Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungam persepsi benefit

dengan tingkatan niat ibu balita dalam rangka penimbangan balita di posyandu

wilayah kerja puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin pada September-Oktober

2017. Jumlah sampel penelitian sebanyak 60 sampel yang sesuai dengan kriteria

inklusi yang dipilih dengan teknik systematic random sampling. Penyajian data

dalam penelitian ini dengan analisis univariat dan analisis bivariat adalah sebagai

berikut.

A. Persepsi Benefit

Data penelitian tentang persepsi benefit ini menggambarkan persepsi pada

ibu yang memiliki balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya

Banjarmasin terhadap manfaat yang didapatkan dari melakukan kunjungan

penimbangan balita di posyandu. Hasil analisis variabel persepsi benefit dapat

dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.1 Presentasi Persepsi benefit pada Ibu Balita dalam Rangka Kunjungan
Penimbangan Balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pekapuran
Raya Banjarmasin

Persepsi Benefit Frekuensi (n) Persentase (%)

Rendah 7 12,0
Sedang 21 35,0
Tinggi 32 53,0
Total 60 100

38
Universitas Lambung Mangkurat
39

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan persepsi benefit pada ibu balita di

posyandu wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin terbanyak

berkategori tinggi yaitu sebesar 53% (60 responden). Persepsi benefit adalah

pandangan individu untuk berusaha dan mencari pengobatan dan pencegahan

penyakit yang didorong oleh manfaat tindakan yang akan dilakukan. Menurut

penelitian Wardani dkk, ibu yang memiliki persepsi manfaat terhadap posyandu

maka akan mendorong ibu untuk datang setiap bulan ke posyandu dengan

membawa balitanya. Selain itu juga, menurut penelitian Ary menjelaskan bahwa

ibu yang akan membawa balitanya ke posyandu apabila ibu merasakan tindakan

tersebut bermanfaat.3 Berdasarkan pada penelitian ini terlihat bahwa ibu memiliki

persepsi benefit terhadap kunjungan penimbangan balita diposyandu sehingga

sebagian besar termasuk kategori tinggi yang berartikan ibu balita dapat

merasakan manfaat dari hal tersebut. Distribusi jawaban responden terhadap

kuesioner persepsi benefit ditunjukan pada gambar 5.2.

Universitas Lambung Mangkurat


40

PERSEPSI BENEFIT
100%
90%
80%
Jawaban Responden

70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Column1 93% 92% 88% 78% 78% 73% 58% 47% 45% 20%

Keterangan :
1. Mengetahui perubahan berat badan balita
2. Mengetahui perkembangan balita
3. Mengetahui status gizi balita
4. Mengetahui kelengkapan imunisasi balita
5. Mendapatkan penyuluhan kesehatan
6. Berdiskusi dengan petugas kesehatan
7. Berkumpul dan sosialisasi dengan tetangga atau masyarakat
sekitar rumah
8. Mendapatkan vitamin yang dibutuhkan sesuai dengan usianya
9. Mendaptkan makanan tambahan
10. Bersosialisasi dengan balita lainnya serta lingkungan sosial

Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Setuju Responden untuk Kuesioner


Persepsi Benefit pada Ibu Balita di Posyandu wilayah kerja
Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2017

Distribusi pernyataan responden untuk persepsi benefit yang menjawab

setuju terdapat pada pernyataan yaitu dapat mengetahui perubahan berat badan

balita sebanyak 93%, dapat mengetahui perkembangan balita dengan cara

menanyakan petugas kesehatan sebanyak 92% dan dapat mengetahui status (

Universitas Lambung Mangkurat


41

kondisi kecukupan) gizi sebanyak 88%. Ketiga pernyataan tersebut merupakan

bagian dari persepsi benefit yang ibu balita rasakan sehingga dapat membuat ibu

balita datang ke posyandu setiap bulannya. Menurut penelitian Arisandi dan

Wulandari, semakin banyak ibu balita yang dapat merasakan manfaat

penimbangan balita di Posyandu maka akan semakin banyak ibu yang melakukan

pemanfaatan penimbangan balita dengan baik.4

B. Tingkatan Niat Ibu Balita

Data penelitian tentang tingkatan niat ibu balita ini menggambarkan

penambahan keinginan dari responden untuk melakukan kunjungan penimbangan

balita di posyandu yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh

puskesmas yang pada penelitian ini diberikan pada ibu yang memiliki balita di

wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin. Hasil analisis univariat

pada variabe l tingkatan niat ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran

Banjarmasin dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Presentasi Tingkatan Niat Ibu Balita dalam
Rangka Kunjungan Penimbangan Balita di posyandu wilayah kerja
Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2017

Frekuensi (n) Persentase (%)


Tingkatan Niat
Lemah 9 15,0
Sedang 31 52,0
Kuat 20 33,0
Total 60 100

Frekuensi tingkatan niat ibu balita dalam rangka kunjungan penimbangan

balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin

Universitas Lambung Mangkurat


42

terbanyak berkategori sedang yaitu sebesar 52% (31 responden). Distribusi

jawaban responden per item pertanyaan terhadap kuesioner tingkatan niat ibu

balita dalam rangka kunjungan penimbangan balita di posyandu wilayah kerja

Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin untuk memperlihatkan persentasi dari

masing-masing jawaban ya pada soal tingkatan niat yang memiliki 10

pertanyaan tingkatan niat responden terdiri dari 5 pernyataan tingkatan niat tanpa

hambatan dan 5 pernyataan dengan hambatan . Distribusi jawaban responden pada

kuesioner tingkatan niat ibu balita dijabarkan pada gambar 5.1

TINGKATAN NIAT
100%
90%
80%
Jawaban Responden

70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Column1 100% 92% 88% 88% 86% 57% 37% 32% 30% 27%

Keterangan :
1. Niat melakukan penimbangan balita yang bebas pungutan
biaya
2. Niat melakukan penimbangan balita yang waktu pelayanannya
sebentar
3. Niat melakukan penimbangan balita yang dekat rumah
4. Niat melakukan penimbangan balita yang memberikan
makanan tambahan
5. Niat melakukan penimbangan balita yang hanya satu kali
sebulan

Universitas Lambung Mangkurat


43

6. Tetap sangat berniat melakukan kunjungan penimbangan


balita, meskipun Ibu sakit
7. Tetap sangat berniat melakukan kunjungan penimbangan balita
, meskipun balita sakit
8. Tetap sangat berniat melakukan kunjungan penimbangan balita
, meskipun ada perasaan malas
9. Tetap sangat berniat melakukan kunjungan penimbangan balita
, meskipun suami tidak mendukung
10. Tetap sangat berniat melakukan kunjungan penimbangan balita
, meskipun kesibukan bekerja

Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Ya Responden untuk Kuesioner


Tingkatan Niat Ibu Balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas
Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2017

Distribusi lima pernyataan responden terbanyak yang menjawab ya

mengenai pernyataan ibu balita mengunjungi posyandu dengan niat tanpa

hambatan melakukan penimbangan balita yang bebas pungutan biaya sebanyak

100%, waktu pelayanannya sebentar sebanyak 92%, dekat dengan rumah

sebanyak 88% , yang memberikan makanan tambahan sebanyak 88% dan hanya

sebulan sekali 86%.

Distribusi lima pernyataan terendah responden yang menjawab ya

terdapat pada pernyataan yang menjelaskan bahwa ibu balita tidak berniat

melakukan kunjungan posyandu karena adanya hambatan berupa saat ibu sakit,

saat balita dalam keadaan sakit, ada perasaan malas, suami tidak mendukung, dan

ada kesibukan bekerja.

Perbedaan persentase dan distribusi jawaban ya pada pernyataan

kuesioner tingkatan niat ibu balita tanpa hambatan dan adanya hambatan yaitu

sama-sama memiliki lima pernyataan terbanyak dan lima pernyataan terendah.

Hal ini berkaitan dengan ada dan tidaknya hambatan dalam melakukan

Universitas Lambung Mangkurat


44

kunjungan penimbangan balita di posyandu. Semakin tidak adanya hambatan

maka akan memperkuat niat ibu untuk dapat melakukan kunjungan penimbangan

balita diposyandu sehingga berpengaruh terhadap tingkatan niat ibu. Namun,

apabila terdapat adanya hambatan dalam melakukan kunjungan penimbangan

balita diposyandu maka akan membuat niat ibu rendah untuk datang ke

posyandu.

