Вы находитесь на странице: 1из 3

JOB SHARING

Pembagian kerja (job sharing) yang ditawarkan oleh 19% dari organisasi dan melibatkan dua
karyawan yang berbagi jam kerja mereka. Pada pandangan pertama, pembagian kerja mungkin
mungkin terlihat sedikit lebih dari pekerjaan paruh waktu. Pertama, kerja paruh waktu biasanya
melibatkan pekerjaan tingkat yang lebih rendah seperti yang ditemukan dalam industri ritel dan
restoran. Tapi pembagian kerja memungkinkan orang dalam pekerjaan yang kompleks seperti
mengajar dan akuntansi untuk menikmati keuntungan dari jam kerja yang lebih sedikit. Kedua,
dengan pekerjaan paruh waktu, kinerja dari suatu karyawan jarang mempengaruhi kinerja dari
yang lainnya. Artinya, pekerjaan yang diselesaikan oleh dua karyawan yang bekerja paruh waktu
menghasilkan dua pekerjaan yang berbeda. Tapi dengan pembagian kerja, pekerjaan dapat
diselesaikan dengan dua karyawan yang berbeda yang berbagi satu jabatan dan satu posisi kualitas
pekerjaan yang kurang harus dikoreksi oleh karyawan yang lain. Dari sudut pandang psikologis,
perbedaan utama antara pembagian kerja dan pekerjaan paruh waktu adalah tingkat komitmen
karyawan, baik untuk organisasi dan untuk karyawan lainnya. Program pembagian kerja yang
ditargetkan pada karyawan yang memiliki tanggung jawab pada keluarga. Jadi, sebuah organisasi
dapat menarik seorang karyawan yang berkualitas yang tidak akan bisa bekerja dengan waktu yang
penuh.

WORKING AT HOME
Bekerja dirumah bukanlah sebuah konsep baru, Contohnya selama lebih dari satu abad perempuan
menjahit pakaian dirumah dan kemudian menjualnya ke pabrik-pabrik. Berdasarkan survey di
amerika serikat 47% organisasi menawarkan berbagai bentuk telekomunikasi. Presentase yang
relative tinggi ini tidak mengejutkan meta analisis telekomunikasi, dimana mereka menemukan
bahwa telecomuters memiliki konflik pekerjaa-keluarga yang rendah,hubungan mereka baik
dengan atasan, kepuasan kerja yang lebih tinggi, stress peran yang rendah, niat yang lebih rendah
untuk turnover dan tingkat kinerja lebih tinggi dibandingakan dengan rekan mereka yan
nontelecommuting (Gajendra&Harrison, 2007).
Bekerja dirumah memiliki banyak keuntungan untuk karyawan dan yang mempekerjakan.bagi
karyawan Hal ini memberikan kesempatan untuk mengurangi biaya pengasuh anak. Dan
memberikan kebebasan dan kondisi yang nyaman saat bekerja. Untuk yang mempekerjakan dapat
menekan biaya pengadaan kantor dan keperluan kantor. Tapi dibalik keuntungan pasti ada
kerugian yakni pertama hal ini menyulitkan untuk menyatukan dan mengorganisir karyawan
karena mereka berada di berbagai lokasi yang berbeda. Kedua sulit untuk pemerintah menentukan
standar kerja dan keselamatan kerja karena tidak berada dalam satu lokasi. Ketiga karyawan tidak
bisa ddengan mudah diawasi ketika mereka bekerja dirumah.
SHIFT WORK
Walaupun kebanyakan orang bekerja dari pukul 8 atau 9 pagi hingga pukul 5 sore, sekitar 25%
dari karyawan bekerja pada sift sore hari atau tengah malam dikarenakan factor ekonomi dan
factor keselamatan. Polisi dan perawat harus bekerja disekitar waktu tersebut dikarenakan kasus
criminal dan juga orang sakit tidak berhenti dipukul 5 sore, pekerja retail harus bekerja hingga
larut malam untuk melayani orang-orang yang hanya bisa berbelanja pada waktu tengah malam.
Dan pekerja pabrik bekerja dengan shift dikarenakan mesin industry dapat bekerja 3x lebih
produktif disekitar pukul tersebut.
Dikarenakan shift sangat penting dan mempengaruhi sekitar 25% dari pekerja, peneliti berusaha
mengidentifikasi efek tersebut serta bagaimana cara untuk mengurangi efek yang berakibat
negative. Efek-efek negative tersebut terjadi dikarenakan gangguan dalam suatu irama sirkardian,
24 dari siklus psikologis diatur oleh setiap orang. Contohnya kebanyakan orang tidur saat malam
dan makan saat pagi, siang dan sore hari. Orang orang telah terbiasa mengikuti pola yang sama.
Bekerja di sore hari dan tengah malam mengganggu pola tersebut dan dapat mengakibatkan
masalah dengan tidur. Contohnya (Garbrino;2004) menemukan bahwa polisi di Italia yang bekerja
menggunakan shift memiliki masalah tidur dari pada pekerja yang tidak bekerja menggunakan
shift.

