Вы находитесь на странице: 1из 19

TUGAS SISTEM KARDIOVASKULAR

ATEROSKLEROSIS

DOSEN PENGAMPU : FITRI YULIANA,S.Kep.,Ns

Disusun Oleh :
NAMA : APRILIA NURUL KHOTIMAH
KELAS : II ( DUA ) C
NIM : 201502082
PRODI : S1 KEPERAWATAN

PRODI S1- KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULAR
ATEROSKLEROSIS

A. Definisi Aterosklerosis
Aterosklerosis ( Atherosclerosis ) merupakan istilah umum untuk beberapa
penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur.
Penyakit yang paling penting dan paling sering ditemukan adalah Aterosklerosis ,
dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri.
Sehingga Aterosklerosis merupakan proses penimbunan lemak , kalsium , komponen
darah , karbohidrat , dan jaringan fibrosa pada Tunika Intima Arteri . Penimbunan
tersebut dikenal sebagai ateroma atau Plak .
Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital
lainnya dan lenganserta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju
ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju
ke jantung (arterikoroner), bisa terjadi serangan jantung.
Penyakit arteri koroner ditandai dengan adanya endapan lemak yang
berkumpul di dalam di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan
menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap
dan tersebar dipercabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi
jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma disebut
aterosklerosis. Ateroma bisa menonjol kedalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi
sempit.
Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke
dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di dalam permukaan ateroma
tersebut. Supaya bisa berkontraksi dan memompa darah secara normal, otot jantung
(miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner.
Jika penyumbatan arteri semakin memburuk, bisa terjadi iskemi (berkurangnya pasokan
darah) pada otot jantung, menyebabkan kerusakan jantung. Penyebab utama dari iskemi
miokardial adalah penyakit arteri koroner. Komplikasi utama dari penyakit arteri koroner
adalah angina dan serangan jantung ( infark miokardial ).
B. Etiologi
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah
dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan
bahan-bahan lemak.Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul,
menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.
Setiap daerah penebalan ( yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma ) yang
terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama
kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam
arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan,
mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri,
sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena
ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan
endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah.Darah bisa masuk ke dalam
ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit
arteri.
Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan
memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan
mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir
bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli). Resiko
terjadinya aterosklerosis meningkat pada:
1. Tekanan darah tinggi
2. Kadar kolesterol tinggi
3. Merokok
4. Diabetes ( kencing manis )
5. Kegemukan ( obesitas )
6. Malas berolah raga
7. Usia lanjut
Pria memiliki resiko lebih tinggi daripada wanita. Penderita penyakit
keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda.
Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri
yang menuju ke jantung).
Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial , kadar
kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di
dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainya .
C. Patofisiologi
Sistem kardiovaskuler bekerja secara terus menerus dan pada kebanyakan
kasus, secara efisien. Tapi masalah dapat muncul ketika aliran darah berkurang atau
tersumbat. Bila pembuluh darah ke jantung tersumbat total, jantung tidak mendapat
oksigen secara cukup dan suatu serangan jantung dapat terjadi. Hal ini dapat berakibat
fatal, dan pada kenyataanya, menghasilkan jumlah jutaan kematian setiap tahun,
membuat penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat.
Penyakit jantung dapat bersiklus fatal, karena pembuluh terbatas, tidak hanya dapat
merusak jantung, tapi juga membuatnya bekerja lebih keras untuk memompa darah
