K4INDONESIA
~
'tJ
N
Prinsip Kerja:
"r.-
W
.;.'
N
Pada keadaan netral (clutch pedal bebas), engage spring (7) akan mendorong
release lever (6), sehingga pressure plate (4) selalu menekan disc (2) pada plate (3).
Clutch pada posisi ini disebut Engage, dimana tenaga dari engine diteruskan ke out
put shaft melalui plate dan disc. Apabila pedal diinjak (ditekan) akan memutar yoke
"
~
shaft (8) searah jarum jam. Yoke akan mendorong release bearing (17), release z
lever (6) melawan kekuatan spring, sehingga pressure plate menjadi bebas dari c
tekanan spring. o
Clutch pada posisi ini disebut disengage, dimana tenaga engine terputus ke out put
z
m
shaft. Pada clutch ini tidak ada system petumasan, sedangkan untuk pendinginan
hanya mengandalkan udara luar saja, yang masuk melalui rumah main clutch. Untuk
mengurangi tenaga dalam menggerakkan pedal ke posisi dis-engage, maka
CJ)
):Ii
dilengkapi dengan spring pada linkage pedalnya (ini yang disebut dengan spring
booster).
...
Bab3- 7/17
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN LP2K3LA2K4 ':INDONESIA
LPZK3L A2K4 -INDONESIA
r
"'C
f\)
"
IN
k
'{~.
~
I\)
PEMINDAH TENAGA GERAK (POWER TRAIN) PADA PESAWAT ANGKAT
JENIS MOBIL BOOM "
~
1]
9
GERAK
KENDALl
MANUAL
~:;::
ro.~
." " ...,. "'0;' . ','.: ,.... . . -.. . . ' .,~ ...
Pelatihan.jJ.h/(MudaK3Konstruksi.
"",--.' :....-;"'t.(.,.~'.;_-.:).. ~,.'
1.'LP2K3L A2K4 '-INDONESIA: .
.~ -,", .- -". _:: I~
rJl\\ LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
Drum kopling & rem ikut terputar bila sepatu kopling menekanny'a.
Tenaga putar diteruskan melewati Poros bag ian luar dan langsung
berhubungan dengan Fungsinya misalnya penggulung tali baja,
penggerak swing dan jalan .
~
Sepatu Rem adalah bag ian terluar terikat tetap pada dudukan, tidak ikut
qJ
berputar,
Susunan seperti ini terdapat dua buah pada tiap system fungsi, dengan arah yang
berlawanan untuk gerakan winch/kelos penggulung.
2.1 Angin/udara
Tekanan angin dari pompa yang terkumpul ditangki udara
dialirkan kealat pelumasan saluran udaralangin kemudian
dibagikan ke kelep/katup kendali yang dikendalikan oleh tuas
kendalL
Angin/udara dari katup kendali dialirkan ke silinder dan piston
yang fungsinya sebagai penggerak kopling atau rem. ['lIJ
Kebaikan:
Mudah dalam pemeriksaan dan perawatan. Semua keausan
dan kerusakan akan segera nampak pada setiap pemeriksaan
Keburukan:
Angin sifat alirnya sangat cepat. Maka gerakan piston menjadi
angin/udara.
rnengendalikan crane.
dulu.
Keterangan.
Lihat gambar kopling dan rem.
BaM- 9/17
-.~1, . :;"_::";!"":...l.'r~:,,:,-rJ.";'_ ~,.:~,\ . . ~ .. '-:.<,,:., C'" >.'7 ,", " " ," . __ ~
,.-,~-
PelatihanAhIiMuda:K3<~Konstruks;:'/":::LP2K3L
- :-~_ ~~:~~:::~~ :.~;';~::~-H~_~'.~~.~"-.;:.-:-,7,"": - .. ,Co,'; ,. ',' ; " . o;~ - o.
A2K4 '-INDONESIA~':'
0 0 ~~:n..
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3l A2K4 INDONESIA
I
OTOMATIS
TIJAS
KENDALl
UTAMA.
yang bersambung pada satu as pemutar. Tiap pompa digunakan
untuk satu atau dua buah fungsi anatara lain: Fungsi naik turun HOOKlKAIT
.'
