Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui sejarah munculnya sistem pemipaan serta bagaimana
perkembangan sistem pemipaan di Indonesia
2. Dapat mengetahui dan memahami pengertian sistem pemipaan
3. Dapat menjelaskan istilah-istilah, simbol-simbol, serta standar-standar
pipa sesuai dengan standar yang berlaku
2
4. Dapat mengetahui dan menjelaskan klasifikasi pipa berdasarkan jenis
materialnya, penggunanya , serta fungsi dan kegunaannya
5. Dapat mengetahui perbedaan warna pada pipa
6. Dapat mengetahui komponen-komponen dalam sistem pemipaan
7. Mengetahui macam-macam sambungan pada pipa
3
BAB II
PEMBAHASAN
5
Berikut ini merupakan istilah-istilah yang sering dijumpai dalam sistem pemipaan :
Piping adalah system pemipaan yang menghubungkan antar ekuipment dalam
satu fasilitas, dengan jarak pendek dan diameter yang kecil.
Pipeline adalah system pemipaan yang menghubungkan atar fasilitas,
jaraknya amat jauh dan diameter pipanya besar.
NPS: Nominal Pipe Size, banyak digunakan di Amerika Utara, dengan
satuannya Inchi.
DN: Diameter Nominal, digunakan oleh Negara di daratan Eropa, dengan
satuan milimeter
Large Bore Pipe: yaitu pipa yang berukuran lebih besar dari 2 inchi.
Small Bore Pipe: yaitu pipa yang mempunyai ukuran 2 inchi ke bawah.
Tubing: mempunyai ukuran sampai 4 inchi tappi mempunyai ketebalan
dinding yang lebih kecil dari Large Bore dan Small Bore tadi.
6
Pipa menurut standar SNI (Standar Nasional Indonesia)
7
Pipa standar menurut JIS (japan industrial standard)
8
Pipa galvanis ini terbuat dari baja karbon rendah dengan lapisan galvanis,
yang mengandung berbagai macam unsur di dalamnya: - unsur seng (Zn)
99,7%dan biasanya di aplikasikan untuk pipa pada air minum. - unsur
karbon sebesar 0,091% sehingga tergolong dalam baja karbon rendah.
Sehingga bisa di jelaskan bahwa Pipa galvanis ini terbuat dari unsur
utamanya adalah seng. Pipa GIP atau pipa besi galvanis digunakan untuk
intalasi air bersih dingin saja, tidak dianjurkan untuk pipa air panas.
Pipa galvanis diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan
dindingnya, disesuaikan dengan kegunaannya ukuran panjang standar adalah
6 m.Bahan galvanis tidak hanya berbentuk pipa, tabung, akan tetapi dapat
berupa plat lembaran maupun bentuk lain seperti: siku, U, H, C dan
sebagainya.
Baja galvanis berasal dari kata galvanized steel yaitu pelapisan bahan
anti karat pada baja dengan cara bahan baja tersebut dicelupkan ke bak
cairan timah dan aluminium panas di pabrik (produsen) khusus baja.
Pembuatan lapisan galvanis tersebut berguna agar bahan baja dapat lebih
tahan dan kuat dalam jangka waktu sangat lama atau terhindar dari
terjadinya pengaruh karat.
Fungsinya
Baja galvanis mempunyai banyak manfaat, tergantung keperluannya,
misalnya bila membahas bahan pipa, tentu bahan pipa galvanis dibuat
sebagai penyalur utama bahan gas, air, minyak, uap atau gas agar
instalasinya kuat, aman dan tahan lama. Pada beberapa keperluan lain, bahan
ini juga digunakan sebagai konstruksi: misalnya penopang/ tiang dan
sebagainya, tergantung kebutuhan penggunanya.
Keuntungan pipa galvanis :
1. Tahan pecah
2. Tahan lama
3. Sambungannya menggunakan ulir
4. Permukaannya kuat
9
2. Pipa Plastik PVC
10
Fungsinya
Pipa PVC yaitu jenis pipa plastik, umumnya digunakan sebagai bahan
penyalur air dingin dan air limbah ringan dan berat, terutama cairan kimia
sebab bahan pipa ini sangat baik untuk bahan cairan yang sifatnya
menimbulkan reaksi tertentu dengan ada tidaknya perubahan suhu.
PVC memiliki banyak keuntungan, yakni:
Penginstalannya mudah.