melalui sistem sirkulasi. Lagi pula, kerusakan jantung menjadikan jantung kurang efisien
dan harus bekerja walaupun dengan keras untuk tetap melanjutkan suplai oksigen ke
seluruh tubuh. Dari waktu ke waktu, penyakit jantung memimpin masalah utama
penglibatan jantung, paru-paru, ginjal, dan segera keseluruhan sistem, sebab setiap organ
dalam tubuh mempercayakan kecukupan oksigen dan nutrisinya pada jantung. Secara
khusus, sumbatan yang menyebabkan masalah dibentuk oleh suatu pertumbuhan lekatan
yang dikenal sebagai plak aterosklerotik.
Aterosklerosis merupakan suatu proses yang kompleks. Secara tepat
bagaimana aterosklerosis dimulai atau apa penyebabnya tidaklah diketahui, tetapi
beberapa teori telah dikemukakan.
Kebanyakan peneliti berpendapat aterosklerosis dimulai karena lapisan pasling
dalam arteri, endotel, menjadi rusak. Sepanjang waktu, lemak kolesterol, fibrin, platelet,
dampah seluler dan kalsium terdeposit pada dinding arteri. Timbul berbagai pendapat
yang saling berlwanan sehubungan dengan aterosklerosis pembuluh koroner. Namun
perubahan patologis yang terjadi pada pembuluh yang mengalami kerusakan dapat
diringkaskan sebagai berikut:
1. Dalam tunika intima timbul endappan lemak dalam jumlah kecil uang tampak
bagaikan garis lemak .
2. Penimbunan lemak, terutama betalipoprotein yang mengandung banyak kolesterol
pada tunika intima dan tunika media bagian dalam .
3. Lesi yng diliputi oleh jaringan fibrosa menimbulkan plak fibrosis .
4. Timbul ateroma atau kompleks plak aterosklerotik yang teridiri dari lemak, jaringan
fibrosa, kolagen, kalsium, debris seluler dan kapiler .
5. Perubahan degeneratif dinding arteria.
Meskipun penyempitan lumen berlangsung progresif dan kemampuan vaskular
untuk memberikan respon juga berkurang, manifestasi klinis penyakit belum nampak
sampa proses aterogenik sudah mencapai tingkat lanjut. Fase preklinis ini dapat
berlangsung 20-40 tahun. Lesi yang bermakna secara klinis, yang dapat mengakibatkan
iskemia dan disfungsi miokardium biasanya menyumbat lebih dari 75% lumen pembuluh
darah. Banyak penelitian yang logis dan konklusif baru-baru ini menunjukan bahwa
kerusakan radikal bebas terhadap dinding arteri memulai suatu urutan perbaikan alami
yang mengakibatkan penebalan tersebut dan pengendapan zat kapur deposit dan
kolesterol. Sel endotel pembuluh darah mampu melepaskan endhotelial derived relaxing
factor (EDRF) yang menyebabkan relaksasi pembuluh darah, dan endhotelial derived
constricting factor (EDCF) yang menyebabkan kontraksi pembuluh darah. Pada keadaan
normal, pelepasan ADRF terutama diatur oleh asetilkolin melalui perangsangan reseptor
muskarinik yang mungkin terletak di sel endotel. Berbagai substansi lain seperti trombin,
adenosine difosfat (ADP), adrenalin, serotonin, vasopressin, histamine dan noradrenalin
juga mampu merangsang pelepasan EDRF, selain memiliki efek tersendiri terhadap
pembuluh darah. Pada keadaan patologis seperti adanya lesi aterosklerosis, maka
serotonin, ADP dan asetil kolin justru merangsang pelepasan EDCF. Hipoksia akibat
aterosklerotik pembuluh darah juga merangsang pelepasan EDCF. Langkah akhir proses
patologis menimbulkan gangguan klinis dapat teradi dengan cara berikut:
1. Penyempitan lumen progresif akibat pembesaran plaque.
2. Perdarahan pada plak ateroma.
3. Pembentukan thrombus yang diawali agregasi trombosit.
4. Embolisasi trhombus atau fragmen plak.
5. Spasme arteria koronaria.
Aterosklerosis dimulai dengan adanya kerusakan endotel, adapun
penyebabnya antara lain:
1. Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah
2. Tekanan darah yang tinggi.
3. Tembakau
4. Diabetes
Dikarenakan kerusakan pada endothelium, lemak, kolesterol, platelet, sampah
produk selular, kalsium dan berbagai substansi lainya terdeposit pada dinding pembuluh
darah. Hal itu dapat menstimulasi sel dinding arteri untuk memproduksi substansi lainya
yang menghasilkan pembentukanya dari sel.
D. Tanda dan Gejala
Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak,
aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejalanya tergantung dari lokasi
terbentuknya, sehinggabisaberupagejalajantung, otak, tungkai atau tempat lainnya. Jika
aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh
yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang
mengangkut oksigen ke jaringan.
Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi
pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya,