EXCHANGER kemudian lewat FILTER.
Bila tuas digerakkan untuk naik maka kerja kelep/katup adalah membuka "..l.IJ
saluran bertekanan ke MOTOR HIDROLIK untuk arah naik, sedangkan 1.=
tekanan lebihnya kembali ke tangki melalui BYPAAS VALVE. Untuk all yang
Bab'Z-10 / 17
telah memutar motor akan langsung ke tangki lewat saluran pada KATl)P
KENDAll/CONTROL VALVE.
~
gerakan tak menentunya mesin. Bekerjanya, bila ada tekanan dari sisi satu
misalnya untuk maju maka sisi lain terbuka setelah cukup tekanan kerjanya yaitu
bila katup masuknya terbuka dulu.
Pada system angkatan HOOK, bukan REM yang diterapkan pada system tetapi
KOPLING yang fungsinya naik bisa, turun tidak bisa. Alat ini disebut SPRAG
CLUTCH.
Pada system angkat boom yang memakai WINCH diberikan alat PAWL
RATCHET. Hal ini akan memberikan kekuatan tahan yang jauh lebih kuat
disbanding Sprag Clutch. Karena tempatnya selalu diluar dan mempunyai jarak
radial yang lebih lebar. Sistem kendalinya yang otomatis akan lebih baik
daripada yang manual.
Untuk yang memakai REM masih diberi pengaman lagi yaitu PengunciILOCK.
Contohnya yang teerdapat pada system PutarISWING.
~,
pada crane salah satu ruangan menjadi ruang Penahan Beban. Yang lainnya
Agar kuat menahan beban maka hanya satu buah katup Penahan yang
dipasangkan. Bekerjanya adalah oil bisa masuk tetapi tidak bisa keluar kecuali
Babl'- 11 / 17
Pelatihan AhlfMtida"K3;Konstruksi
~.
t!"'~~
-!;.'q::
,~:;">,-~ -. t:.:,-:.:.",g.":!-~v~~(~A~~_~,:_~'.?';,~~~-:::-"f~ ,,~.-._.~:
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
lP2K3l A2K4 -INDONESIA
membuka katup dari arah lain dengan tekanan dari arah untuk ke ruang
pengimbang.
Type lain dari Katup Penahan adalah dengan cara 011 bisa kembali-keluar dari
ruang bila mendapat tekanan lebih dar; yang ditentukan oleh pabrik pembuat.
Cara ini adalah yang sering dipakai karena aman dimana tidak akan terjadi '"
kerusakan struktur/konstruks bila melebihi beban. Tetapi bila per-nya melemah
maka daya tahannya menurun dan pernya harus diganti atau sementara
diganjal.
8ila satu system silinder hidrolik tanpa katup penahan maka hal ini harus diberi
untuk memenuhi standar umum crane terutama standard safety seperti ANSI 8
30.5, API Spec 2 C dan lain-lain.
pengendalian.
Untuk pengendalian kecepatan gerak dipakai system kendali Bantu yang kecil
dengan alat pencekik aliran atau memberi katup pengatur tekanan 011 pada
system kendali kecil.
Alat kendali kecil berakhir pada fungsi penggerak tuas berguna untuk
menggerakkan tuas katup kendali yan 9 besar, sehingga tidak lagi diperlukan
tenaga yang besar untuk menggerakkan tuas kendalL Pada hal ini dapat juga
ditambahkan suatu katup pengatur tekanan cepat atau lambat dengan temaga
listrik, dimana pemberian 011 bertekanan digandakan sehingga kekuatan
mendorong tuas menjadi lebih besar dan pembukaan saluran 011 pada katup
kendali menjadi lebih besar atau mendekati seratus persen diamna bila tidak
digandakan hanya terbuka setengahnya sehingga gerakannya menjadi lambat
Untuk. membuka seratus persen dilakukan pembukaan alat pencekik, atau
menyetel katup pengatur tekanan agar didapat tekanan 011 maksimal.
