Вы находитесь на странице: 1из 5

DUNIA KEPERAWATAN

Sunday, September 17, 2017


ASKEP ASITES DAN PARASENTESIS ABDOMEN (PUNGSI ASITES)
ASUHAN KEPERAWATAN
ASITES DAN PARASENTESIS ABDOMEN (PUNGSI ASITES)

A. DEFINISI
Menurut Hawkeys (2012), Asites berasal dari bahasa yunani yang berarti tas kulit yang
digunakan untuk membawa anggur, air atau minyak. Asites merupakan akumulasi cairan
patologis didalam rongga peritoneal.
Menurut Yamada (2009), Asites adalah akumulasi cairan di rongga peritoneal, penyebab
yang paling umum adalah sirosis hepatis, keganasan peritoneal dan gagal jantung.
Menurut Niedhurber (2014), Asites adalah penumpukkan cairan patologis didalam rongga
peritoneal yang kebanyakan disebabkan oleh penyakit sirosis pada parenkim hati sebanyak
85% kasus, asites karena keganasan sebanyak 10% kasus dan sisanya disebabkan oleh
gagal jantung dan penyebab lain.

B. ETIOLOGI
Menurut Grace (2007) dalam bukunya At a Glance Ilmu Bedah, asites merupakan cairan
yang berakumulasi dalam rongga peritoneal disebabkan 6 hal, yaitu:
1. Peritonitis kronis (misalnyatuberkulosis, apendisitis yang tidak terdiagnosis)
2. Karsinomatosis (tumor ganas, khususnya ovarium, lambung)
3. Penyakit hati kronis (sirosis, deposit sekunder, obstruksi vena porta atau hepatik,
infeksi parasit)
4. Gagal jantung kongestif (gagal jantung kanan, RVF)
5. Gagal ginjal kronis (nefrotil sindrom)
6. Kilus (obstruksi duktus limfatikus)

C. TANDA DAN GEJALA


1. Perut membuncit
2. Penambahan berat badan
3. Kesulitan bernafas karena perut yang tegang oleh cairan
4. Pada kasus malignasi terjadi penurunan berat badan
5. Pada pemeriksaan fisik terdapat cairan yang ditandai penonjolan pada panggul
6. Jaundice (kuning) pada pasien hepatitis
7. Peningkatan tekanan vena porta
8. Mudah lelah
9. Hernia umbilikal
10. Hasil pemeriksaan USG terdapat peningkatan akumulasi cairan di rongga peritoneal
(Rongga peritoneum berisi + 100ml cairan yang berfungsi untuk lubrikasi / pelicin dari
membran peritoneum. Pada orang dewasa normal, rongga peritoneum dapan mentoleransi
cairan > 2 liter tanpa menimbulkan gangguan)
(Hawkey, 2012)

D. KLASIFIKASI ASITES
Menurut Khan (2002), asites digolongkan menjadi dua grade yaitu grade tinggi dan grade
rendah, tergantung pada Serum Asites Albumin Gradient (SAAG)
1. Asites gradient tinggi ditandai dengan peningkatan tekanan vena porta, sirosis
hepatis, nefrotik sindrom, hipoalbuminemia.
2. Asites gradien rendah ditandai dengan penyakit gagal jantung, keganasan peritoneum,
perforasi kandung kemih, pankreatitis.

