Вы находитесь на странице: 1из 6

Pengertian Indeks Glikemik

Meningkatnya kadar gula dalam darah dikarenakan oleh dua faktor, yakni jenis dan juga
jumlah karbohidrat yang dikonsumsi. Sebagian besar orang kadar gula dalam darah akan
lebih mudah dipengaruhi oleh jumlah karbohidrat yang dikonsumsi. Akan tetapi jenis
karbohidrat juga tentu saja berpengaruh pada gula darah yang ada. Sehingga penderita
diabetes tentu saja perlu mengontrol jenis dan juga jumlah karbohidrat yang dikonsumsi.
Oleh sebab itu, penderita diabetes sebaiknya mengimbangi indeks glikemik dalam suatu
makanan yang dikonsumsi. Efek dari indeks glikemik makanan akan berubah apabila
dikonsumsi bareng dengan makanan yang lain. Sebaiknya mengonsumsi makanan dengan
kandungan indeks glikemik rendah, dikombinasikan dengan makanan yang mengandung
indeks glikemik tinggi. Sehingga dengan demikian maka tentu saja akan menyeimbangkan
efek dari kadar gula dalam darah yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi.
http://www.pedulidiabetes.com/pengertian-indeks-glikemik/

Resiko komplikasi diabetes melitus pada kehamilan secara umum terjadi karena kontrol
diabetes yang buruk, baik itu pra-kehamilan maupun selama kehamilan dan dapat
memengaruhi perkembangan janin.
Komplikasi akibat penyakit diabetes melitus pada wanita hamil dan janin dapat dihindari
dengan kontrol gula darah yang ketat, mengunjungi bidan atau perawat kesehatan secara rutin
dan mengonsumsi vitamin pada pra-kehamilan.
Komplikasi kehamilan terkait kontrol gua darah
Hasil untuk ibu yang memiliki diabetes melitus tipe 1 dan bayi mereka, secara langsung
berhubungan dengan tingkat kontrol gula darah mereka mulai sejak konsepsi hingga
persalinan.
Dengan ada usaha seperti ini, maka risiko utnuk ibu dan bayi dapat sedikit berkurang
dibandingkan dengan wanita tanpa diabetes. Kurangnya kontrol diabetes pada saat konsepsi
dapat mempengaruhi proses pembelahan dan perkembangan sel telur menjadi janin.
Pada tahap konsepsi, semua organ dan anggota janin terbentuk dalam hitungan menit. Situasi
ini, kadang-kadang menyebabkan kelainan kongenital seperti spina bifida (kelainan bentuk
tulang belakang), jantung berlubang, dan bibir sumbing.
Sebagian besar, keadaan ini lebih sering terjadi pada wanita hamil dengan diabetes melitus
dan jarang terjadi pada wanita yang tanpa diabetes. Meski demikian, baik wanita normal atau
wanita dengan diabetes harus menjaga gula darah untuk tetap normal.
Komplikasi diabetes melitus pada kehamilan dapat diminimalisir bahkan bisa dihilangkan
sama sekali dengan memastikan HbA1c pada kondisi normal ketika pra-kehamilan pada
sekitar 6.5% hingga 7.5%, jika tingkat HbA1c adalah tinggi pada saat pembuahan, semakin
tinggi risiko untuk bayi abnormal.
Selain itu, risiko kehamilan dengan diabetes memiliki kesempatan lebih tinggi untuk
melakukan persalinan dengan operasi caesar, terutama jika bayi dengan ukuran yang besar
sehingga perlu dikeluarkan untuk lebih awal.
Pengendalian komplikasi DM tipe 1 pada pra-kehamilan
Kehamilan adalah yang paling ditunggu oleh pasangan yang sudah menikah. Namun, wanita
dengan diabetes tipe 1 harus ekstra hati-hati dalam menjaga kehamilan mereka sejak pra-
kehamilan dan selama kehamilan. Pengendalian diabetes harus sempurna sehingga
resiko komplikasi diabetes melitus pada kehamilan bisa diminimalkan.
Selain mengontrol diabetes, semua wanita (diabetes atau tanpa diabetes) sangat
direkomendasikan untuk mengonsumsi asam folat ketika pra-kehamilan. Asam folat adalah
vitamin yang terkandung dalam banyak makanan.
Penelitian menunjukkan bahwa jika wanita mengkonsumsi asam folat tambahan pada tahap
pra-kehamilan, risiko gangguan saraf pada bayi seperti spina bifida dan cacat tabung saraf
menjadi berkurang.
Untuk wanita dengan diabetes mellitus, berisiko tinggi melahirkan bayi dengan kelainan
sehingga disarankan untuk mengambil supl3men asam folat lebih dari 5 mg per hari.
Tanyakan kepada dokter Anda untuk memberikan resep yang tepat sesuai dengan kondisi