'~
=
Bab3-12 / 17
@ LEMBAGA PENDtDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA
PENGGERAK
I. JUMLAH PENGGERAK
Dengan mempertimbangkan besar kecilnya crane atau beban yang harus dilayani,
maka pada umumnya jumlah penggerak pada masing-masing gerakan dapat diamati
sebagaiberikut:
i'llJ
a) Penggerak long travel, untuk kapasita5 kecil terdiri dad 2 unit sedang untuk
b) Penggerak cross travel terdiri dari 1 unit (double output) penggerak dan 2 unit
c) Penggerak lifting unit terdiri dad 1 unit penggerak dan 2 unit penggerak untuk
kapasitas besar atau yang memerlukan gerak beban yang 5angat halus.
d) Unit rem.
III. KECEPATAN
Masing-masing gerakan biasanya memiliki beberapa tingkat kecepatan yang
disesuaikan dengan fungsi dan keadaan area operasi crane. Pada garis besarnya
kecepatan:
<Ill
a) Long travel antara 80 sid 120 m/menit crane besar atau 10 sid 40 mlmenit
crane keci!.
b) Cross travel antara 20 Sid 60 m/menit crane besar atau 20 Sid 30 rO/menit
crane keci!.
c) Hoist antara 5 Sid 25 m/menit crane besar atau 5 Sid 15 m/menit crane keci'
ns.truks(::
-,,:J':r-..... :;;'>.;.~l:-:.
':;~LP2K3L
:...!~'t:~r--":\.
A2K4-
-. '
INDONESI~
- _'
':,!'.
@ fLt;~\
LEMBAGA"NDIDIKAN. "tAli HAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
Prinsip kerja pesawat angkat & angkut adalah system yang bekerja pada
seluruh komponen bagian-bagian pesawat angkat & angkut itu sendiri, pada masa
sekarang ini terjadi perubahan teknologi yang demikian pesat sehingga terjadi
kemajuan pula pada system kerja dilingkungan enjiniring peralatan industri. Pada
umunya penggunaan system kerja pada pesawat angkat & angkut menggunakan:
Sistem Elektrik
Sistem Mekanik (manual & otomatis)
Sistem Hidraulis
Sistem Pneumatik (system angin bertekanan/tekanan udara).
Dari system keempat tersebut terdapat 2 (dua) sumber utama tenaga
penggerak diantaranya adalah:
Motor Listrik
Motor Bakar (Bensin & Diesel)
Motor Iistrik adalah motor yang energi tenaganya diperoleh dari hasil didapat
dan sumber listrik, dengan prinsip medan magnit listrik yakni tangan kanan ampere
dan melalui komutator maka rotor akan berputar terhadap statornya, dari hasil
putaran inilah tenaganya ditransfer secara mekanik ke poros-poras penggerak yang
dikehendaki, selanjutnya mengenai bekerjanya motor listrik sesuai penggunaannya
akan diterangkan pada bagian V berikutnya.
Agar motor dapat bekerja, maka dibutuhkan suatu rangkaian kejadian yang selalu
berulang.
Rangkaian kejadian yang selalu berulang kembali mengikuti jejak-jejak yang sarna
Untuk memproduksi daya yang terus menerus, maka motor harus mengulangi
rangkaian prosesdiatas secara berulang-ulang.
Bab.!-14/17
(//;S:\ lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
~
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
lP2K3L A2K4 -INDONESIA
Satu rangkaian lengkap dari proses tersebut, pada sebuah motor disebut satu siklis.
I~ Berdasarkan banyaknya langkah torak tiap siklus, maka motor dapat dibedakan
I
atas:
...J
(W)"
VA. Pengetahuan Hidraulik
.~~
Ni
.~ VA.1 Pendahuluan
...J
Dari system penggerak prinsip kerja hidraulik dewasa ini paling bariyak
digunakan pada dunia industri karena system hidraulik dinilai memponyai
banyak keuntungan dibanding dengan system penggerak yang lain maka
dalam modul ini kami khususkan untuk membahas jenis penggerak system
hidraulik yang mempunyai keuntungan sebagai berikut:
Gerakan yang dihasilkan dapat diatur sesuai dengan kegunaan alat dan
perlengkapannya.
Desain cukup sederhana baik secara keseluruhan maupun terhadap
~.
komponen pengontrol.
Penempatan akuator dan motor lebih memudahkan pada rangkaian
system.
