Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok 4 :
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
penuh dengan semangat. Kami harap makalah yang kami buat dapat bermanfaat
kesalahan yang harus kami perbaiki. Maka dari itu, saran dan kritikan yang
makalah selanjutya.
Penulis
kelompok 4
i
DAFTAR ISI
C. Viskositas .......................................................................................................7
E. Kalorimeter ....................................................................................................13
I. Pengukuran pH ...............................................................................................22
A. Kesimpulan ....................................................................................................24
B. Saran ...............................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sifat-sifat ini untuk berbagai jenis bahan sudah bisa didapatkan dalam tabel-
dan suhu. Perpindahan kalor biasanya diukur dengan membuat neraca energi
suatu plat logam dengan pemanas listrik sambil mencelupkan plat itu di
plat itu lalu dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran terhadap daya
Sebagi contoh lain, yakni pemanasan air dengan mengalirkan air itu
melalui pipa panas. Perpindahan kalor konveksi dari dinding pipa ke air dapat
ditentukaan dengan mengukur laju lairan massa airdan suhu-suhu masuk dan
keluaran dari bagian pipa yang dipanaskan. Energi yang diterima air tentu
sama dengan perpindahan kalor dari pipa, jika bagian luar pipa itu diisolasi
1
Konduktivitas termal dapat diklasifikasikan sebagai suatu sifat transpor
dalam fluida atau zat padat. Dalam gas dan zat cair transpor energi itu
berlangsung melalui gerakan molekul, sedang dalam zat padat transpor energi
oleh elektron bebas dan getaran kisilah yang penting. Viskositas fluida juga
B. Rumusan Masalah
gas?
3. Apa sajakah pengukuran yang dilakukan dalam pengukuran sifat termal dan
sifat transpor?
C. Tujuan Penulisan
gas
D. Manfaat Penulisan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fourier:
hubungan ini. Lempeng logam tipis pada gambar II.1 menunjukkan jika laju
perpindahan kalor melalui bahan itu, tebal bahan, dan perbedaan suhu telah
satu sisi lempeng itu, dan dikeluarkan dari sisi yang satu lagi dengan plat plat
yang didinginkan. Suhu pada kedua sisi lempeng diukur dengan termokopel
3
Gambar II. 1 pengukuran konduktivitas-termal sederhana.
konduktivitas termal
konduktivitas termal. Biasanya tebal bahan x dinyatakan dalam inci, luas dalam
Btu*in/h*ft2*0F.
adanya kemungkinan kalor hilang dai rusuk lempeng, atau kalaupun rusuk
adanya kesalahan dalam penentuan. Masalah ini dapat dihindarkan dengan cara
4
memsang pemanas kawal, seperti pada gambar II.2. Dalam susunan ini pemanas
ditempatkan di pusat dan lempeng spesimen itu ditempatkan pada kedua sisi plat
mengukur suhu. Pemanas kawal mengurung pemanas utama, dan suhunya dijaga
satu dimensi melalui bahan yang akan ditentukan konduktivitas termalnya. Plat
panas berkawal (guarded hot plate), demikian namanya, banyak digunakan untuk
logam ialah seperti yang digambarkan pada gambar II. 3. Sebuah batangan logam
5
A yang konduktivitas termalnya diketahui dihubungkan dengan batangan logam B
yang konduktivitas termalnya akan diukur. Sebuah sumber kalor dan comber
kalor dihubungkan dengan ujung-ujung batangan gabungan itu, dan rakitan itu
minimum dan menjaga aliran kalor melalui batangan itu bersifat satu-dimensi.
Pada kedua bahan yang diketahui dan tidak diketahui, ditempatkan atau
diukur, aliran kalor akan dapat ditentukan. Aliran kalor ini selanjutnta digunakan
Suhu dapat diukur pada berbagai lokasi di sepanjang bahan yang tidak diketahui
dan variasi konduktivitas termal dengan suhu ditentukan dari pengukuran itu. Van
adalah seperti pada gambar II. 4. Diameter plat ialah 5 cm, dan tebal lapisan
zat cair kira-kira 0,05 cm. Lapisan ini harus cukup tipis agar arus konveksi
untuk penentuan konduktivitas termal zat cair. Di sini pun tebal lapisan zat
cair harus cukup tipis agar arus konveksi termal menjadi minimum.
6
Gambar II. 4 Aparatus plat-panas berkawal untuk pengukuran konduktivitas
zat cair.