Anda.
Beberapa contoh buah yang banyak akan asam folat dapat ditemukan pada
1. Alpukat
Selain asam folat, alpukat banyak mengandung vitamin seperti B1,B6,C, dan E. Buah alpukat
kaya akan serat dan asam lemak tak jenuh tunggal sehingga mampu menurunkan kadar
kolesterol dan trigliserida.
2. Pisang
Pisang mengandung asam folat yang mudah diserap oleh janin sehingga buah ini sangat
cocok untuk ibu dengan diabetes atau tanpa diabetes yang sedang tahap pra-kehamilan atau
selama kehamilan.
3. Buah Kiwi
Selain asam folat, kiwi sangat kaya akan vit C yang bersifat anti oksidan sehingga bagus
untuk masa pra-kehamilan
Kontrol selama kehamilan mencegah komplikasi diabetes
Penanganan selama kehamilan pada wanita dengan diabetes tipe 1 telah meningkat pesat pada
puluhan tahun terakhir dengan melakukan kontrol gula darah yang tepat adalah tujuan utama
yang paling penting. Dengan pemantauan glukosa darah di rumah, mayoritas perempuan
dapat mencapai kondisi pada tingkat yang lebih baik tanpa perlu pergi ke rumah sakit.
Selama kehamilan, kontrol diabetes yang baik akan dapat mengurangi risiko komplikasi.
Perkembangan dan pertumbuhan bayi dapat terganggu akibat kontrol gula darah yang buruk,
bayi dapat tumbuh lebih cepat dari normal dan dengan ukuran yang besar.
Jika bayi harus dikeluarkan lebih awal karena ukuran besar, ini berarti ia akan lahir prematur
dan berisiko untuk banyak masalah yang umum dimiliki bayi prematur akibat komplikasi
diabetes melitus selama kehamilan.
Mengapa hal ini terjadi? Jika selama kehamilan pada wanita dengan diabetes yang memiliki
kadar gula yang tinggi, maka glukosa akan melintasi plasenta ke dalam sirkulasi bayi
sehingga menyebabkan ukuran bayi menjadi besar dari ukuran normal.
Hal ini terjadi karena pankreas pada si bayi memproduksi insulin, meskipun ibu tidak dimana
insulin yang dihasilkan dari pankreas bayi kemudian akan mengkonversi glukosa menjadi
lemak.
Akibatnya, bayi tumbuh lebih besar selama kehamilan dan persalinan harus dilakukan lebih
awal untuk menghindari risiko komplikasi diabetes.
Salah satu risiko diabetes komplikasi pada kehamilan setelah kelahiran adalah paru-paru pada
bayi prematur tidak bisa sepenuhnya sempurna yang mengakibatkan sindrom pernapasan.
Bayi dengan kondisi ini perlu diobati menggunakan ventilator di Unit Perawatan Bayi khusus
sampai paru-paru mereka cukup siap untuk menghadapi kondisi luar.
Jika kadar gula darah ibu dikontrol dalam batas normal selama kehamilan, bayi mungkin
cenderung tumbuh besar namun lebih lambat selama 40 minggu sehingga dapat menghindari
risiko operasi caesar dan juga dapat mengurangi kemungkinan gangguan sindrom pernapasan
pada bayi.
https://diabetics1.com/2012/03/komplikasi-diabetes-tipe-1-terhadap-kehamilan.html
pa itu indeks glikemik?
Indeks Glikemik (IG) adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengindikasikan seberapa
cepat karbohidrat yang terdapat dalam makanan dapat diubah menjadi gula oleh tubuh
manusia. Ukuran ini berupa skala dari 0-100. Sebagai contoh, gula murni misalnya memiliki
angka indeks glikemik 100, ini berarti karbohidrat dalam gula murni sangat cepat diubah oleh
tubuh menjadi gula untuk energi bagi tubuh. Indeks glikemik juga dapat menginformasikan
bagaimana pengaruh makanan terhadap kadar gula darah dan insulin. Semakin rendah nilai
indeks glikemik maka akan semakin sedikit pengaruhnya terhadap level insulin dan kadar
gula darah.
Pada awalnya, karbohidrat diklasifikasikan menjadi dua yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks tergantung pada seberapa banyak gula sederhana yang terdapat dalam
molekulnya. Karbohidrat yang terdiri dari satu atau dua gula sederhana (seperti fruktosa atau
sukrosa) disebut karbohidrat sederhana. Sementara makanan yang berpati disebut karbohidrat
kompleks karena pati tersusun dari rantai panjang gula sederhana yaitu glukosa.
Anjuran untuk lebih banyak mengonsumsi karbohidrat kompleks dibanding karbohidrat