'I
Maka disini akan kami coba menguraikan dari jenis-jenis komponen dan
prinsip-prinsip dasar system kerja penggerak hidrolik, yang nantinya kami harapkan
akan bisa membantu pembaca maupun orang yang berkecimpung dalam pemakaian
alat-alat berta bisa melakukan perawatandan pemeliharaannya.
Untuk memahami dengan jelas apa sebenamya yang dimaksud system hidrolik
itu, maka perlu diketahui terlebih dahulu hal apa saja yang mendasarinya. Untuk itu
perlu diketahui arti dan fungsi, hukum yang mendasari macam hidrolik, pengertian
symbol dan rangkaian sederhana sehubungan dengan simbol-simbol yang ada,
dengan mengetahui ini semua maka seseorang yang terlibat didalam pekerjaan
I
menggunakan peralatan dengan tenaga hidrolik, akan lebih mUdah menganalisa
standar hidrolik, karena setiap peralatan yang menggunakan tenaga hidrolik selalu
Bab'!f-15 /17
r
"'C
N
N
Bila ditinjau dan asal kata, hidrolik berasal dan kata Yunani yaitu hydraulic
yang terdiri dari dua buah kata digabungkan menjadi satu.
"
~
"
ool::lo
z
c
Bab1-16/17 z
-
si. .,J.~p~?~3L"""A2 K4 - IN DO N ES IA:..
@~>_\_
LEMBAGA PEND'DIKAN & PELAn"AN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
Hidrostatis (Hydrostatic)
Yang dimaksud dengan hidrostatis adalah pemindahan tekanan dan gaya
dengan rnenggunakan cairan yang bertekanan sebagai contoh adalah
penggunaan system hidrolik pada sebuah peralatan.
Ada beberapa hokum dan prinsip yang mendasari dari system hidrolik ini,
tetapi yang mudah untuk dimengerti adafah. Hukum Pascal yang berbunyi sebagai
berikut:
BabJt!-17/17
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
~.W
V'~ \ I KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA &L1NGKUNGAN LP2K3L A2K4 .. INDONESIA
.
LP2K3L A2K4 -INDONESIA
,
""0
N
BAS IV ,"
W
11;1
1.1. PENDAHULUAN
"
~
PERENCANAAN
a. Tekanan
b. Temperatur
N
c. Bahan pengisi bejana
III
d. Pengaruh perubahan tekanan dan temperatur
e. Pengaruh adanya peralatan-peralatan lain seperti pipa-pipa
"
-~
oeOan-oeoan lainnya
ataupun beban-beban laJnnya
f. Pengaruh cuaca disekitarnya.
Bab4 1/24
, .~.,,,.,,, . .'
: r
PeiatihanAhlfMuda'K3 Konstruksi
"
'LP2K3L A2K4 .. INDONESIA
,
@
0.' ~~
LEMBAGA PENDlDIKAN' PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LP2K3L A2K4 INDONESIA
TEMPERATUR
Penggunaan bahan pada temperatur yang tinggi berarti untuk
mempengaruhi kekuatan konstruksi bahanyaitu sifat mekanisnya seperti
keuletan, kekuatan, kekerasan dan akan menjadikan bahan tersebut menjadi
rapuh, kaku ataupun berubah sifat-sifat aslinya sehingga membahayakan
bagi kekuatan konstruksi semula.
KOROSI (KARAT)
Korosi ataupun perkaratan pada bejana tekanan juga salah satu
sebab yang menjadikan kekuatan konstruksi suatu bejana berkurang
pengaruh korosi tersebut antara lain:
a) Adanya korosi sebagian konstruksi menjadi hilang dan ini merupakan
cacat.
b) Adanya korosi bahan menjadi rapuh atau retak sebagai akibat dari
retak korosi tegangan (stress, corrosion coating).
c) Adanya korosi memperlemah sifat-sifat penghantar bahan.
d) Adanya korosi menguasai sifat-sifat mekanis.
Korosi tak dapat dikurangi dengan eara pemelihan bahan yang tepat
ataupun memberikan perlindungan semata-mata akan tetapi agar
dipemitungkan saat perencanaanpertama dengan bahan-bahan yang akan
terjadi dan menyagkut pula jangka waktu kemampuan material bertekanan
(life time).