selama berolah raga, seseorang dapat merasakan nyeri dada (angina) karena aliran
oksigen ke jantung berkurang; atau ketika berjalan, seseorang merasakan kram di
tungkainya (klaudikasio interminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang. Yang
khas adalah bahwa gejala-gejala tersebut timbul secara perlahan, sejalan dengan
terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga berlangsung secara perlahan.
Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan
menyumbat arteri),maka gejalanya akan timbul secara mendadak.
E. Pengobatan
Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol
dalam darah (contohnya kolestiramin, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol,
lovastatin). Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk
mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah. Angioplasti balon dilakukan untuk
meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak.
Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan.
Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena
yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri
yang tersumbat.
F. Pencegahan
Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan adalah
faktor-faktor resikonya. Jadi tergantung kepada faktor resiko yang dimilikinya, seseorang
hendaknya:
1. Menurunkan kadar kolesterol darah
2. Menurunkan tekanan darah
3. Berhenti merokok
4. Menurunkan berat badan
5. Berolah raga secara teratur.
Pada orang-orang yang sebelumnya telah memiliki resiko tinggi untuk
menderita penyakit jantung, merokok sangatlah berbahaya karena:
1. Merokok bisa mengurangi kadar kolesterol baik (kolesterol HDL) dan meningkatkan
kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL)
2. Merokok menyebabkan bertambahnya kadar karbon monoksida di dalam darah,
sehingga meningkatkan resiko terjadinya cedera pada lapisan dinding arteri
3. Merokok akan mempersempit arteri yang sebelumnya telah menyempit karena
aterosklerosis, sehingga mengurangi jumlah darah yang sampai ke jaringan
4. Merokok meningkatkan kecenderungan darah untuk membentuk bekuan, sehingga
meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri perifer, penyakit arteri koroner,
stroke dan penyumbatan suatu arteri cangkokan setelah pembedahan.
Resiko seorang perokok untuk menderita penyakit arteri koroner secara
langsung berhubungan dengan jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. Orang yang
berhenti merokok hanya memiliki resiko separuh dari orang yang terus merokok, tanpa
menghiraukan berapa lama mereka sudah merokok sebelumnya.
Berhenti merokok juga mengurangi resiko kematian setelah pembedahan
bypass arteri koroner atau setelah serangan jantung. Selain itu, berhenti merokok juga
mengurangi penyakit dan resiko kematian pada seseorang yang memiliki aterosklerosis
pada arteri selain arteri yang menuju ke jantung dan otak.
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan
kaki dan tangan.
2. Pemeriksaan doppler di daerah yang terkena
3. Sekening ultrasonik duplex
4. CT scan di daerah yang terkena
5. Arteriografi resonansi magnetik
6. Arteriografi didareah yang terkena
7. IVUS (Intravascular Ultrasound)
H. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
Pemeriksaan aktifitas listrik jantung atau gambaran elektrokardiogram
(EKG) adalah pemeriksaan penunjang untuk member petunjuk adanya PJK. Dengan
pemeriksaan ini, kita dapat mengetahui apakah sudah ada tanda-tandanya. Dapat
berupa serangan jantung terdahulu, peneympitan atau serangan jantung yang baru
terjadi, yang masing-masing memberikan gambaran yang berbeda.
2. Foto Rontgen Dada
Dari foto rotgen dapat menilai ukuran jantung, ada tidaknya pembesaran.
Disamping itu dapat juga dilihat gambaran paru. Kelainan pada koroner tidak dapat
dilihat dalam foto rontgen ini. Dari ukuran jantung dapat dinilai apakah seorang
penderita sudah berada pada PJK lanjut. Mungkin saja PJK lama yang sudah
berlanjut pada payah jantung. Biasanya gambar jantung terlihat membesar.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Dilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida sebgai bourgeosis resiko.
Dari pemeriksaan darah juga diketahui ada tidaknya serangan jantung akut dengan
melihat kenaikan enzim jantung.
4. Kateterisasi Jantung
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukan kateter semacam selang
seukuran ujung lidi. Selang ini dimasukan langsung ke pembulh nadi (arteri).

