Вы находитесь на странице: 1из 5

STANDAR KINERJA

BAB III
PELAYANAN

Standar kinerja pelayanan berisikan indikator-indikator kinerja yang


penetapannya harus memenuhi 4 kriteria, sebagai berikut :

1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang
akan dinilai. Dengan demikian indikator memiliki target pencapaian yang
realistis dan dapat dicapai sesuai dengan kemampuan MInimum yang dimiliki
Rumah Sakit sesuai dengan typenya.

2. Dapat dipercaya (reliable) yaitu didasarkan pada data yang akurat dan
didokumentasikan sesuai dengan sistem informasi yang memadai.

3. Sensisitif, yaitu cukup peka terhadap kebutuhan pengendalian dan


pengambilan keputusan perencanaan.

4. Spesifik, yaitu memiliki tujuan tertentu sehingga dapat menunjukkan obyek


penilaian yang jelas pada pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi.

Setiap indikator ditetapkan standar Minimum pencapaiannya. Standar Minimum


adalah suatu kondisi minimum yang mampu dicapai PUSKESMAS dalam kurun
waktu tertentu. Apabila dalam satu tahun kondisi tersebut diprediksikan tidak
tercapai oleh karena keterbatasan sumber daya, maka ditetapkan target tahunan
yang dimungkinkan di bawah standar minimum

Sesuai dengan kerangka konseptual proses bisnis Puskesmas, maka standar kinerja
pelayanan dikelompokkan dalam pelayanan kehatan peroramgan dan pelayanan
kesehatan masyarakat, Kelompok-kelompok pelayanan tersebut ditetapkan jenis
pelayanan yang merupakan area pengukuran, indikator kinerja sebagai tolok ukur
penilaian, standar minimum yang mampu dicapai dan target pencapaian pada tahun
dasar dan tahun pencapaiannya. Proyeksi pencapaian pada tahun dasar yang
ditetapkan pada Puskesmas di dasarkan pada hasil pengukuran tahun 2014,
sedangkan tahun pencapaian standar minimum yang ditetapkan pada tahun 2019.

1
Kelompok-kelompok pelayanan berdasarkan proses bisnis akan dijabarkan dengan
model input output pada setiap unit pelayanan yaitu:

1. Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-4 / POLI KIA

2. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang di Tangani

3. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang


memiliki kopetensi kebidanan

4. Cakupan Ibu Nifas

5. Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditandatangani

6. Cakupan Kunjungan Bayi

7. Cakupan pelayanan anak balita

8. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan


keluarga miskin.

10. Cakupan peserta KB aktif

11. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan

12. Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

13. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

14. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

15. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin

16. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

17. Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan


epidemiologi < 24 jam

18. Cakupan Desa Siaga Aktif

Pelayanan Di Atas Merepresentasikan Pelayanan Kesehatan Perorangan Dan


Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Model Input Output Menghubungkan Indikator-
Indikator Yang Merupakan Variabel Yang Dominan Terhadap Mutu Layanan Seperti

2
Peralatan, Ruangan Dan Sumberdaya Manusia. Terdapat 3 Klasifikasi Standar Kinerja
Pada Setiap Unit Pelayanan, Yaitu :

1. Standar Input : Merupakan Tolok Ukur Kinerja Yang Digunakan Untuk


Mengukur Kemampuan Puskesmas Menyediakan Sumberdaya Yang Digunakan
Untuk Pelayanan.

2. Standar Output : Merupakan Tolok Ukur Kinerja Yang Digunakan Untuk


Mengukur Kemampuan Puskesmas Memanfaatkan Sumber Daya Yang Ada

3. Standar Mutu : Merupakan Tolok Ukur Kinerja Yang Digunakan Untuk


Mengukur Kemampuan Puskesmas Menghasilkan Mutu Layanan Sesuai
Dengan Tujuan Pelayanan.

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Perorangan Terdiri Dari Rawat Jalan,


Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Satu Hari (One Day Care), Home Care; Dan
Rawat Inap Berdasarkan Pertimbangan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan.
Standarisasi Pemanfaatan Sumberdaya Dimaksudkan Untuk Mengoptimalkan
Kinerja Pelayanan Dan Mengurangi Terjadinya Fasilitas Yang Idle Dan Potensial
Loss Pendapatan Puskesmas. Standar Kinerja Pelayanan Kesehatan Perorangan
Ditetapkan Berdasarkan Kemampuan Minimal Memanfaatkan Sumberdaya Yang
Disediakan Manajemen Pada Setiap Pelayanan Perorangan Dari Tiap-Tiap Unit
Layanan Dan Menjamin Dilaksanakannya Pelayanan Kesehatan Perorangan Sesuai
Dengan Pelayanan Kesehatan Perorangan Yang Telah Ditetapkan Serta Mengukur
Indikator Pelayanan Mutu Masing-Masing Indikator Jenis Pelayanan. Target
Pencapaian Indikator Kinerja 100% Dicapai Pada Tahun 2019. Secara Rinci
Pencapaian Target SPM Masing-Masing Indicator Kinerja Di Sajikan Pada
Lampiran Yang Merupakan Bagian Yang Tidak Terpisahkan Dari Dokumen Ini.

3
1. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Standar
No Indikator Kinerja Tahun 2014
Minimal
1. Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-4 / POLI KIA 91% 95 %

2. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang di Tangani 100% 80%


Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau
3. tenaga kesehatan yang memiliki kopetensi 92,4% 90%
kebidanan

4. Cakupan Ibu Nifas 92,4% 90%


Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang
5. ditandatangani 100% 80 %

6. Cakupan Kunjungan Bayi 90% 90 %

7. Cakupan pelayanan anak balita 95,5% 90 %

8. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 100 %


Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
9. pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin. 100% 100 %

10. Cakupan peserta KB aktif 73,9% 71 %


Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang
11. harus diberikan 100% 100 %

2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Standar
No Indikator Kinerja Tahun 2014
Minimal
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child
1. 98,8% 100 %
Immunization (UCI)
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
2. 98,8% 100 %
setingkat
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
3. 100% 100 %
Penyakit
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien
4. 100% 100 %
masyarakat miskin

4
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
5. 100% 66 %
masyarakat miskin
Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang
6. 100% 100 %
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
7. Cakupan Desa Siaga Aktif 100% 100 %

Вам также может понравиться