KONSTRUKSI
Bejana tekanan cukup kuat didapat apabila pelaksanaan pembuatan
berdasarkan standard yang ada. Termasuk standard sambungan-sambungan
las merupakan hal yang sangat penting dan sangat mendapat perhatian
Bah V- 2/18
lEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN LP2K3L A2K4 - INDONESIA
lP2K3L A2K4 -INDONESIA
r
"tJ
I\)
tidaknya suatu konstruksi tergantung dari hasil sambungan las ini. Sifat hasil
sambungan harus mencerminkan kekuatan yang sesuai dengan bahan yang
I\)
disambung dan ini hanya dapat dilaksanakan berdasarkan standard tadi dan
dilakukan (dikerjakan) oleh Welden yang kualified. "
~
. I
Z
Dalam hal pelaksanaan sambungan pengelasan harus dapat m
en
memperlihatkan sertifikat procedure pengelasan dari suatu bejana tekanan
sesuai dengan standar WPS yang ditentukan. Hal ini ini tergantung -
dflaksanakan. r
"'C
. I\)
TINGKAT PENGAMAN
Ada beberapa jenis tingkap pengaman yang kita ketahui antara lain:
Tingkat pengaman dengan pegas. "r
w
Tingkat pengaman dengan beban.
,
N
Kegunaan tingkap pengaman ini bagi suatu bejana tekanan adalah
untuk melepaskan tekanan.
Z
1. Pada saat bekerja dengan kapasitas maximum sat tekanan tertinggi
C
tekanan kerja, tidak akan meningkat lebih 10% dari tekanan kerja
yang diperbolehkan.
o
o
o
1. Harus mempunyai harga tekanan yang sesuai dengan tekanan kerja
pesawatnya. Batas terendah tidak kurang dari 1 .~ x tekanan kerja
dan tidak Iebih dari 2 x tekanankerjanya.
"rw
Z
2. Harus mempunyai angka-angka yang jelas dan mudah dibaca dengan
I\)
tanda maximum yang diperbolehkan.
[]I
~J;
!~}
"
N
Z
<1:' C
Bab'13 /18 o
z
-
;en
Pelatihan'Ah;(Ni~d~)K3Konstruksi
~ "';' _.
.. ;'lP2K3L
_" ' . . _'.
A2K4 - INDONESIA..
u
@
l.<!>~,
LEMBAGA PENDIDIKAN PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & UNGKUNGAN
LP2K3L A2K4 - INDONESIA
LP2K3L A2K4 -INDONESIA
r
en "tJ
w f\)
Z
0\
C
7.2. DASAR HUKUM "w
r
Z Peraturan dan Perundang - undangan bejana tekan, yang ada
f\)
I-. selama ini masih mengacu pada : PEDOMANIPERA TURAN DARf
~
~
C\I
KETEL-KETEL UAP DAN BEJANA-BEJANA UAP
"
oI::ao
-en
yang lebih lama pula.
r
"tJ
w Pada jaman dahulu tenaga kuda diperlihatkan untuk mengilang f\)
'"
kekuatan pendorong alam yaitu angin.
sayap kincir angin dan tenaga putaran kincir dialihkan melalui roda-roda dan
batang pemutar batu pengilang gandum seperti penjelasan
BalJtt 4/18
Ketel uap jenis ini terdiri dari dua sisi yang rata, pada sisi atasnya
merupakan puncak ketel berbentuk setengah slinder dan dasar sisi pelatnya
dilengkungkan ke dalam. Dari bagian muka dan belakang ditutup dengan
pelat rata yang masing-masing disebut tutup depan dan belakang. Dibagian
bawah ketel terdapat ruang pembakaran untuk membakar bahan baker guna
memanaskan ketel. .
Ketel uap adalah suatu pesawat yang dibuat untuk mengubah air ada di
dalamnya, sebagian' menjadi uap dengan jalan pemanasan. Untuk
pemanasan diperoleh dari pembakaran bahan baker, jadi setiap ketel uap
harus mempunyai atau dilengkapi dengan sebuah tempat pembakaran.
