Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAPORAN KASUS
A. IDENTIFIKASI PASIEN
Umur : 20 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
B. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Pasien datang dengan keluhan gigi depan atas patah dan berubah warna
sejak 5 tahun yang lalu disebabkan karena jatuh. Pasien merasa tidak percaya diri
dengan penampilannya, dan ingin dibuatkan gigi palsu depan atas. Pasien telah
melakukan perawatan saluran akar gigi dan ingin dibuatkan gigi palsu agar
C. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
General
Jasmani : sehat
Lokal :
Post PSA
KM
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 373 8
Keterangan :
18, 48 : Unerupted
21 : Missing
22, 31 : Nekrosis Pulpa
28, 38 : Partial Erupsi
27, 34, 46, 47 : Karies Superfisialis
Pada gigi 22 sebagai intra radikular retainer akan dibuatkan pasak secara
direct custom dowel dengan tipe partial core.
D. PEMERIKSAAN RONTGEN FOTO
Tidak ada kelainan pada saluran akar, apeks, tulang alveolar, tulang kortikal
2 3 4 3 2
Keterangan :
1. Abutment
2. Retainer
3. Connector
4. Pontic
Tahap I
Tahap II
Preparasi gigi 22
akar kemudian dibuatkan core dengan cara menambah lagi wax biru yang
berbentuk trapesium.
Proses lab:
Tahap III
Tahap IV
a. Preparasi gigi 11
3. Pengurangan incisal
5. Pengurangan proksimal
Fungsi servikal line sebagai pijakan akhir pada mahkota tiruan atau
retainer (dibuat di daerah sub gingival atau sulcus gingiva atau free
ginggiva)
Ada 2 cara :
1. Langsung
Pemeriksaan kita lakukan pada model yang telah kita cetak setelah
preparasi.
4. Bila sudut < 5 pada waktu penyemenan semen tdk dpt keluar
Tahap V
Retraksi Gingiva
10 menit
Tahap VI
Caranya :
glass plate
mendapatkan antagonisnya.
Putty di aduk
Buat gulungan pada sendok cetak dan cetakkan ke dalam mulut pasien
dan sisa bahan cetak dimasukkan ke dalam cetakan putty Lalu cetakkan ke
Tahap VII
chroma dan hue dengan cara shade guide dalam keadaan basah dan dalam
ruangan yang cukup cahaya. Value yaitu tingkat warna gelap ke terang,
chroma yaitu kepekatan warna, sedangkan hue yaitu merah atau kuning
Tahap VIII
PEMASANGAN / INSERSI
1. Try in Bridge yang harus diperhatikan adalah keadaan estetis (warna dan
bentuk), kontak proksimal antara tepi mahkota jaket dengan gigi sebelahnya
2. Penyemenan Bridge :
untuk tidak makan atau menggigit makanan yang keras dulu. Bila ada
Tahap IX
1. Pemeriksaan subjektif
2. Pemeriksaan objektif
stabilisasi bridge.
IV. DISKUSI
gigi depan atas. Pada gigi 11, 21, 22 dibuatkan Bridge dengan tipe fixed-fixed
brigde. Porcelain fused to metal dipilih sebagai bahan bridge karena dinilai lebih
baik estetisnya serta diharapkan mempunyai prognosa yang baik. Pada kasus ini
jenis pontik yang digunakan adalah ridge laps pontik untuk mendapatkan self
cleansing dan estetis baik, dimana pontic ini bagian labial atau bukal berkontak
keadaan edentulous sudah tertutup baik, dan jaringan lunak rongga mulut normal.
VI. KESIMPULAN
dibuatkan gigi tiruan cekat bridge dengan tipe fixed-fixed bridge. Pada gigi 22
telah dilakukan PSA pengisian yang hermetic. Metode yang digunakan direct
custom dowel dengan tipe partial core, bahan pasak yang digunakan berupa
logam non mulia. Bahan yang digunakan adalah porcelain fused to metal karena
lebih memenuhi fungsi estetis. Dan gigi 11 dan 22 dibuatkan sebagai abutment.
Alan DN, Foreman PC, Petunjuk Bergambar Mahkota dan Jembatan, Hipokrates,
Jakarta, 1994, 36 48
Johson, J.F., 1960, Modern Pracice in Crown and Bridge Prosthodontic, WB.
Saunders, Philadelphia
Prajitno, H.R., 1994, Ilmu Geligi Tiruan jembatan, Pengetahuan Dasar dan
Rancangan Pembuatan, EGC, 1991.