Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB IV KADAR AIR ( MOISTURE CONTENT )

4.1. Maksud dan Tujuan


4.1.1. Maksud
Maksud dari kegiatan praktikum ini adalah bagaimana pengaruh dari kadar air
didalam tanah sehingga dapat diketahui mana tanah yang baik, berkadar air
tinggikah atau yang kadar airnya rendah.

4.1.2. Tujuan
Sedangkan tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk menghitung nilai
kadar air dalam tanah beradasarkan data yang telah dianalisa dari suatu percobaan.
4.2. Dasar Teori
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari butiran mineral-mineral
padat yang tidak tersementasi satu sama lainnya serta terletak di atas batuan dasar.
Ikatan antar butiran relatif lemah disebabkan karena adanya ruang (rongga)
diantara partikel-partikel butiran tanah.Ruang tersebut dapat berisi air, udara
ataupun keduanya. Apabila tanah sudah benar-benar kering maka tidak akan ada
air sama sekali dalam porinya. Keadaan semacam ini jarang ditemukan pada tanah
yang masih dalam keadaan asli lapangan. Air hanya dapat dihilangkan sama sekali
dari tanah apabila dilakukan dengan tindakan khusus untuk maksud tersebut,
misalnya dengan memanaskan di dalam oven. Penyelidikan tanah yang memadai
merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
pengujian kadar air pada tanah. Kadar air adalah perbandingan antara berat air
yang terkandung dalam suatu tanah dengan berat butirannya. Dalam persennya,
kadar air adalah perbandingan volume air terhadap volume tanah. Kadar air tanah
dapat digunakan untuk mengetahui struktur, komposisi dan porositas suatu tanah.
(http://www.academia.edu/25218560/Laporan_Praktikum_Kadar_Air_Mekanika_
Tanah)

Kandungan di dalam tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai
istilahistilah nisbi, seperti basah dan kering. Kedua duanya adalah kisaran yang
tidak pasti tentang kandungan air dan karena itu dapat ditafsirkan barmacam
macam. Begitu pula dengan adanya istilah jenuh dan tidak jenuh. Jenuh
menunjukkan poripori penuh berisi air dan tidak jenuh menunjukkan setiap
kandungan air kurang dari jenuh (Hardjowigeno, 1993).
Tanah yang dalam dan dreinase baik akan memiliki lebih banyak air pada lapisan
permukaan daripada di lapisan bawah permukaan. Dengan demikian gradian
potensial tetap ada dan menyebabkan aliran ke bawah terus berlangsung meskipun
setelah infiltrasi permukaan berhenti. Aliran ini memindahkan air dari horison atas
yang lebih basah ke lapisanlapisan di bawah yang lebih kering. Hal ini tidak
hanya menyebabkan distribusi air yang lebih seragam dalam profil, tetapi juga
memperkecil kandungan air ratarata yang menyebabkan hantaran hidrolik dan
drainase bertambah kecil. Sesudah dua sampai tiga hari, laju drainase menjadi
sangat lambat dan kandungan air hampir konstan. Kandungan air pada saat ini

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 2
dinamakan kapasitas lapang, dan dapat didefenisikan sebagai jumlah air yang
dapat ditahan tanah setelah pembasahan dan drainase penuh. Ada pula disebut
kadar air pada kapasitas lapang yaitu suatu keadaan tanah yang merupakan tanah
paling lembab dan mampu untuk menahan kadar air terbanyak terhadap adanya
gaya tarik bumi atau gaya gravitasi. Kapasitas lapang sangat berhubungan dengan
lingkungan dan kondisi tanah yang mampu untuk menahan air didalamnya.
Misalnya di suatu daerah memiliki kondisi tanah yang bagus dengan kapasitas
lapang terbaik maka di dalam tanah tersebut mungkin saja terdapat akar-akaran
dari pohon sehingga membantu penyerapan air tanah dan menyimpannya lebih
lama di dalam tanah. Akan tetapi dengan berkurangnya jumlah pepohonan
menjadikan ekosistem di dalam tanah menjadi semakin buruk dan air tanahpun
akan cepat sekali menguap, sehingga tak heran kalau suatu saat nanti akan
menimbulkan bencana banjir (Mulyani, M. 1991). Kapasitas lapang diperlakukan
sebagai konstanta air tanah, artinya setiap kali tanah dibasahi dan di drainase,
tanah akan menahan kembali jumlah air (Hardjowigeno, 1993).

(https://fatmalilia.blogspot.co.id/2013/11/laporan-ilmu-tanah-kadar-air-
tanah.html)
(http://agoesfitowin.blogspot.co.id/2015/04/kadar-air.html)

Pengujian kadar air adalah usaha untuk mengetahui persentase air yang ada dalam
sampel. Biasanya sampel yang akan diuji dikeringkan atau kadar air yang ada di
dalam sampel dikeringkan atau dikeluarkan. Selanjutnya ditimbang dan ada
perbedaan beberapa persen dengan sampel sebelum dikeringkan (Murtidjo,
2006). Kadar oksigen dalam tanah selalu berlawanan dengan kadar air dalam
tanah, jika kadar air tinggi maka kadar O2 akan rendah.

