Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Cerebrovascular accidents are mayor causes of &ath and dhabitity in developed countries
and me a h increasing in developing counbies like Indonesia It is strongly related to hypertension,
diabetes and ischemic heart disease which are prevalent in older a@ goups.
A study of 2092 cases of cerebrovascular accidents in Indonesia in 1980 wealed that the
most frequent risk factors w r e hypertension (as%), diabetes (20%), obesity (IS%),
hypercholestemlemia (13%), and h y p n c e m i a (7%). It was also found that 43% of the patients
have heatt disease like lefc ventricwlar hypertrophy, coronary heart disease, and valvular dsease.
Epidemiological studies on cerebmvaskular accidents have not been done in Indonesi~but
hospiral data show an increasing frequency of the &ease. Cipto Mangunkusumo Hospital admitted
320 patients in 1980, while 4% patients were admitted in 1984.
Only one third of the cerebrovascular accident cases admitted to Cipto Mmtgunkusumo
hospital were of the hemorrhagic type.
The results of treatment of cenbmvascular accidents are still unsatisfactoy. Mortatity is high
and those who survive become invatia3.
Prevention of risk facto~s, especially early treatment of hypertension can reduce the incidence
of cerebmvascular accidents.
berat ditemukan pada 60-70% kasus-kasus kadar kholesterol dalam serum para penderita
serebrovask~ler?~~
Qrutama pada kasus-kasus gangguan peredaran darah otak lebih tinggi dari
hemoragi otak terdapat lebii sering hiper- normal?^^ Selain itu ada beberapa pendapat
tensi. yang menyatakan bahwa trigliserid mempunyai
hubungan dengan gangguan peredaran darah
Diabetes melIitus. ~ t a k . ~Hiperlipidemi
'~ akan lebih berarti
Walaupun kurang pentingnya sebagai faktor risiko apabila disertai olehfaktor-
dibandingkan dengan hipertensi, diabetes faktor risiko lain, seperti hipertensi dantatau
mellitus juga merupakan faktor yang dapat diabetes mellitus. Pengaruh kadar lipid dalam
menamb.ah risiko terjadinya gangguan serum akan berkurang dengan bertambahnya
peredaran darah otak. Persentase diabetes usia. Pada umur lebii dari 60 tahun hampir
mellitus p a d a kasus-kasus penyakit tidak ada, meskipun pada usia lanjut "stroke"
serebrovaskuler yang dikemukakan oleh akan lebih sering terjadi.
beberapa penulis berkisar antara 5 - 3 0 % . ~ ~ ' ~
D i a b e t e s mellitus merupakan faktor Penyakit jantung.
predisposisi untuk gangguan peredaran darah
Hubungan antara beberapa macam
otak, oleh k a r e n a akan meningkatkan
penyakit jantung dengan terjadinya "stroken
kemungkinan terjadinya aterosklerosis,
sudah dikenal. Persentase penyakit jantung yang
terutama apabila juga terdapat faktor- faktor
ditemukan pada penderita gangguan peredaran
risiko lain yang sering menyertai diabetes
darah otak berkisar antara 4 0 - 7 ~ % ? ~ ' ~
mellitus, yakni gangguan metabolisme lipid,
himrtensi dan obesitas. Diabetes mellitus dapat Penyakit jantung yang dapat menambah
menambah risiko aterogenesis oleh karena risiko terjadinya gangguan peredaran darah
meningkatkan kecenderungan rusaknya endotil otak terutama ialah iskemi jantung, penyakit
makrovaskuler, meningkatkan adhesi dan jantung kongestif, pembesaran jantung,
agregasi trombosit, migrasi sel otot polos, penyakit jantung rematis menahun, kelainan
proiferasi lipid clan pembentukan lesi fibrotis. kongenital dan penyakit katup jantung.
Gangguan peredaran darah otak dapat terjadi
Hiperlipidemi. di antaranya karena embolus lepas dari trombus
Hiperlipidemi disebut juga sebagai faktor intrakardial, kekurangan tekanan perfusi otak
risiko terjadinya gangguan peredaran darah pada penyakit jantung kongestif dengan
otak, namun belum jelas hubungan antara "output" yang kurang dan sebagainya. Seorang
hiperlipidemi, aterosklerosis dan gangguan penderita iskemi jantung mempunyai
peredaran darah otak. Beberapa penyelidikan kemungkinan lima kali lebih besar untuk
epidemiologis memang menunjukkan bahwa mendapat iskemi otak daripada seorang dengan
Gangpan paedaran darah otak --....-.Mabar Mardjona
jantung sehat. Sebaliknya seorang penderita Mengenai jenis kelamin dapat dikatakan
yang pernah mengalami iskemi otak akan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kaum
mempunyai kemungkinan besar untuk wanita dan pria dalam ha1 kemungkinan
mendapat infark niiokard. mendapat gangguan peredaran darah otak.