sederhana berasal dari asumsi bahwa makanan berpati hanya menaikkan sedikit kadar gula
dalam darah setelah dicerna dibandingkan dengan gula sederhana. Asumsi ini dinilai kurang
sesuai karena respon gula darah terhadap masing-masing jenis makanan berkabohidrat
kompleks berbeda-beda. Maka dari itu dicetuskan konsep indeks glikemik di mana masing-
masing makanan diukur seberapa besar pengaruhnya terhadap kadar gula darah.
Bagaimana para ahli menentukan indeks glikemik suatu makanan?
Untuk menentukan nilai indeks glikemik suatu makanan, para relawan dalam keadaan sehat
akan diminta untuk mengonsumsi makanan yang mau diukur indeks glikemiknya, makanan
ini setidaknya harus mengandung 50 gram karbohidrat. Kemudian relawan akan diminta
untuk mengonsumsi makanan kontrol (berupa roti atau glukosa murni) dengan jumlah
karbohidrat yang sama. Setelah itu, kadar gula darah akan diukur secara berkala. Perubahan
kadar gula darah setelah mengonsumsi kedua jenis makanan tersebut akan dikalkulasikan dan
dibandingkan hingga ditemukan angka indeks glikemiknya.
Beberapa contoh nilai indeks glikemik makanan
Semakin kecil angka indeks glikemik, maka akan semakin kecil dampaknya terhadap kadar
gula darah Anda. Indeks glikemik dikelompokkan menjadi:
<55: rendah
56-69: sedang
>70: tinggi
Contoh nilai indeks glikemik beberapa makanan antara lain:
Roti tawar: tiap 30 gram nilai indeks glikemiknya sebesar 71 (tinggi)
Pisang: tiap 120 gram nilai indeks glikemiknya sebesar 60 (sedang)
Madu: tiap 25 gram nilai indeks glikemiknya sebesar 61 (sedang)
Jus tomat kaleng: tiap 250 ml nilai indeks glikemiknya sebesar 38 (rendah)
Oatmeal: tiap 250 gram nilai indeks glikemiknya sebesar 55 (rendah)
Apel: tiap 120 gram nilai indeks glikemiknya sebesar 39 (rendah)
Kacang kedelai: tiap 150 gram nilai indeks glikemiknya sebesar 15 (rendah)
Wortel: tiap 80 gram nilai indeks glikemiknya sebesar 35 (rendah)
Apa saja faktor yang mempengaruhi nilai indeks glikemik?
Indeks glikemik suatu makanan tidak selalu sama nilainya. Beberapa faktor yang
mempengaruhi nilai indeks glikemik yaitu:
Cara mengolah atau mempersiapkan makanan: beberapa komponen dalam makanan
seperti lemak, serat, dan asam (yang terdapat pada lemon atau cuka) secara umum bersifat
menurunkan kadar indeks glikemik. Semakin lama Anda memasak makanan berpati, seperti
pasta misalnya, maka indeks glikemiknya akan semakin tinggi.
Tingkat kematangan: pada buah-buahan terutama, tingkat kematangan akan sangat
mempengaruhi nilai indeks glikemik. Sebagai contoh, semakin matang buah pisang maka
nilai indeks glikemiknya akan semakin tinggi.
Makanan lain yang Anda makan: nilai indeks glikemik ditentukan berdasarkan masing-
masing jenis makanan. Tetapi pada kenyataannya, kita cenderung lebih sering mengonsumsi
beberapa jenis makanan sekaligus. Ini dapat mempengaruhi bagaimana tubuh mencerna
karbohidrat. Jika Anda mengonsumsi makanan yang memiliki nilai indeks glikemik tinggi,
disarankan untuk mencampurnya dengan makanan dengan nilai indeks glikemik rendah.
Kondisi tubuh: usia, aktivitas fisik, dan seberapa cepat tubuh Anda mencerna makanan turut
mempengaruhi bagaimana tubuh Anda mencerna dan bereaksi terhadap karbohidrat.
Bagaimana pengaruh indeks glikemik terhadap kesehatan?
Meskipun indeks glikemik merupakan parameter yang dapat digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah tetapi indeks glikemik sebaiknya tidak digunakan sebagai satu-satunya
parameter untuk memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi. Sebagai contoh, keripik
kentang memiliki nilai indeks glikemik yang rendah tetapi jika dilihat kadar lemak jenuhnya,
keripik kentang memiliki kadar lemak jenuh yang cukup tinggi. Sehingga selain nilai indeks
glikemik, juga harus tetap memperhatikan kandungan gizi lain yang terdapat dalam makanan
yang dikonsumsi.

https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/mengenal-indeks-glikemik-pada-makanan/

Вам также может понравиться