Kadar air di hitung dengan menggunakan berat air dan berat benda uji kering,
pada tanah berbutir halus (kohesif), konsistensi tanah yang diberikan tergantung
pada kadar airnya, sedangkan kadar air tanah yang berhubungandengan batas cair.
(Anonim, 2008).

(http://www.academia.edu/25105782/KADAR_AIR_TANAH-
LAPORAN_PRAKTIKUM_DASAR-DASAR_ILMU_TANAH)

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 3
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah, antara lain pada proses
pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan
hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media
gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia,
hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi,
garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan
juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman
memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati (Sutanto, 2005).

(https://yohanissarmaidiot.blogspot.co.id/2016/01/laporan-kadar-air-tanah.html)

Jumlah air yang ditahan oleh suatu tanah dapat dinyatakan atas dasar berat atau
isi. Dasar penentuan adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanah
yang lembab. Kehilangan berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh
tanah (Foth, 1995).
Pori-pori pada tanah dapat dibedakan menjadi dua bagian antara lain :
1. Pori-pori tanah kasar (pori makro)
Pori-pori tanah kasar berisi udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang akibat
gaya gravitasi)
2. Pori-pori tanah halus (pori mikro).
Pori-pori tanah halus berisi kapiler atau udara.
Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat.
Tanah dengan banyak pori-pori kasar sulit menahan air sehinggah tanaman mudah
kekeringan (Titik, 1995)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah


Kadar air dalam tanah tergantung pada banyaknya curah hujan, kemampuan tanah
menahan air, besarnya evapotranspirasi, kandungan bahan organik. Hal ini terkait
dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi bahan koloidal, ruang pori dan luas
permukaan adsorptif, makin halus teksturnya akan makin banyak, sehingga makin
besar kapasitas menyimpan air (Hanafiah, 2014).
Faktor iklim dan tanaman juga menentukan kadar dan ketersediaan air tanah.
Faktor iklim yang berpengaruh meliputi curah hujan, temperatur, dan kecepatan

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 4
angin. Faktor tanaman yang berpengaruh meliputi bentuk dan kedalaman
perakaran dalam tanah, toleransi terhadap kekeringan, serta tingkat pertumbuhan.
Iklim dalam hal ini cuaca dan penyebaran vegetasi juga berpengaruh pada tingkat
penyerapan air dalam tanah. Suhu dan perubahan udara merupakan anomali cuaca
yang berpengaruh terhadap efisiensi penggunaan air tanah dan dapat hilang
melalui saluran evaporasi pada permukaan tanah prinsipnya terkait dengan suplai
evapotranpirasi (Hanafiah, 2014).
Selain sifat tanah, faktor tumbuhan dan iklim sangat mempengaruhi jumlah air
yang dapat diabsorsikan tumbuhan tanah, faktor-faktor tumbuhan antara lain,
bentuk perakaran, daya tahan terhadap kekeringan, tingkat dan stadia
pertumbuhan. Faktor iklim antara lain, temperatur, kelembaban dan kecepatan
angin. Diantara sifat-sifat tanah yang berpengaruh terhadap jumlah air tersedia
adalah daya hisap (matrik dan osmotik), kedalaman tanah dan pelapisan tanah.
Luas permukaan penyerapan juga lebih banyak sehingga semakin tinggi bahan
organik dalam tanah maka makin tinggi juga kadar dan ketersediaan air tanah.
Tanah di penjuru bumi ini memiliki karakteristik tanah yang berbeda sehingga
akan berpengaruh terhadap kandungan air tanah itu sendiri (Hakim, 1986).
(https://yohanissarmaidiot.blogspot.co.id/2016/01/laporan-kadar-air-tanah.html)

Hubungan Kadar Air terhadap Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya


Faktorfaktor kadar air tanah dan ketersediaan air tanah sebenarnya pada setiap
koefisien ini umumnya bervariasi terutama tergantung pada:
1. Tekstur tanah. Kadar air tanah bertekstur liat lebih besar dari lempung lebih
besar dari pasir. Hal ini terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi
bahan koloidal, ruang pori dan luas permukaan absortip yang makin halus
teksturnya akan makin banyak, sehingga makin besar kapasitas simpan airnya.
2. Kadar bahan organik tanah (BOT). BOT mempunyai poripori mikro yang
jauh lebih banyak ketimbang partikel mineral tanha, yang berarti luas
permukaan penjerap (kapasitas simpan) air juga lebih banyak, sehingga makin
tinggi kadar BOT akan makin tinggi kadar dan ketersediaan air tanah
3. Senyawa kimiawi. Garamgaram dan senyawa pupuk atau pembenah tanah
(amelioran) baik alamiah maupun nonalamiah mempunyai gaya osmotik yang