Biasanyaketel uap terdiri dari satu silinder atau dari gabungan silinder
Bab4- 5/18
J
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN LP2K3L A2K4 - INDONESIA
V"_Y LP2K3L A2K4 INDONESIA
r
."
I\)
:J>
Bahan untuk ketel uap maupun pesawat uap selain ketel uap harus I\)
mempunyai kwalitas yang baik, karena untuk bekerja dalam temperatur dan
tekanan yang tinggi, ketel ini harus dapat menahan tekanan uap yang besar. "
~
I
Ketel uap dalam keadaan bekerja, sebagai bejana yang tertutup atau z
tidak berhubungan dengan udara luar, karena selama berlangsung c
pemanasan melalui bidang yang dipanaskan atau luas pemanasan dari ketel o
uap, maka air akan mendidih selanjutnya berubah menjadi uap panas dan -z
bertekanan. m
en
-
:J>
Setiap te~adi kenaikan temperatur uap dalam ketel, maka tekanan uap
akan meningkat pula; jadi kenaikan temperatur uap dan kenaikan tekanan
berhubungan erat.
Seperti setelah kita ketahui panas adalah suatu sumber energi atau r
dengan pertolongan panas, kita dapat melakukan suatu usaha,yang mana ."
,I\)
hal ini kita jumpai pada penggunaan ketel-ketel uap dan pesawat-pesawat
uap dilapangan industri.
Panas dari api dan gas panas, yang dihasilkan dari suatu dapur ketel
"r-
eN
atau dari panas sisa (waste heat), melalui bidang pemanasan, dipindahkan
,:J>
I\)
~
sehingga volumenya dengan cepat akan bertambah.
"
,,', 1
Bejana berisi air tersebut dalam keadaan terbuka, dibiarkan tanpa r
l
I dipanasi dan setelah beberapa lama, dengan jalan menimbang, bahwa air di ."
dalamnya telah berkurang. I\)
Rupanya dengan tidak dipanasi, air telah berubah menjadi uap dan
keluar dari lubang yag terbuka.
Peristiwa ini disebut menguap, dan dalam hal ini pembentukan uap
"
eN
r-
hanya te~adi pada permukaan air saja. :J>
I\)
Bila air dalam bejana, sekarang kita panaskan dengan menempatkan
sebuah sumber air dari pembaharuan gas di bawahnya, maka temperatur air
naik bertambah tinggi, air mulai bergerak sedang gelembung-gelembung uap
terlepas
, - keluar.
"
~
akan lebih cepat naik temperaturnya dan pada di tempat-tempat yang lain. z
Karena dipanaskan maka berat jenis air berkurangdan air yang panas o
akan naik, akibatnya air yang masih dingin akan turun dan hal ini z
en
Pada pemanasan air dengan arus air yang teratur disebut pereda ran
-
l>
air. Peredaran ini sangat penting dalam ketel uap karena dengan peredaran
yang baik akan bermanfaat untuk mendapatkan air yang cepat dan
pemanasan yang merata.
.l>
I\)
sarna dan karenaya mungkin terjadi tekanan-tekanan yang besar dalam pelat
ketel atau pada sambungan-sambungannya. "
Karena bejana ini terbuka uap yang berbentuk akan lepas keluar
melalui bag ian yang terbuka dan peristiwa ini disebut air menidih.
I
Titik mendidih dari suatu zat cair tergantung kepada tahanan, yang
menekan pada permukaan zat cair, karena gelembung uap harus sanggup
mengalahkan tekanan permukaan air disekelilingnya.
Bab\ 7/18
\
Pada bejana yang terbuka, tekanan uadara luar yang menekan pada
r-
permukaan air, besarnya 1 atmosfir, pada tekanan ini air mendidih pada 100
.1\)
C. Oalam ikhtisar tertulis di bawah terdaftar titik mendidih dari air pada
bermacam-maeam tekanan. Oengan tekanan rnutlak dimaksud, tekanan ~
~,J
~
yang diukur dari keadaan hampa udara sempuma.
I Seperti telah kita ketahui tekanan pukul rata di udara luar adalah 1
atmosfir, yang berssamaan dengan tekanan 1,0332 kg/cm2.