Obesitas, merokok dan cara hidup
Serangan iskemi otak sepintas. memang dapat menambah kemungkinan
Penyakit lain yang merupakan risiko untuk terjadinya aterosklerosis, namun belum jelas
mendapat "stroke"lengkap ialah TIA (transient hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan
ischemic attack) atau serangan iskemi otak gangguan peredaran darah otak.
sepintas. Para penderita yang pernah
Obat-obat kontrasepsi oral disebut
mengalami TIA mempunyai enambelas kali
sebagaifaktor risiko pada wanita. Diperkuakan,
lebih besar kemungkinan mendapat "stroken
lengkap dari mereka yang belum pernah bahwa kemungkinan mendapat gangguan
menderita TIA. peredaran darah otak bagi wanita yang memakai
obat kontrasepsi adalah enam kali lebih besar
Faktor-faktor lain. dari wanita lain. Dikemukakan bahwa estrogen
Peningkatan kadar hemoglobin dan sintetis memainkan peranan mempercepat
hematokrit seperti pada penyakit polisitemia pembekuan sehingga dapat menimbulkan
Vera dapat menyebabkan gangguan peredaran trombosit ~ e r e b r i . ~
darah otak berupa iskemi otak. Demikian juga
peningkatan sifat agregasi trombosit Prevalensi dan Jenis-jenis Gangguan
merupakan faktor risiko mendapat %troken.Di Peredaran Darah Otak
Indonesia Handoyo Suryo menemukan 100 Penyelidikan epidemiologis mengenai
orang penderita infark serebri dengan nilai penyakit-penyakit serebrovaskuler belum
hematokrit meningkat pada 21% kasus, pernah dilakukan di Indonesia, sehingga
sedangkan peningkatan sifat agregasi trombosit prevalensi sesungguhnya penyakit-penyakit
didapatkan pada 48% di antara 66 orang tersebut &lam masyarakat belum diketahui.
Namun data yang diperoleh dari rumah- rumah
penderita infark serebris
sakit besar di Indonesia memberi petunjuk
Umur merupakan faktor risiko penting. bahwa jumlah penderita "stroke" cukup besar
Makin tambah usia makin besar kemungkinan dart senantiasa akan meningkat. Sarnino dkk?
mendapat gangguan peredaran darah otak. telah meneliti data semua penderita gangguan
Bagian terbesar penderita mendapat "stroke" peredaran darah otak yang diawat dalam tahun
pada usia lebih dari 60 tahun. 1980 di 15 buah rumah sakit terbesar di seluruh
G a n p n pcndarandarah otak .......-. Mahar Mardjono
Indonesia, yakni sebanyak 2092 kasus yang estimasi kasar yang dihitung atas dasar
merupakan 0.9% seluruh penderita yang penelitian "cross section" data rumah sakit
dirawat di rumah-rumah sakit tersebut dalam umum di Indonesia selama dua minggu, yakni
periode yang sama. Andradi dkk.2 yang periode 1-7 Januari dan 1-7 Juli 1983. Sebagai-
melakukan penelitian serupa dalam tahun 1982 mana dapat dilihat pada tabel 2 insidens
pada 7 di antara rumah-rumah sakit yang terbesar ialah pada usia lebih dari 60 tahun.ll
diikutsertakan dalam penelitian Samino
mengemukakan bahwa pada 5 buah rumah sakit Tabel 2. Insidens "stroke"per 100.000 pendu-
terdapat peningkatan 16.9% prevalensi bila duk daerah urban menurut umur.
dibandingkan dengan tahun 1980. Di Rumah
Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dalam periode Usia Jumlah penduduk Perkiraan
(10oO) insidens
lima tahun, yakni dari 1980 hingga 1984jumlah per 100.000
penderita penyakit dari 320 orang dalam tahun
0 -4 2256t3,9 -
1980 hingga 496 orang, jadi merupakan 5 - 14 39,400,3 0,27
peningkatan lebih dari 50%. 15 - 24 31.180,6 3,13
S ADdradi 8t 1970 4w
J. M&ch Tabel 4. Jenis-jenis "stroke"pada 1207 orang
Samino dkk. 1980 47,8 penderih.
hnakuwma' 1983 38,4
Ra~atrusunts 1984 %I