C. Viskositas
cairan zat cair. Kekentalan itulah maka diperlukan gaya untuk menggerakkan
ada larutan baik cairan maupun gas mempunyai kekentalan air lebih besar
daripada gas, sehingga zat cair dikatakan lebih kental daripada gas.
7
Viskositas juga merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida,
maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak
di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya
kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul
tegangan luncur F/A. Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan vdalam
suatu fluida kental yang koefisien viskositasnya , maka benda tersebut akan
laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk
Fs = 6 rv
Keterangan:
Fs : gaya gesekan stokes (N), : koefisien viskositas fluida (Pa s), r : jari-
Perhatikan sebuah bola yang jatuh dalam fluida pada gambar dibawah.
Gaya-gaya yang bekerja pada bola adalah gaya berat w, gaya apung Fa, dan
gaya lambat akibat viskositas atau gaya stokes Fs. Ketika dijatuhkan, bola
8
juga bertambah. Akibatnya, pada suatu saat bola mencapai keadaan seimbang
terminal.
viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :
dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir
karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang
diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang
(Moechtar,1990).
dengan membandingkan waktu alir dan berat jenis cairan yang akan
Carransicle pada tahun 1913. Pada viskositas Ostwald yang diukur adalah
waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu mengaliri pipa kapiler
molekul makro.
9
2. Viskometer Hoppler
tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola
Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antaradinding luar dari bob
dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.
zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat
(Moechtar,1990).
(Moechtar,1990).
melalui medium zat cair, yaitu berdasarkan hukum Stokes. Dimana benda
10
bulat dengan radius r dan rapat d, yang jatuh karena gaya gravitasi melalui
fluida dengan rapat dm/db, akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi sebesar :
F1 = 4/3 r3 ( d-dm ) g
waktu yang diperlukan oleh suatu sample untuk mengalir pada suatu celah
sempit (orifice).
sensor tersebut.
gaya puntir sebuah rotor silinder (spindle) yang dicelupkan ke dalam sample.
1. Suhu
viskositas akan turun, dan begitu sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
11
2. Konsentrasi larutan
dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl
adanya solute yang berat akan menghambat atau member beban yang berat
4. Tekanan
D. Difusi Gas
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Difusi gas merupakan campuran antara molekul satu gas dengan molekul
lainnya yang terjadi secara berangsur-angsur atau secara sedikit demi sedikit.
12
Transfer massa degan difusi merupakan proses yang kompleks. Ketika kita
menyadari bahwa laju pergerakan pada beberapa komponen tersebut bisa saja
berbeda satu dengan yang lain. Dan laju tersebut sangat bergantung pada
Tekanan hidrogen pada kedua sisi plat besi tersebut sama yang berarti
merata disemua dimensi plat. Pada saat t = 0, permukaan bagian atas dikenai
tekanan gas yang lebih besar sehingga membuat konsentrasi hidrogen yang
oleh hidrogen yang terdifusi dari konsentrasi tinggi pada permukaan atas
E. Kalorimeter
termal atau perpindahan panas. Lebih khusus lagi, mengukur kalori. Kalori
adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan satu gram air dengan
13
suhu yang telah diketahui jumlah airnya.berikut contoh Kalorimeter yang
kalorimeter aliran yang digunakan untuk mengukur nilai kalor bahan bakar
14
Gambar II. 7 Skema-alir kalorimeter dalam gambar II. 6
suhu air masuk dan keluar di ukur dengan termometer presisi raksa dalam
rendah dan uap air mengembun. Kondensat itu dikumpulkan di dalam tabung
Skema alir kalorimeter aliran terlihat pada gambar II.7. untuk mudahnya
semua arus yang masuk peranti diberi subskrip 1, sedangkan arus yang keluar
dari peranti itu ditandai dengan subskrip 2. Bahan bakar dan udara dibakar di
dalam kalorimeter itu, dan sebagian besar kalor pembakaran di ambil oleh air
pendingin.
Pengukuran yang perlu dibuat dari eksperimen ini adalah suhu air
pendingin masuk ke luar Tw1 dan Tw2 laju aliran massa bahan bakar mf laju
aliran massa air pendingin mw, suhu kondensat Tc2, suhu bahan bakar dan
15
udara masuk Tf1 dan T a1,dan kelembaban relative udara masuk 1.
banyak digunakan untuk penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan cair.
dilakukan pada kondisi volume konstant, tanpa aliran, seperti pada gambar II.