Oari daftar ternyata, bahwa air yang berada dalam suatu ruangan ketel
o
z
c
Z
, m
yang tertutup dengan tekanan 1, 0332 kg/em2, mendidih pada temperatur en
"I
,
100C. Pada tekanan yang lebih besar dari 1 atmosfir umpamanya sebesar
5 kg/em2, temyata air akan mendidih pada temperatur 151,1 C.
-
Sebaiknya bila tekanan pada permukaan air lebih rendah dan 1 atmosfir
.
misalnya 0,1257 kg/em2, maka air akan mendidih pada temperatur sebesar r
, 50C.
"
I\)
~
W
,"
I\)
Bentuk konstruksi ketel uap dan pesawat uap selain kete/ uap dapat
~
dibuat bermacam,macam, tergantung dari kesesuaian dalam pemakaiannya
dan sebagainya. Sebagai bahan untuk ketel uap dan bejana uap selalu
digunakan orang pelat baja yang dikenal dengan baja Siemens Martin atau
pelat baja ketel jenis lainnya.
Suatu ketel uap harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Harus hemat dalam pemakaian bahan baker. Hal ini
dinyatakan dalam rendemen atau daya guna ketel.
2. Serat ketel dan pemakaian ruangan pada suatu hasil uap
tertentu harus keci/.
3. Paling sedikit harus memenuhi syarat-syarat dari Direktorat
Sina Norma Keselamatan Ke~a Departemen Tenaga Ke~a.
r
en
w
Ketel uap dapat dibagi menjadi beberapa g%ngan sebagai berikut:
A. Menurut tempat pnggunaannya: "w
I\)
z
o
1.
2.
Ketel uap darat tetap, ia/ah semua pesawat uap yang
ditembok atau berada dalam tembokan.
Ketel uap darat berpindah, ialah seniua ketel uap atau
"r
c l>
z pesawat uap yang tidak ditembok dan dapat dipindah
pindahkan.
I\)
[]
"
~
Bab't 8/18
.;/,1
i&l_
V'~ \1
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
LPZK3L AZK4 INDONESIA
Selain ketel uap dalam instalasi ketel uap terdapat pesawat uap. selain
ketel uap semuanya itu disebutkan dengan pesawat uap.
Adapun yang termasuk pesawat uap selain ketel uap antara lain sbb:
1. Pemanas air.
2.
3.
Pengering uap.
Pesawat penguap. ..
4. Bejana uap.
5. Dan lain-lain.
1. Ketal uap ialah satu pes~wat yang dibuat guna memanaskan air
menjadi uap dan uapnya dipergunakan diluar pesawatnya.
2. Pesawat uap selain ketel uap ialah suatu pesawat yang dibuat dan
dipergunakan sebagai kelengkapan dari ketel uap, dalam system
penggunaan uap, yang dihasilkan oleh suatu ketel uap. I~
3. Peralatan pesawat uap ialah semua alat atau peralatan yang
berhubungan atau dipasang pada pesawat uapnya sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
Bab"'t.-9/18
17. Tekanan ialah suatu kekuatan yang bekerja tegak lurus pada sebuah
"r
W
I
1 atmosfir.
19. Tekanan lebih. dalam teknik kerap kali digunakan ruangan tertutup di
mana di dalamnya berisi gas, uap. atau eairan yang menekan pada z
dinding ruangan tersebut. Selanjutnya tekanan ini disebut tekanan c
lebih, satuannya dalam kg/em 2 atau atmosfir melebihi. o
z
Pada ketel uap untuk mengukur tekanan lebih, digunakan alat yang
m
(IJ
disebut manometer tekanan atau. pedoman tekanan.
PEDOMANIPERATURAN DARI KETEL-KETEL UAP DAN BEJANA
BEJANA UAP
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN DESAIN
~
Prinsip-prinsip desain type dan bentuk ketel uap atau pesawat uap.