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN BERDASARKAN KASUS


1. Pengkajian
a. Identitas
1) Klien
Nama Klien : Tn. B
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Batak
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat rumah : Jalan Kemerdekaan No. 45 Jambi
2) Penanggung Jawab
Nama : Ny A
Umur : 40 Tahun
Jernis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Batak
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Alamat rumah : Jln. Kemerdekaan No. 45 Jambi
Hubungan dengan klien : Istri
b. Tanggal Masuk Rumah Sakit
1. Tanggal Masuk : 16 Maret 2011
2. Tanggal Keluar : 18 Maret 2011
c. Data Medik
1. Saat masuk : Aterosklerosis
2. Saat Pengkajian : Aterosklerosis
d. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien masuk rumah sakit dengan alasan kadang-kadang mengeluh nyeri
dada, sesak, batuk. Klien juga tampak meringis dan gelisah. Mukosa bibir tampak
kering dan pucat, ekstremitas bawah klien teraba dingin dan klien tampak
berkeringat.
e. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 16 Maret 2011. Dengan keluhan
nyeri pada dada sebelah kiri, klien mengatakan dada kirinya seperti ditusuk-tusuk.
Klien juga mengatakan nyeri bertambah jika beraktivitas. Klien merasakan nyeri
dengan durasi sekitar 3 menit. Skala nyeri 6, TD: 150/100 mmHg, N: 85X/menit,
RR: 26X/menit.
f. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien merokok satu bungkus perhari (kebiasaan merokok sejak 30 tahun
yang lalu), klien mengatakan jarang berolah raga dan tidak memiliki penyakit
kencing manis dalam keluarga.
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Berdasarkan keterangan klien, tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi,DM atau penyakit kronis lannya.
h. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium
a) Leukosit : 15.500 ml3 (normal : 5.000 10.000 ml3)
b) Hemoglobin : 12,0 gr% (normal 10-13 gr % / 7-14 gr % )
i. Pemeriksaan Penunjang
1. Dari hasil pemeriksaan diagnostic ditemukan pembuluh darah klien sudah
megalami penebalan akibat timbunan lemak.
2. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapat Hb: 12 gr%, leukosit 15.000 ml3.
2. Diagnosis Keperawatan
Nama Pasien : Tn. B
Umur : 45 Tahun
Tgl di Tgl
NO. Diagnosa Keperawatan Paraf
Tegakan Teratasi

Penurunan curah jantung b/d


perubahan kontraktilitas miokardial
18 maret 20 maret d/d klien mengatakan nafasnya sesak,
1.
2011 2011 ekstremitas bawah teraba dingin,
CRT 4 detik, RR : 26 x/menit , TD :
150/100 mmHg .

Nyeri b/d iskemia miokard terhadap


ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen miokard, d/d klien
mengeluh nyeri dada, klien

18 maret 20 maret mengatakan dadanya seperti tertusuk-


2. tusuk, Klien mengatakan nyeri
2011 2011
bertambah jika beraktivitas. TD
150/100 mmHg, klien tampak
mringis dan gelisah, N : 85x/menit,
RR :26 x/menit, dan skala nyeri 6.