Tahan terhadap bahan kimia
Sangat kuat
Memiliki daya tahan korosi.
Daya konduksi panas yang rendah
Biaya instalasinya rendah
Hampir bebas pemeliharaan (virtually free maintenance)
11
Pipa ini memiliki satuan ukuran tersendiri yaitu SDR (Standard Dimension Ratio).
Satuan tersebut berguna sebagai standar pengukuran tebal dan diameter (OD)
pipa. Rumusnya yaitu diameter pipa (OD) dibagi dengan tebal pipa, yang
nantinya akan menghasilkan SDR. Contohnya jika OD 300 mm, dan tebal pipa
15mm maka SDRnya yaitu 20.
Fungsinya
Pipa H D P E dapat digunakan pada penyambungan zat cair (khususnya air
bersih) atau bahan lain yang sesuai.
12
Metode penyambungan yang cepat dan mudah.
Tahan terhadap korosi dan abrasi.
Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan.
Sangat disarankan untuk distribusi air minum (bersahabat dengan lingkungan).
Jangka waktu pemakaian 50 tahun
Perbedaan Pipa PVC dan Pipa HDPE
PVC HDPE
Pipa PVC digunakan untuk air dingin saja Pipa HDPE dapat digunakan untuk air
panas dan air dingin
Pipa PVC Harganya murah Pipa HDPE Lebih mahal dari PVC
Pipa PVC banyak menggunakan Pipa HDPE sedikit menggunakan
sambungan sambungan/praktis
Pipa PVC (Polyvinyl Chloride) adalah Pipa HDPE (high density polyethylene)
pipa plastik yang terbuat dari materi vinyl adalah pipa yang terbuat dengan bahan
yang menghasilkan pipa yang ringa, kuat polyethylene dengan kepadatan tinggi
tahan lama dan tidak berkarat tinggi sehingga jenis pipa yang
dihasilkan dapat menahan daya tekan
yang lebih tinggi, kuat, lentur dan
flexible tahan terhadap bahan kimia.
Pipa PVC kurang lentur/tidak flexible Pipa HDPE lentur/flexible / roll / bisa
bentuk fisik batangan digulung
Pipa PVC warna putih lebih tahan Pipa HDPE tidak punya potensi untuk
terhadap sinar ultra violet, tidak kuat mengkontaminasi air dan menjadi
menahan lumut, warna abu-abu tahan media tumbuhnya lumut
terhadap lumut tetapi menyerap sinar ultra
violet
Pipa PVC bila kena sinar matahari akan HDPE tahan terhadap sinar matahari,
berobah bentuk/benkok Pipa tidak berobah bentuk.
13
Gambar 2.6 Pipa Baja
Pipa baja digunakan sebagai jalur pipa untuk pasokan energi, misalnya : air,
gas, minyak, dan cairan mudah terbakar lainnya. Dalam dunia industri, kegunaan pipa
sangatlah dominan. Antara lain sebagai sistem transportasi berbagai produk industri.
Oleh karena itu pemilihan material sangatlah penting mengingat fluida yang akan
dialirkan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga medianya (pipa) akan
menyesuaikan.
a. Carbon Steel
Baja karbon adalah bahan pipa yang paling umum dalam industri power plant,
kimia, proses, hidrokarbon dan pipa industri. Spesifikasi pipa baja karbon umum
digunakan dalam steam operation, air atau udara termasuk ASTM A106 dan ASTM
A53. Baja karbon yang umum untuk apliaksi pipeline adalah pipa API 5L. Baja
ringan adalah baja karbon dengan kandungan karbon kurang dari 0,30%. Baja karbon
menengah memiliki 0,30% sampai 0,60% karbon. Baja karbon tinggi memiliki
karbon diatas 0,6%.
b. Alloy Steel (Baja Paduan)
Baja paduan adalah baja yang mengandung sejumlah elemen paduan, seperti
0,3% kromium (Cr), nikel 0,3% (Ni), molibdenum 0,08% (Mo), dll [ASTM A 941].
Baja paduan rendah adalah baja paduan yang mengandung kurang dari minimum
persentase paduan yang didefinisikan. Baja paduan umumnya dipakai dalam operasi
temperatur tinggi dan tekanan tinggi seperti di pembangkit listrik, penukar panas dan
tabung tungku, serta reaktor kimia.