Setiap desain konstruksi suatu type dan bentuk ketel uap atau
pesawat uap harus memenuhi prinsip-prinsip:.
b. Gambar konstruksi harus memenuhi syarat mempunyai skala yang
eukup dan dapat dibaca dengan jelas.
e. Data ukuran-ukuran pesawat serta bagina-bagiannya harus dituliskan
secara jelas.
d. Gambar bagian (desain) konstruksi penyambungan antara bagian
~ satu dengan lainnya harus dieantumkan, sehingga bentuk sambungan
SPESIFIKASI BAHAN
Babft.J.ll /18
5. Ketel uap yang dilengkapi dengan pipa air dan pipa api (ketel
combi).
Metode Konstruksi
ini adalah pengelasan cair dengan las busur listrik dan dengan las busur gas. .:J>I\)
Penempatan Ketel Uap
1. Ruangan ketel uap adalah bukan suatu tempat khusus, yang "
~
~I
I
mana di dalamnya tiada pasti untuk beke~a.
z
Bagimanapun juga peledakan ketel uap dalam tingkatan c
kekerasan yang berbeda-beda sering te~adi, kadang-kadang ,0
menyebabkan timbulnya malapetaka kematian, luka parah
',m
z
atau merusak harta benda yang dimilikinya.
en
Meskipun peledakan daJam ruangan ketel uap dapat timbul -
:J>
disebabkan adanya cad-cacat pada peralatan, lebih banyak :
pula peledakan yang karena kurang hati-hati, keadaan tak
tahu atau sempitnya pandangan dalam pengoperasian dan
pemeliharaan.
kelengkapan dari ketel uap, maka dalam penggunaannya akan selalu dekat
"rw
dengan ketel Liapnya. .:t>
.1\)
" Perbedaan antara ketel uap dan bejana uap adalah pada fungsi dari
pada operasinya, ketel uap adalah sebagai penghasil uap sedang bejana uap
adalah sebagai penerima uap da/am kelangsungan suatu proses yang
"
~
.-:J
f.
g.
Kiers,
Rag and Straw Boilers,
z
c
h.
i.
Rendening Tanks,
Stationary Melter and Driers,
o
Z
j. Vulcanisers and Devulcanisers. m
en
2. Sebagai bejana-bejana uap yang pada operasinya dalam keadaan :t>
terbuka
a. Open Steam Jacketed kettles,
b. Open evaporating pans. r
"C
I\)
manusia, kerugian harta benda 'yang mana semua itu adalah merupakan
I\)
I' malapetaka yang tidak kita inginkan.
.~.
1~~ Dengan pengoperasian dan pelayanan yang baik, maka hal tersebut di
"
~
...J'
(w)' Bab~14/ 18
::.::::'
~
a.;~
....J.
, . :. . ~
air ketel dimaksud adalah dengan memberikan dosis obat-obatan ke dalam
air pengisi ketel yang bertujuan untuk mencegah timbulnya batu ketel korosi '-.-/
kerja
~~rJC:J ketel
~~I~1 uap.
UC:Jp.
(Kontrol) terhadap :
Zat-zat padat
Alkalitet
Tidak ada gas - gas yang korasif terutama 02 dan
C02
Menghindarkan timbulnya endapan yang dapat melihat
dan mengeras pada dingin berupa batu ketel
Membuat lapisan dinding ketel tahan terhadap korasi
Adapun yang berkaitan dengan masalah reparasi antara lain dalam hal
hal sebagai berikut :
Penggantian pipa-pipa secara dirol dan dikral, dirol dan
ditrompet
Penggantian pipa-pipa secara di las
Penggantian batang-batang tunjang
Penggantian atau penambalan lorong api secara dilas
Penggantian peti api secara dilas
Penambalan badan akibat terjadi peledungan
Penambalan secara las-Iasan akibat adanya retakan pada
bag ian ketel uap dan lain-lain.
.
LEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHAN
,_._._. \I KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & L1NGKUNGAN
Y J LP2K3L A2K4 -INDONESIA
Maka untuk dapat terlaksana dengan baik dan aman dalam hal
pemeliharaan ketel-ketel uap perlu diadakan pendidikan dan Latihan
terhadap operator-operator ketel uap, juru-juru las untuk pesawat -pesawat
uap:
Bab'rf 17/18
@
t.<!J~.
LEMBA.A PENDIDIKAN & PElATIHAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & lINGKUNGAN
LP2K3L A2K4 -INDONESIA