8. contoh bahan bakar yang di ukur dimasukkan ke dalam bejana logam yang
kemudian dimuat dengan oksigen pada tekanan tinggi. Bom itu ditempatkan
di dalam bejana berisi air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan
listrik dari luar. Suhu air di atur sebagai fungsi waktu setelah penyayaan dan
dari pengetahuan tentang massa air di dalam sistem itu, massa dan kalor
spesifik bejana kurva pemanasan dan pendinginan transien, maka energi yang
sekeliling bom dijaga dengan suatu pengaduk. Dalam hal hal tertentu,
diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk menjaga supaya
suhu seragam, sedangkan dalam hal hal lain selubung itu dibiarkan kosong
untuk menjaga kondisi yang mendekati adiabatik dalam bejana air sebelah
16
Gambar II. 8 Skema calorimeter bom tanpa aliran
kegiatan eksperimen.
17
Perhatikan rangkaian eksperimen dalam gambar II. 9. Kita ingin
gambar. Tabung itu biasanya terbuat dari bahan tahanan tinggi seperti baja
anti karat untuk mengurangi arus listrik yang diperlukan untuk pemanasan.
mengukur suhu dinding. Untuk mengukur suhu air masuk dan keluar bagian
kedalam air. Tabung yang dipanaskan dengan listrik memberikan fluks kalor
konstan ke air (Btu/h . ft2 atau W/m2 permukaan konstan) maka dapatlah
diandaikan bahwa suhu lindak (bulk) air mengalami perubahan linear dari
waktu masuk ke luar. Jadi, suhu dinding dan suhu lindak di sepanjang tabung
itu diketahui, dan koefisien perpindahan kalor pada setiap posisi aksial dapat
di hitung dari
Q= hA(Tw Tb)
suhu dingin dan suhu lindak pada posisi itu, dan q laju perpindahan kalor total
q = EI
E dan I masing masing ialah tegangan dan arus yang diberikan pada bagian
A = diL
18
G. Pengukuran Kelembaban
) ialah massa uap per satuan massa udara kering. Suhu cembul-kering ialah
dalam campuran itu. Suhu cembul basah ialah suhu yang ditunjukkan oleh
termometer yang dibalut dengan bahan seperti sumbu yang jenuh dengan zat
Campuran itu seperti pada gambar II. 10 ialah suhu dimana uap mulai
19
Kelembaban relatif didefinisikan sebagai rasio massa uap nyata dan uap
yang diperlukan untuk mendapatkan campuran jenuh pada suhu yang sama
listrik jenis dunmore transduser ini terdiri dari unsur tahanan yang dibuat
melilit unsur logam mulia rangkap dua pada suatu bentukan plastik dengan
H. Meter Fluks-Kalor
bagian ini akan kita bahas beberapa peranti untuk pengukuran ini. Meter fluks
kalor jenis pertama yang akan kita tinjau adalah pengindra batang pada
gambar II. 11. Beberapa masalah yang didapatkan pada pengindera batang.
pertama untuk fluks kalor yang sangat tinggi suhu batang pendek itu
mungkin itu tidak seluruhnya seragam,dan kita harus mengambil analisa yang
lebih rumit untuk menghitung fluks kalor dari pengukuran suhu. Kedua ,
20
Gambar II. 11 Meter fluks kalor jenis batang pendek
Gambar II. 12 Meter fluks kalor jenis tipis menurut rujukan [15]
respon pengindera jenis batang pendek ditunjukkan pada gambar II.21 sebuah
piring konstantan tipis dipasang pada comber kalor dari tembaga seperti pada
Suatu meter fluks kalor yang sangat serbaguna dan dipasarkan oleh Rdf
corp.,Hudson,NH.
21
Gambar II. 13 Perincian meter fluks kalor yang beroferasi atas dasar konduksi
I. Pengukuran pH
didefinisikan oleh
pH = Log CH
Suatu meter pH yang biasa ditunjukkan pada gambar II. 15. Sebuah
elektrode garis khusus yang mampu rembes terhadap ion hidrogen saja
22
digunakan dalam alat ini. Dasarnya sangat tipis hingga dapat berfungsi
sebagai membran. Pada larutan itu ditaruh pula suatu elektron rujukan dan
kalomel.
didapat
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
di dalam fluida atau zat padat. Dalam gas dan zat cair transpor energi
transpor energi oleh elektron bebas dan getaran kisilah yang penting.
gradien konsentrasi.
B. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25