E. PATOFISIOLOGI ASITES
Adanya akumulasi cairan asites menunjukkan kondisi total natrium dan air di tubuh berlebih,
tetapi faktor dan penyebab yang mendasari ketidak seimbangan ini belum diketahui.
Meskipun banyak proses patogenesis yang telah menunjukkan terjadinya asites pada
abdomen, tetapi sekitar 75% kasus disebabkan hipertensi portal pada sirosis hpatis dengan
fase infektif, inflamasi dan infiltratif.
Terdapat 3 teori tentang terbentuknya asites ini, seperti : underfilling, overflow dan
vasodilatasi arteri perifer.
1. Teori underfiling, menunjukkan bahwa abnormalitas primer berkaitan dengan
sequestrasi cairan pada pembuluh splangnic, yang memicu hipertensi portal dan
konsekuensinya, menurunkan efektifitas volume darah yang bersirkulasi. Kondisi ini
mengaktifasi renin plasma, aldosteron, nervus simpatis yang memicu retensi natrium dan air
di ginjal.
2. Teori Overflow, pada terodi ini abdnormalitas primer disebabkan gangguan retensi
ginjal terhadap natrium dan air akibat tidak adanya deplesi volume. Teori ini berkembang
berdasarkan observvasi pasien sirosis yang terjadi hipervolumia intravaskuler tibanding
hipovolumia.
3. Teori yang sekarang digunakan adalah adanya hipotesa vasodilatasi arteri perifer.
Adanya hipertensi portal memicu vasodilatasi yang menyebabkan penurunan efektifitas
volume darah arteri. Eksitasi neurohormonal meningkat, retensi natrium ginjal meningkat
dan volume plasma terekspansi. Kondisi ini akan memicu overflow cairan ke cavum
peritoneal abdomen. Teori vasodilatasi ini, juga menunjukkan bahwa undefiling adalah fase
awal dan overflo adalah fase akhir pada sirosis.
Meskipun urutan kejadian antara perkembangan hipertensi portal dan retensi natrium ginjal
belum diketahui lebih detile mana yang lebih dahulu, tetapi fakta menunjukkan bahwa
hipertensi portal akan meningkatkan kadar nitrit oksida.
Nitrik oksida akan memediasi vasodilatasi perifer dan vasodilatasi splancnic. Aktifitas nitrit
oksida sintasedi arteri hepatal lebih besar pada pasien dengan asites dibandingkan pasien
tanpa asites. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap akumulasi cairan di cavitas
abdomen ini.
Peningkatan kadarepinefrin dan norepinefrin adalah faktor yang telah ditemukan.
Hipoalbuminemia dan penurunan tekanan okontik memicu ekstravasasi cairan plasma ke
peritoneal. Dan ini sering ditemukan pada pasien asites baik dengan hipertensi portal
maupun hipoalbuminemia.
(Godong, 2013)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
DPL : limfoma, infeksi
LFT: penyakit hati
Ureum dan elektrolit: penyakit ginjal
2. Rontgen abdomen: asites, gambaran ground glass, hilangnya gambaran visera, massa
yang besar (gambaran udara usus eksentrik, kurangnya gas pada satu kuadran), fibroid.
3. Ultrasonografi: asites, menunjukkan massa kistik.
4. CT-Scan
5. Parasentesis: kultur + sensitivitas (infeksi), sitologi (tumor).
6. Biopsi hati: hepatomegali yang tidak terdiagnosis.
(Grace, 2007)

G. KOMPLIKASI
1. Perdarahan varises
2. Gangguan elektrolit
3. Ensefalopati hepatik
4. Gangguan keseimbangan asam basa
5. Hepatoma (Grace, 2007)

H. PENATALAKSANAAN
Menurut Niederhurber (2014) penatalaksanaan asites dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Pemberian deuretik
2. Kateter drainase
3. Peritoneovenous shunting
4. Terapi intraperitoneal
5. Imunoterapi
6. Radioisotop
7. Diet pembatasan natrium
8. Large volume parasentesis (pungsi asites):
a. Pengertian
Parasentesi (pungsi asites) adalah tindakan memasukkan suatu kanula ke dalam rongga
peritoneum untuk mengeluarkan cairan asites. Parasentesis dilakukan untuk alasan
diagnostic dan bila asites menyebabkan kesulitan bernafas yang berat akibat volume cairan
yang besar. Parasentesis cairan asites dapat dilakukan 5-10 ltr/hr, dengan catatan harus
dilakukan infuse albumin sebanyak 6-8 gr/L cairan asites yang dikeluarkan. Efek dari
parasentesis adalah hipovolemia, hipokalemia, hiponatremia, ensefalopati hepatica dan
gagal ginjal. Cairan asites dapat mengandung 10-30 gr protein/L, sehingga albumin serum
kemudian mengalami deplesi, mencetuskan hipotensi dan tertimbunnya kembali cairan
asites. (Price,, 2005).
b. Prosedur paresentesis abdomen
1) Persiapan alat
Sarung tangan steril
Kapas alkohol
Infus set
Gunting
Plester
Bengkok/botol/plabot
Bethadine cair
Kassa steril
Pincet
2) Persiapan pasien
Pasien diberitahu tentang yang akan dilakukan
Pasien menandatangani informed concent
3) Pelaksanaan
Petugas mencuci tangan
Petugas memakai sarung tangan
Desinfeksi dinding perut dengan bethadine
alkohol 70% tunggu 30 detik
Lakukan dengan infus set dan cairan abdomen dialirkan keluar ditampung dalam
bengkok/botol/plabot
Fiksasi jarum infus dengan plester
Periksa cairan yang keluar dan alirkan keluar maksimal 2 liter cairan ascites
Cabut jarum infus
Tutup dengan kassa steril dan bethadine
c. Komplikasi parasentesis
1) Perdarahan
2) Infeksi
3) Jarum paresentesis dapat melubangi usus, lambung atau bladder.