UNIQUENESS OF SHIFT
Efek social dari kerja shift dapat diminimalisir jika suatu organisasi di lingkungan sekitar area juga
menggunakan shift. Lebih tinggi persentase suatu organisasi dengan shift, lebih besar juga jumlah
took dan restaurant yang buka saat sore hari dan lebih besar pula jumlah orang orang yang dapat
bersosialisasi.

FIXED VERSUS ROTATING SHIFTS


Shift ada yang sudh pasti dan ada yang dapat dirubah. Dengan shift pasti, dua grup pekerja yang
berbeda secara permanen bekerja di shift siang hari atau shift malam hari. Perputaran shift
merupakan para pekerja yang berotasi diantara tiga shift, bekerja di siang hari untuk sementara
waktu, lalu berganti shift di malam hari di waktu selanjutnya.Penelitian dari 623 perusahaan di
amerika dan Canada, mengatakan 66% perusahaan menggunakan perputaran shift daripada shift
yang pasti. (Circadian Technologies, 2002).
Peneliti shift sangat menyarankan untuk menggunakan shift yang pasti karena menghasilkan
masalah yang lebih sedikit dalam kinerja, psikologis, dan masalah fisik daripada perputaran shift.
Contohnya Jamal (1981) menemukan pegawai yang menggunakan shift yang sudah pasti memiliki
masalah absensi yang lebih sedikit, kepuasan bekerja yang besar berpartisipasi di lingkungan
social serta kesehatan mental yang lebih baik daripada karyawan yang menggunakan perputaran
shift.

FREQUENCY OF ROTATION
Walaupun shift yang pasti lebih bagus daripada shift yang berubah-ubah, namun terkadang shift
harus diputar karena pekerja yang merasa terjebak di shift malam dan kehilangan kesempatan
untuk bekerja di pagi hari. Di beberapa situasi, frekuensi dari perputaran shift harus
dipertimbangkan.Penelitian oleh 2002 Shiftwork Practices Survey (Circadian Technologies, 2002)
mengatakan 47% organisasi melakukan perputaran shift setiap minggu, 15% melakukan
perputaran shift setiap dua minggu, dan 10% dilakukan setiap bulan.
Meta-analysis menghasilkan indikasi bahwa shift yang pasti menyebabkan lebih sedikit masalah
tidur daripada shift yang berubah-ubah dan perubahan shift yang lebih jarang menyebabkan
masalah tidur daripada shift yang diubah lebih sering.

INDIVIDUAL DIFFERENCES

Faktor akhir mengenai efek dari kerja shift melibatkan perbedaan individu di setiap pekerja. Tentu
saja tidak setiap pekerja akan bereaksi sama dikarenakan perbedaan di waktu biologis mereka.
Faktanya, kita semua mungkin sudah tahu orang orang yang mengklaim sebagai orang malam
atau lebih memilih dipagi hari. Perbedaan individual di waktu preferensi dinamakan chrono-
types. (Greenwood, 1994).

Orang-orang introverts lebih cenderung menjadi orang orang yang beraktivitas dipagi hari
daripada orang extroverts (Harma, 1993). Para pria beradaptasi dalam bekerja shift daripada
wanita, dan kerja shift mempengaruhi orang yang lebih tua daripada orang yang lebuh muda.
(Oginska, Pokorski, & Oginski, 1993).

Вам также может понравиться