Peningkatan suhu tubuh b/d


peningkatan setpoint hipotalamus d/d
18 maret 20 maret klien mengatakan kepanasan dan
3.
2011 2011 banyak berkeringat, klien tampak
berkeringat, S : 39 c, Leukosit 15.000
ml3.
3. Intervensi

Diagnosa
Tujuan Intervensi
No. Keperawatan

Penurunan curah Pasien dapat 1. Auskultasi nadi apikal, kaji


jantung b/d perubahan menunjukan frekuensi, irama jantung.
kontraktilitas perbaikan curah 2. Catat tanda vital dan kaji
miokardial. jantung. keadekuatan bunyi jantung

Ds : KH : adalah perkusi jaringan.


3. Bantu melakukan teknik
- Klien mengatakan Meningkatkan
relaksasi, misalnya napas dalam
nafasnya sesak. curah jantung
/ perlahan, perilaku disteraksi,
Do : adekuat.
visualisasi, bimbingan
- Ekstremitas bawah imajenasi.
1. klien teraba dingin. 4. Auskultasi bunyi napas untuk
- CRT 4 detik adanya krekels.
- RR: 26 x/menit 5. Catat bunyi jantung.
TD: 150/100 mmHg Kolaborasi:

1. Berikan oksigen tambahan


sesuai kebutuhan.
2. Berikan obat sesuai indikasi.
3. Diskusikan tujuan dan siapkan
untuk menekankan tes dan
kateterasi jantung bila
diindikasikan.
Nyeri b/d iskemia Nyeri berkurang 1. Pantau/catat karakteristik nyeri,
miokard terhadap atau hilang. catat laporan verbal, petunjuk
ketidakseimbangan KH: nonverbal, dan respons
suplai dan kebutuhan hemodinamik.
Keluhan nyeri
oksigen miokard. 2. Ambil gambaran lengkap
tidak ada.
DS : terhadap nyeri dari pasien
termasuk lokasi; intensitas
1. Klien Mengeluh
(0-10) ; lamanya; kualitas.
nyeri dada.
3. Kaji ulang riwayat PJK
2. Klien mengatakan
sebelumnya. Diskusikan
dadanya seperti
riwayat keluarga.
tertusuk-tusuk.
2. 4. Anjurkan pasien untuk
3. Klien mengatakan
melaporkan nyeri dengan
nyeri bertambah jika
segera.
beraktivitas.
5. Berikan lingkungan yang
DO : tenang, aktivitas perlahan, dan
1. Klien tampak tindakan nyaman (contoh: sprei
meringis yang kering/tak terlipat,
2. Klien tampak gosokan punggung).
gelisah Kolaborasi:
TD :150/1mmHg 2. Berikan obat sesuai indikasi,
N : 85x/menit Seperti : Analgesik, contoh
Skala nyeri 6 morfin, meferidin (demerol)
Peningkatan suhu tubuh Klien dapat 1. Periksa tanda vital sebelum dan
b/d peningkatan mencapai suhu segera stelah aktivitas,
setpoint hipotalamus . tubuh normal. khususnya bila pasien

DS : KH: menggunakan vasodilator,


diuretik.
3.- Klien mengatakan Suhu tubuh
2. Berikan kompres hangat atau
kepanasan dan banyak normal (36-37
kompres dingin sesuai dengan
berkeringat.
persetujuan klien.
DO :
3. Anjurkan klien untuk
- Klien tampak banyak menggunakan pakaian yang
berkeringat. tipis dan menyerap keringat.
- S : 39 c 4. Ganti pakaian atau alat tenun
- Leukosit :15.000 ml3 yang lembab atau basah karena
keringat yang banyak.
5. Berikan selimut yang tipis.
Kolaborasi:

6. Berikan antidiueretik

4. Implementasi dan Evaluasi


Nama pasien : Tuan B
Umur : 45 Tahun

Diagnosa
Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan

18 Maret Pukul 10.00 Pukul 12.00


2011 1. mengauskultasi nadi S :
apikal, kaji frekuensi, Klien mengatakan
irama jantung. masih sesak nafas.
Hasil : Nadi apikal dan O:
irama jantung dapat 1. ekstermitas masih
diketahui. teraba dingin CRT
2. Mencatat tanda vital dan 4 detik.
kaji keadekuatan bunyi 2. RR: 25x / menit.
Diagnosa I jantung adalah perkusi 3. TD:140/100
jaringan. mmHg
Hasil : TTV dapat A:
diketahui . Masalah keperawatan
3. Membantu melakukan penurunan curah
teknik relaksasi, misalnya jantung belum
napas dalam / perlahan, teratasi.
perilaku disteraksi, P:
visualisasi, bimbingan Lanjutkan intervensi
imajenasi. 1, 3, 4, 5, dan 6 .
Hasil : Klien mau
melakukan tekhnik
relaksasi
4. Mengauskultasi bunyi
napas untuk adanya
krekels.
Hasil : Tidak adanya
krekels
5. Mencatat bunyi jantung.
Hasil : Dapat
mengetahui bunyi
jantung
6. Berikan obat sesuai
indikasi.
Hasil : Klien mau
minum obat
19 Maret Pukul 10.00 Pukul 13.00
2011 1. mengauskultasi nadi S :
apikal, kaji frekuensi, Klien mengatakan
irama jantung. sesak nafasnya
Hasil : Nadi apikal dan berkurang.
irama jantung dapat O :
diketahui. 1. ekstermitas masi
2. Membantu melakukan teraba dingin CRT
teknik relaksasi, misalnya 4 detik.
napas dalam / perlahan, 2. RR : 24 x/ menit.
perilaku disteraksi, 3. TD : 130/100
visualisasi, bimbingan mmHg
imajenasi. A:
3. Hasil : Klien mau Masalah keperawatan
melakukan tekhnik penurunan curah
relaksasi jantung teratasi
3. Mengauskultasi bunyi sebagian.
napas untuk adanya P:
krekels. Lanjutkan intervensi
4. Hasil : Tidak adanya 2,dan 5.
krekels.
4. Mencatat bunyi jantung.
Hasil : Dapat mengetahui
bunyi jantung
5. Berikan obat sesuai
indikasi.
Hasil : Klien mau minum
obat
20 Maret Pukul 10.00 Pukul 15.00
2011 1. Membantu melakukan S:
teknik relaksasi, misalnya Klien mengatakan
napas dalam / perlahan, sudah tidak sesak
perilaku disteraksi, napas.
visualisasi, bimbingan O:
imajenasi. 1. Ekstrenitas Baik
Hasil : Klien mau 2. CRT 3 detik
melakukan tekhnik 3. RR: 20 x/menit
relaksasi 4. TD: 120/80
2. Berikan obat sesuai A :
indikasi. Masalah keperawatan
Hasil : Klien mau minum curah jantung teratasi
obat P:
Intervensi dihentikan

18 maret Pukul 10.00 Pukul 12.00


2011 1. Memantau/catat S:
Diagnosa II karakteristik nyeri, catat klien mengatakan
laporan verbal, petunjuk masih merasakan
nonverbal, dan respons
hemodinamik. nyeri di dadanya.
Hasil : Karakteristik O:
nyeri dapat diketahui
1. Klien sudah tidak
2. Mengambil gambaran
tampak meringis
lengkap terhadap nyeri.
tapi masih tampak
Hasil : Mendapat
sedikit gelisah.
gambaran nyeri klien.
2. TD :140/100
3. Mengkaji ulang riwayat
mmHg
PJK sebelumnya.
3. N : 85 x/menit
Diskusikan riwayat
4. RR :26 x/menit
keluarga.
5. Skala nyeri 5
Hasil : Mendapatkan
riwayat klien A:

sebelumnya. Masalah keperawatan

4. Menganjurkan pasien nyeri teratasi


untuk melaporkan nyeri sebagian.
dengan segera. P:

Hasil : Klien mau Intervensi 1, 2, 3, 4,


melaporkan bila terdapat dan 6 di lanjutkan
nyeri.
5. Memberikan lingkungan
yang tenang, aktivitas
perlahan, dan tindakan
nyaman.
Hasil : Klien
mendapatkan ketenangan
dan kenyamanan.
6. Memberikan obat sesuai
indikasi.
Hasil : Klien mau minum
obat .
19 maret Pukul 10.00 Pukul 13.00
2011 1. Memantau/catat S:
karakteristik nyeri, catat Klien mengatakan
laporan verbal, petunjuk nyerinya berkurang.
nonverbal, dan respons
O:
hemodinamik.
Hasil : Karakteristik Klien sudah tidak

nyeri dapat diketahui tampak meringis dan

2. Mengambil gambaran gelisah.


lengkap terhadap nyeri. 1. TD 130/80 mmHg
Hasil : Mendapat 2. N: 80 x/menit
gambaran nyeri klien. 3. RR:24 x/menit
3. Mengkaji ulang riwayat 4. Skala nyeri 3
PJK sebelumnya. A:
Diskusikan riwayat Masalah keperawatan
keluarga. nyeri teratasi
Hasil : Mendapatkan sebagian.
riwayat klien
P:
sebelumnya.
Intervensi 2, 4, dan 5
4. Menganjurkan pasien
di lanjutkan
untuk melaporkan nyeri
dengan segera.
Hasil : Klien mau
melaporkan bila terdapat
nyeri.
5. Memberikan obat sesuai
indikasi.
Hasil : Klien mau minum
obat.
20 maret Pukul 10.00 Pukul 14.00
2011 1. Mengambil gambaran S :
lengkap terhadap nyeri. Klien mengatakan
Hasil : Mendapat nyerinya sudah tidak
gambaran nyeri klien. ada/hilang.
2. Menganjurkan pasien O :
untuk melaporkan nyeri Klien tidak tampak
dengan segera. meringis dan gelisah.
Hasil : Klien mau 1. TD: 120/80 mmHg
melaporkan bila terdapat 2. N: 85x/menit
nyeri. 3. RR: 20X/menit
3. Memberikan obat sesuai 4. Skala nyeri 0
indikasi. A:
Hasil : Klien mau minum Masalah keperawatan
obat. nyeri teratasi.
P:

intervensi dihentikan.

18 Maret Pukul 10.00 Pukul 12.00


2011 1. Memberikan kompres S:
hangat. Klien mengatakan
H : Klien mau masih sedikit merasa
dikompres. kepanasan dan
2. Menganjurkan klien berkeringat.
menggunakan pakaian O: O :
Diagnosa III
yang tipis dan menyerap Klien masih tampak
keringat. berkeringat.
H : Klien mau memakai Suhu : 38 derajat
pakaian yang tipis. celcius
3. Mengganti pakaian atau Leukosit : 12.000 ml
alat tenun yang lembab. A:
4. Memberikan selimut Masalah keperawatan
yang tipis. peningkatan suhu
5. Memberikan minum yang teratasi sebagian.
banyak. P:
6. Memberikan antipiterik Lanjutkan intervensi
paracetamol. 1, 2, 5, 6,
Hasil : Klien mau minun
obat.

19 Maret Pukul 10.00 Pukul 13.00


2011 1. Memberikan kompres S:
hangat. Klien mengatakan
Hasil : Klien mau sudah tidak merasa
dikompres. kepanasan dan
2. Mengajurkan klien berkeringat lagi.
menggunakan pakaian O:
yang tipis dan menyerap Klien tidak tampak
keringat. berkeringat.
Hasil : Klien mau Suhu : 37o c
memakai pakaian yang Leukosit : 9.000ml
tipis. A:
3. Memberikan minum yang Masalah keperawatan
banyak. peningkatan suhu
Hasil : Klien mau teratasi.
minum. P:
4. Memberikan antipitirik Intervensi dihentikan,
paracetamol. klien boleh pulang .
Hasil : Klien mau minum
obat.