C. Hubungan Persepsi Benefit Dengan Tingkatan Niat Ibu Balita Dalam


Rangka Kunjungan Penimbangan Balita di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin

Hasil analisis bivariat untuk menganalisi hubungan persepsi benefit dengan

tingkatan niat ibu balita dalam rangka kunjungan penimbangan balita di posyandu

wilayah kerja puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin. Data analisis disajikan

dalam bentuk tabel pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Hubungan Persepsi Benefit dengan
Tingkatan Niat Ibu Balita dalam Rangka Kunjungan Penimbangan
Balita di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya
Tingkatan Niat Total
Persepsi Benefit P value
Lemah Sedang Kuat
N % N % N % N %
Kurang 7 100 0 0 0 0 7 100
Cukup 13 43,3 14 46,7 3 10,0 21 100 0.000
Baik 0 20 12 0 20 80 32 100
Total 20 58 14 28 7 14 60 100

Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan hasil uji statistik somersd didapatkan

hasill p value=0,000 yang menunjukkan terdapat hubungna yang bermakna

persepsi benefit dengan tingkatan niat ibu balita dalam rangka kunjungan

Universitas Lambung Mangkurat


45

penimbangan balita di posyandu. Nilai korelasi r=0,755 yang termasuk kategori

kuat dengan arah korelasi + (positif) dan simetris (searah) yang memiliki makna

semakin tinggi variabel bebas maka semakin tinggi variabel terikat ataupun

sebaliknya. Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan frekuensi terbanyak pda kategori

persepsi tinggi dan tingkatan niat sedang. Semakin tinggi persepsi benefit

(merasakan manfaat) maka akan menaikkan niat dalam melakukan kunjungan

penimbangan balita di posyandu.

Persepsi benefit (perceived benefit) adalah bagian dari teori health believe

model . Persepsi benefit adalah persepsi individu yang dipengaruhi oleh keyakinan

individu mengenai manfaat yang dirasakan terhadap suatu perilaku. Persepsi

benefit sendiri berhubungan positif dengan perilaku sehat dan keuntungan untuk

mengurangi risiko penyakit.5 Manfaat yang dirasakan dapat mendorong individu

untuk melakukan tindakan dalam mengubah perilaku tertentu.

Menurut Rahman dkk terdapat hubungan yang bermakna persepsi

berpengaruh terhadap niat berkunjung ke Posyandu dengan p=0,002.6 pada

penelitian Rahman dkk, semakin seseorang memiliki persepsi baik tentang

posyandu maka akan mempunyai kecenderungan niat datang ke posyandu.

Menurut trisnawati, terdapat faktor yang mempengaruhi ibu untuk

melakukan kunjungan ke posyandu yaitu persepsi ibu yang cukup baik tentang

posyandu sehingga ibu mau dan perlu mengunjungi posyandu untuk memantau

status perkembangan dan kesehatan balitanya. Hal ini dapat dikaitkan dengan

Teori Planed Behavior yang salah satunya mengenai persepsi benefit yang

menjelaskan bahwa individu akan melakukan tindakan untuk mengurangi dan

Universitas Lambung Mangkurat


46

mencegah risiko penyakit dengan faktor yang mempengaruhi ibu dalam

melakukan kunjungan ke posyandu.

Teori health belief model adalah teori tentang keyakinan bahwa tindakan

yang dilakukan dapat mengatasi masalah pada individu tersebut. Ibu balita yang

memiliki pandangan akan manfaat yang akan didapatkan apabila melakukan

kunjungan penimbangan balita setiap bulannya maka akan menimbulkan

perubahan perilaku dan yakin tindakan yang dipilih dapat mencegah dan

mengurangi risiko terkena penyakit. Keyakinan yang besar akan memunculkan

niat individu untuk mencegah dan mengubah perilaku tertentu agar tidak terkena

penyakit.

Oleh karena itu, pada penelitian ini menjelaskan penyebab sebagian besar

tingkatan niat ibu balita sedang dapat dipengaruhi oleh persepsi benefit yang

tinggi sehingga meyebabkan keyakinan dan kepercayaan yang baik terhadap

manfaat dari kunjungan penimbangan balita terhadap kesehatan balitanya.

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu ada variabel lain yang mempengaruhi

tingkatan niat yang belum dikendalikan.

Universitas Lambung Mangkurat

Вам также может понравиться