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 5
dapat menarik dan menghidrolisis air, sehingga koefisien layu meningkat.
Konsekuensinya, makin banyak senyawa kimiawi di dalam tanah akan
menyebabkan kadar dan ketersediaan air tanah menurun
4. Kedalaman solum atau lapisan tanah menentukan volume simpan air tanah,
makin dalam makin besar, sehingga kadar dan ketersediaan air juga makin
banyak. Kedalaman solum atau lapisan ini sangat penting tetanaman berakar
tunggang dan dalam.
5. Strukrur tanah, permeabilitas, serta pori tanah
Strukrur Tanah, permeabilitas tanah serta pori tanah merupakan hal yang
penting bagi faktor faktor yang mempengaruhi kadar air didalam tanah. Tanah
yang mempunyai ruang pori yang lebih banyak akan mampu menyimpan air
lebih banyak.
(http://iinmutmainna.blogspot.co.id/2012/05/kadar-air-tanah.html)

Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai
istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang
tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan
yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori
belum terisi penuh.

Kadar air (Water Content) W didefenisikan sebagai :

W = x 100 %

Dengan :
W : kadar air Ws : berat butiran padat
Ww : berat air

Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air
terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat
memberikan gambaran tentang ketersediaan air pada volume tanah tertentu. Cara
penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikeringkan
pada waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 6
yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah
mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan
kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan
ukuran pori-pori pada tanah. Air tambahan berikutnya akan bergerak ke bawah
melalui proses penggerakan air jenuh. Penggerakan air tidak hanya terjadi secara
vertikal tetapi juga horizontal. Gaya gravitasi tidak berpengaruh terhadap
penggerakan horizontal (Hakim, dkk, 1986).

Kadar air menurut beberapa ahli :


Kadar air tanah juga dipengaruhi oleh kadar bahan organik tanah dan
kedalaman solum, makin tinggi kadar bahan organik tanah akan makin tinggi
kadar air, serta makin dalam kedalaman solum tanah maka kadar air juga
semakin tinggi. (Hanafiah, 2007)
Menurut (Hardjowigeno,1987) tanah yang bertekstur kasar mempunyai
kemampuan menahan air yang kecil daripada tanah bertekstur halus.
Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih
mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat.
Menurut (Hardjowigeno,1992) bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan
(diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena
keadaan drainase yang kurang baik.
Menurut (Hanafiah 2007) bahwa koefisien kadar air tanah terdiri dari:
1. Jenuh atau retensi maksimum, yaitu kondisi di mana seluruh ruang pori tanah
terisi oleh air.
2. Kapasitas lapang adalah kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori-pori tanah
mulai menipis,sehingga tegangan antarair-udara meningkat hingga lebih besar
dari gaya gravitasi.
3. Koefisien layu (titik layu permanen) adalah kondisi air tanah yang
ketersediaannya sudah lebih rendah.
4. Koefisien higroskopis adalah kondisi di mana air tanah terikat sangat kuat
oleh gaya matrik tanah.

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 7
Menurut (Wesley, 1973) Bila kadar air tanah rendah maka tanah akan keras
atau kaku sehingga sulit untuk dipadatkan. Pada kadar air tanah tinggi
kepadatan tanah akan rendah karena pori-pori tanah menjadi terisi air.
Menurut (Ayers dan perumpral, 1982) kandungan air tanah juga sangat
berpengaruh terhadap pengolahan tanah. Penggolongan kadar air tanah (jenuh,
lembab dan kering) mengikuti kondisi lapangan yang biasa terdapat dan
berlaku dikalangan petani. Tanah jenuh adalah kondisi tanah yang jenuh air.
Kondisi tanah jenuh memiliki sifat lunak, lekat dan liat. Sedangkan tanah
kering adalah tanah yang sama sekali tidak terairi, tanah kering dicirikan oleh
tanahnya bersifat kering, retak-retak, keras dan kasar bila diraba. Untuk tanah
lembab dicirikan pada kondisi air tanah yang optimum yaiti terjadi
penggenangan sampai batas kapasitas lapang atau kondisi remah.
Menurut (Hardjowigeno S, 1992), kadar air dalam tanah Alfisol dapat
dinyatakan dalam persen volume yaitu persen volume air terhadap volume
tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran
tentang ketersediaan air pada pertumbuhan pada volume tanah tertentu. Cara
penetapan kadar air tanah dapat digolongkan dengan beberapa cara penetapan
kadar air tanah dengan gravimetrik, tegangan atau hisapan, hambatan listrik
dan pembauran neutron.
(http://gapertafc.blogspot.co.id/2012/11/kadar-air-tanah.html)

Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-
tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah
bertekstur halus. Oleh karena itu, tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan
daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat. Kondisi kelebihan air ataupun
kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan. Ketersediaan air dalam tanah
dipengaruhi: banyaknya curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan
air, besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan melalui
vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa kimiawi
atau kandungan garam-garam, dan kedalaman solum tanah atau lapisan tanah
(Madjid, 2010).