5. Pipa Tembaga
14
Gambar 2.7 Pipa Tembaga
Pipa tembaga merupakan jenis pipa yang kuat dan tahan lama, dan biasanya lebih
banyak digunakan untuk instalasi air panas.
Pipa Tembaga bisa menjadi alternatif karena lebih flexibel dan tidak
berkarat,selain juga tahan panas dan tekanan tinggi.pemasangan tidak perlu
banyak sambungan ,sehinggga lebih praktis dan cepat.
Harganya lebih mahal meskipun lebih murah ketimbang pipa besi
Fungsinya
Bahan pipa tembaga merupakan bahan tambang dari bumi sebagaimana
layaknya bahan boksit, monel, timah maupun besi, tetapi tembaga memiliki sifat
istimewa: karena kuat, tahan karat, mudah dibentuk dan dapat digunakan dalam
berbagai keperluan seperti kebel elektrinika dan sebagainya.
6. Pipa Beton
15
Pipa Beton adalah adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari
campuran semen atau bahan perekat sejenisnya,air, batu koral dan agregat dengan
atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu pipa beton itu.
Digunakan untuk saluran limbah, terowongan, dan irigasi.
7. Pipa Kuningan
Kuningan adalah paduan logam tembaga dan logam seng dengan kadar
tembaga antara 60-96% massa. Warna kuningan bervariasi dari coklat kemerahan
gelap hingga ke cahaya kuning keperakan tergantung pada jumlah kadar seng. Seng
lebih banyak mempengaruhi warna kuningan tersebut. Komponen utama dari
kuningan adalah Tembaga sehingga kuningan biasanya diklasifikasikan sebagai
paduan tembaga Kuningan sangat mudah untuk di bentuk ke dalam berbagai bentuk,
sebuah konduktor panas yang baik, dan umumnya tahan terhadap korosi dari air
garam. Karena sifat-sifat tersebut, kuningan kebanyakan digunakan untuk membuat
pipa, assesoris plambing alat plambing, tabung, sekrup, radiator, alat musik, aplikasi
kapal laut, dan casing cartridge untuk senjata api. Kuningan lebih kuat dan lebih keras
daripada tembaga.
Dalam perdagangan dikenal 2 jenis kuningan, yaitu:
Kawat kuningan (brass wire) kadar tembaga antara 62-95%
Pipa kuningan (seamless brass tube) kadar tembaga antara 60-90%
(Sumber: Dep.PU, 1985)
Plat kuningan (brass sheet) kadar tembaga antara 60-90%
16
8. Besi Tuang (Cast Iron)
Pipa besi tuang adalah jenis pipa yang sangat keras dibanding pipa besi
sejenis karena dengan hasil cor, karbon (Ca) sehingga mempunyai sifat carbon
(sifat mengeras) dan tahan atas karat. Oleh karenanya sangat sesuai digunakan
sebagai penyaluran limbah industri pada proyek sanitasi (purification Plan). Akan
tetapi cukup banyak pengusaha menggunakan bahan pipa besi tuang ini pada
proyek kecil hingga sedang di gedung komersial.
17
Diproduksi dalam bentuk welded dan seamless. Berukuran 1/8 in.
nominal OD sampai 36 in. actual OD. Digunakan untuk membawa gas, minyak
atau air.
4. Water-well pipe
Diproduksi dalam bentuk welded atau seamless dengan bahan steel.
Digunakan untuk membawa air untuk digunakan diperkotaan maupun industri.
Berukuran 1/8 - 96 in. dengan berbagai ketebalan dinding.
5. Oil country goods
Casing digunakan sebagai structural retainer untuk dinding sumur minyak
atau gas dan juga untuk mengeluarkan fluida yang tidak diinginkan dan untuk
melindungi dan mengalirkan minyak atau gas dari sumber di bawah permukaan
menuju permukaan tanah. Casing dihasilkan dalam ukuran 4 1/2 - 20 in OD.
18
Udara Tekan ( Compressed
Air ) Biru Emco No 88
N2 Gas Gas tidak mudah
terbakar Kuning Emco No 118
Vaccum Abu abu Emco No 32
Uap air ( Steam ) Allumuniun Silver Avian
19
dindingnya, sedangkan untuk tabung (tube), diameter luar (outer diameter/OD)
merupakan nilai yang digunakan untuk standar ukuran tube. Terdapat tiga tipe
standard untuk ujung pipa (pipe ends) yang digunakan untuk industri, yaitu Plain
Ends (PE), Threaded Ends (TE), dan Beveled Ends (BE).