Вам также может понравиться

  • Bab II (Bu Endang)
    Bab II (Bu Endang)
    Документ30 страниц
    Bab II (Bu Endang)
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Terjemahan Jurnal
    Terjemahan Jurnal
    Документ4 страницы
    Terjemahan Jurnal
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Strategi Pelaksanaan II
    Strategi Pelaksanaan II
    Документ14 страниц
    Strategi Pelaksanaan II
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Tugas P.faqih
    Tugas P.faqih
    Документ6 страниц
    Tugas P.faqih
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Pathway
    Pathway
    Документ3 страницы
    Pathway
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Bu Retno
    Bu Retno
    Документ4 страницы
    Bu Retno
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Pathway Kista
    Pathway Kista
    Документ1 страница
    Pathway Kista
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Bab II (Iptek)
    Bab II (Iptek)
    Документ25 страниц
    Bab II (Iptek)
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Tugas Fisika
    Tugas Fisika
    Документ7 страниц
    Tugas Fisika
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Tugas It (Lks Hal 55 - 61)
    Tugas It (Lks Hal 55 - 61)
    Документ10 страниц
    Tugas It (Lks Hal 55 - 61)
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Tugas Tik Sma
    Tugas Tik Sma
    Документ3 страницы
    Tugas Tik Sma
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Perkecambahan Biji Kacang Hijau
    Perkecambahan Biji Kacang Hijau
    Документ22 страницы
    Perkecambahan Biji Kacang Hijau
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Soal Pembahasan Dinamika Rotasi
    Soal Pembahasan Dinamika Rotasi
    Документ10 страниц
    Soal Pembahasan Dinamika Rotasi
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Bab II (Difabel)
    Bab II (Difabel)
    Документ9 страниц
    Bab II (Difabel)
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Pasien Dengan Hernia
    Laporan Pendahuluan Pasien Dengan Hernia
    Документ70 страниц
    Laporan Pendahuluan Pasien Dengan Hernia
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Pathway Mioma
    Pathway Mioma
    Документ1 страница
    Pathway Mioma
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Pathway Mioma
    Pathway Mioma
    Документ1 страница
    Pathway Mioma
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • KISTA
    KISTA
    Документ67 страниц
    KISTA
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Tugas Biologi
    Tugas Biologi
    Документ6 страниц
    Tugas Biologi
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Transcultural Nursing Matahari Terbit
    Transcultural Nursing Matahari Terbit
    Документ5 страниц
    Transcultural Nursing Matahari Terbit
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Pathway
    Pathway
    Документ1 страница
    Pathway
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Vertigo
    Laporan Pendahuluan Vertigo
    Документ70 страниц
    Laporan Pendahuluan Vertigo
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Dobutamine
    Dobutamine
    Документ5 страниц
    Dobutamine
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Pathway
    Pathway
    Документ1 страница
    Pathway
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Role Play Tak Perilaku Kekerasan
    Role Play Tak Perilaku Kekerasan
    Документ7 страниц
    Role Play Tak Perilaku Kekerasan
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Osteosarcoma
    Osteosarcoma
    Документ44 страницы
    Osteosarcoma
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Masker
    Masker
    Документ15 страниц
    Masker
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Rom
    Penatalaksanaan Rom
    Документ1 страница
    Penatalaksanaan Rom
    APRILIA NURUL
    Оценок пока нет
  • SP Jiwa DPD
    SP Jiwa DPD
    Документ21 страница
    SP Jiwa DPD
    APRILIA NURUL
    100% (1)