DAFTAR PUSTAKA

Godong, B., 2013. Patofisiologi dan Diagnosis Asites pada Anak. Volume 63 no. 1.
http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/issue/archieve. journal. Jakarta
Grace A. Pierce dan Borley R. Neil. 2007. At a Glance Ilmu Bedah. Edisi Ke-3.Jakarta.
Erlangga.
Hawkey J.C dkk. 2012. Textbook Of Clinical Gastroenterology And Hepatology. second
Edition. blackwell publishing. USA.
Niederhuber, John E dkk. 2014. Abeloff's Clinical Oncology. Fifth Edition. Elsevier Saunders.
Philadelphia.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- Proses. Penyakit. Ed.6.
Jakarta: EGC.
Yamada, Tadataka dkk. 2009. Atlas Of Gastroenterology. Fourth Edition. blackwell
publishing. USA.

Kapevi Hatake di 2:42 AM


Share

No comments:
Post a Comment
Link ke posting ini
Create a Link

Home
View web version
About Me

Kapevi Hatake
Sony Zaenuri Trisulo Herlambang
Powered by Blogger.

Вам также может понравиться

  • Format API Keperawatan Jiwa
    Format API Keperawatan Jiwa
    Документ1 страница
    Format API Keperawatan Jiwa
    Alfian Hari Gunawan
    Оценок пока нет
  • Fishbone
    Fishbone
    Документ1 страница
    Fishbone
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Konsep Nifas
    Konsep Nifas
    Документ7 страниц
    Konsep Nifas
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Fishbone
    Fishbone
    Документ1 страница
    Fishbone
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Format Pengkajian Sehat Jiwa
    Format Pengkajian Sehat Jiwa
    Документ16 страниц
    Format Pengkajian Sehat Jiwa
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Analisa Swot Ronde
    Analisa Swot Ronde
    Документ2 страницы
    Analisa Swot Ronde
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Askep Kehilangan
    Askep Kehilangan
    Документ6 страниц
    Askep Kehilangan
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Proposal Sentralisasi Obat
    Proposal Sentralisasi Obat
    Документ16 страниц
    Proposal Sentralisasi Obat
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Bab I-Iii
    Bab I-Iii
    Документ130 страниц
    Bab I-Iii
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • S Kardio
    S Kardio
    Документ24 страницы
    S Kardio
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Proposal Discharge Planning
    Proposal Discharge Planning
    Документ10 страниц
    Proposal Discharge Planning
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Htisar Termoregulasi
    Htisar Termoregulasi
    Документ9 страниц
    Htisar Termoregulasi
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Dokumentasi Keperawatan
    Dokumentasi Keperawatan
    Документ15 страниц
    Dokumentasi Keperawatan
    tirtadewinikomang
    100% (1)
  • Pathway CA Endometrium
    Pathway CA Endometrium
    Документ2 страницы
    Pathway CA Endometrium
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Bab I-Iii
    Bab I-Iii
    Документ41 страница
    Bab I-Iii
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan TBC Anak
    Laporan Pendahuluan TBC Anak
    Документ29 страниц
    Laporan Pendahuluan TBC Anak
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Gna
    Gna
    Документ2 страницы
    Gna
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • KAD
    KAD
    Документ20 страниц
    KAD
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Livia
    Livia
    Документ48 страниц
    Livia
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • LP Hematemesis Melena
    LP Hematemesis Melena
    Документ16 страниц
    LP Hematemesis Melena
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Ronde Keperawatan
    Ronde Keperawatan
    Документ1 страница
    Ronde Keperawatan
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Analisa Swot Ronde
    Analisa Swot Ronde
    Документ2 страницы
    Analisa Swot Ronde
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Makalah Jantung1
    Makalah Jantung1
    Документ5 страниц
    Makalah Jantung1
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • LP Hematemesis Melena
    LP Hematemesis Melena
    Документ16 страниц
    LP Hematemesis Melena
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Htisar Termoregulasi
    Htisar Termoregulasi
    Документ9 страниц
    Htisar Termoregulasi
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Cvcu
    Cvcu
    Документ14 страниц
    Cvcu
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Sectio Caesaria
    Sectio Caesaria
    Документ10 страниц
    Sectio Caesaria
    Raden Mas Iman
    Оценок пока нет
  • Gaduh Gelisah
    Gaduh Gelisah
    Документ4 страницы
    Gaduh Gelisah
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет
  • Tabel Epds
    Tabel Epds
    Документ2 страницы
    Tabel Epds
    septa dwi anggraini
    Оценок пока нет