21
Gambar 2.13 Macam-Macam Fittings
1. Soket Pipa Galvanize digunakan untuk menyambung pipa lurus yang satu dengan
pipa lainnya
2. Tee Pipa Galvanize digunakan untuk menyambung pipa lurus bercabang satu
dengan pipa lainnya
3. Reducing soket (Flock sock) digunakan untuk menyambung pipa yang
berdiameter besar ke pipa yang berdiameter kecil
4. Bareel union untuk menyambung pipa yang satu dengan pipa lainnya dan berguna
sebagai sambungan akhir pada suatu instalasi pipa besar ke pipa yang berdiameter
kecil
5. Bushes Galvanize (Pleuring) untuk menyambung pipa yang satu dengan pipa
lainnya dari pipa berdiameter besar ke pipa berdiameter kecil
6. Elbow dart luar untuk menyambung perubahan arah aliran/belokan, ujung yang
satu berulir luar dan satunya lagi berulir dalam.
7. Cros untuk menyambung pipa bercabang empat
8. Double Nipple yaitu sambungan yang berurir luar
9. Lock nut untuk menguatkan sambungan-sambungan yang longgar pada ulir
panjang
10. Plug yaitu sambungan penutup yang berulir luar
11. Cup adalah sambungan penutup yang berulir dalam
2.5.4. Katup (Valve)
Katup atau valve, adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida
dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran. Contoh
yang mudah adalah keran air. Adalah kewajiban bagi seorang insinyur pipa untuk
mengetahui setidaknya dasar-dasar dari valve ini. Bebeberapa macam katup yang
sering digunakan adalah sebagai berikut :
22
1. Gate Valve Bentuk penyekatnya adalah piringan, atau sering disebut wedge, yang
digerakkan ke atas bawah untuk membuka dan menutup. Biasa digunakan untuk
posisi buka atau tutup sempurna dan tidak disarankan untuk posisi sebagian terbuka.
3. Butterfly Valve
Bentuk penyekatnya adalah piringan yang mempunyai sumbu putar di
tengahnya. Menurut disainnya, dapat dibagi menjadi concentric dan eccentric.
Eccentric memiliki disain yang lebih sulit tetapi memiliki fungsi yang lebih baik
dari concentric. Bentuknya yang sederhana membuat lebih ringan dibandingkan
valve lainnya.
23
Gambar 2.16 Butterfly valve
4. Ball Valve
Bentuk penyekatnya berbentuk bola yang mempunyai lubang menerobos
ditengahnya.
5. Plug Valve
Seperti ball valve, tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan
silinder. Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka cocok untuk
fluida yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.
24
Gambar 2.18 Plug valve
2.5.5. Bolting
Dalam industri perpipaan, pada sebuah sambungan flange digunakan stud
bolts dan machine bolts. Stud bolt memiliki batang yang berulir dengan dua mur
segienam yang berat, sedangkan machine bolt memiliki saut kepala dengan satu
mur. Pemilihan keduanya bergantung pada material flange yang cocok, kondisi
servis, properti mekanis, dan karakteristik temperatur.
25
Gambar 2.20 Bolting (Baut)
2.5.6. Gasket
26
Socketwelded component, proses pengelasannya dilakukan pada bagian fillet
dari pertemuan antara pipa dan fitting. Hal ini dikarenakan sebelum di las pipa
dimasukkan terlebih dahulu ke bagian socket dari fitting tersebut.
2. Threaded Component atau fitting yang berulir. Dengan menggunakan fitting jenis
ini pipa yang disambung dapat di buka kembali. Dan ini memudahkan untuk
proses maintenance
Reducer
28
Gambar 2.25 Reducer
Ada hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan reducer.
Reducer dibagi menjadi dua,eccentric dan concentric.
Jika dipasang pada pipa vertikal, apapun yang dipakai tidak masalah,
walaupun concentric reducer lebih sering dipakai. Tetapi jika dipasang di pipa
horizontal jika dengan fluida cairan, eccentric reducer dengan bagian yang datar
dibawah adalah desain yang baik. Jika fluida gas, eccentric reducer dengan bagian
datar dibagian atas merupakan desain yang baik. Keduanya adalah untuk
mencegah terakumulasinya fluida.