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 8
(http://r3dex.blogspot.co.id/2013/03/laporan-praktikum-kadar-air-tanah.html)

Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable), dimana air bebas mengalir
melalui ruang ruang kosong (pori pori) yang terdapat diantara butiran - butiran
tanah. Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfir, dan permukaan
lapisan tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfir dinamakan muka air
tanah atau permukaan freatik. Dibawah muka air tanah, tanah diasumsikan jenuh,
walaupun sebenarnya tidak demikian karena adanya rongga rongga udara.
Dengan demikian tingkat kejenuhan tanah biasanya dibawah 100 %. Tinggi muka
air tanah berubah ubah sesuai dengan keadaan iklim, tetapi dapat juga berubah
karena pengaruh adanya kegiatan konstruksi. Di tempat itu dapat terjadi muka air
tanah dangkal (perched water table), diatas muka air tanah biasa. Sedangkan
kondisi dapat terjadi bila tanah dengan permeabilitas tinggi dipermukaan atasnya
dibatasi oleh lapisan rapat air. Tekanan pada lapisan artesis tidak ditentukan
berdasarkan tinggi muka air tanah setempat, tetapi berdasarkan tinggi muka air
tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak dibatasi oleh lapisan rapat
air.
Diatas muka air tanah, air mendapat tekanan negatif akibat adanya gaya kapiler,
makin kecil ukuran pori, maka makin besar kadar air atau kemampuan air untuk
naik melebihi muka air tanah. Besarnya efek kapilaritaas tidak beraturan pada
setiap bagian tanah , karena ukuran pori pori yang dilewatinya bersifat acak
pula. Pada bagian terbawah dari zona kapiler, kondisi tanah hampir jenuh, tetapi
secara umum tingkat kejenuhannya akan turun bila posisi yang titinjau makin
tinggi. Ketika air meletus (percolate) dari permukaan tanah kepermukaan air
tanah menimbulkan gaya-gaya tarik antar partikel. Tekanan negatif air yang
berada diatas muka air tanah menimbulkan gaya gaya tarik antar partikel. Gaya
tarik-menarik ini disebut penghisapan tanah (soil suction) yang merupakan fungsi
dari ukuran pori-pori dan kadar air. Kadar air juga berhubungan dengan
permeabilitas.

Permeabilitas
Untuk aliran air satu dimensi pada lapisan tanah jenuh sempurna, digunakan
rumus empiris Darcy:

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 9
Q=A.k.i

Dimana :

Q = volume aliran air per satuan waktu


A = luas penampang tanah yang dilewati air
k = koefisien permeabilitas
i = gradien hidrolik
Satuan koefisien permeabilitas sama dengan satuan kecepatan, yaitu m/detik.

Koefisien permeabilitas terutama tergantung ukuran rata rata pori yang


dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel, dan struktur tanah.
Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan
makin rendahnya koefisien permeabilitasnya. Berat suatu lapisan tanah berbutir
kasar yang mengandung butiran butiran halus memiliki harga k yang lebih
rendah dari tanah ini, koefisien permeabilitas merupakan fungsi dari angka pori.
Kalau tanahnya berlapis lapis permeabilitas untuk aliran tegak lurus lapisan.
Permeabilitas lempung yang bercelah (fissured) lebih besar dari pada lempung
yang tidak bercelah (unfissured). Koefisien permeabilitas juga bervariasi
tergantung pada suhu (viscositas air juga tergantung pada suhu).
(http://cithorues.blogspot.co.id/2014/04/bab-iv-kadar-air-moisture-
content_8.html)

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 10
1.3. Alat dan Bahan

3.3.1. Alat & Fungsinya


1. Cawan berfungsi sebagai wadah sample tanah
2. Piknometer adalah wadah yang digunakan pada

3. Neraca analitik berfungsi sebagai penimbang berat sampel.

4. Vakum test berfungsi sebagai alat penguji specific gravity dilengkapi dengan pompa
hampa udara.

3.3.3. Bahan dan Fungsi


Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Sampel tanah kering
hasil lolos ayakan no. 40.

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 11
3.4. Rangkaian alat dan bahan percobaan

Oven Cawan

Neraca analitik Vakum test

Sampel tanah no. mesh 40

Gambar 3.4. Rangkaian alat dan bahan percobaan

Ilham Ramadhan Lintang


15307009 IV - 12

Вам также может понравиться