Cap
29
Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa pipa ledeng. Ia
mengunakan ulir untuk merekatkan dua pipa. keuntugan mengunakan sambungan
ulir ini, ia mudah di aplikasikan di lapangan dan ia bisa di aplikasikan manakala
pengelasan tidak di ijinkan karena dapat menimbulkan bahaya kebakaran
misalnya.
Kerugiannya, sambungan bisa saja bocor kalau seal (perapat) yang
digunakan tidak baik. Tidak dapat di gunakan untuk service yang korosif.
Kekuatan pipa turun karena ulir sudah memakan ketebalan pipa.
Penyambungan ini dilakukan pada pipa bertekanan tak terlalu tinggi.
Umumnya pipa dengan sambungan ulir digunakan pada pipa dengan uliran
(threaded joint), seperti menyambung baut dengan mur.
Kelebihan : Sambungan dengan threaded joint dapat dibongkar pasang.
Kekurangan : tidak bisa diaplikasikan untuk sambungan dengan ukuran besar dan
bertekanan tinggi
30
nantinya akan dilakukan maintenance, jadi agar mudah di bongkar dan dipasang
kembali.
Flange adalah istilah untuk salah satu jenis sambungan yang digunakan
saat menyambung antara pipa dan elemennya dengan katup, bejana, pompa dan
lainnya. Kedua ujung pipa yang akan disambung dipasang flens kemudian diikat
dengan baut, Sesama flange direkatkan dengan baut dan mur.
Kelebihan : Karena adanya kekasaran pada permukaan metal,sambungan
metal dengan metal tidak akan mencegah kebocoran. Karena itulah dibutuhkan
juga gasket diantara flange untuk menutupi celah-celah kecil dari kekasaran
permukaan flange sehingga tidak bocor sama sekali.
31
Gambar 2.30 Sambungan Spigot
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
1. Sistem pemipaan merupakan suatu unit pengatur laju aliran fluida cair maupun
gas dengan mengunakan pipa sebagai media transportasinya.
2. Pipa dapat dibedakan berdasarkan 2 klasifikasi yakni klasifikasi pipa berdasarkan
jenisnya dan klasifikasi pipa berdasarkan penggunaanya.
3. Komponen-komponen pada sistem pemipaan yakni terdiri dari :
a. Pipes (pipa-pipa)
32
b. Flanges ( flens-flens)
c. Fittings (sambungan)
d. Valves (katup-katup)
e. Boltings (baut-baut)
f. Pipe Support
g. Nozzel
4. Aplikasi sistem pemipaan sering sekali dijumpai pada pabrik-pabrik industri
seperti industri minyak dan gas, dapat pula dalam bidang perkapalan, dan sistem
instalasi air minum (PDAM), serta instalasi pemipaan diperumahan.
3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat lebih memahami
sistem pemipaan sebagai salah satu unit dalam transportasi fluida (cair dan gas)
sehingga ketika mahasiswa terjun kedalam dunia industri, mahasiswa telah
memiliki pemahaman secara konsep teoritis maupun dalam prakteknya mengenai
sistem pemipaan.
DAFTAR PUSTAKA
Zulkarnain. 2010. Pengetahuan Perpipaan.
http://sungaibataleke.blogspot.com/2010/10/pengetahuan- perpipaan. Diakses
pada 26 Maret 2016
Kandyas, Suryadi. 2014. Sambungan Pipa Jenis-Jenis Dan Cara Menyambung
Pipa.
http://www.suryadikandiyas.com/material-2/sambungan-pipa-jenis-jenis-dan-
cara- menyambung-pipa.html. diakses pada Maret 2016
Unknown. 2014. Sejarah dan Teori Dasar Pemipaan.
http://www.idpipe.com/2014/07/all about- piping.html. diakses pada Maret
2016
33
Cece. 2011. Laporan Praktek Kerja Pipa.
http://chece0404.blogspot.com/2011/10/laporan-praktek-kerja-pipa.html. diakses
pada Maret 2016
Sambas.2011. Tipe Karakteristik dan Material dari Pipa.
http://sambas-me.blogspot.com/2011/10/tipe-karakteristik-dan-material-dari.html.
di akses pada Maret 2016
Ahmad, Imam.2009. Jenis Jenis Dan Macam Macam Pipa.
https://opik7th.wordpress.com/2009/10/23/pipa. di akses Maret 2016
34